Share

Bab. 7

last update Last Updated: 2025-10-24 16:03:11

Disana Alma berdegup keras karna sentuhan juragan Darsa yang seperti ingin memenjarakan hatinya dalam nafsu dan cinta yang tak layak. Sementara disini, di rumah yang dulu teduh dan tenang saat pemiliknya belum berganti, ada hati yang tak kalah berdebarnya.

Sarah benar-benar tak menyangka, bila Lingga akan bertanya dengan nada marah padanya. Pun dengan pertanyaan itu, wanita yang kerap bergaya hedon ini benar-benar tak menyangka bila pertanyaan yang begitu ia takutkan akan ditanyakan oleh Lingga. Lelaki yang telah berhasil ia rebut demi menutupi aibnya.

“Kenapa kamu nanya itu, Mas?”

Sarah berusaha mempertahankan suaranya agar tak terdengar bergetar karna takut.

“Jawab saja aku, sudah berapa kali kamu tidur dengan laki-laki tua bangka itu lalu kamu datang merayuku? Atau jangan-jangan memang benar yang dikatakan oleh ibuku dan orang-orang.”

“Bilang apa, Mas? Ibumu bilang apa? Hah?” Sarah menantang jumawa, ia tersulut emosi atas tuduhan Lingga dan ibunya.

Air mata yang keluar dari netra berbulu mata palsu itu bukanlah air mata kesedihan. Melainkan air mata kemarahan dan rasa malu.

Sarah benar-benar tak ingin Lingga menuduhnya dengan sembarangan, meskipun apa yang dituduhkan itu memang betul adanya. Dulu ia bermain api. Bukan hanya Lingga, tapi juga dengan pak Rahadi dan beberapa om-om girang kenalannya dulu. namun Sarah benar-benar pernah tidur dengan dua pria berbeda itu dalam waktu yang berdekatan.

Pada Lingga ia merasakan tantangan dan kepuasan dan pada pak Rahadi Sarah merasakan puas dengan uang lelaki itu. meskipun gerakannya di ranjang tak seganas denga napa yang Lingga lakukan padanya ketika mereka bertemu dan saling membanjiri keringat di belakang istri lelaki itu dulu.

“Ibuku dan orang-orang itu bilang kalau anak yang kamu kandung bukan anakku! Apa benar itu?”

“Tega kamu, Mas! Kurang ajar kamu. Aku hanya tidur dengan kamu dan langsung hamil!”

Sarah berteriak murka, ia benar-benar sakit hati atas tuduhan Lingga padanya.

“Bagaimana kalau memang benar, anak yang ada dalam kandunganmu itu bukan anakku? Bukan satu dua orang yang pernah melihatmu jalan dengan bos-bos itu, Sarah. Aku bahkan mulai ragu dengan bayi yang ada dalam kandunganmu itu.”

PLAK!

Satu tamparan Sarah layangkan di pipi Lingga yang terlihat makin tirus. Kemarahannya benar-benar sampai di ubun-ubun. Ia benar-benar tak terima dengan tuduhan ini.

“Kalau dari awal aku tahu kau akan menuduhku seperti ini, aku juga nggak mau meladeni nafsumu itu. kamu pria paling miskin yang pernah kukenal, Mas Lingga. Aku menyesal mengenalmu!”

“Sama, Sarah. Sama. Kita sama. Aku juga sama menyesalnya denganmu. Gara-gara nafsu yang kau tawarkan, rumah tanggaku dengan Alma hancur. Kupikir kau bisa lebih baik darinya, ternyata kau tak ubahnya perempuan pemalas di luar sana!”

“Aku sedang hamil, Mas. Aku mengandung anakmu dan aku nggak pernah hidup sesusah ini. aku nggak bisa masak terus. Berapa uang yang kamu kasi sama aku. Sejuta, dua juta? Mana cukup!”

“Nanti kita buktikan, anak itu anakku atau anak dari lelaki yang pernah menggilir tubuhmu di atas ranjang hotel!”

“MAS!”

BlAM!

Tak ada sahutan lagi. Lingga keluar rumah dengan kemarahannya setelah ia membanting pintu, meninggalkan Sarah yang begitu berantakan.

Alma terduduk menangis. Marah, bingung dan kalut juga kecewa menjadi satu dalam hatinya. Sebenarnya ia mengandung anak siapa.

Sementara Lingga berjalan tak tentu arah. Sabtu yang biasanya ia habiskan di rumah menikmati masakan dan keriuhan bersama Alma di dapur, kini lenyap berganti penyesalan yang menari-nari di benaknya.

Ah, tiba-tiba ia ingat Alma. Apa kabar mantan istrinya sekarang. Bahkan nomor ponselnya pun sepertinya sudah Ganti. Lingga benar-benar tak punya akses untuk bisa menghubungi Alma.

Wanita itu menghukum dengan caranya sendiri.

**

“Saya nggak mau kita terus-terusan begini, Alma. Saya tak bisa menahan diri setiap kali melihatmu. Entah, sepertinya ada sesuatu dalam dirimu yang menarik hatiku.”

“Tuan jangan begini. Saya ini siapa. Hanya perempuan miskin yang bekerja di rumah besar tuan ini.”

Alma merunduk, menyembunyikan rona wajah dan debarannya dalam dada. Ia benar-benar tak menyangka bila majikannya mengucapkan kalimat yang mampu menggelitik telinga dan segenap syarafnya.

Lihat saja, betapa agresifnya lelaki ini. Bagaimana ia memaksa Alma menemaninya di balkon kamar Asha setelah putrinya itu tertidur.

Cuaca dingin dari gerimis yang masih jatuh satu-satu membuat anak majikannya itu tertidur cepat, juga karna efek obat pereda demam yang diberikan mbok Karti tadi.

“Alma, kita bukan anak muda yang harus malu-malu mengakui perasaan kita. Saya tahu kamu juga ada rasa.”

“Saya nggak bisa langsung menerima begitu saja, Tuan. Saya sadar. Siapa sayang, meskipun tuan Darsa sudah sudah menyentuh …”

“Dan kamu menyukainya!” juragan Darsa menyela dengan senyum simpul mennggoda dan itu membuat Alma makin merasa tak berdaya di depan lelaki ini.

Daya Tarik seksual juragan Darsa sungguh mengungkung Alma yang lama gersang dalam biduk birahinya sendiri.

“Saya istikharah dulu, Tuan dan berbicara dengan ibu dulu.”

“Ya, mintalah petunjuk, besok malam. Tapi malam  ini, biarkan saja memohon maafmu dan melepas rinduku,”

“Ahmmmmptt tuan hmmmpptthhh!”

Lagi, juragan Darsa seenaknya sendiri. Ia meminta maaf namun langsung menghajar lagi bibir ranum Alma yang begitu menggoda di matanya.

Ia lumat sedemikian rupa, ia tak biarkan Alma menolaknya, tak biarkan pula Alma melawan.

Bahkan jemarinya pun ikut bergerak lincah memainkan gundukan indah yang kemarin malam telah ia cicipi puncak kecoklatan itu.

“Tuan!”

“Saya harap kamu tidak menolak untuk menjadi istriku, Alma. Setelah menikah aku akan memberikan yang lebih dari ini.” senyum lelaki ini menyeringai penuh birahi dan nafsu seks yang seperti akan meledak.

Jemarinya bahkan kembali beraksi mencari kancing blouse Alma di bagian dadanya dan hampir berhasil saat …

“papa, Bunda Alma, lagi ngapain?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • JERAT CINTA JURAGAN TUA   Bab. 20

    “Nggak tahu,” jawabnya pelan. “Mas juga belum tanya,” lanjutnya sambil mengajak Alma duduk di ruang tamu.Tentu saja juragan Darsa berbohong. Ia tahu dan kenal betul calon istri Rahadi.Lelaki ini pernah brutal di masa lalu. Dan Renata menjadi salah satu perempuan yang menjadi korban brutal lelaki ini. Mereka bukan hanya pernah bercinta, tapi juga juragan Darsa pernah melakukan kekerasan pada Renata.Kalau diingat-ingat, lelaki ini juga merasa bersalah.Alma mengangguk, percaya. Ia memeluk lengan suaminya dengan manja sebelum beranjak masuk ke dapur menyusul ibunya dan Asha disana. Tapi dada Juragan Darsa terasa sesak.Tentu saja ia tahu.Ia tahu terlalu baik.Renata—perempuan yang dulu pernah jadi pelampiasan kebrutalannya, perempuan yang bertahun-tahun ia kira sudah hilang dari hidupnya, perempuan yang diam-diam ia anggap sebagai luka yang seharusnya tak pernah kembali.Dan kini… Rahadi, akan menikahinya. Rasanya jodoh ini memang lucu. Seperti dia dan Alma. Bagaimana ia bisa jatuh

  • JERAT CINTA JURAGAN TUA   Bab. 19

    "Ngaco!"Rahadi menggertak geram. Ia ingat perempuan pucat ini adalah Sarah. Salah satu spg yang pernah menemani malam-malamnya. Mungkin ada dua atau tiga kali mereka menghabiskan waktu di kamar hotel, lalu setelahnya Rahadi mendengar kabar bila wanita ini sudah menikah. "Aku hamil dan menikah dengan orang lain. Itu anak kamu, Mas!"Rahadi membawa Sarah ke ujung luar minimarket itu, sebab ia tak ingin menjadi perhatian pengunjung yang lainnya. "Sarah, saya ingat kita pernah menghabiskan malam dua atau tiga kali.. Tapi jangan lupa, laki-laki yang mengenalkanmu padaku juga pernah menidurimu berkali-kali.. Jadi, bisa saja anak yang kau kandung itu adalah anak si brengsek itu!""Tapi, Mas, ... ""Sekali lagi kau berani mengatakan kalau saya punya anak denganmu, saya tidak segan-segan melaporkanmu ke polisi!"Rahadi benar-benar tak memberi kesempatan pada Sarah untuk merecoki hidupnya. Melihat tubuh wanita itu semakin kurus dan pucat malah membuat lelaki ini berfikir yang tidak-tidak.

  • JERAT CINTA JURAGAN TUA   Bab. 18

    ---Renata bersemu malu saat mengingat betapa liarnya ia semalam di atas sofa ini. Bahkan Rahadi sengaja tak pulang, lelaki itu menginap dan mengulang lagi rindu birahi mereka hingga dua kali. Sepagi tadi bahkan keduanya mengulang sekali lagi di atas pembaringan Renata sebelum lelaki itu pamit untuk ke kantor dulu. Renata tersenyum lagi, perasaannya pada juragan Darsa sepertinya memang sudah habis, terkikis dengan hadirnya Rahadi. "Istirahatlah, sore baru mas datang lagi."Begitu ucapan pamit Rahadi tadi sebelum jalan. Kecupan dalam di keningnya yang lelaki itu berikan membuat Renata merasa nyaman. Rasanya ini seperti hidup yang baru setelah kesepian dan lara hati melanda hidupnya. Lalu gerimis halus di luar sana membuat Renata benar-benar memejam mata. Lelah melanda raganya, setelah pertempuran yang membuatnya menjerit bahagia. Senyum tipis bahkan terukir di bibir tak bergincunya hingga netranya memejam. ***Hujan mulai menepi dari musim ini, orang-orang mulai keluar mencari

  • JERAT CINTA JURAGAN TUA   Bab, 17

    Tidak menunggu waktu lama, setelah gegas membersihkan diri dan berpakaian lagi, juragan Darsa langsung memanggil mbok Karti agar membantu mengurus Alma yang tadi sempat pingsan. “Kita ke rumah sakit, Sayang.” Sedikit panik lelaki ini, saat istrinya pingsan tadi setelah baru saja ia mencapai puncak gairahnya. Alma sudah siuman, maka rumah sakit daerah di pinggir kota menjadi tempat yang dituju juragan Darsa, dalam perjalanannya tadi, lelaki ini sempat menghubung mertuanya, bila istrinya pingsan. Rasa khawatir jelas tergambar di wajah tegas itu. mungkin ia terlalu brutal. Rasanya setelah menikah hampir tiap malam kebutuhan libidonya ia tuntut. Perawat di UGD tampak sigap menangani Alma, belum apa-apa, juragan Darsa bahkan minta rujukan ke rumah sakit yang lebih bagus dan lebih lengkap fasilitasnya. Seorang dokter berhijab dan berkacatama masuk memeriksa kondisi Alma yang tampak lemah. Setelah diperiksa, dokter itu tersenyum kecil. “Bu Alma… selamat ya. Ibu hamil. Istrinya

  • JERAT CINTA JURAGAN TUA   Bab. 16

    Sebelumnya ... ***Sarah begitu percaya diri menemui tamunya kali ini. Ada rasa berdebar yang tak biasa dalam dada. Namun ia yakin tamu terakhirnya malam ini akan menambah pundi-pundi rupiahnya untuk makan dan membeli kebutuhan bayinya. Hatinya miris, diguris sedih. Sebulan ini, ibunya benar-benar tak mencarinya, meski hanya bertanya kabarnya. Pun dengan Lingga.Cinta membara yang pernah hadir di antara mereka, seolah pupus terbakar amarah. Sarah mengakui dirinya salah, tapi kali ini ia benar-benar kecewa juga dendam. Pada Lingga, juga pada ibunya sendiri. Alam selalu adil, meski pada sang pendosa. Bagaimana semesta mengirimkan mbok Pik untuk membantunya menjaga bayinya. Sarah menarik napas panjang, sebelum turun dari taksi online dan menuju motel sederhana menemui tamu terakhirnya malam ini. Gincu merah sudah ia poleskan. Senyum palsu pun siap ia tebarkan. Disinilah dia di kamar yang cukup nyaman dengan pendingin ruangan yang cukup untuk mengurai kegugupannya malam ini. Kam

  • JERAT CINTA JURAGAN TUA   Bab. 15

    Riuh celoteh antara Asha dan Alma di depan Tv itu. gerimis halus di luar belum juga enggan beranjak di punghujung bulan ini.Tadi sore mereka tiba dengan banyak oleh-oleh untuk Asha dan untuk ibunya Alma. Setibanya di rumah sesore tadi, Alma menjadi milik putri kecil mereka.“Asha kangen sama bunda,”“Bunda juga kangen, Nak.”Alma tadi menyempatkan diri menelpon ibunya, bila esok pagi baru bisa berkunjung membawakan ole-oleh.Tentu saja bu Darmi tak keberatan, sebab beliau mengerti anaknya harus mendahulukan suami dan keluarganya sekarang.Suara lucu itu mengukir haru di hati Alma. Gegas dipeluknya sang putri lalu menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang keluar dari bibir mungil putrinya.Alma tak pernah membalas rasa sakit yang dulu ia dapatkan dari mantan suaminya. Ia pergi dalam ketabahannya.Lalu ia pun tabah menerima perlakuan juragan Darsa padanya, sebelum lelaki itu memberikan balasan manis untuknya.Kebahagiaan yang dulu Alma impikan, kini hadir dalam celotehan putri sambungn

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status