Share

Bab 11

POV ALYA

Keseruan terjadi di pagi hari saat kami hendak pergi ke Masjid, semua orang sibuk dengan urusan masing-masing. Rumah mertuaku sangat ramai dengan keluarga besar, jauh berbeda dengan rumah Abah jika lebaran. Paling hanya ada aku, Abah dan Umi, ditambah kak Ayana sudah menikah, kakakku itu akan datang ke rumah di siang hari saat urusannya dengan keluarga suaminya selesai.

Saling lempar candaan sepertinya lumrah di rumah ini, keceriaan Fitriana itu sepertinya warisan dari Bapak mertua. Lalu kelembutan Kak Harun dan Mbak Mayang warisan dari Emak. Kalau Mas Bayu, sepertinya suka bercanda juga seperti Bapak.

Saat aku makan sepiring berdua dengan Kak Harun, Bapak dengan santai menggoda Emak di hadapan kami tanpa canggung. Ah, kenapa harus canggung, mereka halal melakukan apa saja, lagipula itu bisa menjadi contoh untuk kami anak-anak dan menantunya.

Rumah yang selalu sepi akan seperti kuburan, rumah yang selalu ramai dengan pertengkaran seperti pasar, maka jadikanlah rumah tempat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status