เข้าสู่ระบบ"Bagaimana mbak?apa ningsi sudah memberikan kabar?"tanya nada saat sedang turun dari kamarnya.
"Belum bu..mungkin dia sedang memikirkannya"jawab mbak asih. "Mungkin dia tidak berminat mbak ya?"tanya nada sambil menarik kursi meja makan untuk dia duduki. "Gak mungkin lah bu.masak dia tidak berminat dengan semua fasilitas yang ibu janjikan"jawab mbak asih. "Tidak semuanya loh mbak orang tertarik kepada harta dan kemewahan..mungkin dia ada perancangannya sendiri"ucap nada sambil menuangkan air kedalam gelas dan meminumnya. "Tapi bu..saat saya cerita kemarin sama dia dihp sebelum kesini dia mengatakan,anggap saja kerja.apalagi ini sudah nikah jadi hartanya halal,karna bu kalau kita lihat dari riwayat hidup ningsi pasti dia tergiur dengan semua harta dan fasilitas yang ibu janjikan"jelas mbak asih sembari meletakkan nasi goreng dihadapan nada. "Memang kehidupan dia sebelum ini bagaimana mbak?"tanya nada dengan rasa penasarannya. "Sebenarnya kalau cerita dia sangat sangat pedih bu..dia menjadi piatu saat pertama lahir.seperti dia ceritakan kepada ibu bahwa ibunya meninggal saat melahirkannya.sebelumnya ibunya dan bapaknya ningsi menikah liar karna tidak direstui sama keluarga ibunya ningsi disebabkan perbedaan adat dan bahkan perbedaan pulau,orang tua ibunya ningsi takut kalau nanti ibunya ningsi menikah dengan orang sumatra maka akan sangat susah untuk menjenguk mereka,apalagi orang tua ibunya ningsi saat itu sudah lumayan sepuh.katanya takut takut meninggal ibunya ningsi tidak sempat melihat jenazah kedua orang tuanya.karna telah dibawa oleh suaminya kepulau sumatra.namun karna rasa cinta yang begitu besar ibu nya ningsi nekat untuk lari dan nikah dengan bapaknya dimedan.saat masa kehamilan sampai lahiran semua keluarga ibunya ningsi tidak ada yang mengetahui.namun setelah lahiran dan ibunya ningsi meninggal setelah dimakamkan dimedan sana bu.orang tua ibunya ningsi pun mendapatkan kabar kalau ibunya ningsi sudah meninggal.akhirnya kakek ningsi dan pamannya ningsi mencari bapaknya kemedan dan menemukan dalam waktu satu bulan pencarian.... "Sangat lama mbak ya..baru ketemu"nada memotong cerita mbak asih. "Iya bu mungkin karna waktu dulu tidak secanggih sekarang"jawab mbak asih. "Terus bagaimana kelanjutan ceritanya mbak?"tanya nada sambil mengambil nasi dipiringnya itu. "Disaat paman dan kakeknya ningsi ketemu sama bapaknya disitu ningsi diambil karna bapak ningsi tidak sanggup merawat ningsi.umur ningsi yang belum sampai dua bulan yang masih memerlukan asi atau susu formula,hanya mendapatkan air tajin yang dikasih gula.dan kadang nasi dihaluskan dengan pisang.... "Ya allah masih dua bulan....sayang nya mbak"nada memotong kembali cerita mbak asih. "Terus terus bagaimana mbak?"tanya nada lagi. "Akhirnya ningsi dibawa sama paman dan kakeknya kejawa.kebetulan istri pamannya ningsi juga punya anak bayi tapi umurnya sudah satu tahun setengah jadi ningsi menyusui sama bibinya itu dan dibesarkan sama keluarga bibinya.namun bu kita tinggal dengan saudara sangat jauh beda dengan kita tinggal bersama keluarga kandung.dari kelas empat sd ningsi sudah diwajibkan untuk mengerjakan pekerjaan rumah sama bibinya.bahkan mencuci baju semua anggota keluarga dengan alasan membalas budi keluarga pamannya"mbak asih menjelaskan latarbelakang kehidupan ningsi. "Terus kakek dan neneknya?kan lebih baik ningsi tinggal bersama mereka daripada dikeluarga pamannya"tanya nada. "Disaat ningsi berumur empat tahun neneknya meninggal dan disaat itu kakeknya pun sudah sangat sepuh sudah tidak mungkin menjaga anak kecil lagi.dan disaat umur ningsi tujuh tahun kakeknya pun ikut meninggal jadi dia mau tidak mau dia harus tinggal dikeluarga pamannya"jelas mbak asih. "Terus mbak sepupu dia lewat siapa?"tanya nada. "Saya adalah anak pertama pamannya itu "jawab mbak asih singkat. "Hahh?jadi mbak asih sama ningsi saudara sesusuan juga?"tanya nada dengan ekpresi sedikit terkejut. "Iya bu,tapi saat ningsi dia asuh sama emak saya,saya sudah berumur tiga belas tahun,saya punya adek dua satu laki laki satu perempuan dan ningsi menjadi adek supersusuan dengan saya bu"jelas mbak asih. "Tapi, maaf mbak ya..kenapa waktu itu mbak bilang kalau ningsi sedikit liar pergaulannya.dan bahkan mbak sampai yakin kalau dia sudah tidak gadis lagi"tanya nada memastikan cerita sebenarnya. "Mungkin karna efek dia terlalu tertekan tinggal bersama keluarga saya.dia minta izin kepada orang tua saya untuk ngerantau sehabis SMA,waktu itu saya sudah menikah dan baru baru saja pindah kesini bareng suami.orang tua saya tidak mengizinkan ningsi ngerantau.tapi ningsi kekeh ingin ngerantau supaya bisa berkerja dan membiayai biaya kuliahnya.namun orang tua saya tidak memberikan dia melanjutkan kuliah karna alasannya anak perempuan cukup sampai SMA namun adek perempuan saya yang sesusuan dengan dia sedang berkuliah disalah satu kampus yang berada dikota saya,saat itu sudah jalan semester tiga.dia merasa diperlakukan tidak adil.karna disaat dia mengatakan ingin melanjutkan pendidikan nya,orang tua saya mengatakan anak perempuan tidak perlu tinggi tinggi berpendidikan karna akhirnya menikah juga dan menjaga rumah tangga.dia sadar kalau sebenarnya itu hanyalah alasan kedua orang tua saya.sebenarnya orang tua saya tidak sanggup membiayainya.tapi disaat dia minta izin ngerantau dan kerja supaya dapat membiayai kuliahnya sendiri orang tua saya juga tidak mengizinkan.dan akhirnya dia mengetahui semua alasan mengapa orang tua saya tidak mengizinkan nya ngerantau.rupanya dia dimanfaatkan sama orang tua saya untuk kesawah,kekebun,dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya tanpa dibayar dengan alasan dia harus membalas budi kedua orang tua saya.lambat laun dia merasa capek dengan semuanya.akhirnya dia menemukan seorang laki laki.yang lumayan dewasa daripada dia dan laki laki itu memiliki bengkel motor dikampung kami.dia termasuk dari keluarga berada kalau dikampung kami,jadi akhirnya mereka pacaran meskipun laki laki tersebut lebih tua lima tahun darinya.entah bagaimana cerita disaat itu dia mulai nakal dia sering keluar malam dan bahkan loncat lewat jendela untuk menemui laki laki itu.kabar mereka sering jumpa tersebar dikampung kami sampai orang tua saya dan adek laki laki saya marah besar kepada ningsi serta mencaci maki dia dengan alasan tidak tau balas budi.."mbak asih menghentikan ceritanya dan menuangkan segelas air putih lalu dia meminumnya. "Sedihnya cerita ningsi mbak ya..emang nya jelas kalau saat itu dia pernah melakukan hubungan badan sama pacarnya itu?"tanya nada. "Sepertinya saat itu belum bu.namun disaat keluarga saya sudah mencaci maki dia dan menghinanya,ningsi mengatakan kalau dia ingin keluar dari rumah dan pergi dari kampung.mungkin dia sengaja melakukan hal yang membuat keluarga saya marah supaya dia bisa keluar dari rumah kami.namun adek laki laki saya tidak mengizinkan dia keluar dari rumah dengan alasan masih banyak tanggung jawab yang harus dia jalankan dirumah kami.selang beberapa hari dari itu ningsi dan pacarnya ketangkap basah dibengkel pacarnya itu.akhirnya dia usir sama warga dari kampung kami.dengan alasan tidak menghargai adat didaerah kami dan tidak tau balas budi keluarga saya.disaat dia pergi dari kampung dia tidak memberitau siapa pun kemana dia pergi.bahkan saya pun tidak tau waktu itu.namun karna saya merasa dia juga adek saya.jadi saya mencoba mencari nomor dia kebeberapa temannya dikampung.saat dia sudah kuliah semester empat baru lah saya dapat menemuinya,dia meminta tolong kepada saya untuk tidak memberi tau kalau dia berada dikota ini bu"jelas mbak asih. "Terus mbak asih ikhlas kalau dia menjadi istri kedua mas rafa?"tanya nada setelah mendengarkan semua cerita tentang ningsi."Ningsi kamu hamil" tegur rafa saat berada di warung makan punya ningsi.Seketika ningsi terkejut,dan menolehkan wajahnya kebelakang."Mas??? Kenapa kamu bisa di sini?"tanya ningsi."Itu tidak perlu ku jelaskan,kenapa kamu pergi tiba tiba dalam keadaan seperti ini?"tanya mas rafa."Kamu tidak perlu tau itu mas"jawab ningsi,beb aku pulang sekarang ya!!"kata ningsi kepada eka,sambil berjalan menuju sepeda motor yang di parkirkan di depan warungnya."Dek,,, kamu mau kemana? Hati hati jalannya,jangan cepat cepat" ucap rafa sambil berlari mengejar ningsi."Sudah mas, kamu tidak perlu ikutin aku, aku sudah tidak mau menjelaskan apa apa,ini pilihanku" kata ningsi sambil menyalakan sepeda motor tersebut."Jangan pergi dulu!!!" Rafa menarik kunci motor tersebut."Apa lagi mas? Mas tau kan aku jahat,aku sengaja datang ke kehidupan mas agar mendapat modal untuk kehidupan ku" ucap ningsi dengan sedikit keras."Aku tidak peduli itu, kau istriku,kau berhak meminta apa pun dari ku,kenapa kau harus
"Sepertinya tadi ada yang mau ibu bahas dengan saya waktu masih masak di dapur?"tanya mbak asih kepada nada saat sedang membersihkan meja makan."Iya mbak, sebenarnya ada sesuatu yang ingin saya sampaikan, tapi kebetulan tadi emak pun di dapur, "jawab nada, sambil melihat ke sekeliling mereka."Mbak!!! Sebenarnya saya sedang hamil,saya sudah telat haid dua minggu" bisik nada sambil terus memperhatikan ke sekelilingnya."Alhamdulillah ya allah, akhirnya bu, doa ibu di ijabah sama allah" ucap mbak asih, merasa bahagia mendengar kabar tersebut."Tapi mbak, ini hanya kita berdua saja yang tau, saya belum memberi tau semuanya termasuk mas rafa dan emak, untuk saat ini saya rasa,cukup kita saja yang tau mbak !!" Ucap nada."Loh kenapa begitu bu, memang nya kenapa bu?"tanya mbak asih, merasa ada yang salah dengan tindakan nada." karna saya masih banyak pemotretan dengan beberapa brand mbak, kalau mas rafa tau otomatis saya akan di suruh diam saja di rumah, tidak hamil pun saya di suruh berh
"Mbak!!! Kemarin kamu belanjanya ke pasar mana?"tanya bu rita kepada mbak asih saat sedang mempersiapkan makan siang di dapur."Di pasar biasa bu! Memangnya kenapa?"tanya mbak asih yang sedang membersihkan sayuran."Kemarin kamu pergi hampir lima jam loh!!! Kenapa bisa selama itu?"tanya bu rita lagi,"Oh,,, kemarin karna terlalu rame orang belanja bu jadi agak lama waktu milih milih nya,habis itu lumayan macet pun bu keadaan jalanan sekarang" mbak asih mencoba membuat alasan yang masuk akal, nyatanya kemarin dia pergi menemui ningsi di rumah sewanya."Tapi memang belakangan ini kamu kalau belanja lama sekali, bahkan berjam jam, biasanya paling lama dua jam kamu sudah pulang" ucap bu rita, merasa ada yang janggal dengan mbak asih belakangan ini."Eummmm,, itu karna belakangan ini banyak kebutuhan rumah tangga yang harganya pada naik bu, jadi saya sering nawar dari satu tempat ke tempat yang lain,mungkin itu yang membuat saya sering kelamaan belanja" mbak asih masih mencari alasan yang
Kehidupan berjalan dengan normal, usia kehamilan ningsi sudah memasuki bulan ke tujuh, di temani sahabat baik nya eka, ningsi mengadakan acara syukuran tujuh bulanannya serta syukuran atas usaha warung makan yang sudah berjalan selama dua bulan di rumah yang baru saja mereka sewa."Alhamdulillah, allah memberikan kemudahan kepada kita beb ya!!"ucap eka."Iya beb, satu keberuntungan aku bisa mendapatkan sahabat sebaik kau di dunia ini, kau selalu mendampingiku dalam keadaan susah senang ku" kata ningsi sambil melihat ke arah eka."Uuu ulu ulu mama muda ku, sejak kapan kau berpuitis seperti ini, aku ada untuk kau karna kau ada untukku, aku menghargai kau karna kau menghargaiku" jelas eka sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah ningsi."Eh,, kita bersihkan dulu barang barang serta makanan makanan sisa ini yok!!" Ajak ningsi saat melihat ruang tamu mereka masih sangat berserakan setelah selesai mengadakan acara berdoa serta syukuran."Saya saja yang bersihkan bu!!" Sahut bu ani salah s
Nada menatap tajam ke arah rafa di saat rafa mengeluarkan sperm*nya di dalam rahim nada."Kamu kenapa sayang??? Menatap ku sampai sebegitunya?"tanya rafa, saat melihat tatapan tersebut."Mas,,, klim*ks di dalam?"tanya nada.Rafa menganggukkan kepalanya, tanda mengiyakan pertanyaan tersebut.lalu rafa mencium kening nada,dan langsung merebahkan badannya di samping nada.Nada seakan tidak percaya,dia terdiam seakan memikirkan sesuatu atas apa di lakukan rafa barusan."Kenapa kamu termenung? Memangnya ada yang salah"?tanya rafa, saat melihat nada hanya diam saja di sampingnya."Aku masih tidak percaya,dengan yang terjadi barusan, bukan nya mas mengatakan waktu itu belum ingin mempunyai anak dari aku?"tanya nada,mengungkapkan kebingungannya."Ya!!! Waktu itu, sekarang sudah beda, aku pun berfikir umur ku sudah hampir tiga puluh enam umurmu sudah hampir tiga puluh, sudah sewajarnya kalau kita punya keturunan!"jelas rafa.Nada masih terdiam dengan fikirannya, dia langsung membalikkan badanya
"Jadi bagaimana caranya kita menghindari ancaman mas irfan beb?"tanya eka, sesampai di kostn mereka."Kalau dia mengancam kembali, kita ambil tindakan hukum saja lah, kalau dia ancam ingin menyebarkan vidio itu, kita ancam juga dia kalau kita akan melaporkannya ke pihak berwajib" jawab ningsi sambil mengoleskan balsem di dahinya."Terus!!! Kau tidak malu kalau orang pada tau hubungan kalian? Dan sejauh apa sudah hubungan itu?"tanya eka,"Ya malu!!! Tapi dari pada tambah lagi masalah nya nanti?mau tidak mau harus sanggup nahan malu sedikit" jelas ningsi lalu membaringkan badannya yang sudah kecapean di kasur."Ya sudah lah,, kau istirahat saja, nanti kita bahas lagi,kulihat kau sudah sangat capek hari ini."ucap eka,membiarkan ningsi merebahkan badannya.Setelah meninggalkan ningsi untuk beristirahat eka berencana kembali ke warung, sambil untuk membantu bantu di sana,namun di saat hendak mengehidupkan motornya, dia melihat seorang lelaki paruh baya mendekat ke arah kostan mereka."B







