เข้าสู่ระบบMalam itu nada sudah menyiapkan segelas air putih yang ditambahkan dengan obat tidur.
"Mudah mudahan lah mas rafa habis minum air ini langsung tertidur pulas tanpa harus meminta jatah malam ini"ucap nada sambil mengaduk segelas air putih diatas meja. Nada pun langsung berbaring untuk tidur karna merasa badan nya masih begitu lemah. "Aku tidur saja lah dulu,nanti kalau pun mas rafa masuk pasti aku sadar "ucap nada sambil menarik selimutnya itu. Sekitar setengah jam nada tertidur rafa pun pulang dan membuka pintu kamar mereka,suara pintu kamar yang terbuka pun membuat nada seketika terbangun. "Kau sudah tidur?"tanya rafa kepada istrinya. "Iya mas badan ku terasa pegal pegal sekali,"jawab nada dengan melemaskan suaranya. "Ini air ku?"tanya rafa lagi,sambil mengambil segelas air diatas meja yang disiapkan nada. "Iya mas.seperti biasa mas bilang kalau pulang kerja harus ada air putih dimeja."jawab nada dengan sedikit rasa senang karna rencana nya hampir berhasil. Rafa pun meminum segelas air itu,lalu dia langsung mengganti baju dan mandi agar tubuh nya segar. "Kenapa ya aku tiba tiba sakit kepala.?"tanya rafa setelah keluar dari kamar mandi. Rafa pun duduk di kasur dengan sedikit bersandar ditempat tidur. "Malam ini kau diatas ya"perintah rafa kepada nada. Nada yang sudah tertidur tidak mendengarkan perkataan suaminya itu. "Hei...."rafa menarik tangan nada,dengan sedikit menghentakkannya .agar nada terbangun. "Eh...iya mas"jawab nada dengan sedikit linglung. "Aku tidak tau kenapa tiba tiba kepala ku sakit jadi malam ini kau diatas ya."rafa mengulangi perkataanya itu. "Hah..???"nada terkejut. "Maksud nya mas apa?"nada memastikan apa yang dia fikirkan tidak benar. "Malam ini kita ngent*t kau diatas"teriak rafa kearah telinga nada. Nada seketika terkejut dengan suara teriakan rafa, yang tanpa sensor itu.lalu sontak Nada melihat kearah suaminya itu.dia merasa kalau dia betul betul tidak dihargai. "Kenapa mas harus teriak begitu?kan bisa ngomong dengan sedikit lembut sama aku,aku ini istri mu loh mas"kata nada dengan sedikit memberanikan diri.karna dia sudah tidak tahan dianggap budak s*x suaminya itu. "Kau diajak ngomong lembut mana paham, otak kosong"kata rafa dengan merendahkan nada. Nada hanya diam ditempat tidur tanpa sepatah kata pun. "Kau tunggu apa lagi sana bersih bersih sikat gigi malam ini aku mau kau his*p seratus kali.habis itu kau naik keatas.kau pahamkan? atau harus kuputarkan vidio dulu dimuka kau"rafa melanjutkan omongannya itu. "Ga gak usah mas"jawab nada dengan sedikit gugup penuh rasa takut kalau betul rafa akan memutarkan vidio itu sebagai tutorial mereka berhubungan malam ini. Nada pun langsung bangun dari duduk nya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Dia membayangkan disaat pertama kali berhubungan rafa memutarkan vidio p**n* di tv kamar mereka dengan suara ngebas dan nada diperlakukan sama seperti dividio itu. "Ahhhhh"teriak nada sambil memegang kepala serta menutup telinga dengan kedua tangan nya. "Kenapa lah aku harus hidup dengan orang segila dia"kata nada sambil mencuci muka. Setelah siap nada dari kamar mandi dia pun keluar dengan baju piama nya. Rafa melihat nada dengan sedikit melotot,dia memperhatikan dari kaki sampai kerambut nada. Nada pun mendekati rafa untuk memenuhi perintah rafa. Disaat nada sudah menunduk kearah selangk*ngan rafa.rafa menarik rambutnya. "Kau fikir kau menikah dengan supir?sampai kau berpenampilan seperti pembantu gini?"tanya rafa kepada nada dengan kondisi menjambak rambutnya. "Kan sudah kubilang sebelum aku pulang kau harus siap siap harus berdandan rambut di curly.ini macam mbak asih saja.habis itu baju macam apa ini."tanya rafa sambil memegang leher baju piamanya nada. Nada hanya terdiam dengan memendam beribu airmata. "Ling*ry kau yang marron mana?"tanya rafa dengan tatapan tajam kearah nada. "Maaf mas aku tadi terlalu lelah jadi lupa berdandan"nada menjawab dengan sedikit gemetar. "Cepat ,,,lima belas menit kau pakek semua yang ku minta"perintah rafa kepada istrinya itu. Nada pun langsung menuju meja rias untuk make up tipis tipis dan merapikan rambut nya meskipun disaat dia memakai lipstik airmata nya tiba tiba terjatuh seakan meminta menyerah dengan keadaan yang ia alami. "Ya allah seperti pelec*r aku di perlakukan suami ku "ucap nya dalam hati. Namun disaat air mata nya tidak henti henti terjatuh dia langsung mengambil tisu dan menghapus air mata nya itu agar suaminya tidak melihat apa yang sedang terjadi. "Kalau mas tau aku nangis entah apa yang akan dia lakukan lagi terhadap ku"fikir nada sambil merapikan rambutnya itu. Selesai dengan dandanannya dia mengambil l*ngerly dan melirik nya. "Apa lah ini hanya tali sama saja seperti telanj*ng juga "kata nada sambil melihat pakaian dinas nya itu. Setelah selesai dengan persiapannya dia pun langsung menuju ke rafa.namun dia melihat rafa dalam keadaan sudah memejamkan mata dengan kondisi masih duduk dikasur dan kepala nya menyender dikepala tempat tidur. "Kadang obat tadi sudah berhasil"fikir nada lagi. Nada pun beralan menuju tempat tidur secara pelan pelan, agar suara langkahnya tidak membuat rafa terbangun.dia pun segera duduk diatas tempat tidur dan mencoba membaringkan tubuhnya dikasur untuk melanjutkan tidurnya.namun disaat dia menarik selimut,, "Kan kubilang kau his*p kau tuli?"kata rafa dalam kondisi masih memejam kan matanya. Nada fikir itu hanya ngingau nya rafa dia melanjutkan menarik selimut. "Hei.."suara bentakkan rafa. Nada pun langsung melihat kearah suaminya itu. "Maaf mas aku fikir mas sudah tidur karna mas bilang lagi sakit kepala"kata nada yang terkejut dengan suara suaminya itu. "Meski pun aku sudah tidur yang tugas kau tetap berjalan"kata rafa sambil mengarahkan kelapa nada kearah bawah (selangk*ngan)nya itu. Nada dengan raut wajah terpaksa harus menuruti perintah suaminya . Nada melakukan apa yang diperintah sama rafa, kadang dia menahan muntah nya karna untuk bagian itu saja hampir satu jam lebih. "Ahhhhhh ahhhh...lagiii..lagiii..berapa sudahh"desah rafa merasa keenakan dengan layanan istrinya itu. "Tujuh lima mas"jawab nada dengan mulut penuh cairan putih sesekali dia mengambil tisu untuk mengelap nya. "Ahhhh.ah..lanjut..lanjut....plak plak"kata rafa sambil sesekali memukul pant*tnya nada. "Aduhh mas sakit..jangan terlalu keras mas mukul nya."kata nada merasakan kesakitan akibat pukulan suaminya itu. "Plak plak plak..lemahh"rafa menambah pukulannya lagi. "Sudah mas..sudah...sudah sampai seratus kali."kata nada dengan muka menahan sakit akibat pukulan rafa. "Ya kau naik terus.."lanjut rafa. Nada yang merasa kesakitan dan pinggang nya begitu pegal seakan tidak sanggup dengan permintaan rafa.namun dia tetap memaksakan sambil sesekali memegang pinggang nya itu. "Kau arahkan terus.."kata rafa dalam kondisi masih memejamkan mata. "Ah...ah..kau naik turun kan bodoh jangan goyang goyang saja"perintah rafa yang merasa layanan istrinya sudah mulai berkurang. "Pinggang ku sakit mas..."nada mulai mengeluh. "Bodoh...plak plak..plak."sesekali pukulan itu terjadi lagi dan kali ini benar benar terasa sampai berbekas ditubuh nada. Nada mencoba memenuhi perintah suaminya meskipun matanya sudah penuh air mata menahan sakit. "Plak ,,,plak,,"pukulan selanjutnya pun terjadi. "Dummmmm "nada pun terjatuh kekasur tanpa sadarkan diri.dia pingsan tiba tiba. Sementara rafa melihat kearah istrinya itu dengan ujung mata. "Alahh lemah.belum apa apa sudah tidur"kata rafa sambil melirik kearah istri nya itu. Karna kondisi sperm* rafa belum keluar dia mengoc*k nya sendiri sehingga keluar. "Ahhh ahhh ahh....ini skincare terbaik dalam dunia"kata rafa sambil membuang sperm*nya itu kemuka nada yang sudah tidak sadarkan diri itu. Meskipun rafa merasa kurang puas dengan pelayanan nada malam ini dia langsung menarik selimut dan memutuskan untuk tidur.dia masih berfikir kalau nada dalam kondisi tidur bukan pingsan. "Alah..tidur saja lah besok masih banyak kegiatan lainnya"ucap rafa sambil menarik selimutnya dan membelakangi nada yang sudah pingsan disampingnya itu."Ningsi kamu hamil" tegur rafa saat berada di warung makan punya ningsi.Seketika ningsi terkejut,dan menolehkan wajahnya kebelakang."Mas??? Kenapa kamu bisa di sini?"tanya ningsi."Itu tidak perlu ku jelaskan,kenapa kamu pergi tiba tiba dalam keadaan seperti ini?"tanya mas rafa."Kamu tidak perlu tau itu mas"jawab ningsi,beb aku pulang sekarang ya!!"kata ningsi kepada eka,sambil berjalan menuju sepeda motor yang di parkirkan di depan warungnya."Dek,,, kamu mau kemana? Hati hati jalannya,jangan cepat cepat" ucap rafa sambil berlari mengejar ningsi."Sudah mas, kamu tidak perlu ikutin aku, aku sudah tidak mau menjelaskan apa apa,ini pilihanku" kata ningsi sambil menyalakan sepeda motor tersebut."Jangan pergi dulu!!!" Rafa menarik kunci motor tersebut."Apa lagi mas? Mas tau kan aku jahat,aku sengaja datang ke kehidupan mas agar mendapat modal untuk kehidupan ku" ucap ningsi dengan sedikit keras."Aku tidak peduli itu, kau istriku,kau berhak meminta apa pun dari ku,kenapa kau harus
"Sepertinya tadi ada yang mau ibu bahas dengan saya waktu masih masak di dapur?"tanya mbak asih kepada nada saat sedang membersihkan meja makan."Iya mbak, sebenarnya ada sesuatu yang ingin saya sampaikan, tapi kebetulan tadi emak pun di dapur, "jawab nada, sambil melihat ke sekeliling mereka."Mbak!!! Sebenarnya saya sedang hamil,saya sudah telat haid dua minggu" bisik nada sambil terus memperhatikan ke sekelilingnya."Alhamdulillah ya allah, akhirnya bu, doa ibu di ijabah sama allah" ucap mbak asih, merasa bahagia mendengar kabar tersebut."Tapi mbak, ini hanya kita berdua saja yang tau, saya belum memberi tau semuanya termasuk mas rafa dan emak, untuk saat ini saya rasa,cukup kita saja yang tau mbak !!" Ucap nada."Loh kenapa begitu bu, memang nya kenapa bu?"tanya mbak asih, merasa ada yang salah dengan tindakan nada." karna saya masih banyak pemotretan dengan beberapa brand mbak, kalau mas rafa tau otomatis saya akan di suruh diam saja di rumah, tidak hamil pun saya di suruh berh
"Mbak!!! Kemarin kamu belanjanya ke pasar mana?"tanya bu rita kepada mbak asih saat sedang mempersiapkan makan siang di dapur."Di pasar biasa bu! Memangnya kenapa?"tanya mbak asih yang sedang membersihkan sayuran."Kemarin kamu pergi hampir lima jam loh!!! Kenapa bisa selama itu?"tanya bu rita lagi,"Oh,,, kemarin karna terlalu rame orang belanja bu jadi agak lama waktu milih milih nya,habis itu lumayan macet pun bu keadaan jalanan sekarang" mbak asih mencoba membuat alasan yang masuk akal, nyatanya kemarin dia pergi menemui ningsi di rumah sewanya."Tapi memang belakangan ini kamu kalau belanja lama sekali, bahkan berjam jam, biasanya paling lama dua jam kamu sudah pulang" ucap bu rita, merasa ada yang janggal dengan mbak asih belakangan ini."Eummmm,, itu karna belakangan ini banyak kebutuhan rumah tangga yang harganya pada naik bu, jadi saya sering nawar dari satu tempat ke tempat yang lain,mungkin itu yang membuat saya sering kelamaan belanja" mbak asih masih mencari alasan yang
Kehidupan berjalan dengan normal, usia kehamilan ningsi sudah memasuki bulan ke tujuh, di temani sahabat baik nya eka, ningsi mengadakan acara syukuran tujuh bulanannya serta syukuran atas usaha warung makan yang sudah berjalan selama dua bulan di rumah yang baru saja mereka sewa."Alhamdulillah, allah memberikan kemudahan kepada kita beb ya!!"ucap eka."Iya beb, satu keberuntungan aku bisa mendapatkan sahabat sebaik kau di dunia ini, kau selalu mendampingiku dalam keadaan susah senang ku" kata ningsi sambil melihat ke arah eka."Uuu ulu ulu mama muda ku, sejak kapan kau berpuitis seperti ini, aku ada untuk kau karna kau ada untukku, aku menghargai kau karna kau menghargaiku" jelas eka sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah ningsi."Eh,, kita bersihkan dulu barang barang serta makanan makanan sisa ini yok!!" Ajak ningsi saat melihat ruang tamu mereka masih sangat berserakan setelah selesai mengadakan acara berdoa serta syukuran."Saya saja yang bersihkan bu!!" Sahut bu ani salah s
Nada menatap tajam ke arah rafa di saat rafa mengeluarkan sperm*nya di dalam rahim nada."Kamu kenapa sayang??? Menatap ku sampai sebegitunya?"tanya rafa, saat melihat tatapan tersebut."Mas,,, klim*ks di dalam?"tanya nada.Rafa menganggukkan kepalanya, tanda mengiyakan pertanyaan tersebut.lalu rafa mencium kening nada,dan langsung merebahkan badannya di samping nada.Nada seakan tidak percaya,dia terdiam seakan memikirkan sesuatu atas apa di lakukan rafa barusan."Kenapa kamu termenung? Memangnya ada yang salah"?tanya rafa, saat melihat nada hanya diam saja di sampingnya."Aku masih tidak percaya,dengan yang terjadi barusan, bukan nya mas mengatakan waktu itu belum ingin mempunyai anak dari aku?"tanya nada,mengungkapkan kebingungannya."Ya!!! Waktu itu, sekarang sudah beda, aku pun berfikir umur ku sudah hampir tiga puluh enam umurmu sudah hampir tiga puluh, sudah sewajarnya kalau kita punya keturunan!"jelas rafa.Nada masih terdiam dengan fikirannya, dia langsung membalikkan badanya
"Jadi bagaimana caranya kita menghindari ancaman mas irfan beb?"tanya eka, sesampai di kostn mereka."Kalau dia mengancam kembali, kita ambil tindakan hukum saja lah, kalau dia ancam ingin menyebarkan vidio itu, kita ancam juga dia kalau kita akan melaporkannya ke pihak berwajib" jawab ningsi sambil mengoleskan balsem di dahinya."Terus!!! Kau tidak malu kalau orang pada tau hubungan kalian? Dan sejauh apa sudah hubungan itu?"tanya eka,"Ya malu!!! Tapi dari pada tambah lagi masalah nya nanti?mau tidak mau harus sanggup nahan malu sedikit" jelas ningsi lalu membaringkan badannya yang sudah kecapean di kasur."Ya sudah lah,, kau istirahat saja, nanti kita bahas lagi,kulihat kau sudah sangat capek hari ini."ucap eka,membiarkan ningsi merebahkan badannya.Setelah meninggalkan ningsi untuk beristirahat eka berencana kembali ke warung, sambil untuk membantu bantu di sana,namun di saat hendak mengehidupkan motornya, dia melihat seorang lelaki paruh baya mendekat ke arah kostan mereka."B







