แชร์

bab 5

ผู้เขียน: khairunnisak
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-11-02 12:46:30

"Kayaknya aku lebih baik cere saja lah mbak"kata nada kepada mbak asih yang baru saja masuk kekamar nya.

"Loh kenapa bu?"mbak asih terkejut seketika mendengar ungkapan nada.

"Aku makin merasa hidup kusekarang bukan lah kehidupan.melainkan perbudakkan baik dari mas rafa memperlakukan aku seperti binatang,keluarga seperti menjual aku dengan uang dan kesenangan.aku hanya merasa sendiri jauh dari namanya kedamaian dan ketenangan.beda dengan masa gadisku meskipun aku kerja sama orang dengan gaji tiga puluh ribu sehari aku merasa senang,aku merasa hidup dan bebas bergerak sesuai keinginan ku"nada mengungkapkan kesedihannya kepada mbak asih.

"Ibu yang sabar..setiap ujian pasti aja hasilnya.kenapa ibu tidak memikirkan saran saya tempo hari bu?karna kalau saya lihat dari cara tuan melayani ibu.tuan tidak cukup dengan satu perempuan bu.tidak sanggup kalau hanya ibu yang melayaninya."kata mbak asih mengingatkan solusi yang pernah dia tawarkan tempo hari.

"Terus bagaimana cara aku sampaikan kepada mas rafa mbak,."tanya nada .

"Selama pernikahan aku tidak pernah berdiskusi sama dia menceritakan kehidupan masing masing,dia pulang dia lakukan apa yang ingin dia lakukan habis itu pagi dia berangkat kerja.kalau siang dia kepengen dia akan pulang dan balik lagi kepekerjaannya lagi,kami bahkan tidak pernah menikmati masa masa pengantin baru."nada menjelaskan keadaan rumah tangganya.

"Nanti bu kalau kira kira tuan mulai tenang coba ibu bahas perlahan.kalau dia marah ibu diam dulu .kira kira emosinya sudah sedikit mereda ibu jelaskan bagaimana kebaikan dari rencana ibu.ibu fikirkan dulu cara penyampaiannya"kata mbak asih memberi arahan kepada majikan nya itu.

"Oke lah mbak nanti saya coba.meski agak gimana gitu karna saya tidak pernah berdiskusi dengan mas.namun nanti saya coba lah mbak"kata nada mengiyakan idenya mbak asih.

"Jadi ibu merasa diperalat sama keluarga ibu?"mbak asih mencoba menanyakan apa yang dia lihat tadi saat adek dan emaknya nada berkunjung.

"Kalau menurut mbak asih?ada mbak lihat tadi bagaimana mereka memuja kehidupan yang penuh dengan kemewahan?tanpa memperdulikan kondisi saya yang sedang berbaring lemas dikasur bahkan untuk duduk pun susah.itu bukan kah diperalat mbak?"tanya nada balik.

"Itu lah bu.saya melihat tingkah adek dengan emaknya ibu sangat jauh beda dengan ibu yang lemah lembut.dari awal saya masuk kesini ibu tidak pernah memarahi saya apalagi mencaci maki saya,makanya saya merasa sedih disaat kondisi ibu seperti ini"ucap mbak asih sambil mengelus bahunya nada.

"Itu lah mbak kadang saya pun sempat berfikir sudah lebih baik mbak yang bisa mengerti kondisi saya dibandingkan keluarga saya sendiri"keluh nada.

"Sabar bu..ibu sekarang perbanyak istirahat dulu.nanti kalau ibu sudah sehat sudah mudah beraktifitas sudah enggak kebawa lemas seperti ini"ucap mbak asih yang melihat majikannya begitu pucat.

"Iya mbak..saya pun tidak tau apa yang akan terjadi nanti malam.kondisi saya sedang begini saya yakin mas gak akan peduli.dia akan tetap meminta apa yang dia inginkan"kata nada menjelaskan perihal sikap suaminya itu.

"Coba kalau nanti malam ibu menipu sekali.emang dosa bu tapi kan demi kebaikan.coba ibu bilang ibu lagi haid"saran mbak asih.

Nada terdiam mendengar saran dari pembantunya itu.tapi dia rasa ada betulnya juga kalau dia mengatakan hal itu.

"Betul juga mbak.nanti lah saya coba saran itu semoga dia tidak curiga"jawab nada menyetujui usulan mbak asih.

"Bu sepertinya tuan sudah pulang bu.seperti suara mobilnya didepan.kalau begitu saya izin keluar bu ya"ucap mbak asih yang mendengar suara mobil rafa.

"Iya mbak."jawab nada sambil merapikan tempat tidurnya.

"Aku mandi dulu lah dari pada dia merepet gak jelas nanti,kadang sehabis mandi aku bisa tambah segar"ucap nada sambil mengambil handuk menuju kekamar mandi.

Tidak lama setelah nada masuk kekamar mandi rafa pun masuk kekamar.

Dia mendengar suara air dari dalam kamar mandi.

"Kayak nya nada lagi mandi"ucap nya sambil meletakkan jam tangan dimeja.

"Nada...kau sedang mandi?"tanya rafa didepan pintu kamar mandi.

"Iya mas..."jawab nada dari balik pintu

"Bukakan pintunya"perintah rafa yang sudah melepaskan jas nya dan celana panjang nya.

"Apa mass?"tanya nada yang tidak mendengar perintah rafa.

"Kau buka pintu ini"kata rafa dengan sedikit mendorong pintu kamar mandi.

"Haah dia mau masuk kedalam...pasti ini...."ucap nada pada dirinya sendiri.

Nada pun langsung menarik handuk dan memakainya agar rafa fikir dia sudah siap mandi.

"Eh iya mas..mas mau mandi juga?"tanya nada basa basi meskipun dia tau niat rafa sebenarnya.

"Kau sudah siap?"tanya rafa pada istrinya itu.

"Iya mas sudah siap gak bagus juga mandi lama lama lagi haid"jawab nada.

"Kau haid?"tanya rafa lagi.

"Iya mas tadi pagi mulainya"jawab nada yang mulai memakai lotion dibadannya.

(Ya allah ampunkan lah aku karna sudah berbohong kepada suami ku) ucap nada dalam hati.

"Yaudah sini"tarik rafa kekamar mandi.

"Mas aku haid"nada menegaskan sekali lagi kalau dia sedang haid.meskipun itu hanya alasannya.

"Kan ada mulut mu"jawab rafa dengan enteng sambil menarik nada kekamar mandi.

"Tapi mas,,,"kata nada dengan sedikit rasa takut.

"Apa nya yang tapi..kau ingin aku berpuasa selama kau haid.kau belajar agama apa enggak?kalau misalnya lagi haid pun dibolehkan dengan tangan istrikan?kau mau dapat murka dari tuhan"rafa mulai mengancam nada dengan membawakan hukum hukum agama.

"Kau duduk disini..lepaskan haduk mu.."perintah rafa.

"Nanti mas habis keluar disini darahnya."kata nada yang mulai mengetahui isi pikiran  suami nya itu.

"Kau lakukan saja yang aku perintahkan"kata rafa lagi sambil mendorong nada agar duduk ditoilet.

Nada pun duduk dengan keadaan tidak ada sehelai benang pun dibadannya.

(Bagaimana ini kalau ketahuan aku gak haid)fikir nya lagi..tapi.dia tidak berani mengatakan tidak pada suaminya itu.

"Sampai keluar ya...jangan hanya kau hisap hisap tapi kau em*t juga biar sama nikmatnya"kata rafa yang sudah berdiri tepat diposisi muka nya nada tanpa menggunakan sehelai benang pu.

"Mass..."nada terkejut mendengar perintah dari rafa.karna bagi nya yang biasa dia lakukan pun sudah sangat menjijikkan apalagi ini...

"Kau lakukan terus.."paksa rafa sambil menarik rambut nada dan mengarahkannya ke selangk*ngannya.

"Kau nikmati biar kau gak muntah...jangan sedikit sedikit muntah..lemah nya jadi wanita.."ucap rafa sambil memejamkan matanya menikmati layanan nada.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • JATAH ISTRI MUDA   bab 100

    "Ningsi kamu hamil" tegur rafa saat berada di warung makan punya ningsi.Seketika ningsi terkejut,dan menolehkan wajahnya kebelakang."Mas??? Kenapa kamu bisa di sini?"tanya ningsi."Itu tidak perlu ku jelaskan,kenapa kamu pergi tiba tiba dalam keadaan seperti ini?"tanya mas rafa."Kamu tidak perlu tau itu mas"jawab ningsi,beb aku pulang sekarang ya!!"kata ningsi kepada eka,sambil berjalan menuju sepeda motor yang di parkirkan di depan warungnya."Dek,,, kamu mau kemana? Hati hati jalannya,jangan cepat cepat" ucap rafa sambil berlari mengejar ningsi."Sudah mas, kamu tidak perlu ikutin aku, aku sudah tidak mau menjelaskan apa apa,ini pilihanku" kata ningsi sambil menyalakan sepeda motor tersebut."Jangan pergi dulu!!!" Rafa menarik kunci motor tersebut."Apa lagi mas? Mas tau kan aku jahat,aku sengaja datang ke kehidupan mas agar mendapat modal untuk kehidupan ku" ucap ningsi dengan sedikit keras."Aku tidak peduli itu, kau istriku,kau berhak meminta apa pun dari ku,kenapa kau harus

  • JATAH ISTRI MUDA   bab 9

    "Sepertinya tadi ada yang mau ibu bahas dengan saya waktu masih masak di dapur?"tanya mbak asih kepada nada saat sedang membersihkan meja makan."Iya mbak, sebenarnya ada sesuatu yang ingin saya sampaikan, tapi kebetulan tadi emak pun di dapur, "jawab nada, sambil melihat ke sekeliling mereka."Mbak!!! Sebenarnya saya sedang hamil,saya sudah telat haid dua minggu" bisik nada sambil terus memperhatikan ke sekelilingnya."Alhamdulillah ya allah, akhirnya bu, doa ibu di ijabah sama allah" ucap mbak asih, merasa bahagia mendengar kabar tersebut."Tapi mbak, ini hanya kita berdua saja yang tau, saya belum memberi tau semuanya termasuk mas rafa dan emak, untuk saat ini saya rasa,cukup kita saja yang tau mbak !!" Ucap nada."Loh kenapa begitu bu, memang nya kenapa bu?"tanya mbak asih, merasa ada yang salah dengan tindakan nada." karna saya masih banyak pemotretan dengan beberapa brand mbak, kalau mas rafa tau otomatis saya akan di suruh diam saja di rumah, tidak hamil pun saya di suruh berh

  • JATAH ISTRI MUDA   bab 98

    "Mbak!!! Kemarin kamu belanjanya ke pasar mana?"tanya bu rita kepada mbak asih saat sedang mempersiapkan makan siang di dapur."Di pasar biasa bu! Memangnya kenapa?"tanya mbak asih yang sedang membersihkan sayuran."Kemarin kamu pergi hampir lima jam loh!!! Kenapa bisa selama itu?"tanya bu rita lagi,"Oh,,, kemarin karna terlalu rame orang belanja bu jadi agak lama waktu milih milih nya,habis itu lumayan macet pun bu keadaan jalanan sekarang" mbak asih mencoba membuat alasan yang masuk akal, nyatanya kemarin dia pergi menemui ningsi di rumah sewanya."Tapi memang belakangan ini kamu kalau belanja lama sekali, bahkan berjam jam, biasanya paling lama dua jam kamu sudah pulang" ucap bu rita, merasa ada yang janggal dengan mbak asih belakangan ini."Eummmm,, itu karna belakangan ini banyak kebutuhan rumah tangga yang harganya pada naik bu, jadi saya sering nawar dari satu tempat ke tempat yang lain,mungkin itu yang membuat saya sering kelamaan belanja" mbak asih masih mencari alasan yang

  • JATAH ISTRI MUDA   bab 97

    Kehidupan berjalan dengan normal, usia kehamilan ningsi sudah memasuki bulan ke tujuh, di temani sahabat baik nya eka, ningsi mengadakan acara syukuran tujuh bulanannya serta syukuran atas usaha warung makan yang sudah berjalan selama dua bulan di rumah yang baru saja mereka sewa."Alhamdulillah, allah memberikan kemudahan kepada kita beb ya!!"ucap eka."Iya beb, satu keberuntungan aku bisa mendapatkan sahabat sebaik kau di dunia ini, kau selalu mendampingiku dalam keadaan susah senang ku" kata ningsi sambil melihat ke arah eka."Uuu ulu ulu mama muda ku, sejak kapan kau berpuitis seperti ini, aku ada untuk kau karna kau ada untukku, aku menghargai kau karna kau menghargaiku" jelas eka sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah ningsi."Eh,, kita bersihkan dulu barang barang serta makanan makanan sisa ini yok!!" Ajak ningsi saat melihat ruang tamu mereka masih sangat berserakan setelah selesai mengadakan acara berdoa serta syukuran."Saya saja yang bersihkan bu!!" Sahut bu ani salah s

  • JATAH ISTRI MUDA   bab 96

    Nada menatap tajam ke arah rafa di saat rafa mengeluarkan sperm*nya di dalam rahim nada."Kamu kenapa sayang??? Menatap ku sampai sebegitunya?"tanya rafa, saat melihat tatapan tersebut."Mas,,, klim*ks di dalam?"tanya nada.Rafa menganggukkan kepalanya, tanda mengiyakan pertanyaan tersebut.lalu rafa mencium kening nada,dan langsung merebahkan badannya di samping nada.Nada seakan tidak percaya,dia terdiam seakan memikirkan sesuatu atas apa di lakukan rafa barusan."Kenapa kamu termenung? Memangnya ada yang salah"?tanya rafa, saat melihat nada hanya diam saja di sampingnya."Aku masih tidak percaya,dengan yang terjadi barusan, bukan nya mas mengatakan waktu itu belum ingin mempunyai anak dari aku?"tanya nada,mengungkapkan kebingungannya."Ya!!! Waktu itu, sekarang sudah beda, aku pun berfikir umur ku sudah hampir tiga puluh enam umurmu sudah hampir tiga puluh, sudah sewajarnya kalau kita punya keturunan!"jelas rafa.Nada masih terdiam dengan fikirannya, dia langsung membalikkan badanya

  • JATAH ISTRI MUDA   bab 95

    "Jadi bagaimana caranya kita menghindari ancaman mas irfan beb?"tanya eka, sesampai di kostn mereka."Kalau dia mengancam kembali, kita ambil tindakan hukum saja lah, kalau dia ancam ingin menyebarkan vidio itu, kita ancam juga dia kalau kita akan melaporkannya ke pihak berwajib" jawab ningsi sambil mengoleskan balsem di dahinya."Terus!!! Kau tidak malu kalau orang pada tau hubungan kalian? Dan sejauh apa sudah hubungan itu?"tanya eka,"Ya malu!!! Tapi dari pada tambah lagi masalah nya nanti?mau tidak mau harus sanggup nahan malu sedikit" jelas ningsi lalu membaringkan badannya yang sudah kecapean di kasur."Ya sudah lah,, kau istirahat saja, nanti kita bahas lagi,kulihat kau sudah sangat capek hari ini."ucap eka,membiarkan ningsi merebahkan badannya.Setelah meninggalkan ningsi untuk beristirahat eka berencana kembali ke warung, sambil untuk membantu bantu di sana,namun di saat hendak mengehidupkan motornya, dia melihat seorang lelaki paruh baya mendekat ke arah kostan mereka."B

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status