Dengan di antar Yuda akhirnya mereka pun sampai dengan menempuh waktu 15 menit.
"Terima kasih ya Bang?" Jawab Yanti dan Tina .
"Iya" jawab bang Yuda singkat.
"Ya, udah kalian masuk. Nanti pulang nya mau Abang jemput Mil?" Tanya bang yuda .
"Nggak usah Bang, nanti kita naik bus saja."jawab Mila dan mendapat anggukan dari sahabatnya.
"Ok, kalian hati -hati ya." Jawab Bang Yuda.
Mila dan teman-temannya langsung masuk kedalam untuk menyerahakan surat lamaran pekerjaan.
Setelah mengurus semua surat - surat lamaran kerja mereka, mereka pun mengikuti berbagai tes pada hari itu juga. Karena penyalur tenaga kerja telah berada di sana.
Setelah kuarang lebih tiga jam tes di laksanakan. Akhirnya Tes interviu pun di hentikan karena waktu sudah menunjukan pukul 11.45. Kami di beri waktu sampai jam 13.00 untuk beristirahat, enatah itu makan ataupun sholat Dzuhur.
Kaminpun keluar darinkantor menuju warung terdekat untuk makan terlebih dahulu dan setelahnya baru akan melakukan sholat dzuhur.
" kita mau makan d mana nih?" Tanya Yanti"Gimana kalu kita makan di warteg depan situ aja yuk." Ajak ku dan mereka pun setuju.
Kami pun langsung berjalan ke arah depan kantor Depnaker, aku memilih makan dengan lauk ayam kecap dan sayur lodeh. Sedangkan Tina dan Yanti mereka memesan sayur asam dan ayam goreng juga.
Setelah makan kami pun mencari Mushola terdekat untuk melaksanakan sholat.
Tepat pukul 13.00 kami kemvali ke dalam kantor, kami melihat pengumuman telah tertempel di dinding informasi . Nama kami termasuk dalam daftar orang yang telah di terima.
Tepat pukul dua siang kami harus ikut tes kesehatan, ini adalah tes terakhir dan di wajib kan untuk mengikuti bagi yang namanya ada di dinding pengumuman.
Setelah semua tes telah kami lakukan dan Alhamdulillah kami bertiga di terima kerja dan akan berangkat ke kota Batam pada esok lusanya.
Kami pun akhirnya pulang dengan rasa yang bahagia, tapi di balik kebahagian itu ada rasa takut akan kekecewaan orang tua ku. Aku takut mereka akan marah dan membenci diriku.
"Ada apa Mil, muka lo murung gitu ? " tanya Tina yang sedikit heran melihat perubahan pada wajah Mila.
"Apa karena ijin dari orang tua kamu ?" Tanya Yanti kemudian. Mila pun menjawab dengan anggukan sambil melihat kedua sahabatnya itu.
"Ya sudah, setelah ini kita pulang dan kamu harus bicara sama kedua orang tua kamu. Biar gimana pun doa dan restu orang tua itu penting. "Jelas Yanti kemudian.
Aku yang mendengar nasihat Yanti langsung memeluknya. Yanti memang dewasa dari aku dan Tina, mungkin karena dia anak pertama di keluarganya.
Melihat kami yang berpelukan, membuat Tina berdekhem dan seketika kami melepaskan pelukan kami.
"Ekhem... iya deh yang bakalan iparan aku jadi di lupakan ". Ucap Tina yang seolah olah merajuk, sedngkan Yanti melototkan matanya kepada Tina.
Bukanya takut, Tinah malah tersenyum seolah yang dikatakannya biasa saja.
Aku pun langsung merentangkan tangan menyambut pelukan dari Tina, akhirnya kaminpelukan lagi bertiga.
Sesampai nya di rumah Mila langsung masuk ke kamarnya untuk membersihkan diri dan melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim karena waktu sudah menunjukan tepa pukul 7 malam.
Mila keluar dari kamarnya dan berjakan menghampiri meja makan, di mana Abang dan kedua orang tuanya telah menunggu untuk makan bersama.
Di saat mereka selesai makan, seperti biasa mereka selalu berkumpul di ruang tamu keluarga. Ini lah waktu yang tepat bagi Mila untuk bicara tentang keberangkatannya nanti.
"Bu, yah Mila mau bicara ." Ucap Mila ragu - ragu.
"Eman nya mau bicara apa sih Mil?" Tanya Ayahnya pada Mila.
"Emmmm.. lusa .... " Mila terdiam dan itu membuat Ayah dan Ibunya penasaran.
"Lusa ? Ada apa dengn lusa?" Tanya Ibunya.
"Sebenarnya lusa aku mau berangkat kerja Bu "Jawab Mila masih dengan ketakutan.
"Bagus dong anak Ayah suda di terima kerja.Di mana?"Tanya Ayah Mila
"Tapi Mila akan kerja di kota Batam Yah." Ucap Mila yang yakin akan mendapat pertentangan dari kedu orang tuanya itu.
Orang tua Mila terkejut dengan keputusan anaknya itu.
"Apa tidak bisa kerja di sini saja, Mil?" Tanya sang Ibu
"Maaf Bu, tapi Mila sudah di terima ."Jelas Mila
"Ayah tidak setuju, kamu itu anak perempuan. Tidak baik jika jauh dari orang tua."Jawab Ayah Mila marah
"Mila bisa jaga diri,Yah" ucap Mila
"Pokoknya sekali tidak tetap tidak." Balas Ayahnya dengan nada yang tinggi.
"Yah, coba dengarkan penjelasan Mila dulu." Akhirnya Yuda buka suara.
"Yah, Mila pergi tidak sendiri. Ada Yanti dan Tina bersama Mila. Lagian Mila sudah tandatangan kontrak kerja, kalau Mila tidak jadi berangkat maka Mila akan terkena sanksi." Mila mencoba menjelaskan Kepada Ayahnya.
"Apa ucapan Ayah kurang jelas Mila?" Tanya Ayah Mila
"Sekali Ayah bilang tidak tetap tidak, dan kamu tau Ayah tidak suka di bantah"jelas Ayah Mila kemudia.
Setelah mengatakan itu Ayah Mila pun pergi meninggalkannya ,Ibunya pun akan pergi menyusul Sang Suami untuk menenangkannya.
"kamu bersabarlah, Ibu akan mencoba membujuk Yah mu. Seharusnya kamu berfikir dulu sebelum bertindak" ucap Ibu Mila.
Orang tua Mila murka dengan keingina anak bungsunya, mereka tidak mau kalau anaknya itu jauh dari mereka.
Mila yang mendapat penolakan dari kedua orang tuanya membuat dia bersedih dan bingung harus bagaimana lagi.
Yuda yang melihat adiknya bersedih, hanya bisa memberi semangat pada Mila.
"Yang sabar, Mil. Abang akan berusaha membuat Ayah mau mengijinkan kamu." Ucap Yuda
Mila yang melihat Abangnya hanya menganggukan kepalanya saja.
Hari yang di tunggu pun tiba, di Saat Yanti dan Tina telah bersiap. Mereka di kejutkan dengan kedatangan Mila yang membawa tas ranael di punggungnya.
Karena sebelumnya Yuda memberi tahu kalau Mila tidak mendapat ijin dari orang tuan nya.
Yuda dan Yanti menjadi sering komunikasi semenjak rencana Mila ke Batam. Yuda pun sering menemui Yanti di rumahnya.
"Mil, kamu ngapain? Bukan nya kamu tidak jadi berangkat "tanya Yanti yang terlihat kaget dengan kedatangan Mila.
" Aku kabur dari rumah, aku kan sudah jani sama kalian." Ucap Mila yang mengingatkan akan janji mereka.
"Tapi itu nggak baik Mil."balas Yanti
Mila yang mendengar Yanti berbicara begitu merasa heran, bukannya dia tahu jika Mila sydah berjanji maka dia akan menepatinya.
"Sejak kapan?"Tanya Mila
Yanti yang merasa bingung dengan pertanyaan Mila membuatnya mengerutka dahinya .
"Apanya?"tanya Yanti balik
"Sejak kapan kamu dekat sama Bang Yuda?". Pertanyaan Mila membuat Yanti membulatkan matanya merasa terkejut.
Dia tidak menyangka Mila akan menanyaka pertanyaan itu. Yanti pun menghela nafasnya.
"Semenjak dia mengantar kita ke Depnaker." Jawab Yanti
"Dia selalu bertanya tentang interviu kita. Cuma itu kok nggak lebih "Jelas Yanti kemudian.
"Mil, aku nggak enak sama orang tua kamu.Lebih baik kamu nggak usah ikut ya?" Pinta Yanti dan mendapat Anggukan dari Tina.
"Udah nggak usah di pikirin,keluargaku biar menjdi urusan ku" Jawab Mila.
Yanti dan Tinah tidak bisa berkata apa - apa lagi karena mereka tau kalu Mila itu orang nya keras sepwti Ayahnya dan solid terhadap sahabatnya, dia akan menepati apa yang telah ia janjikan.
Dengan menaiki taksi mereka pun sampai ke Bandara dan telah di tunggu oleh rombongan.
Setelah melakukan checkin mereka berangkat dengan menggunkan Pesawat komersil.
Dengan menempuh jarak waktu 45 menit menaiki pesawat, akhirnya rombongan mereka sampai di Pulau Batam. Pulau yang membuat orang ingin datang ke sana untuk mendapatkan pekerjaan, karena kata orang Batam adalah kota Industri. Selain gaji yang lumayan besar pulau Batam juga termasuk kota yang paling indah karena di kelilingi dengan pantai dan laut serta kota yang paling dekat dengan Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Setelah sampai mereka di bawak ke Dormitori, Dormitori ini adalah tempat tinggal mereka selama bekerja di Batam. Setelah mendapatkan trmoat tinggal, Mereka di minta untuk beristirahat dan berasiap besok pagi jam 7 mereka harus sudah ada di kantor perusahaan untuk mengikuti pelatihan atau training perkenlan PT dan produk yang akan di kerjakan. Setelah mengikuti training selama satu minggu, mereka pun di tempat kan di beberapa Line yang ada di gedung Machin
Hanya memakan waktu 1 jam kami sampai di pantai Nongsa, kami lngsung mengambil tempat yang enak dan nyaman. Hanya untuk sekedar menikmati gulungan ombak laut yang seakan membuat kami melupakan kepenatan untuk sementara waktu. Semua orang sedang asik bermain air. Sedngkan Mila, dia hanya duduk saja di tepi pantai seorang diri sambil melihat sahabatnya yang sedang asik bermain air. Bima yang melihat itu tidak nelewatkanKesempatan ini. Ia pun berjalan untuk mendekati Mila. "Hai..." sapa Bima. "Hai." balas Mila. "Nggak ikut main air?" tanya Bima. Dan hanya di balas dengan gelengan kepala oleh Mila. Bima berusaha mengajak ngobrol Mula kembali, tapi hanya di tanggapi sekedarnya saja oleh Mila. "Abang kamu orangnya asik juga ya." Bima terus berusaha walau dia tau akan di cuekin oleh Mila. "Hemmmm.. Dia itu Abang sekaligus teman buat aku be
Berbulan - bulan mereka sudah bekerja di Batam, kalu tidak ada OT (over time / lembur ) maka mereka akan libur bekerja karena mereka hanya bekerja dari senin sampai jum'at.Kalau sudah mendapat giliran lembur mereka bisa sampai sebulan lamanya bahkan bisa sampai dua bulan tidak merasakan libur. Maka kesempatan ini ingin mereka manfaatkan untuk liburan ke Negeri tetangga.Mereka pun berencana dan berinisiatuf untuk liburan ke luar Negeri yaitu Singapura."Eh, gimana kalau liburan kali ini kita pergi ke Singapura" ucap Tina sewaktu mereka berjalan pulang sehabis kerja."Ide bagus tu, tapi gimana caranya kita kan nggak punya paspor" ucap Yanti bingung."Gampang itu mah" ucap Tina."Waktu libur kita kan masih sebulan lagi gimana kalau kita bikin aja, ya nggak" sambung Tina yang sangat antusias menjelaskan usulannya."Ya udah, gimana kalau nanti siang kita ke kantor imigrasi" usul Mila yang lang
Keesokan hari nya mereka bekerja seperti biasa dan tidak ada perubahan pada hari - hati berikutnya. Tanpa terasa setahun sudah mereka berada di Batam, sesuai kontrak kerja jika sudah setahun bekerja mereka bisa mengambil cuti jika mereka mau jika tidak merak akan mendapatkan uang yang akan di bayar di akhir tahun nanti. Kesempatan ini tidak di sia -sia kan Mila, mungkin ini lah saatnya kesempatan dia bisa meminta maaf kepada orang tua nya. "Seperrinya gue akan pulang kampung deh hari Raya nanti" ucapnya di sela waktu istirahatnya kepada kedua sahabanya itu. "Serius lu" ucap Tina seakan nggak percaya. Mila hanya menggaukan kepalanya saja membenarkan perkataan Tina. "Ya udah, gue juga " ucap Yanti, sekilah Tina menoleh ke arah Yanti. "Gue juga lag kalau gitu" ucapnya sambil memghela nafas ringan. "Nah itu baru best frend" ucap yanti dan Mila kompak, mereka pun langsung berpelukan tanpa menghiraukan tatapan
Hari raya pun tiba, seperti biasa semua keluarga akan berkumpul di rumah orang tuanya. Setelah acara sungkeman, Mila dan sahabat nya pergi untuk jalan - jalan untuk menikmati waktu liburnya. sebelumnya dia sempat pergi kekerabat nya untuk bersilahturahmi, dimana kebiasaan yang telah dilaksanakan dari jaman dahulu dan Mila hanya mengikuti nya saja.Butuh waktu 15 menit dia dan kedua sahabatnya telah sampai si tempat yang di tuju. Di saat dia sedang asik melihat -lihat, tanpa sengaja dia bertemu dengan orang dari masa lalu nya .Orang yang pernah singgah di hati nya pada awal dia masuk SMA, tapi belum sempat dua menyatakan perasaannya katena setelah tamat sekolah orang itu pergi untuk melanjutkan kuliah nya di luar kota."Mila.." sapa nya ."Kak Damar " jawab Mila dengan terkejut."Apa kabar kamu ?" Tanya Damar dengan senyum yang pasti bisa membuat hati setiap wanita yang melihatnya meleleh. Tak terkecuali Mila, tapi dia seolah bisa menyembunykkan pe
Hari menjelang sore, mereka pun pulang setelah menikmati makanan khas kota asal mereka yaitu empek - empek.Empek - empek adalah makanan khas kota palembang terbuat dari ikan gabus atw tenggiri yang di giling halus dan di beri campuran garam dan tepung sagu / tapioka, yang di makan dengan cocolah kuah cuko kental nan pedas.Karena sudah setahun berada di Batam dia tidak bisa menemukan makanan kesukaannya yang seenak di kota asal nya.Setelah makan mereka masih menikmati pemandangan jembatan Ampera yang menjadi ikon kota palembang di mana pada saat malam akan terlihat keindahannya.Tidak lupa juga mampir di warung terapung yang terletak di bantaran sungai Musi. Bukan soal rasa tapi sensasinya ketika kita makan tiba -tuba kapal yang kita tumpangi bergerak terkena arus sungai.Setelah puas menjelajahi kuliner dan ikon kota palembang, Mila dan kedua sahabatnya menyewa ketek istilah untuk kapal kecil dengan mesin. Untuk mengunjungi Pul
Mila terus memikirkan apa yang di ucapkan Damar kepadanya malam itu, dia sudah mengatakan kalau dia menolaknya. Akan tetapi, Damar berjanji akan selalu menantinya sampai dia siap."Dasar Damar bodoh, kenapa sekarang kamu baru kembali, di saat aku ingin membuka hati untuk yang lain." Ungkap Mila prustasi.Mila harus memikirkan apa akibat yang akan dia dapatkan dari keputusannya itu, dia sudah berjanji akan memberi jawaban yang tidak akan mengecewakan ke pada Bima ketika pulang dari kampungnya nanti.Ketika Mila sedang menatap keluar jendela, tiba-tiba Pintu kamar pun ada yang mengetuk.Tokk....tokkk....tokkk...Pintu kamar pun terbuka, karena memang Mila tidak menuncinya."Lagi ngapain?, bengong aja." ucap Yuda sambil mengelus kepala Mila."Apaan sih Bang, gak lah" jawab Mila malas"Bang, pasti Abang tau apa yang ingin Damar katakan semalam? " tanya Mila pada Abang nya."Tau" jawab Yuda singkat sambil mengambil bebe
Semenjak kejadian malam itu Mila tidak bertemu dengan Damar lagi, karena Mila sudah menolak denagn alasan sidah mempunyai tambatan hati lain yang sedang menunggunya. Tanpa Mila ketahui, Yuda hendak menemui Yanti dan menceritakan semuanya dan dia juga ingin bertanya tentang siapa Bima sebenarnya. Yuda tidak mau kalau adik kesayangannya sampai salah dalam memilih pasangan. "Assalamu'alaikum" Salam Yuda "Wa'alaikum salam" Jawab seseorang dari balik pintu yang di ketuk Yuda. Yanti terkejut dengan kedatangan Yuda tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Yuda yang heran melihat Yanti yang melihat ke arah belakang Yuda. "Cari siapa? " Tanya Yuda "Mila.... " Belum selesai Yanti berbicara Yuda sudah memotongnya terlebih dahulu. "Nggak ikut" Potong Yuda "Owww.. " Jawab Yanti bingung. "Ada waktu nggak? " Tanya Yuda lantang, dan di balas anggukan kepala oleh Yanti.