Share

BAB 46 : Dilema

“Gapapa. Kelilipan.” Citra menghindari tatapan Arin dengan menghadap Dewa. Dewa tersenyum sedih melihat Citra. Dewa langsung mendekap kepala Citra.

“cup… cup… cup…”

“Pasti kamu ya yang bikin Citra nangis?” tuduh Arin pada Dariel. Arin mendekati Citra lalu ikut memeluk Citra bersama Dewa.

Dariel melotot dituduh Arin seperti itu. Baru kali ini ia merasa difitnah dan sakit hati mendengarnya. Lebay? Emang.

Jika ada yang menjelekkan Dariel, ia tidak pernah marah. Bodo Amat. Tapi ini Arin yang tidak tahu apa-apa tapi malah menuduhnya. Apa salahnya?

“Ngga usah peluk-peluk Citra. Dia udah dipeluk Dewa. Peluk aku aja sini.” Dariel menarik pelan lengan Arin. Lengannya malah dihempaskan Arin lalu memeluk Citra lagi.

Gondok. Sumpah.

Dewa menyeringai, meledek. Dewa malah menggoda ikut menyentuh lengan Arin yang memeluk Citra. Tambah panaslah hati Dariel.

Brengs*k. Awas aja.

“Sini.” Dariel menarik Arin hingga Arin melepas pelukannya pada Citra. Arin protes dengan cara memelototi Dariel.

“Ngga usah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status