Share

27. PERANG DINGIN

“Mending bubar aja, deh! Udah enggak layak jadi panutan! Rusak!”

Atika menelan ludahnya demi mendengar umpatan-umpatan yang diungkapkan oleh Tuti cs. Dengan senyum mencemooh, kelompok tersebut berlalu dari hadapan Atika. Rasanya ingin menghilang saja seketika dari bumi saat ini juga. Kelompok Tuti masih saja terus melihat-lihat kesalahan dan kekurangan Husna dan kawan-kawan. Apalagi dengan kondisi saat ini.

Atika menghela napas. Masygul. Jika benar Husna seperti itu maka kondisi sudah benar-benar gawat. Bagaimana jadinya keputrian nantinya? Kalau Tuti cs saja sudah tahu, pasti seisi sekolah juga sudah tahu.

“Mi? Kenapa ngelamun di sini?”

Atika menengadah. Ada Habibi berdiri di hadapannya dengan senyum khasnya.

“Bi ….”

“Iya, Mi?” Habibi masih belum beranjak dari tempatnya berdiri.

“Kamu udah denger soal Husna?” Atika kali ini tak lagi memikirkna untuk menjaga pandangan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status