Share

SEDANG APA MAS RISKI?

ARWAH PENASARAN MBAK ASIH part 8

Heh, kowe sing melu ngobong Mbak Asih. Nek Mbak Asih ora mati dipateni ya ora bakal deweke dadi setan gentayangan!" teriakku kesal.

(Heh, kalian kan yang ikut ngebakar Mbak Asih. Kalau Mbak Asih nggak mati dibunuh ya nggak bakalan jadi setan gentayangan!)

Dua lelaki itu terjingkrak karena suara teriakkan ku, Mas Diki menatapku dengan wajah memerah menahan marah.

"Opo? Ora terima sama omonganku?" bentakku, yang membuat Dinda menarik tanganku untuk menjauhi dua lelaki br3ngsek itu.

(Apa? Nggak terima sama omonganku?)

"Sebab musababe digolek disek, ojo sok main hakim dewe. Saiki rasakno sak kampung diteror arwah Mbak Asih!" ucapku lagi sambil memelototinya.

(Apa-apanya itu dicari buktinya dulu, jangan suka main hakim sendiri. Sekarang rasain satu kampung diteror Mbak Asih!)

Aku masuk ke dalam rumah dan kutinggalkan Dinda sendiri di teras. Emosiku membuncah saat Mbak Asih dijelek-jeleki seperti itu. Bukannya merasa bersalah karena ikut andil dalam kematian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status