LOGINDi suatu sore yang cerah di Jakarta, Hasna duduk di ruang kerjanya yang megah di lantai paling atas gedung perkantoran. Di usianya yang 46 tahun, wanita berambut cokelat tua ini terlihat anggun dengan balutan blazer hitamnya. Namun, di balik kesuksesan sebagai bos perusahaan pengiriman barang terkenal di Jakarta, tersembunyi kisah pahit tentang ditinggal suaminya yang tak setia.
Baru-baru ini, Hasna menemukan bahwa suaminya berselingkuh dengan mantan pacarnya saat masa SMA dulu. Kejadian itu meninggalkan luka yang dalam, dan Hasna memutuskan untuk fokus pada karirnya. Meskipun mencapai kesuksesan besar, hatinya tetap sepi.
Pintu ruangannya terbuka, dan Reno, seorang pria muda berusia 27 tahun dengan wajah tampan, melangkah masuk. Ia bekerja sebagai staf keuangan di perusahaan Hasna. Dari awal bekerja di sana, Reno sudah merasa terpesona oleh pesona Hasna. Ia sering membayangkan untuk menjadi lebih dari sekadar rekan kerja, tapi ketidakpastia
Sandi yang mendengar ucapan Tisa itu pun menjadi tak sabar lagi untuk mencumbu Tisa, istri dari sahabatnya sendiri yaitu Ryan.“Ayo Tisa, buka semua pakaianmu, aku sudah gak tahan lagi nih!” ucap Sandi dengan senyuman mesumnya dan sambil mengerlingkan matanya ke wajah cantik Tisa.Keduanya pun mulai membuka satu per satu pakaian yang membungkus tubuh mereka hingga akhirnya mereka telah sama-sama bugi di kamar hotel itu.“Owhhh...indah sekali tubuhmu Tisa, montok banget!” cetus Sandi dengan mata melotot menatap tubuh telanjang Tisa yang seksi dan menggairahkan.Tanpa terasa rudal milik Sandi pun langsung bereaksi dengan tegak ke atas karena terangsang hebat melihat tubuh polos perempuan yang bukan istrinya tersebut.Akhirnya Sandi yang tak tahan segera menubruk tubuh polos Tisa dan teryata Tisa yang memang memilik birahi yang tinggi melayani cumbuan S
Di sebuah sore yang cerah, empat sahabat, terdiri dari dua pasangan suami istri Ryan & Tisa, serta pasangan Sandi dan Anisa, berkumpul di lapangan tenis. Mereka telah bersahabat selama puluhan tahun dan memiliki ikatan yang kuat.Namun, belakangan ini, kejenuhan mulai merayap ke dalam rumah tangga mereka terutama Ryan dan Tisa yang sudah menikah selama 10 tahun. Sedangkan Sandi dan Anisa telah baru 7 tahun menikah.Sedangkan keempatnya ternyata sama-sama memiliki libido yang tinggi dalam hal berhubungan intim antara suami istri. Sehingga hampir setiap hari mereka selalu berhubungan badan dengan pasangannya masing-masing untuk memuaskan hasrat birahi mereka.Bahkan mereka berempat pernah mandi bersama dalam keadaan telanjang bulat yang hanya berbalut handuk saja di sebuah Sauna mewah yang mereka sewa untuk sekedar menyegarkan tubuh dan refreshing bagi mereka.Tak jarang juga mereka berenang bersam
“Ayo Amir, aku sudah gak sabar ingin merasakan keganasan dan kepekasaanmu di ranjang!” ucap Sania dengan suara agak mendesah sambil ia mulai melepaskan satu per satu pakaian yang menutupi tubuhnya saat itu.“Aku siap Bu Sania!” timpal Amir yang matanya melotot menatap sang bos yang mulai menelanjangi dirinya sendiri di hadapan Amir. Amir pun segera melepaskan semua pakaiannya. Sehingga kini keduanya telah sama-sama telanjang.“Awww....kamu langsung ngaceng tuh!” teriak Sania sambil menutup mulutnya sedangkan mata melotot menatap kontol ngaceng Amir yang telah tega berdiri dengan perkasanya.Amir pun semakin berdegup kencang jantungnya karena kini ia telah bisa melihat tubuh polos sang bos yang ternyata tak kalah seksi dibanding Tante Linda.“Wahhh...tubuh ibu indah sekali...seperti tante Linda kemarin!” cetus Amir yang semaki terangsang melihat dua buki
“Owh gituhh..syukurlah aku ikut senang dengarnya!” timpal Sania meski dalam hatinya ia mulai bertekad untuk ingin mencoba bercinta dengan Amir ingin membuktikan ucapan Tante Linda tadi.“Sudah dulu yahhh....aku mau nyusul Amir di kamar mandi, aku pengen ngajak dia ngentot lagi di sana, hihi!” ucap tante Linda tanpa malu-malu kepada Sania dan Sania yang mendengarnya malah makin penasaran dengan kemampuan Amir adalam bercinta.Setelah mematikan ponselnya Tante Linda pun mengetuk pintu kamar mandi dimana Amir sedang mandi dan membersihkan dirinya di dalam sana.Akhirnya di kamar mandi itu Amir laagi-lagi terjebak oleh hasrat sang Tante cantik dan seksi itu untuk kembali bercinta sambil basah-basahan dan lagi-lagi Tante Linda dibuat puas maksimal oleh Amir.Sesudahnya Tante Linda mengeluarkan segempok uamh dalam amplop coklat tebal berisi puluhan uag ratusan ribu tanda bonus dari
Tante Linda pun mulai melakukan gerakan erotisnya dengan menggoyangkan pinggulnya seolah mengulek rudal tegang milik Amir yang telah menancap begitu dalam ke liang vaginnya yang telah basah itu.“Eshhh...ahhhh..owhhh...ahhh..ngaceng banget kontolmu sayanggg..arghhh!” wajah Tante Linda mendongak ke atas dengan mata merem melek dengan pantatnya yang teus bergerkaa maju mundur mendorong dan memasukan rudal milik Amir yang terus tegak berdiri berulangkali melesak masuk melewati bulu-bulu jembut di sekitar lubang kenikmatan milik Tante Linda.“Arhhh...ahhh...owhhh...pelan-pelann..buu....ahhh..ngiluuu..eshhh..ahhhh!” tangan Amir mencoba menahan pergerakan liar dan ganas tubuh tante Linda di selangkangannya itu. Amir merasakan campuran rasa dengan goyangan pantat Tante Linda itu, ada rasa ngilu namun lebih mendominasi rasa nikmatnya yang ia rasakan.Lama-kelamaan kedua tangan Amir mulai nakal dan berani
Beberapa saat kemudian, Linda menawarkan ide untuk pindah ke kamar hotelnya, agar mereka bisa berbicara lebih leluasa tanpa gangguan. Amir setuju dengan senang hati, tidak menyadari rencana Sania yang diam-diam membantu mereka berdua.Linda (sambil tersenyum genit): "Bagaimana kalau kita melanjutkan obrolan ini di kamar saya? Lebih tenang dan privat."Amir (tersenyum malu-malu): "Kenapa tidak? Aku setuju."Mereka berdua meninggalkan kolam renang, menuju kamar Linda dengan langkah penuh kegembiraan. Di kamar itu, mereka melanjutkan percakapan mereka dengan lebih dalam. Linda terus menunjukkan ketertarikannya pada Amir, dan perlahan tapi pasti, kehadiran Linda mulai mengisi kekosongan dalam hati Amir.Sementara itu, di luar kolam renang, Sania memperhatikan dengan senyuman puas. Ia bahagia melihat bahwa Amir akhirnya menemukan seseorang yang dapat mengisi kekosongan dalam hidupnya.







