Share

52. MENGANTAR BUNGA

“Bagaimana, Bunga?” tanya Aini kembali.

“Iya.” Bunga menganggukkan kepala.

“Baiklah. Aku ambil kunci mobil dulu.” Erlangga tersenyum. Wajahnya berbinar ceria. Ia begitu bahagia dan hatinya berbunga-bunga. Mudah-mudahan ini awal yang baik untuk kembali memulai hubungan.

*****

Suasana hening di dalam mobil. Tak ada satu patah katapun keluar dari mulut mereka. Erlangga pura-pura berkonsentrasi mengemudi. Padahal konsentrasinya terpecah oleh degup jantung yang tak beraturan.

Duduk berdampingan dengan istrinya seperti duduk dengan wanita yang baru saja dikenalnya. Terasa kembali seperti ABG yang baru mengenal cinta. Ada rasa gemetar dan ingin selalu menyentuh. Bahkan tanpa sengaja Erlangga menyentuh lengan Bunga, debar di jantungnya kian meningkat. Namun Ia berusaha menguasai diri.

Bunga membuang jauh pandangannya keluar. Ia tak ingin melihat wajah suaminya. Hatinya masih sulit melupakan peristiwa mengenaskan itu. Terlalu sakit untuk mengenangnya.

Bunga tak mengerti, lelaki sebaik suaminya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status