Share

bab 10

Author: khairunnisak
last update Last Updated: 2025-11-02 14:47:14

"Bagaimana mbak?apa ningsi sudah memberikan kabar?"tanya nada saat sedang turun dari kamarnya.

"Belum bu..mungkin dia sedang memikirkannya"jawab mbak asih.

"Mungkin dia tidak berminat mbak ya?"tanya  nada sambil menarik kursi meja makan untuk dia duduki.

"Gak mungkin lah bu.masak dia tidak berminat dengan semua fasilitas yang ibu janjikan"jawab mbak asih.

"Tidak semuanya loh mbak orang tertarik kepada harta dan kemewahan..mungkin dia ada perancangannya sendiri"ucap nada sambil menuangkan air kedalam gelas dan meminumnya.

"Tapi bu..saat saya cerita kemarin sama dia dihp sebelum kesini dia mengatakan,anggap saja kerja.apalagi ini sudah nikah jadi hartanya halal,karna bu kalau kita lihat dari riwayat hidup ningsi pasti dia tergiur dengan semua harta dan fasilitas yang ibu janjikan"jelas mbak asih sembari meletakkan nasi goreng dihadapan nada.

"Memang kehidupan dia sebelum ini bagaimana mbak?"tanya nada dengan rasa penasarannya.

"Sebenarnya kalau cerita dia sangat sangat pedih bu..dia menjadi piatu saat pertama lahir.seperti dia ceritakan kepada ibu bahwa ibunya meninggal saat melahirkannya.sebelumnya ibunya dan bapaknya ningsi menikah liar karna tidak direstui sama keluarga ibunya ningsi disebabkan perbedaan adat dan bahkan perbedaan pulau,orang tua ibunya ningsi takut kalau nanti ibunya ningsi menikah dengan orang sumatra maka akan sangat susah untuk menjenguk mereka,apalagi orang tua ibunya ningsi saat itu sudah lumayan sepuh.katanya takut takut meninggal ibunya ningsi tidak sempat melihat jenazah kedua orang tuanya.karna telah dibawa oleh suaminya kepulau sumatra.namun karna rasa cinta yang begitu besar ibu nya ningsi nekat untuk lari dan nikah dengan bapaknya dimedan.saat  masa kehamilan sampai lahiran semua keluarga ibunya ningsi tidak ada yang mengetahui.namun setelah lahiran dan ibunya ningsi meninggal setelah dimakamkan dimedan sana bu.orang tua ibunya ningsi pun mendapatkan kabar kalau ibunya ningsi sudah meninggal.akhirnya kakek ningsi dan pamannya ningsi mencari bapaknya kemedan dan menemukan  dalam waktu satu bulan pencarian....

"Sangat lama mbak ya..baru ketemu"nada memotong cerita mbak asih.

"Iya bu mungkin karna waktu dulu tidak secanggih sekarang"jawab mbak asih.

"Terus bagaimana kelanjutan ceritanya mbak?"tanya nada sambil mengambil nasi dipiringnya itu.

"Disaat paman dan kakeknya ningsi ketemu sama bapaknya disitu ningsi diambil karna bapak ningsi tidak sanggup merawat ningsi.umur ningsi yang belum sampai dua bulan yang masih memerlukan asi atau susu formula,hanya mendapatkan air tajin yang dikasih gula.dan kadang nasi dihaluskan dengan pisang....

"Ya allah masih dua bulan....sayang nya mbak"nada memotong kembali cerita mbak asih.

"Terus terus bagaimana mbak?"tanya nada lagi.

"Akhirnya ningsi dibawa sama paman dan kakeknya kejawa.kebetulan istri pamannya ningsi juga punya anak bayi tapi umurnya sudah satu tahun setengah jadi ningsi menyusui sama bibinya itu dan dibesarkan sama keluarga bibinya.namun bu kita tinggal dengan saudara sangat jauh beda dengan  kita tinggal bersama keluarga kandung.dari kelas empat sd ningsi sudah diwajibkan untuk mengerjakan pekerjaan rumah sama bibinya.bahkan mencuci baju semua anggota keluarga dengan alasan membalas budi keluarga pamannya"mbak asih menjelaskan latarbelakang kehidupan ningsi.

"Terus kakek dan neneknya?kan lebih baik ningsi tinggal bersama mereka daripada dikeluarga pamannya"tanya nada.

"Disaat ningsi berumur empat tahun neneknya meninggal dan disaat itu kakeknya pun sudah sangat sepuh sudah tidak mungkin menjaga anak kecil lagi.dan disaat umur ningsi tujuh tahun kakeknya pun ikut meninggal jadi dia mau tidak mau dia harus tinggal dikeluarga pamannya"jelas mbak asih.

"Terus mbak sepupu dia lewat siapa?"tanya nada.

"Saya adalah anak pertama pamannya itu "jawab mbak asih singkat.

"Hahh?jadi mbak asih sama ningsi saudara sesusuan juga?"tanya nada dengan ekpresi sedikit terkejut.

"Iya bu,tapi saat ningsi dia asuh sama emak saya,saya sudah berumur tiga belas tahun,saya punya adek dua satu laki laki satu perempuan dan ningsi menjadi adek supersusuan dengan saya bu"jelas mbak asih.

"Tapi, maaf mbak ya..kenapa waktu itu mbak bilang kalau ningsi sedikit liar pergaulannya.dan bahkan mbak sampai yakin kalau dia sudah tidak gadis lagi"tanya nada memastikan cerita sebenarnya.

"Mungkin karna efek dia terlalu tertekan tinggal bersama keluarga saya.dia minta izin kepada orang tua saya untuk ngerantau sehabis SMA,waktu itu saya sudah menikah dan baru baru saja pindah kesini bareng suami.orang tua saya tidak mengizinkan ningsi ngerantau.tapi ningsi kekeh ingin ngerantau supaya bisa berkerja dan membiayai biaya kuliahnya.namun orang tua saya tidak memberikan dia melanjutkan kuliah karna alasannya anak perempuan cukup sampai SMA namun adek perempuan saya yang sesusuan dengan dia sedang berkuliah disalah satu kampus yang berada dikota saya,saat itu sudah jalan semester tiga.dia merasa diperlakukan tidak adil.karna disaat dia mengatakan ingin melanjutkan pendidikan nya,orang tua saya mengatakan anak perempuan tidak perlu tinggi tinggi berpendidikan karna akhirnya menikah juga dan menjaga rumah tangga.dia sadar kalau sebenarnya itu hanyalah alasan kedua orang tua saya.sebenarnya orang tua saya tidak sanggup membiayainya.tapi disaat dia minta izin ngerantau dan kerja supaya dapat membiayai kuliahnya sendiri orang tua saya juga tidak mengizinkan.dan akhirnya dia mengetahui semua alasan mengapa orang tua saya tidak mengizinkan nya ngerantau.rupanya dia dimanfaatkan sama orang tua saya untuk kesawah,kekebun,dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya tanpa dibayar dengan alasan dia harus membalas budi kedua orang tua saya.lambat laun dia merasa capek dengan semuanya.akhirnya dia menemukan seorang laki laki.yang lumayan dewasa daripada dia dan laki laki itu memiliki bengkel motor dikampung kami.dia termasuk dari keluarga berada kalau dikampung kami,jadi akhirnya mereka pacaran meskipun laki laki tersebut lebih tua lima tahun darinya.entah bagaimana cerita disaat itu dia mulai nakal dia sering keluar malam dan bahkan loncat lewat jendela untuk menemui laki laki itu.kabar mereka sering jumpa tersebar dikampung kami sampai orang tua saya dan adek laki laki saya marah besar kepada ningsi serta mencaci maki dia dengan alasan tidak tau balas budi.."mbak asih menghentikan ceritanya dan menuangkan segelas air putih lalu dia meminumnya.

"Sedihnya cerita ningsi mbak ya..emang nya jelas kalau saat itu dia pernah melakukan hubungan badan sama pacarnya itu?"tanya nada.

"Sepertinya saat itu belum bu.namun disaat keluarga saya sudah mencaci maki dia dan menghinanya,ningsi mengatakan kalau dia ingin keluar dari rumah dan pergi dari kampung.mungkin dia sengaja melakukan hal yang membuat keluarga saya marah supaya dia bisa keluar dari rumah kami.namun adek laki laki saya tidak mengizinkan dia keluar dari rumah dengan alasan masih banyak tanggung jawab yang harus dia jalankan dirumah kami.selang beberapa hari dari itu ningsi dan pacarnya ketangkap basah dibengkel pacarnya itu.akhirnya dia usir sama warga dari kampung kami.dengan alasan tidak menghargai adat didaerah kami dan tidak tau balas budi keluarga saya.disaat dia pergi dari kampung dia tidak memberitau siapa pun kemana dia pergi.bahkan saya pun tidak tau waktu itu.namun karna saya merasa dia juga adek saya.jadi saya mencoba mencari nomor dia kebeberapa temannya dikampung.saat dia sudah kuliah semester empat baru lah saya dapat menemuinya,dia meminta tolong kepada saya untuk tidak memberi tau kalau dia berada dikota ini bu"jelas mbak asih.

"Terus mbak asih ikhlas kalau dia menjadi istri kedua mas rafa?"tanya nada setelah mendengarkan semua cerita tentang ningsi.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • JATAH ISTRI MUDA   bab 118 [tamat]

    Dua tahun telah berlalu,kehidupan ningsi semakin bahagia dengan warung makannya yang semakin maju."Itu mama ningsi" tunjuk nada kepada dara anak gadis kecilnya."Eh anak mama" ucap ningsi saat melihat dara dalam gendongan nada."Kakak sendiri saja?"tanya ningsi sambil mengambil dara dari gendongan nada."Gak,kakak sama mas rafa,mas rafa sedang ngobrol di depan dengan beberapa temannya"jawab nada."Itu lah kak,selama ini banyak perusahaan yang bekerja sama mengambil makan siang di warung ku rata rata kenalan mas rafa"ucap ningsi."Mas rafa membantu promosiin saat rapat katanya,eh kamu bagaimana sudah ada dambatan hati?"tanya nada."Aku sedang memikirkan bisnisku kak,kakak silakan menikmati jamuannya ya! Aku mau main sama dara sebentar" kata ningsi sambil membawa dara berkeliling pembukaan warung ke tiganya."Sayang mama mau makan apa?"tanya ningsi kepada dara." beb,," eka memukul pundak ningsi."Jam segini meneger baru sampai?"tanya ningsi sambil memainkan tangan dara."Aku baru saja

  • JATAH ISTRI MUDA   bab 117

    Tiga bulan setelah melahirkan ningsi kini semakin menikmati kehidupan yang berlaku untuknya,dia sudah mulai mengikhlaskan kepergian anak nya."Ayo beb kita pulang!"ajak eka,sudah hampir satu jam lebih ningsi menatap pusara anaknya itu."Sebentar lagi beb ya!! Setelah tiga bulan dia meninggal baru ini aku pergi ke makamnya,"jawab ningsi sambil terus memandangi kuburan kecil yang sudah mulai ditumbuhi rumput,"Tidak bagus juga beb kalau kau terlalu berlama lama di sini,keadaan kau pun belum begitu sehat"kata eka,mencoba menasihati ningsi."Sayang,, mama pulang ya!, kalau sayang rindu sayang datang lah sesekali ke dalam mimpi mama"ucap ningsi sambil mengelus batu nisan anaknya itu."Assalamualaikum,muhammad rafi mama, "lanjutnya.Lalu ningsi bangun dari duduknya,dan melihat ke arah eka memberi kode kalau mereka sudah bisa pulang sekarang."Yok beb" eka memegang tangan ningsi.Lalu mereka berjalan meninggalkan pemakaman tersebut.Mereka pulang menggunakan sepeda motor eka yang di parkir d

  • JATAH ISTRI MUDA   bab 116

    "Euuum,,"eka terlihat kebingungan saat ingin mempersilakan tamu tamunya untuk duduk."Kenapa dek?"tanya nada yang menyadari kebingungan dari wajah eka."Putri di dalam kamarnya,jadi yang bisa masuk ke dalam cuma kak nada dengan mbak asih saja,dikarnakan putri sedang berpantang,mas sama bapak bisa duduk di ambal ini,atau kak nada sama mbak asih mau istirahat disini dulu pun bisa"jelas eka."Kami langsung ke dalam saja dek,kakak ingin langsung bertemu dengan ningsi"jawab nada."Betul bu,saya pun ingin melihat kondisinya yang sekarang"sambung mbak asih."Ya sudah kami duduk di sini saja" sahut pak karno.lalu pak karno dan rafa pun langsung duduk di ambal yang sudah di gelar oleh bu ani."Assalamualaikum" nada memberi salam saat memasuki kamar ningsi."Waalaikum salam kak"jawab ningsi,hendak duduk dari tidurnya saat melihat nada dan mbak asih telah sampai."Eh eh gak usah bangun!!"cegah mbak asih."Kamu tidur saja,kondisi tubuhmu belum begitu sembuh"ucap mbak asih."Iya dek,tidak usah ban

  • JATAH ISTRI MUDA   bab 115

    "Sayang,coba perhatikan mobil avanza hitam yang di belakang kita"ujar rafa kepada nada,di pertengahan perjalanan mereka.sementara pak karno dan mbak asih sedang ketiduran."Iya mas!! Memang nya kenapa mas?"tanya nada."Sepertinya dia ikutin kita deh"jawab rafa sambil memperhatikan mobil tersebut."Gak ah mas!! Mungkin itu perasaan kamu saja,"ujar nada."Coba ya,mas tes berhenti sebentar,"kata rafa,lalu meminggirkan mobilnya dan berhenti."Lihat sayang!! Dia pun berhenti,berarti betul dugaan mas kalau dia ikutin kita,ini kalau mas jalan dia pun ikut jalan mas samperin dia,siapa berani ngikutin mas," ucap rafa dengan perasaan kesalnya."Lebih baik mas bangunin pak karno,jadi kalau ada apa apa,mas tidak sendirian"usul nada."Aman sayang"" jawab rafa lalu dia melanjutkan perjalanannya,dia tetap memantau mobil yang mengikuti mereka.Sekitar lima belas menit rafa pun mencari tempat untuk mehentikan mobilnya lagi."Mas kenapa berhenti lagi?"tanya nada"Kayaknya yang di belakang itu cari masa

  • JATAH ISTRI MUDA   bab 114

    "Mass...kami sudah siap !!" Pagi itu Nada memanggil rafa yang masih duduk di taman bersama pak joel.menikmati secangkir kopi sambil bercerita satu sama lain sambil sesekali tertawa sampai terbahak bahak.,seakan mereka seumuran padahal rafa hampir seumuran sama anak pak joel yang pertama."Tuan,,itu"pakjoel memberi isyarah dengan menaikkan kedua alisnya."Apa pak"rafa menoleh kebelakang."Sayang sudah siap?"tanya rafa,saat melihat nada sudah berdiri tepat di belakangnya."Sudah mas,bahkan kami sudah menunggu mas sedari tadi di dalam,mbak asih fikir mas joging,karna pakek celana trening,ternyata mas sedang menggosip dengan pak joel di sini,sampai suara tertawa mas terdengar ke dalam" jelas nada,dengan sedikit ketus di wajahnya,karna sedikit kesal melihat penampilan rafa.sebab dia belum siap siap."Mas minta maaf ya sayang!! Sudah jangan ngambek nanti tidak comel!!" Ucap rafa sambil bangun dari duduknya,lalu memegang dagu nada,dengan sedikit di goyang goyang kannya."Ya sudah pak saya p

  • JATAH ISTRI MUDA   bab 113

    Malam itu,Rafa memperhatikan nada saat sedang menggunakan skincare yang sudah menjadi aktivitas rutinnya pada malam hari."Mas memperhatikan aku?"tanya nada,saat melihat pantulan bayangan rafa di cermin riasnya."Eummm,sebenarnya ada yang ingin mas tanyakan,tapi nanti saja lah"jawab rafa."Apa itu mas?aku jadi penasaran"tanya nada."Nanti saja,saat sudah siap pakai skincare,sayang tidur di samping mas,baru mas tanyakan "jawab rafa.Nada tersenyum saat mendengar jawaban tersebut,dia segera menyelesaikan aktivitasnya itu,agar segera bisa berbaring di samping suaminya."Sudah!!" Ucap nada sambil mendekat ke arah rafa."Kalau sudah pakai skincare tidak bisa di cium ya?"tanya rafa sambil tersenyum malu."Tidak !!"jawab nada,dengan ekpresi manjanya."Nanti lengket"lanjut nada."Ya sudah sini "kata rafa sambil membuka kan selimutnya.Lalu nada mendekat dan berbaring di samping rafa."Apa yang ingin mas tanyakan?"tanya nada,sambil menatap wajah suaminya itu."Mas hanya ingin memperjelas infor

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status