Share

17. PENYESALAN

Tanpa menjawab, Firda langsung menarik tangan Husna kembali ke ruang guru. Secepat mungkin.

Tergopoh-gopoh, Husna berusaha mengimbangi langkah gesit keponakannya itu yang seolah ingin terbang. Padahal pening di kepalanya belum mereda.

“Mana?” tanya Husna sambil celingak-celinguk ketika keduanya sudah berada di ruang guru.

“Nyariin siapa, Neng? Nyari Bapak, ya?” tanya Pak Sanusi, guru mata pelajaran olahraga, sambil bersiul menirukan suara burung dekukur.

Guru olahraga mereka itu memang terkenal senang sekali bersiul menirukan suara burung. Jika guru olahraga pada umumnya menggunakan peluit untuk memberikan aba-aba saat melakukan aktivitas gerakan olahraga, maka Pak Sanusi lebih suka memanfaatkan keahliannya bersiul. Lebih murah meriah dan alami katanya.

“Anu …. Bapak ada ngeliat 2 orang siswi yang mencari meja Pak Jaka, Pak?” tanya Firda tanpa basa-basi.

Pak Sanusi memasukkan kedua tangannya ke saku

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status