Share

Part 56

Kami sampai di ruko hampir subuh. Ren tak mau lagi menunda-nunda meski aku sudah meminta maaf, dan memintanya tinggal agar kembali mendapat perawatan di sana.

"Aku lebih memilih melawan sepuluh orang sendirian, dari pada menghadapi kau yang sedang cemburu!" ucapnya tegas. Membuatku kembali mengerucutkan mulut, merasa bersalah.

Sepanjang perjalanan Ren tak lekang menggenggam tanganku di kursi belakang mobil yang dikendarai Beni. Aku ikut meremas jemari besar itu hingga telapak tanganku tenggelam di dalamnya, lalu saling melempar senyum.

Aku membantu memapahnya hingga menaiki tangga menuju kamar. Ren langsung menarikku dalam pangkuannya saat aku mengantarnya sampai ke atas ranjang.

"Lukamu!" pekikku, dengan sikapnya yang tiba-tiba seperti ini.

"Tidak sakit," sahutnya setengah berbisik. "Aku merindukanmu." Dia menarik pinggangku dengan erat.

Aku tersenyum, kembali membelai rambut lurusnya dengan lembut. Aku menatap matanya, lalu tiba-tiba saja menempelkan bibirku ke keningnya.

"Kau pikir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status