Share

Part 55

"Ini luka kecil. Hanya tergores." Ren mencoba tersenyum. Padahal jelas terlihat wajah pucat itu tampak meringis saat aku memeluknya tadi.

"Saat sakit pun kau masih saja menjaga gengsi padaku, Ren. Tergores apanya?" Bibirku bergetar melihat perban itu.

"Aku tidak bohong. Kalau tak percaya kau boleh memelukku lagi. Ayo sini!" Dia merentangkan kedua tangannya padaku.

Aku tersenyum di sela tangis, sambil mengusap air mata yang tak bisa lagi terbendung.

"Cepatlah pulih! Setelah itu aku akan memelukmu dengan erat." Ucapan nakalku keluar begitu saja.

Aku hanya mengusap bagian otot lengannya, takut untuk kembali menyentuh bagian tubuh lainnya.

"Kau sengaja memancingku, ha? Kau pikir aku selemah itu hingga tak bisa memaksamu?" Dia meraih bahuku dan menarikku hingga bersandar di bawah ketiaknya.

"Hati-hati, Ren! Lukamu bisa kena." Aku merengek manja. Menyentuh pelan bagian yang terluka. Tak lagi berusaha menghindar dari pelukannya.

"Kembalilah ke ranjang. Kenapa jam segini belum tidur?" Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status