Share

BAB 25 PERPISAHAN (1)

Tersendat-sendat Nadhira menyelesaikan bacaan Alqur’annya. Waktu sudah memasuki waktu sholat isya’. Semuanya setuju untuk shalat berjamaah di kamar itu. Pakde Agus yang mengimami shalat. Sesekali terdengar isak dan sedu sedan di antara mereka saat Pakde Agus mempimpin dzikir dan doa.

Mama Nur kembali duduk di samping tempat tidur pak Hamzah. Dibisikkannya sesuatu di telinga pak Hamzah. Digenggamnya erat tangan suaminya. Sesekali diciumnya tangan pak Hamzah.

Mama Nur kemudian mengambil baskom air dan handuk kecil. Dibawanya baskom tersebut dan diisinya dengan air hangat suam kuku. Dia kembali ke samping tempat tidur pak Hamzah, dan mulai mengusap lembut kaki pak Hamzah dengan handuk yang sudah diperas airnya.

Semua yang ada di ruangan itu memperhatikan Mama Nur tanpa bicara. Mama Nur juga seperti tidak terganggu dengan keberadaan mereka di ruangan itu. Dia menyeka tubuh Pak Hamzah dengan sangat lembut dan hati-hati. Sesekali mama Nur membisikkan sesuatu di telinga pak Hamzah sambil ter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status