Share

Banaspati part 1

Jaka, Brian, Rara dan Bunga kembali pulang ke kota mereka tanpa Aji. Karena Aji memilih untuk tinggal di Kalimantan bersama ibunya, dan membantu ibunya agar bisa aman dari penduduk desa.

Mereka berempat hanya bisa menunggu kepulangan Aji, dengan adanya insiden ini membuat pihak kampus harus mencutikan Aji dari perkuliahan. Jaka selalu berusaha menghubungi Aji dan memintanya untuk segera kembali, tapi Aji selalu menolak meninggalkan ibunya.

Jaka yang penasaran tentang asal usul Aji mencari data mahasiswa yang bisa dicari secara umum, ternyata Aji memang berasal dari salah satu kota besar yang ada di Kalimantan. Dahulu Aji memang pernah bercerita bahwa dia merantau ke pulau Jawa untuk melanjutkan pendidikan.

Karena dalam keadaan apapun laporan penelitian harus tetap dibuat, Jaka memutuskan untuk mengerjakan laporan itu dirumah Bunga. Mereka sepakat nanti malam pukul tujuh akan berkumpul dirumah Bunga untuk menyusun laporan.

Saat perjalanan menuju kerumah Bunga, Jaka melihat adanya cahaya yang terbang melayang di udara. Jaka berfikir mungkin saja itu hanya petasan yang dimainkan oleh anak kecil disana.

Sesampainya dirumah Bunga, Jaka melihat Rara dan Brian sudah lebih dahulu sampai.

"Jam berapa nih Ka ?" tanya Rara menyindir.

"Nyasar lu ya ?" tanya Brian.

"iya maaf" ucap Jaka menunduk.

Rumah Bunga sangatlah besar, dipenuhi dengan furnitur dan ornamen mahal, terlihat ada beberapa hewan yang diawetkan dan dijadikan pajangan. Tentu saja rumah itu sangat mewah karena ayah Bunga adalah seorang pengusaha hotel terkenal di Jakarta.

Padahal tampilan Bunga ketika sedang ke kampus sangat sederhana, bahkan dia hanya menaiki sepeda motor matic untuk berangkat dan pulang kuliah.

Hari itu ayah Bunga baru saja pulang dari luar kota, tetapi ayahnya Bunga terlihat begitu cuek, mukanya sangat pucat sehingga langsung masuk ke kamar tanpa menyapa anaknya itu.

Tanpa sengaja Jaka melihat keluar jendela ada cahaya yang terbang yang tadi dia lihat ketika berada dijalan, dengan tanpa disadari Jaka langsung beranjak mengejar cahaya itu. Brian yang bingung langsung mengikuti Jaka dari belakang.

Jaka melihat jelas itu bukan cahaya biasa, itu bola api yang terbang melayang, Jaka mengambil selang dan memutar keran untuk memadamkan api itu. Akan tetapi api itu malah semakin membesar dan kali ini mengejar Jaka, dia langsung berlari menuju arah kolam renang.

Brian melihat itu sangat kebingungan "kenapa lu Ka lari-lari kaya dikejar setan?".

Jaka langsung melompat kedalam kolam renang dan akhirnya bola api itu berhenti mengejarnya, Jaka langsung bangkit dari kolam renang dengan bantuan Brian. Jaka yang basah kuyup langsung disiapkan baju ganti yang dimiliki adiknya Bunga. Ketika mereka kembali berkumpul diruang tengah, mereka bertanya kenapa Jaka berlari dan terlihat sangat ketakutan.

Jaka tidak bisa menceritakan kejadian tadi karena akan membuat teman-temannya itu akan merasa ketakutan, karena mereka masih belum bisa melupakan kisah Aji yang harus berhubungan dengan hantu.

Akhirnya Jaka pun mengalihkan dengan bercerita dia dikejar sekawanan tawon vespa yang sangat berbahaya apabila tersengat. Bunga langsung beranjak kedepan rumahnya dan melihat sekitar apakah ada sarang tawon dirumahnya.

"Masa sih ada tawon vespa disini ?" tanya Bunga kebingungan.

Tak lama terdengar suara teriakan dari kamar ayahnya Bunga, terdengar suara yang begitu kesakitan. Bunga langsung berlari menuju kamar ayahnya, diikuti oleh Jaka, Rara, dan Brian.

Pada saat pintu dibuka ayah Bunga berada dikasurnya dalam keadaan tidur, Bunga menghampiri ayahnya dan memastikan bahwa ayahnya benar tidur. Bunga menaruh jari didekat hidung ayahnya dan mendekatkan telinga di dada ayahnya.

Bunga menghela nafas ketika mengetahui ayahnya masih bernafas dan jantungnya masih berdetak. Akan tetapi wajah ayahnya terlihat begitu pucat, tanpa sengaja ada cicak yang jatuh mengenai kaki Bunga. Tak berselang lama cicak itu langsung pergi.

"Pertanda ga baik tuh" ucap Jaka.

Malam semakin larut, mereka akhirnya memutuskan untuk menginap, kebetulan ada satu kamar tamu yang masih kosong, dan nantinya Jaka bersama Brian akan tidur disana, sedangkan Rara akan tidur bersama Bunga di kamarnya.

Ketika tengah malam Jaka terbangun melihat dibalik jendela seperti ada sekelebat bayangan yang menuju kearah kolam renang, Jaka yang penasaran akhirnya mengintip dari balik jendela. Begitu terkejut Jaka ketika melihat bahwa itu adalah ayah Bunga, tapi ada sesuatu aneh yang mengikuti dibelakang tubuh ayah Bunga, itu sosok yang tadi dia lihat, bola api menyala berada tepat dibelakang ayah Bunga.

Terlihat mata ayah Bunga masih dalam keadaan tertutup, tanpa berfikir lama Jaka langsung beranjak dan berlari keluar untuk menyelamatkan ayah Bunga, ketika sudah sampai dipinggir kolam, Jaka tidak melihat siapapun yang berada disana, hanya kolam renang yang kosong dan tenang.

Jaka akhirnya memutuskan kembali kekamarnya. Karena penasaran Jaka browsing di internet mencari sosok apakah yang menghantuinya itu, ketika ia mencari dan menemukan bahwa sosok itu bernama Banaspati. Menurut cerita bahwa Banaspati adalah sosok mahluk halus yang terkenal sangat kuat, biasanya digunakan untuk santet dan ilmu hitam. Banaspati biasanya berbentuk bola api atau manusia api, dan banaspati tidak bisa dipadamkan oleh air.

Keesokan harinya, ayah Bunga terlihat begitu sehat dan segar, berbeda dengan hari kemarin yang begitu lemas seperti sedang sakit, seperti dua kepribadian yang berbeda, begitu melihat Bunga dan yang lainnya langsung menyapa dengan sangat ramah.

Bunga yang heran dengan ayahnya langsung menanyakan apa yang telah terjadi pada ayahnya semalam, akan tetapi ayahnya malah kebingungan karena merasa sedang baik-baik saja dari semalam, jadi ia pun tidak mengerti apa maksud anaknya menanyakan hal itu.

Jaka dan Bunga hanya saling bertatapan. Mereka akhirnya melanjutkan laporan yang mereka susun, mereka sangat kebingungan dengan bagaimana hasil laporannya sedangkan program mereka belum sampai rampung disana.

Mereka harus dipaksa pulang karena kejadian yang menimpa Aji, sehingga proyek yang sedang mereka rencanakan dan sudah mereka bangun harus ditinggalkan begitu saja. Ketika mereka sedang merasa buntu, tidak lama handphone Jaka berbunyi, terlihat notif chat dan pengiriman foto.

Jaka langsung membuka handphone nya dan melihat dari siapakah pesan itu.

Ternyata pesan itu berasal dari Aji, Aji mengirimkan foto proyek yang mereka rencanakan saat berada didesa itu sudah rampung. Terlihat dari foto bahwa semua proyek telah berhasil diselesaikan oleh Aji, serta ada pesan yang Aji sampaikan untuk teman-temannya itu.

"Maafkan aku untuk saat ini tidak bisa kembali bersama kalian, aku telah berhasil menyelesaikan pekerjaan kita disini, biarkan laporan aku yang menyusunnya nanti akan kukirimkan lagi, sampaikan salamku pada teman-teman, aku yakin kini mereka sedang bersamamu merasa pusing karena proyek kita kan ?, aku akan mengirimkan hadiah untuk kalian berempat, kuharap kalian suka".

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status