Share

BAB 52 : Ruang Marketing

Tidak ada salahnya juga Brian datang ke ruang marketing. Ia mengobrol banyak dengan Yusup dan Tio, terkait pekerjaan tentu saja. Yusup dan Tio bercerita tentang usaha mereka untuk mengejar target. Brian jadi tahu bagaimana mereka berusaha keras mencari konsumen dikarenakan mengejar target jualan.

Banyak marketing yang masuk dan keluar ruang marketing. Ya iya lah ruang marketing kan tempat istirahat mereka. Tapi baru saja masuk ruang marketing, mereka langsung keluar lagi. Bukan malu atau takut, tapi kalau ada bos itu kan jadi ngga bebas, ngga bisa ketawa kenceng, ngga bisa teriak-teriak, ngga bisa ngomong kasar, eh.

Contohnya saja Tio, orang petakilan seperti Tio yang biang rusuh tapi kalau ada bos malah jadi kayak kucing peliharaan. Senyumnya dimanis-manisin, cih. Anak-anak yang sengaja diam di ruang marketing melihat Tio seperti itu malah jadi jijik sendiri. Semua marketing tau kalo Tio itu marketing paling bar-bar di SFC ini.

Ada juga marketing cewek yang malah sengaja duduk-dudu
Krite

Maaf hampir seminggu ini ngga update cerita, soalnya kena musibahđŸ™đŸ» Setelah ini mudah-mudahan bisa rutin lagi setiap hari update cerita. Jangan bosen-bosen sama isi cerita ini ya.đŸ€— Kalau ada kritik dan saran juga boleh kok. Saya masih belajar juga, jadi saran dari kalian sangat penting buat saya agar dapat menulis lebih baik lagi. Makasih juga buat yang menunggu ceritaku ini.đŸ™đŸ»

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status