Share

Genderuwo

Sudah satu Minggu berlalu, kejadian yang menewaskan seorang mahasiswa bernama Kevin menjadi trending topik. Polisi menetapkan Lestari sebagai tersangka menurut bukti yang ditemukan pada TKP.

Dari hasil penyidikan terdapat bekas cakaran pada leher korban, dan bekas darah yang terdapat pada pakaian Lestari. Walaupun hasil cctv tidak memperlihatkan jika Lestari yang melempar Kevin keluar jendela.

Kali ini ada pembukaan pendaftaran anggota UMKM baru. Jaka yang merasa ingin mencoba tantangan baru, akhirnya memilih mapala sebagai kegiatan eksternal. Banyak sekali yang mendaftar mapala, setelah pendaftaran berakhir, setiap mahasiswa yang mendaftar diminta untuk berkumpul di lapangan basket gedung C.

Ada sekitar 20 mahasiswa baru yang mendaftar mapala, mereka diberikan informasi tentang adanya pengukuhan anggota baru, akan tetapi sebelum itu mereka harus mengikuti pelatihan fisik untuk membiasakan diri saat pengukuhan nanti di sebuah gunung yang berada di Jawa Barat.

Perencanaan pengukuhan pada tanggal 10 November 2022. Mereka pun dibubarkan, setelah pulang Jaka tidak langsung kembali kerumah, dia pergi kesalah satu toko ternama yang berisikan perlengkapan untuk mendaki.

Jaka ingin membeli tas dengan ukuran 60L, karena panitia kegiatan pengukuhan meminta membawa barang yang cukup banyak. Jaka tertarik pada sebuah tas berwarna merah, ketika Jaka ingin meraih tas itu, tiba-tiba ada tangan perempuan meraih tas yang sama. Jaka terkejut dan melihat perempuan itu, dengan tinggi semampai dia berusaha meraih tas itu. Setelah dapat tas itu langsung dipeluknya. Jaka hanya terpaku melihat kecantikan perempuan itu.

Perempuan itu berlari menuju kasir, akhirnya Jaka tersadar tas incarannya sudah diambil oleh perempuan itu. Akhirnya Jaka berlari menghampiri si perempuan.

"Kan gua duluan yang ambil" ucap Jaka sambil memegang tas itu.

"Apaan sih, orang gua" ucap perempuan itu sambil meledek.

Setelah pembayarannya berhasil perempuan itu langsung pergi, Jaka hanya bisa mengalah dan memilih tas yang lain.

Dua hari berlalu Jaka mendapatkan info bahwa pengukuhan mapala yang akan diadakan di salah satu gunung yang cukup terkenal di Jawa Barat akan dilaksanakan lebih cepat yaitu pada 3 November 2022.

Para calon anggota mapala dikumpulkan di sekretariat, dan akan dilakukan pembagian kelompok kegiatan, setelah nama mereka disebutkan sesuai kelompok, mereka langsung diberikan tugas untuk membuat makalah terkait gunung yang akan mereka daki.

Pada saat kumpul kelompok, Jaka terkejut karena melihat perempuan yang merebut tas gunung yang hendak dia beli.

"Lah lu kan cewe yang kemarin" ujar Jaka.

"Apaan sih sok kenal" ucap Citra.

Jaka yang merasa jengkel langsung memalingkan wajahnya. Pembagian tugas pun selesai, Jaka langsung berjalan menuju pintu keluar, tapi tangannya ditahan oleh segenggam tangan mungil.

"Nihhh" Citra memberikan seutas kertas kepada Jaka dan langsung lari pergi meninggalkannya.

Jaka memasang muka yang terheran-heran. Kertasnya pun langsung ia kantongi dan dia ikut beranjak pergi dari sekretariat.

Sesampainya dirumah Jaka membuka secarik kertas pemberian Citra dan membacanya.

"Gua Citra, maaf sebelumnya udah bikin lo kesel. Gua agak heran kenapa kelompok kita jumlah orangnya ganjil, sedangkan yang lain jumlahnya genap. Tapi gua ngerasa ada sesuatu yang bakal terjadi sama kita pada saat pendakian, gua minta tolong sama lo, tolong bawa ayam cemani hidup, terserah lo mau alesan apa ketika ditanya sama senior, tapi gua mohon dengan sangat tolong dibawa"

Jaka heran dengan isi surat dari Citra, walaupun merasa aneh dan bingung Jaka tetap menuruti kemauan Citra, dengan berfikir dari pada terjadi sesuatu lebih baik mencegahnya duluan.

Waktu berlalu, tibalah hari dimana pendakian akan dimulai, semua sudah berkumpul di basecamp pendakian, info dari senior bahwa pendakian akan dimulai dari pukul 4 sore.

"Woy ayamnya Lo simpen dimana ?" Tanya Citra.

"Ssttt diem ah nanti ketauan, gua males jawab kalo ditanya, lagian buat apa sih" jawab Jaka ketus.

Citra hanya tersenyum merespon Jaka, tak lama pendakian dimulai, pendakian dilaksanakan perkelompok, kelompok Jaka dan Citra mendapatkan giliran terakhir.

Selang waktu berlalu, matahari mulai turun, kelompok Jaka akhirnya diperkenankan untuk memulai pendakian, kelompok Jaka terdiri dari 5 orang, yaitu Jaka, Citra, Santi, Rama dan Bayu.

Rama yang cukup berpengalaman berada paling depan, lalu diikuti oleh Santi, Citra, Jaka dan Bayu. Pendakian menjadi cukup sulit karena pencahayaan yang mulai berkurang, dengan berbekal senter pada saat pendakian mereka menyusuri jalan setapak ditengah hutan.

Beberapa petunjuk jalan memang sudah dipasang oleh para senior mereka, sebuah gelang cahaya yang bisa dilihat dalam kegelapan. Akhirnya kelompok Jaka sampai di pos 1, mereka beristirahat sejenak disana dan sedikit berbincang-bincang.

"Gua sebenernya agak heran sih kenapa kelompok kita dibikin ganjil gini" ucap Rama.

"Katanya sih gara gara ada yang gajadi ikut pendakian" jawab Santi.

Jaka melihat sekitar, benar-benar gelap bahkan pohon juga sangat sulit untuk dilihat. Tak sengaja Jaka melihat Citra yang sedang berdiri didekat pohon besar, Jaka pun langsung menghampirinya dan menepuk bahu Citra.

"Woy ngapain lu ?" Tanya Jaka.

"Hah, gapapa" jawab Citra yang terkejut.

Tak lama Rama mengajak rekan-rekannya untuk lanjut berjalan agar tidak semakin larut ketika berada di pos 3 tempat kemah dilaksanakan.

Tak berselang lama, Rama bingung karena tidak ada satupun tanda yang mereka temukan, sedangkan didepan mereka ada persimpangan jalan.

Rama berusaha tenang, akan tetapi Jaka menyadari bahwa Rama dalam keadaan panik, Rama pun memberitahukan kepada kelompoknya bahwa kemungkinan mereka tersesat. Bayu menunjuk kesalah satu arah yang mana merekapun tidak yakin bahwa itu jalan yang benar.

Akan tetapi Citra meyakinkan bahwa arah yang ditunjukan Bayu adalah jalan yang seharusnya. Akan tetapi Rama enggan mendengarkan Bayu, karena Rama merasa bahwa dirinya lebih berpengalaman dari pada Bayu. Rama pun memilih arah sebaliknya, karena terpaksa Jaka, Santi, Citra Bahkan Bayu ikut memilih jalan yang ditentukan Rama.

Semakin dalam mereka menyusuri hutan, semakin mereka tidak menemukan tanda jalan. Anehnya, Bayu tidak ada dibelakang Jaka, mereka memutuskan untuk mutar balik, demi mencari Bayu, tapi hasilnya sia-sia saja. Bayu tidak ditemukan. Dengan terpaksa Rama memecah kelompok menjadi kelompok kecil untuk mencari Bayu, Rama mengikatkan sebuah tali merah dibatang pohon untuk menjadi titik kumpul mereka jika dalam waktu 30 menit tidak ada tanda-tanda dari Bayu, Rama bersama Santi berjalan menuju arah timur, sedangkan Jaka dan Citra berjalan menuju arah barat. Di tengah perjalanan Jaka mendengar suara auman yang begitu kencang, Jaka mengeluarkan sebilah pisau untuk berjaga kalau itu hewan buas, tapi Citra menahannya. Dan meminta Jaka untuk mengeluarkan ayam cemani yang dimintanya.

Ayam cemani itu dikeluarkan dari totebag yang dibawa Jaka dan dilepaskan begitu saja oleh Citra. Tak berselang lama terdengar suara teriakan dari Rama. Jaka dan Citra segera bergegas menuju arah teriakan Rama. Akan tetapi jalan terasa sangat jauh tapi teriakan itu begitu kencang, tak lama terdengar suara Santi meminta tolong. Jaka dan Citra semakin tergesa-gesa menuju arah suara itu.

Sesampainya disana begitu terkejut melihat pakaian Santi robek seperti terkena cakaran kuku tajam, tapi anehnya tubuh Santi seperti tanpa ada luka, hanya pakaiannya yang terkoyak, sontak Jaka memberikan jaketnya kepada Santi. Tatapan mata Santi seperti ketakutan dan melihat kearah pohon besar tepat berada didepannya.

Betul saja Rama berada disana, bersama sosok hitam besar berkuku tajam dengan matanya yang berwarna merah menyala, tangan kanannya menggenggam keras tubuh Rama, dan ditangan kirinya, ada sebuah benda yang berdenyut begitu kencang. Itu adalah jantung milik Rama.

"Dia telah mendapatkan balasannya" ucap Citra.

"Apa maksudnya ?" Tanya Jaka yang bingung.

"Dari awal kelompok kita tidaklah berlima, kita hanya berempat, tanpa Bayu. Itulah wujud Bayu yang sebenarnya. Bayu dan Rama berteman baik sejak duduk dibangku SMA, tapi semua berubah ketika mereka mengikuti kegiatan pengukuhan ekstrakurikuler pecinta alam di sekolah kami dulu, Rama menyukai Santi secara diam-diam, yang notabenenya Santi adalah kekasih Bayu. Rama berniat jahat dengan mencampuri beberapa obat tidur kedalam botol air mineral milik Bayu, tanpa disadari pada saat pendakian Bayu terjatuh kejurang gunung ini dan sampai saat ini jasadnya belum ditemukan. Pada saat itu hanya gua saksi mata dimana Rama mencampur obat itu kedalam minuman Bayu. Tak lama Bayu dengan wujud genderuwo itu menjumpaiku dan minta tolong untuk membantu membalaskan dendamnya. Disaat itu aku yakin bahwa Bayu memang sudah tiada dan akhirnya tibalah momen ini" penjelasan Citra membuat Jaka hanya bisa terdiam membisu.

Jaka hanya bisa menatap rekan barunya itu mati ditangan genderuwo yang begitu penuh dengan dendam dan amarah yang terus merobek tubuh Rama dan memakan isi perut Rama dengan darah yang menetes dan mengalir sampai ketanah. Sekilas terlihat Citra tersenyum kearah Jaka, senyum menakutkan dan terselip sebuah kata untuk Jaka.

"Kisahmu baru dimulai"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status