Beranda / Pendekar / Jalan Sunyi sang Pendekar / Bab 13 - Kembali ke Kediaman

Share

Bab 13 - Kembali ke Kediaman

last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-31 22:07:08

“Karena ....” Mata Luo Yi menatap tenang ke arah danau, tetapi pikirannya mengingat kata-kata yang pernah gurunya ajarkan padanya. Setelah mengingatnya, ia melanjutkan ucapannya yang sempat tertunda. “Karena tujuanku menjadi kuat bukan untuk menyakiti, bukan untuk membunuh, dan bukan pula untuk balas dendam.”

Kemudian ia menoleh ke arah ibunya, menatap sang ibu dengan tatapan yang menenangkan. “Dunia persilatan ini penuh dengan intrik, ambisi, dendam, perang, perebutan kekuasaan atau sumber daya. Tujuanku menjadi kuat adalah untuk menghapus itu semua. Aku ingin mengubah dunia persilatan yang penuh dengan kegaduhan ini menjadi tenang dan damai.”

“Aku bahkan tidak melihat emosi sedikit pun di matanya,” batin Luo Yin saat menatap mata putranya. Tak menyangka bahwa putranya akan memiliki kepribadian setenang ini. Dalam hati, wanita itu sangat berterima kasih kepada Hua Lianyi, wanita hebat yang telah mengajarkan kepada putranya bukan hanya kekuatan, tetapi juga nilai kehidupan.

Suasana me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Jalan Sunyi sang Pendekar   Bab 15 - Teknik Pedang Langit

    Mentari pagi muncul perlahan dari arah timur, menyinari halaman Kediaman Luo Yin dengan sinar hangat, seolah menyambut awal yang baru. Di halaman kediaman, Luo Yin, Luo Qin, dan Luo Yi telah bersiap berangkat menuju Balai Kota. Luo Yin menoleh ke arah putranya. “Sebelum mengambil misi di Balai Kota, ibu ingin mengajarkan teknik yang mungkin tidak kau pelajari dari gurumu.” “Apakah teknik terbang menggunakan pedang seperti yang dilakukan Ibu dan Bibi Qin kemarin?” Luo Yi telah menduga, mungkin teknik itu yang akan diajarkan oleh ibunya. Luo Yin mengangguk. “Benar. Teknik ini dinamakan Teknik Pedang Langit. Teknik yang dulu ibu pelajari di Sekte Pedang Langit,” jelasnya, kemudian mengeluarkan pedang dari cincin penyimpanannya. “Keluarkan pedangmu!” Luo Yi mengangguk, lalu ia mengeluarkan Pedang Qing Ling dari cincin penyimpanannya. Bilahnya tampak perak bening, memantulkan cahaya matahari pagi seperti permukaa

  • Jalan Sunyi sang Pendekar   Bab 14 - Portal

    Menyadari tatapan tenang Luo Yi yang terus mengarah padanya, Luo Qin akhirnya membuka suara. “Kenapa kau menatapku seperti itu?” tanyanya pelan, tanpa berani menatap balik. “Aku merasa Bibi sedang menyembunyikan kesedihan,” jawab Luo Yi dengan nada lembut namun yakin. Luo Qin terdiam sejenak, lalu tersenyum samar. “Aku tidak sedih. Hanya ... lelah setelah menjalani misi seharian.” Ia mencoba menyembunyikan kesedihannya, tetapi matanya tak bisa berbohong, ada kegetiran yang sulit disembunyikan dari keponakannya. “Kau takkan bisa menipu keponakanmu ini dengan wajah murung seperti itu, Bibi Qin,” kata Luo Yi dengan tenang, mencoba menghibur bibinya dengan gurauan ringan. “Ceritakan saja padaku. Siapa tahu keponakanmu ini bisa memberikan solusi untuk mengatasi kesedihan Bibi.” Luo Qin menghela nafas. “Baiklah, Yi'er. Mungkin sudah saatnya kau tahu.” Suaranya lirih, nyaris tak terdengar karena suara dentingan alat masak dari dapur. ”Tiga tahun lalu ... tiga bulan setelah kau perg

  • Jalan Sunyi sang Pendekar   Bab 13 - Kembali ke Kediaman

    “Karena ....” Mata Luo Yi menatap tenang ke arah danau, tetapi pikirannya mengingat kata-kata yang pernah gurunya ajarkan padanya. Setelah mengingatnya, ia melanjutkan ucapannya yang sempat tertunda. “Karena tujuanku menjadi kuat bukan untuk menyakiti, bukan untuk membunuh, dan bukan pula untuk balas dendam.”Kemudian ia menoleh ke arah ibunya, menatap sang ibu dengan tatapan yang menenangkan. “Dunia persilatan ini penuh dengan intrik, ambisi, dendam, perang, perebutan kekuasaan atau sumber daya. Tujuanku menjadi kuat adalah untuk menghapus itu semua. Aku ingin mengubah dunia persilatan yang penuh dengan kegaduhan ini menjadi tenang dan damai.”“Aku bahkan tidak melihat emosi sedikit pun di matanya,” batin Luo Yin saat menatap mata putranya. Tak menyangka bahwa putranya akan memiliki kepribadian setenang ini. Dalam hati, wanita itu sangat berterima kasih kepada Hua Lianyi, wanita hebat yang telah mengajarkan kepada putranya bukan hanya kekuatan, tetapi juga nilai kehidupan.Suasana me

  • Jalan Sunyi sang Pendekar   Bab 12 - Misteri di Balik Kabut

    Luo Yi menjawab dengan tenang. “Sebenarnya tidak ada pertarungan.”“Tidak ada pertarungan?” tanya Luo Yin, sorot matanya menyiratkan ketidakpercayaan. “Lalu, kerusakan yang terjadi di sini?”Luo Qin yang juga tercengang dengan jawaban Luo Yi menjadi semakin penasaran.Luo Yi pun menceritakan kejadian dari awal ia memasuki kawasan Klan Luo sampai di danau ini. Setelah selesai bercerita, dengan suara tenang ia berkata, “Begitulah ceritanya. Aku hanya menghindari serangan Paman Lian.”“Orang itu harus diberi pelajaran!” Kedua tangan Luo Yin mengepal, terlihat jelas pada sorot matanya yang menyiratkan kemarahan setelah mendengar cerita dari putranya. Bagaimanapun juga, ia tidak akan membiarkan Luo Lian menyerang putranya lagi.Luo Yi yang merasakan aura amarah dalam diri ibunya menggenggam lembut tangan kiri sang ibu seraya berkata dengan tenang. “Aku tidak apa-apa, Ibu. Ibu tenang saja.”Luo Yin menoleh ke arah Luo Yi, ingin mengata

  • Jalan Sunyi sang Pendekar   Bab 11 - Pertemuan

    Dengan cekatan, Luo Yin segera memutar tubuhnya seraya menyiapkan bola energi Qi di tangan kanannya. Namun, begitu melihat orang yang tadi berjalan di belakangnya, ia menurunkan tangannya. Bola energi Qi yang ia siapkan untuk menyerang meredup. Matanya berkaca-kaca melihat sosok pemuda di depannya. “Kau ... kau Luo Yi, kan?”Dari jarak beberapa tombak tempat Luo Yin dan Luo Qin berada, Luo Yi tersenyum tipis, wajahnya terlihat sangat tenang. Pemuda itu mengangguk pelan seraya menjawab, “Ya, Ibu. Ini aku.”Luo Yin beranjak berdiri, air matanya mengalir deras membasahi pipinya. Wanita itu berlari ke arah Luo Yi lalu memeluknya. Ia tidak tahu harus terkejut atau bahagia. Tubuh mungil yang dulu ia peluk, kini telah berubah menjadi tubuh pemuda dewasa yang kekar dan hangat. Bahunya yang dulu sempit kini lebih lebar, dan tinggi badannya bahkan melebihi dirinya. Luo Yin menangis haru dalam pelukan putranya.Di sisi lain, Luo Qin melebarkan matanya, seol

  • Jalan Sunyi sang Pendekar   Bab 10 - Kristal Jiwa

    Luo Lian melesat ke arah Luo Yi bagaikan kilat yang menyambar. DUAR!Ledakan dahsyat yang memekakkan telinga mengguncang udara. Air Danau Wuyao terpental, membuncah ke segala arah akibat ledakkan energi Qi yang luar biasa dari serangan Luo Lian.Air danau yang terpental itu mengguyur daratan di sekitar danau, membanjiri tanah dan membuat beberapa pohon tumbang akibat hantaman arus deras yang datang secara tiba-tiba.Di tengah danau yang kini terlihat lebih surut, kabut putih mengepul tebal. Saat angin sore bertiup pelan, kabut itu perlahan tersibak, menampakkan sosok Luo Lian yang berdiri tegak di atas permukaan air. Wajahnya pucat dan nafasnya terengah-engah.Ia baru saja menggunakan Jurus Tebasan Taring Bulan, sebuah jurus yang membuat tubuhnya bergerak secepat kilat dan menebas bagaikan taring bulan yang dijatuhkan.Rambutnya yang memutih kini kembali menghitam seperti sedia kala. Aura ganasnya perlahan meredup, dan tingkat k

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status