Share

Bab 29

Perpisahan Termanis

"Ya, Om, Tante, ijin sebentar ngajak Nindya jalan-jalan." Dio mencium punggung tangan Rendy dan Raya bergantian.

"Hati-hati ya, Nak Dio? Jangan sampai larut," tutur Rendy kepada kekasih putrinya.

"Siap, Om."

"Nindya jalan dulu ya, Pa, Ma?"

"Hati-hati ya, Sayang?" Kiara menyentuh lembut pucuk kepala Nindya.

"Lebay sekali, cuma perpisahan begitu saja pakai acara." Raya menggerutu, masih dengan gaya angkuhnya.

"Itu hak mereka, berhentilah iri dengan Nindya. Kamu sudah punya aku, tapi masih saja suka iri sama orang lain." Lama-lama Andy merasa jenuh dengan kelakuan Raya.

Sementara Nindya dan Dio berangkat, Rendy dan Kiara masuk ke dalam rumah. Tinggalah Andy dan Raya yang masih duduk di teras depan rumah keluarga itu.

"Kamu senang banget kayaknya belain dia. Dari dulu selalu aja begitu. Pernah nggak sih, kamu mikir perasaanku? Di dalam sini itu ya rasanya sakit banget, kayak ditusuk, kok bisa-bisanya pacar sendiri malah ngebelain cewek lain."

"Aku nggak ada yang ngebel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status