เข้าสู่ระบบ
"Sudah mas aku sudah tidak sanggup lagi" ujar nada kepada suaminya itu,rafa. yang sudah membuat nada keramas dua kali hari ini.
"Alah baru saja dua puluh menit kau sudah lemas,kau lemah sekali jadi cewek"kata rafa kepada istrinya itu. "Aku sudah lemas mas, tadi pagi sekali, siang sekali sekarang lagi. serasa badan ku sudah patah,,kenapa mas tidak cukup sekali sehari" tanya nada yang sudah tergeletak dikasur.dengan badannya yang begitu lemas seperti orang yang sudah tidak ada tulang. "Itulah kesenangan bagi kami, kaum laki laki, harta bisa dicari ,tahta bisa didapatkan ,tapi kalau istri seperti kau ini, yang tidak sanggup memberi kepuasan,maka jangan salah kan kami laki laki mencari yang lain, supaya nafsu kami tersalurkan"jelas rafa dengan ekpresi tegas nya. sambil memakai handuk. "Aku tidak pernah sekali pun kusuruh kau ,masak,kau nyuci apa lagi kerja, kau hanya menjadi seorang istri yang bisa melayani suami, kau jaga badan dan kulit mu,berapa kau butuh uang ku kasih.tetapi, kau tidak bisa berterima kasih sama sekali ternyata,setidaknya kau bisa berterima kasih dengan memenuhi nafsu ku.wanita macam apa kau ini, nanti kalau suami berzina diluar kau bilang salah suami "rafa melanjutkan perkataannya dengan begitu marah. "Bukan aku tidak tau terima kasih mas! ini kau lihat rambut ku belum pun kering, tadi siang keramas,sekarang sudah harus keramas lagi. sudah sebulan pernikahan aku tidak pernah keluar rumah karna badan ku sakit sakit. kenapa mas tidak mau mengerti kondisi ku"tanya nada sambil melirik kearah rafa. "Rumah sebesar ini, uang bulanan lima puluh juta, kau tidak bisa membelikan satu saja hair dyrer,sebodoh itukah rupanya wanita kampung ini" rafa menghina nada tanpa memperdulikan sedikit pun perasaan istrinya itu. "Kau tau kan umur ku sudah tiga puluh lima tahun, sebelumnya aku belum pernah berhubungan sama perempuan mana pun, pasti aku akan kecanduan kalau sudah kurasakan keluar sperm*. kenapa kau mau menerima lamaranku, diumur kau yang sudah dua puluh delapan tahun.itu efek umur makanya kau kurang gairah, yang lucunya kau bunga desa, tapi bisa lama juga kau nikah, itu efek ayah kau jual kau dengan mahar tinggi, dia fikir semua laki laki sanggup membeli anaknya, yang perawan tua"lanjut rafa sambil masuk kekamar mandi. ( entah apa lah maksud dia mengatakahan hal seperti itu ) bisik nada dalam hatinya. Nada hanya tertidur dikasur dengan badan lemas tak berdaya.sudah hampir sebulan dia menikah, rafa selalu mengajak berhubungan badan sehari sampai tiga atau empat kali. dia merasa badannya seakan akan sudah patah. belum lagi cara rafa yang begitu ekstrim dalam melakukannya. "Aduh aku mau jadi mayat hidup kalau begini"ujar nada sambil membetulkan posisi tidurnya. Sementar rafa yang sudah selesai mandi. langsung bersiap siap untuk ketemu teman teman nya dicafee. Tanpa sepatah kata pun dia langsung keluar dari kamar, lalu pergi tanpa memperdulikan kondisi istrinya yang sudah lemas tak berdaya. "Kayak nya dia ingin menjadikan ku budak sex nya saja"ujar nada dari dalam selimut, yang menyadari kalau rafa sudah keluar dari kamar. Selama menikah rafa tidak pernah memanggil nada dengan panggilan sayang,hanya nama saja nada merasa rafa menikahi nya hanya untuk menyalurkan nafsunya saja. Nada pun melanjutkan tidur, karna merasa badannya begitu lemas. Keesokkan pagi nya, nada terbangun dalam kondisi badan yang sudah pegal pegal. "Ya allah sudah sebulan kehidupan ku seperti ini, sepertinya tidak berguna bulanan lima puluh juta pun, kalau tidak bisa dinikmati. asik keramas keramas, badan sakit sakitan" nada mengeluh dengan kondisinya itu. "Selamat pagi bu.."sapa mbak asih disaat nada turun dari tangga. "Ibu mau makan apa?biar saya buatkan?"tanya mbak asih. " saat ini saya lagi tidak kepengen apa apa mbak.tapi,saya boleh nanya tidak sama mbak?"tanya nada kepada pembantunya itu,asih. "Ya boleh dong bu"jawab mbak asih sambil berdiri disamping kursi didepan nada. "Mbak asih duduk saja biar enak ngomong nya"nada mempersilakan mbak asih duduk . "Iya bu..emang nya apa ni, yang mau di omongin, saya rasa kaya dag dig dug gini.apa saya mau dipecat?"tanya mbak asih,karena merasakan perasaan yang tidak enak. "Gak loh mbak.tapi ini masalah aib rumah tangga saya mbak,saya percaya sama mbak,saya harap pembahasan kita ini tidak sampai ke orang lain"nada memperigati mbak asih untuk menjaga pembahasan mereka itu. "Ya allah bu sama siapa saya mau menggosip, saya kesini ngerantau loh bu."jawab mbak asih. "Ya saya tau mbak, saya hanya ingin mengingatkan saja.mbak asih kan ngerantau kejakarta bersama suami.maaf ni mbak, suami mbak kan satpam keuangan kadang tidak stabil apa mbak bahagia dengan suami mbak tersebut?"nada memulai pembahasan mereka. "Alhamdulillah bu saya sangat bahagia sama kang karno,meskipun kami keuangan pas pasan, anak tidak ada, harus kirim keorang tua masing masing, sepuluh tahun berumah tangga kami masih ngontrak, tapi alhamdulillah saya bahagia dengan perilaku dan sikap kang karno bu,"jelas mbak asih kepada majikannya itu. "Kalau hubungan suami istri bagaimana?maaf ni mbak saya tanya sampai kesitu"tanya nada. "Apanya yang bagaimana bu.ya sewajarnya suami istri."jawab mbak asih dengan sedikit kebingungan. "Maksud saya mbak sehari berapa kali? dua kali, tiga kali atau sampai empat kali?"nada melanjutkan pertanyaanya. "Hahhahahh ibu ini kalau sampai sebegitu banyak,gak mungkin saya pagi sudah disini sampai jam sepuluh malam.kan palingan dua hari sekali atau tiga hari sekali."jawab mbak asih dengan sedikit tertawa. "Dari awal menikah mbak begitu,?"nada menanyakan nya lagi dengan begitu penasaran. "Awal nikah paling sehari sekali itu pun cuma seminggu bu.kenapa ibu menanyakan hal tersebut ?"mbak asih penasaran kenapa nada berani bertanya sampai kesitu. "Mbak pernah gak lihat saya ceria sudah hampir sebulan tinggal disini?" Tanya nada. "Tidak pernah bu! ibu selalu ngeluh sakit badan,sakit pinggang lah pokonya, ibu setiap pagi selalu tidak fit"jawab mbak asih dengan jujur. "Mbak tau apa penyebabnya? itu dikarnakan mas rafa selalu minta jatah, sehari sampe tiga atau empat kali mbak" nada menjelaskan alasan kenapa dia selalu mengeluh badan nya pegal pegal tiap hari. "Haaah?yang betul bu?"mbak asih,dia terkejur mendengar kan cerita nada itu. "Iya mbak makanya saya kurang semangat, badan saya selalu sakit,itulah mbak alasanya.tapi ini jangan sampai orang lain tau mbak ya"pesan nada mengingatkan kembali pembantunya itu. "Itu pasti bu.saya jamin pembahasan ini cuma kita yang tau."mbak asih mencoba meyakinkan majikannya itu. "Terus bagaimana mbak solusinya kira kira? sudah sebulan saya tidak kemana mana asik terkurung dirumah.meskipun uang bulanan banyak dikasih sama mas rafa,orang tua saya dikampung pun dia tanggung belanjaan perbulan, tapi saya rasa saya ini dinikahi hanya sebagai budak sex dia saja mbak"nada menjelaskan apa yang dia rasakan selama pernikahan nya itu.tanpa terasa disaat dia menjelaskannya kepada mbak asih, air mata nada jatuh dengan sendirinya, karna merasa sedih, saat mengingat nasib nya. "Ibu tenang..semua ada solusi.ini rumah atas nama ibu kan?"tanya mbak asih kepada nada. "Iya mbak, karna ini merupakan salah satu mahar saya, habis itu mas rafa pun mempunyai beberapa rumah lainnya."jawab nada. "Kalau masalah nafkah bulanan bagaimana bu?"tanya mbak asih lagi. "Alhamdulillah mbak, mas memberikan saya uang bulanan paling kurang lima puluh juta, itu dikarnakan perjanjian dari saat kami lamaran, ditambah mas membiayai orang tua saya dikampung setiap bulannya sepuluh juta, serta membayar kuliah dan kost adek saya, bahkan termasuk jajan hariannya."jelas nada. "Uang bulanan lima puluh juta sebulan ditambah belanjaan dikampung cukup untuk ibu ?"mbak asih melanjutkan pertanyaannya itu. "Alhamdulillah lebih dari cukup mbak karna jujur, saya menikah dengan mas rafa, disebabkan perjanjian perjanjian tersebut, saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya dikampung, serta ingin melihat adek saya sukses dikemudian hari, jangan seperti saya yang cuma tamatan Sma, bahkan saya tidak bisa membantu keuangan orang tua, semasa saya gadis"nada menjawab pertanyaan mbak asih serta memberi penjelasan alasannya menikah dengan rafa. "Kalau begitu yang ibu katakan, maka ibu sudah mendapatkan kebahagian ibu, dengan melihat orang tua dikampung, sudah berkecukupan,serta adek ibu yang sedang menjalankan pendidikannya, maka ibu mau tidak mau harus bersabar dengan sikap tuan, jujur bu, sebenarnya itu semua bukan kewajiban tuan, tapi dia mau memberi lebih, walaupun sudah dalam perjanjian, jadi ibu mau tidak mau harus bisa juga memberi lebih," jelas mbak asih. Nada terdiam mendengar perkataan mbak asih yang seakan akan membela rafa. "Bagaimana kalau ibu merelakan tuan nikah lagi,jadi ada dua istri yang melayani tuan, setidak ibu tidak begitu capek.habis itu kan yang dianggap istri sah cuma ibu, yang lain cuma istri siri." Lanjut mbak asih serta mencoba memberikan solusi. Nada hanya terdiam dengan raut wajah memikirkan usulan mbak asih tersebut. "Saya tidak bermaksud apa apa bu tapi saya merasa kasihan melihat badan ibu yang setiap hari lemas.habis itu maaf ni bu.terkadang disaat ibu sama tuan berhubungan, suara ibu sampe kebawah terdengar seperti orang kesakitan.saya rasa tuan memang memiliki hormon yang lebih" jelas mbak asih kepada nada yang masih terdiam memikirkan solusi dari mbak asih tersebut. "Ya sudah lah mbak saya mau mandi dulu,itu akan saya fikirkan lagi, kadang betul juga saran dari mbak"ucap nada lalu bangun meninggalkan mbak asih dimeja maka, menuju kekamarnya dilantai atas."Ningsi kamu hamil" tegur rafa saat berada di warung makan punya ningsi.Seketika ningsi terkejut,dan menolehkan wajahnya kebelakang."Mas??? Kenapa kamu bisa di sini?"tanya ningsi."Itu tidak perlu ku jelaskan,kenapa kamu pergi tiba tiba dalam keadaan seperti ini?"tanya mas rafa."Kamu tidak perlu tau itu mas"jawab ningsi,beb aku pulang sekarang ya!!"kata ningsi kepada eka,sambil berjalan menuju sepeda motor yang di parkirkan di depan warungnya."Dek,,, kamu mau kemana? Hati hati jalannya,jangan cepat cepat" ucap rafa sambil berlari mengejar ningsi."Sudah mas, kamu tidak perlu ikutin aku, aku sudah tidak mau menjelaskan apa apa,ini pilihanku" kata ningsi sambil menyalakan sepeda motor tersebut."Jangan pergi dulu!!!" Rafa menarik kunci motor tersebut."Apa lagi mas? Mas tau kan aku jahat,aku sengaja datang ke kehidupan mas agar mendapat modal untuk kehidupan ku" ucap ningsi dengan sedikit keras."Aku tidak peduli itu, kau istriku,kau berhak meminta apa pun dari ku,kenapa kau harus
"Sepertinya tadi ada yang mau ibu bahas dengan saya waktu masih masak di dapur?"tanya mbak asih kepada nada saat sedang membersihkan meja makan."Iya mbak, sebenarnya ada sesuatu yang ingin saya sampaikan, tapi kebetulan tadi emak pun di dapur, "jawab nada, sambil melihat ke sekeliling mereka."Mbak!!! Sebenarnya saya sedang hamil,saya sudah telat haid dua minggu" bisik nada sambil terus memperhatikan ke sekelilingnya."Alhamdulillah ya allah, akhirnya bu, doa ibu di ijabah sama allah" ucap mbak asih, merasa bahagia mendengar kabar tersebut."Tapi mbak, ini hanya kita berdua saja yang tau, saya belum memberi tau semuanya termasuk mas rafa dan emak, untuk saat ini saya rasa,cukup kita saja yang tau mbak !!" Ucap nada."Loh kenapa begitu bu, memang nya kenapa bu?"tanya mbak asih, merasa ada yang salah dengan tindakan nada." karna saya masih banyak pemotretan dengan beberapa brand mbak, kalau mas rafa tau otomatis saya akan di suruh diam saja di rumah, tidak hamil pun saya di suruh berh
"Mbak!!! Kemarin kamu belanjanya ke pasar mana?"tanya bu rita kepada mbak asih saat sedang mempersiapkan makan siang di dapur."Di pasar biasa bu! Memangnya kenapa?"tanya mbak asih yang sedang membersihkan sayuran."Kemarin kamu pergi hampir lima jam loh!!! Kenapa bisa selama itu?"tanya bu rita lagi,"Oh,,, kemarin karna terlalu rame orang belanja bu jadi agak lama waktu milih milih nya,habis itu lumayan macet pun bu keadaan jalanan sekarang" mbak asih mencoba membuat alasan yang masuk akal, nyatanya kemarin dia pergi menemui ningsi di rumah sewanya."Tapi memang belakangan ini kamu kalau belanja lama sekali, bahkan berjam jam, biasanya paling lama dua jam kamu sudah pulang" ucap bu rita, merasa ada yang janggal dengan mbak asih belakangan ini."Eummmm,, itu karna belakangan ini banyak kebutuhan rumah tangga yang harganya pada naik bu, jadi saya sering nawar dari satu tempat ke tempat yang lain,mungkin itu yang membuat saya sering kelamaan belanja" mbak asih masih mencari alasan yang
Kehidupan berjalan dengan normal, usia kehamilan ningsi sudah memasuki bulan ke tujuh, di temani sahabat baik nya eka, ningsi mengadakan acara syukuran tujuh bulanannya serta syukuran atas usaha warung makan yang sudah berjalan selama dua bulan di rumah yang baru saja mereka sewa."Alhamdulillah, allah memberikan kemudahan kepada kita beb ya!!"ucap eka."Iya beb, satu keberuntungan aku bisa mendapatkan sahabat sebaik kau di dunia ini, kau selalu mendampingiku dalam keadaan susah senang ku" kata ningsi sambil melihat ke arah eka."Uuu ulu ulu mama muda ku, sejak kapan kau berpuitis seperti ini, aku ada untuk kau karna kau ada untukku, aku menghargai kau karna kau menghargaiku" jelas eka sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah ningsi."Eh,, kita bersihkan dulu barang barang serta makanan makanan sisa ini yok!!" Ajak ningsi saat melihat ruang tamu mereka masih sangat berserakan setelah selesai mengadakan acara berdoa serta syukuran."Saya saja yang bersihkan bu!!" Sahut bu ani salah s
Nada menatap tajam ke arah rafa di saat rafa mengeluarkan sperm*nya di dalam rahim nada."Kamu kenapa sayang??? Menatap ku sampai sebegitunya?"tanya rafa, saat melihat tatapan tersebut."Mas,,, klim*ks di dalam?"tanya nada.Rafa menganggukkan kepalanya, tanda mengiyakan pertanyaan tersebut.lalu rafa mencium kening nada,dan langsung merebahkan badannya di samping nada.Nada seakan tidak percaya,dia terdiam seakan memikirkan sesuatu atas apa di lakukan rafa barusan."Kenapa kamu termenung? Memangnya ada yang salah"?tanya rafa, saat melihat nada hanya diam saja di sampingnya."Aku masih tidak percaya,dengan yang terjadi barusan, bukan nya mas mengatakan waktu itu belum ingin mempunyai anak dari aku?"tanya nada,mengungkapkan kebingungannya."Ya!!! Waktu itu, sekarang sudah beda, aku pun berfikir umur ku sudah hampir tiga puluh enam umurmu sudah hampir tiga puluh, sudah sewajarnya kalau kita punya keturunan!"jelas rafa.Nada masih terdiam dengan fikirannya, dia langsung membalikkan badanya
"Jadi bagaimana caranya kita menghindari ancaman mas irfan beb?"tanya eka, sesampai di kostn mereka."Kalau dia mengancam kembali, kita ambil tindakan hukum saja lah, kalau dia ancam ingin menyebarkan vidio itu, kita ancam juga dia kalau kita akan melaporkannya ke pihak berwajib" jawab ningsi sambil mengoleskan balsem di dahinya."Terus!!! Kau tidak malu kalau orang pada tau hubungan kalian? Dan sejauh apa sudah hubungan itu?"tanya eka,"Ya malu!!! Tapi dari pada tambah lagi masalah nya nanti?mau tidak mau harus sanggup nahan malu sedikit" jelas ningsi lalu membaringkan badannya yang sudah kecapean di kasur."Ya sudah lah,, kau istirahat saja, nanti kita bahas lagi,kulihat kau sudah sangat capek hari ini."ucap eka,membiarkan ningsi merebahkan badannya.Setelah meninggalkan ningsi untuk beristirahat eka berencana kembali ke warung, sambil untuk membantu bantu di sana,namun di saat hendak mengehidupkan motornya, dia melihat seorang lelaki paruh baya mendekat ke arah kostan mereka."B







