Share

BAB 4.

Author: Meta Janush
last update Last Updated: 2024-07-02 21:21:52

“Pffff...hahaha” seseorang disebelahnya tak bisa menahan tawa dan langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan saat Natasha melototinya.

“Apaan ini? Aku kira Tuan Muda Kenneth Archilles datang kesini untuk mengucapkan selamat ulang tahun pada Natasha.  Wah...tidak tahunya dia bahkan tidak mengenalinya.  Lucu sekali.”

“Iya lucu sekali hahaha…..! Jika aku jadi dia mungkin aku sudah mengubur kepalaku dalam tanah atau lari bersembunyi dan takkan pernah berani keluar lagi. Ini sangat memalukan!”

Wajah Natasha yang tadinya bahagia langsung berubah, dari ekspresi yang penuh kejutan menjadi ekspresi malu dan kikuk. Akhirnya dia memelototi gadis-gadis yang bicara itu dengan marah.

Namun Clarisa langsung merespon cepat ucapan Kenneth. Dengan percaya diri dia berbicara mewakili putri kesayangannya “Tuan Muda Archilles, aku tidak tahu kau akan datang, disini sedang ramai karena ulang tahun putriku. Dia salah paham mengira anda datang untuk mengucapkan selamat padanya.  Ah….ini hanya kesalahpahaman saja, kau pasti datang kesini untuk bertemu suamiku dan membahas kerjasama proyek. Dia ada diatas, silahkan masuk untuk minum teh.”

Sebagian tamu masih menatap dengan tatapan mengejek.

Clarisa berpikir suatu kehormatan dan menguntungkan bagi mereka jika Kenneth datang kesini untuk membahas kerjasama proyek.  Tetapi angan-angan Clarisa buyar sedetik kemudian saat Kenneth berkata dengan nada dingin “Siapa kamu? Apakah aku mengenalmu?”

Sontak wajah Clarisa pucat menahan malu apalagi saat melihat para tamu menahan tawa dan ada yang ternag-terangan tertawa mengejek.

Clarisa yang saat itu sedang memajukan tangannya untuk mempersilahkan Kenneth masuk ke villanya pun tangannya langsung membeku diudara. ‘Bagaimana ini? Kenapa Tuan Muda Archilles juga tidak mengenalnya?

Para tamu semakin terkikik melihat ekspresi wajah Clarisa. Lucu sekali ibu dan anak ini? Suara cekikikan para tamu membuat Clarisa dan Natasha makin malu sehingga keduanya ingin menenggelamkan seluruh tubuh mereka kedalam tanah.

Jika Kenneth tidak mengenalnya lantas dia datang untuk siapa? Tiba-tiba Clarisa berpikir bukankah Anatasya tadi turun dari helicopter keluarga Archilles, apakah Anatasya yang jadi alasan kedatangan Kenneth Archilles? Apakah Anatasya benar-benar mengenal pria tampan dan kaya itu? Semua pikiran itu memenuhi benak Clarisa dan baru saja dia berpikir seperti itu, dia melihat Kenneth berjalan melewatinya dan berdiri tepat dihadapan Anatasya.

Kenneth menatap Anatasya dengan sungguh-sungguh “Apakah kau yakin bahwa ini yang kau inginkan? Aku masih memberimu kesempatan jika sekarang kau berubah pikiran kau bisa katakan padaku, masih belum terlambat.”

Anatasya menatap Kenneth dengan tatapan bingung “Apakah kau lampu ajaib Aladdin? Aku sudah memintamu untuk mengantarkan aku kesini, itu saja sudah cukup bagiku. Tapi kau harus pegang janjimu sesuai kesepakatan awal kita bahwa kau akan selalu membantuku.”

Clarisa dan Natasya serta semua tamu yang berada disana memandang Anatasya dan Kenneth dengan ekspresi tak percaya.  Bagaimana mungkin? Ada apa ini sebenarnya? Bagaimana bisa seorang pengemis seperti itu bisa mengenal Kenneth?

Kenneth menatap Anatasya dengan kedua mata coklatnya. Saat dia hendak berbicara pada Anatasya tiba-tiba terdengar suara Tuan Danendra Hilman yang memanggilnya penuh semangat.

“Tuan Muda Archilles! Kenapa tidak meneleponku dulu jika kau ingin bertemu denganku? Maaf jika aku terlambat menyambutmu. Mari silahkan masuk, Tuan Muda.”

Begitu Tuan Hilman mengucapkan kata-katanya, dia merasa tatapan aneh dari semua orang.  Clarisa bahkan langsung memejamkan matanya. Ada apa ini? Akhirnya Danendra Hilman merasa ada yang tidak beres dan menatap ke sekelilingnya dengan curiga. Matanya jatuh pada Anatasya, kedua alisnya mengerut dan dia menatapnya dengan jijik.

“Natasha! Kenapa kau mengundang pengemis ke pesta ini? Cepat usir dia jangan sampai kehadirannya merusak suasana pesta apalagi ada Tuan Muda Archilless disini!” ujar Danendra ketus.

Wajah Natasha tampak membeku tetapi dia merasa senang lalu dia memasang ekspresi sedih diwajahnya dan berkata “Papa, dia….”

“Papa! Ujar Anatasya menyela ucapan Natasha “Apakah kau tak mengenaliku, ha? Aku Tasya putrimu!”

“Tasha?” ujar Danendra sambil mengangkat alisnya dan bertanya dengan kaget setelah tertegun selama beberapa detik “Kau….kaukah itu Anatasya?”

“Iya papa.  Ini aku.” ujar Anatasya sambil melangkah maju mendekati papanya.  Setelah sepuluh tahun dia tidak ingat lagi dengan masa kecilnya tetapi dia merasa wajah itu tak asing.  Mendengar ucapan Anatasya, Danendra langsung mundur, muncul ketakutan dalam dirinya.  Rasa takut akan terbongkarnya rahasia yang dia simpan selama bertahun-tahun.

Anatasya menyadari perubahan wajah papanya dan melanjutkan ucapannya “Papa. Sudah lama sekali kita tidak bertemu ya. Kau bahkan tidak mengenali wajah putri kandungmu ini lagi. Aku sangat merindukanmu.” ujarnya dengan tersenyum. 

Ekspresi Danendra tampak kaku lalu dia memaksakan dirinya untuk mengulurkan tangan dan menyentuh bahu Anatasya lalu berkata “Ahh…..bagus sekali. Aku senang kembali akhirnya kau kembali. Tetapi sebenarnya apa yang terjadi dengan penampilanmu? Tuan Muda Archilles juga, kenapa pakaian kalian begitu kotor?”

Mendengar ucapan Tuan Hilman sontak semua orang menyadari bahwa penampilan keduanya tampak kusut dan kotor seperti baru saja keluar dari kubangan lumpur karena tadi mereka hanya fokus memandang Kenneth saja.  Mata Natasha menatap curiga antara Anatasya dan Kenneth.  Jangan-jangan telah terjadi sesuatu diantara mereka berdua.

Apakah mereka sepasang kekasih? Mereka bahkan turun dari helicopter yang sama? Benak Natasha dipenuhi banyak pertanyaan. Namun dia langsung menepis semua prasangkanya. Status Kenneth terlalu tinggi dan terhormat, mana mungkin dia berhubungan dengan gadis desa yang jelek,kotor dan bau seperti Anatasya? Kecuali pria itu buta!

Clarisa tampak canggung dengan situasi itu “Suamiku, sepertinya Tuan Muda Archilles datang mengantarkan Anatasya pulang.”

“Benarkah?” tanya Danendra saat mendengar ucapan Clarisa, dia merasa jijik dengan Anatasya.  Lagipula saat kejadian perselingkuhan itu terjadi, Anatasya masih kecil dan katanya dia juga mengalami amnesia jadi dia tidak mungkin mengingatnya.

Tapi kini putrinya itu datang bersama Tuan Muda Archilles, selama ini dia tak mungkin bisa berhubungan dengan pria kaya itu. Tapi Danendra kini melihat kesempatannya melalui Anatasya, ini adalah kesempatan yang sangat langka.

Danendra pun menatap Kenneth dengan ramah dan tersenyum lalu berkata “Tuan Muda Archilles, aku sangat senang ternyata kau kenal dengan putri kesayanganku ini.  Terimakasih telah mengantarkannya pulang kerumahku.  Jika kau tidak keberatan, bagaimana jika kau masuk kerumahku untuk mandi dan makan sebelum pulang?”

Clarisa pun langsung menimpali “Ya Tuan Muda, dirumah ada beberapa set pakaian baru untuk pria yang memang kami sediakan untuk baju ganti para tamu.  Kau bisa memilih dan memakainya, bagaimana menurutmu?”

Kenneth baru saja hendak menolak tetapi tiba-tiba dia merasa aneh dengan pakaian yang dikenakannya karena kotor terendam air laut dan dia merasa tidak nyaman memakainya.  Danendra yang melihat tidak ada penolakan dari Kenneth langsung bergerak mempersilahkan masuk dan berbisik pada Clarisa.

“Cepat bantu Anatasya berdandan dan berikan pakaian terbaik untuknya.  Pastikan dia terlihat rapi dan cantik.”  Danendra ingin menggunakan Anatasya untuk berhubungan dengan keluarga Archilles. Dia tidak mau kehilangan kesempatan langka ini.

Seharusnya kesempatan langka seperti itu milik putrinya dan bukan Anatasya! Dia membenci gadis itu karena mengingatkannya pada Adelia Sanari yang telah menindasnya semasa hidupnya.  Setelah Adelia meninggal, Clarisa tidak akan membiarkan putrinya Adelia menindas putrinya juga.

Clarisa mengiyakan ucapan suaminya dan langsung menarik Natasha ke belakang dan berkata “Bawa Anatasya pergi mandi dan suruh pelayan untuk mendandaninya. Mulai sekarang dia adalah kakakmu dan kalian harus rukun!” ujarnya sambil mengedipkan mata pada Natasha memberi isyarat.

Natasha langsung mengerti maksud ibunya, kemudian dia berjalan mendekati Anatasya lalu tersenyum “Kakak, ayo ikut denganku! Aku akan mengantarmu ke kamar supaya kau bisa mandi dan bertukar pakaian, oke?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • JANJI CINTA SANG CEO   BAB 70.

    “Tuan Muda Archilles…..aku mohon jangan batalkan kerjasama dengan perusahaan ayahku. Ini semua adalah kesalahanku dan tidak ada hubungannya dengan ayahku. Jika aku ingin menghukum maka hukum aku saja. Tolong jangan libatkan ayahku dalam masalah ini, jangan libatkan perusahaannya juga. Aku mohon…..”Kenneth adalah orang yang tidak memiliki empati tapi saat dia melihat Natasha yang menangis terisak dengan napas terengah-engah membuatnya kesal. Dia memalingkan wajahnya enggan melihat Natasha.“Kalau sudah seperti ini baru kau sadar jika perbuatanmu itu salah. Tapi saat kau mencuri kartu nama itu apa kau tidak menyadari itu salah? Kau sangat menjengkelkan. Tak perlu memohon padaku!”Hati Natasha semakin sakit karena usahanya sia-sia, hal terakhir yang bisa dilakukannya hanyalah memohon pada Anastasya.“Kak, tolong maafkan aku. Aku sadar kalau aku berbuat salah dengan mencuri kartu nama itu dari tasmu. Tapi apakah kau akan membiarkan keluargamu kesulitan dengan dibatalkannya kerjasama itu?

  • JANJI CINTA SANG CEO   BAB 69.

    Anastasya yang selalu cantik dengan dandanan sederhana, kulit putihnya seperti salju yang lembut dan halus. Dengan hanya berdiri saja tanpa mengucapkan sepatah katapun sudah membuat orang-orang diruangan itu mengalihkan perhatian.Wanita itu adalah Anastasya Sanari. Natasha membelalakkan matanya tak percaya, dalam sekejap tatapannya langsung lemas dan hancur.Saat Anastasya melihat ada pancaran ketakutan dimata Natasha, diapun tersenyum sedikit memahami situasi. “Wah jika bukan karena Tuan Muda Archilles, aku bahkan tidak tahu kalau aku sudah ikut main film sebagai pemeran utama wanita.""Tasha kau memang hebat! Bravo! Kau sengaja menyamar sebagai aku untuk mendapatkan peran itu? Apakah kau merasa senang? Mungkin bagimu sangat menyenangkan untuk bermain-main seperti ini, ya?” sindir Anastasya seraya menatap tajam Natasha.Natasha gemetar ketakutan dan merasa sangat malu. Dia mundur dua langkah dengan tangan memegang ujung bajunya. Mampus! Anastasya sudah mengetahui semuanya…...Natasha

  • JANJI CINTA SANG CEO   BAB 68.

    Sementara itu dikediaman keluarga Bagaskara. Anastasya masih terjebak dengan antusiasme Keenan yang tidak paham mengapa Brandon menatapnya dengan tatapan tajam penuh permusuhan. Sedangkan Keenan malah menatap Brandon dengan ekspresi yang sulit diartikan.Niat Anastasya yang ingin meminjam mobil malah tidak punya kesempatan untuk berbicara karena situasi ambigu yang dihadapinya. Anastasya tidak tahu harus berbuat apa saat itu, tiba-tiba Kenneth berjalan menghampirinya dengan wajah berkerut.Kenneth meraih pergelangan tangannya lalu menariknya keluar dari rumah itu sambil berkata. “Kita pergi kesuatu tempat. Ada hal penting.”Anastasya belum sempat berekasi saat Kenneth menariknya keluar dari rumah itu.“Hei...mau kemana?”“Hei...”Brandon dan Keenan berteriak bersamaan menghentikan Kenneth tapi sebelum mereka sempat menghentikan Kenneth, keduanya sudah dihalangi oleh Diego. “Apa kalian sudah lupa dengan masalah yang seharusnya kita tangani? Ada apa dengan kalian ini?”Barulah keduanya

  • JANJI CINTA SANG CEO   BAB 67.

    Sontak wajah Emma memucat setelah Rian menceritakan semuanya. Pria itu bahkan menyakinkan semua orang untuk memeriksa CCTV di mall untuk melihat kejadian sebenarnya.Emma mengepalkan tangannya lalu memasang wajah menyedihkan, menatap Keenan. “Bukan…...bukan seperti itu kejadiannya. Mereka ini mengarang cerita sembarangan. Mereka sengaja memfitnahku agar aku terlihat buruk dihadapan kalian.”Keenan menatap sinis Emma sambil mencibir, “Masalah anjing tempo hari juga kau bilang dia memfitnahmu, sekarang pun kau bilang dia memiftnahmu juga. Apakah kau seseorang yang selalu difitnah begitu mudahnya? Bahkan oleh seseorang yang tidak mengenalmu sama sekali?’“Aku----” wajah Emma semakin pucat tak mampu berkata-kata lagi. Sepertinya Keenan lebih membela Anastasya daripada dirinya.“CUKUP! Jangan bicara lagi!” ujar Keenan penuh amarah.“Apa kau lupa jika aku sudah memperingatkanmu! Jangan pernah anggap aku ini orang bodoh yang mudah terperdaya olehmu. Dan untuk kedua kalinya kau menganggapku o

  • JANJI CINTA SANG CEO   BAB 66.

    Kenneth masih tak bergeming, hanya menatap Emma dengan dingin. Siapa Anastasya itu? Dia sama sekali tidak mengenal Anastasya dengan baik tapi dia pun tidak percaya sedikitpun dengan ucapan Emma.Jika Emma bukan tunangan Keenan mungkin Kenneth sudah mengusirnya sejak tadi dan tak memberinya peluang untuk bicara.“Kau sadar dengan apa yang kau ucapkan barusan? Kau tidak perlu mendikte bagaimana caraku mengatur asistenku. Dia bekerja untukku dan aku yang berhak.”Sebenarnya Kenneth hendak mengatakan “Anastasya” tapi dengan beberapa pertimbangan dia mengganti ucapannya menjadi “asisten utama”.Mendengar ucapan Kenneth sontak membuat wajah Emma pucat pasi. “Aku…..” dia hendak mengatakan sesuatu tapi tak ada satu kalimat pun yang bisa dia ucapkan.Dia sama sekali tak menyangka jika tak ada satu orangpun di ruangan itu yang membelanya padahal dia tunangan Keenan, setidaknya begitulah yang dia pikir.Yang satu lebih mempercayai asisten utamanya sedangkan yang lain malah lebih menyukai gadis u

  • JANJI CINTA SANG CEO   BAB 65.

    Emma melirik kearah Keenan dan menyadari jika tunangannya itu menatapnya bahkan dia langsung memalingkan wajah dan ekspresinya tampak biasa saja. Keenan sama sekali tidak tertarik untuk menyapa Emma.Wanita itupun merasa sakit hati dengan sikap dingin tunangannya dan memaksakan tersenyum. “Ehm….ada hal yang ingin kubicarakan denganmu dan juga Tuan Muda Archilles. Aku tidak tahu jika Keenan juga ada disini.”Keenan mengeryitkan alisnya tak senang dengan ucapan Emma. “Kenapa emangnya kalau aku ada disini? Apa aku tidak boleh berada disini atau kau merasa tidak nyaman melihatku disini? Ada urusan apa kau ingin menemui teman-temanku?” ujar Keenan marah.Dia sangat membenci Emma, setelah melihat kekejaman tunangannya dirumah keluarga Hilman dan dia tak menyangka jika wanita itu ingin melakukan sesuatu pada teman-temannya tanpa sepengetahuannya. Benar-benar wanita sialan dan tak tahu malu! Sepertinya wanita ini perlu diberi pelajaran!Emma yang melihat ekspresi kemarahan diwajah Keenan hany

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status