Share

Bab 31

24 jam berlalu sejak Dio berangkat diam-diam tanpa memberi tahu Nindya. Tak sekali pun pria itu memberikan kabar kepada kekasihnya. Rindu yang dulu tak pernah ia rasakan, kini seakan-akan rasa itu telah mengguncang sebongkah daging berwarna merah maron di dalam tubuhnya.

Butiran-butiran bening mulai memenuhi sudut mata Nindya. Diraihnya benda pipih yang sering ia gunakan untuk berkomunikasi dengan sang kekasih, berharap, pagi ini ada kabar baik yang mampu membuatnya tersenyum tenang. Sungguh sangat disayangkan, harapan itu tinggallah harapan. Tak ada satu pun notifikasi dari semua aplikasi yang Nindya gunakan.

"Kamu ke mana sih? Kamu kenapa sih? Dio, berikan aku kabarmu. Jangan diamkan aku seperti ini." Nindya bermonolog.

"Nin, sudah pagi. Bangun gih, kamu kuliah kan?" terdengar suara Kiara di depan pintu kamar Nindya.

"Iya, Ma." Dengan lesu, Nindya melepas selimut, beranjak dari tempat tidurnya lalu bergegas menuju kamar mandi.

Semua sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan bersam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status