Share

2. Terkendala Ijin orang Tua

Dengan di antar Yuda akhirnya mereka pun sampai dengan menempuh waktu  15 menit. 

"Terima kasih ya Bang?" Jawab Yanti dan Tina .

"Iya" jawab bang Yuda singkat.

"Ya, udah kalian masuk. Nanti pulang nya mau Abang jemput Mil?" Tanya bang yuda .

"Nggak usah Bang, nanti kita naik bus saja."jawab Mila dan mendapat anggukan dari sahabatnya.

"Ok, kalian hati -hati ya." Jawab Bang Yuda.

Mila dan teman-temannya langsung masuk kedalam untuk menyerahakan surat lamaran pekerjaan.

Setelah mengurus semua surat - surat lamaran kerja mereka, mereka pun mengikuti berbagai tes pada hari itu juga. Karena penyalur tenaga kerja telah berada di sana.

Setelah kuarang lebih tiga jam tes di laksanakan. Akhirnya Tes interviu pun di hentikan karena waktu sudah menunjukan pukul 11.45. Kami di beri waktu sampai jam 13.00 untuk  beristirahat, enatah itu makan ataupun sholat Dzuhur.

Kaminpun keluar darinkantor menuju warung terdekat untuk makan terlebih dahulu dan setelahnya baru  akan melakukan sholat dzuhur.

" kita mau makan d mana nih?" Tanya Yanti 

"Gimana kalu kita makan di warteg depan situ aja yuk." Ajak ku dan mereka pun setuju.

Kami pun langsung berjalan ke arah depan  kantor Depnaker, aku memilih makan dengan lauk ayam kecap dan sayur lodeh. Sedangkan Tina dan Yanti mereka memesan sayur asam dan ayam goreng juga.

Setelah makan kami pun mencari Mushola terdekat untuk melaksanakan sholat.

Tepat pukul 13.00 kami kemvali ke dalam kantor, kami melihat pengumuman telah tertempel di dinding informasi . Nama kami termasuk dalam daftar orang yang telah di terima.

Tepat pukul dua siang kami  harus  ikut tes kesehatan, ini adalah tes terakhir dan di wajib kan untuk mengikuti bagi yang namanya ada di dinding pengumuman.

Setelah semua tes telah kami lakukan dan Alhamdulillah kami bertiga di terima kerja dan akan berangkat ke kota Batam pada esok lusanya.

Kami pun akhirnya pulang dengan rasa yang bahagia, tapi di balik kebahagian itu ada rasa takut akan kekecewaan orang tua ku. Aku takut mereka akan marah dan membenci diriku.

"Ada apa Mil, muka lo murung gitu ? " tanya Tina yang sedikit heran melihat perubahan pada wajah Mila.

"Apa  karena ijin dari orang tua kamu ?" Tanya Yanti kemudian. Mila pun menjawab dengan anggukan sambil melihat kedua sahabatnya itu.

"Ya sudah, setelah ini kita pulang dan kamu harus bicara sama kedua orang tua kamu. Biar gimana pun doa dan restu orang tua itu penting. "Jelas Yanti kemudian.

Aku yang mendengar nasihat Yanti langsung memeluknya. Yanti memang dewasa dari aku dan Tina, mungkin karena dia anak pertama di keluarganya.

Melihat kami yang berpelukan, membuat Tina berdekhem dan seketika kami melepaskan pelukan kami.

"Ekhem...  iya deh yang bakalan  iparan aku jadi di lupakan ". Ucap Tina yang seolah olah merajuk, sedngkan Yanti melototkan matanya kepada Tina.

Bukanya takut, Tinah  malah tersenyum seolah yang dikatakannya biasa saja.

Aku pun langsung merentangkan tangan menyambut pelukan dari Tina, akhirnya kaminpelukan lagi bertiga.

Sesampai nya di rumah Mila langsung masuk ke kamarnya untuk membersihkan diri  dan melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim karena waktu sudah menunjukan tepa pukul 7 malam.

Mila keluar dari kamarnya dan berjakan  menghampiri meja makan, di mana Abang dan kedua orang tuanya telah menunggu untuk makan bersama.

Di saat mereka selesai makan, seperti biasa mereka selalu berkumpul di ruang tamu keluarga. Ini lah waktu yang tepat bagi Mila untuk bicara tentang keberangkatannya nanti.

"Bu, yah Mila mau bicara ." Ucap Mila ragu - ragu.

"Eman nya mau bicara apa sih Mil?" Tanya Ayahnya pada Mila.

"Emmmm.. lusa .... " Mila terdiam dan itu membuat Ayah dan Ibunya penasaran.

"Lusa ? Ada apa dengn lusa?" Tanya Ibunya.

"Sebenarnya lusa aku mau berangkat kerja Bu "Jawab Mila masih dengan ketakutan.

"Bagus dong anak Ayah suda di terima kerja.Di mana?"Tanya Ayah Mila 

"Tapi Mila akan kerja di kota Batam Yah." Ucap Mila yang yakin akan mendapat pertentangan dari kedu orang tuanya itu.

Orang tua Mila terkejut dengan keputusan anaknya itu.

"Apa tidak bisa kerja di sini saja, Mil?" Tanya sang Ibu

"Maaf Bu, tapi Mila sudah di terima ."Jelas Mila

"Ayah tidak setuju, kamu itu anak perempuan. Tidak baik jika jauh dari orang tua."Jawab Ayah Mila marah 

"Mila bisa jaga diri,Yah" ucap  Mila

"Pokoknya sekali tidak tetap tidak." Balas Ayahnya dengan nada yang tinggi.

"Yah, coba dengarkan penjelasan Mila dulu." Akhirnya Yuda buka suara.

"Yah, Mila pergi tidak sendiri. Ada Yanti dan Tina bersama Mila. Lagian Mila sudah tandatangan kontrak kerja, kalau Mila tidak jadi berangkat maka Mila akan terkena sanksi." Mila mencoba menjelaskan Kepada Ayahnya.

"Apa ucapan Ayah kurang jelas Mila?" Tanya Ayah Mila

"Sekali Ayah bilang tidak tetap tidak, dan kamu tau Ayah tidak suka di bantah"jelas Ayah Mila kemudia.

Setelah mengatakan itu Ayah Mila pun pergi meninggalkannya ,Ibunya pun akan pergi menyusul Sang Suami untuk menenangkannya.

"kamu bersabarlah, Ibu akan mencoba membujuk Yah mu. Seharusnya kamu berfikir dulu sebelum bertindak" ucap Ibu Mila.

Orang tua Mila murka dengan keingina anak bungsunya, mereka tidak mau kalau anaknya itu jauh dari mereka. 

Mila yang mendapat penolakan dari kedua orang tuanya membuat dia bersedih dan bingung harus bagaimana lagi.

Yuda yang melihat adiknya bersedih, hanya bisa memberi semangat pada Mila.

"Yang sabar, Mil. Abang akan berusaha membuat Ayah mau mengijinkan kamu." Ucap Yuda

Mila yang melihat Abangnya hanya menganggukan kepalanya saja.

Hari yang di tunggu pun tiba, di Saat Yanti dan Tina telah bersiap. Mereka di kejutkan dengan kedatangan Mila yang membawa tas ranael di punggungnya. 

Karena sebelumnya Yuda memberi tahu kalau Mila tidak mendapat ijin dari orang tuan nya.

Yuda dan Yanti menjadi sering komunikasi semenjak rencana Mila ke Batam. Yuda pun sering menemui Yanti di rumahnya.

"Mil, kamu ngapain? Bukan nya kamu tidak jadi berangkat "tanya Yanti yang terlihat kaget dengan kedatangan Mila.

" Aku kabur dari rumah, aku kan sudah jani sama kalian." Ucap Mila yang mengingatkan akan janji mereka.

"Tapi itu nggak baik Mil."balas Yanti

Mila yang mendengar Yanti berbicara begitu merasa heran, bukannya dia tahu jika Mila sydah berjanji maka dia akan menepatinya.

"Sejak kapan?"Tanya Mila

Yanti yang merasa bingung dengan pertanyaan Mila membuatnya mengerutka dahinya .

"Apanya?"tanya Yanti balik

"Sejak kapan kamu dekat sama Bang Yuda?". Pertanyaan Mila membuat Yanti membulatkan matanya merasa terkejut.

Dia tidak menyangka Mila akan menanyaka pertanyaan itu. Yanti pun menghela nafasnya.

"Semenjak dia mengantar kita ke Depnaker." Jawab Yanti

"Dia selalu bertanya tentang interviu kita. Cuma itu kok nggak lebih "Jelas Yanti kemudian.

"Mil, aku nggak enak sama orang tua kamu.Lebih baik kamu nggak usah ikut ya?" Pinta Yanti dan mendapat Anggukan dari Tina.

"Udah nggak usah di pikirin,keluargaku biar menjdi urusan ku" Jawab Mila.

Yanti dan Tinah tidak bisa berkata apa - apa lagi karena mereka tau kalu Mila itu orang nya keras sepwti Ayahnya dan solid terhadap sahabatnya, dia akan menepati apa yang telah ia janjikan.

Dengan menaiki taksi mereka pun sampai ke Bandara dan telah di tunggu oleh rombongan.

Setelah melakukan checkin mereka berangkat dengan menggunkan Pesawat komersil.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status