Dengan menempuh jarak waktu 45 menit menaiki pesawat, akhirnya rombongan mereka sampai di Pulau Batam.
Pulau yang membuat orang ingin datang ke sana untuk mendapatkan pekerjaan, karena kata orang Batam adalah kota Industri.
Selain gaji yang lumayan besar pulau Batam juga termasuk kota yang paling indah karena di kelilingi dengan pantai dan laut serta kota yang paling dekat dengan Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.Setelah sampai mereka di bawak ke Dormitori, Dormitori ini adalah tempat tinggal mereka selama bekerja di Batam.Setelah mendapatkan trmoat tinggal, Mereka di minta untuk beristirahat dan berasiap besok pagi jam 7 mereka harus sudah ada di kantor perusahaan untuk mengikuti pelatihan atau training perkenlan PT dan produk yang akan di kerjakan.Setelah mengikuti training selama satu minggu, mereka pun di tempat kan di beberapa Line yang ada di gedung Machining.Kalau bagi karyawan lama, mereka menyebut gedung ini adalah gedung baru. Karena baru di gunakan beberapa bulan sebelum kami tiba.
Tanpa terasa sudah sebulan berlalu, kegiatan mereka hanya bekerja dan ketika pulang hanya diam diri di Dormitori.
Sesekali mereka akan pergi ke Ruli untuk mencari makan. Ruli adalah sebuta untuk rumah liar yang berada di sekita Dormotori yang menjual berbagai macam makanan.
Mereka mendapatkan gaji pertama mereka, sebagian di tabung dan sebagian lagi mereka kirim kan ke kampung halamn mereka.
Begitupun dengan Mila, dia akan mengirimkan sedikit gajinya untuk Ibunya tanpa sepengetahuan keliarganya.
Setelah Mila pulang dari mengirimkan uang, dia sudah di hadang Tina di depan pintu kamarnya.
"Mil, gimana kalau minggu nanti kita ke pantai yok." Ajak Tina dan telah mendapat persetujuan dari Yanti.
"Tapi kita kan gak tau di mana tempat nya? " Tanya Mila kepada mereka.
" kalau soal itu sih gampang" jawab Tina demgan senyum yangencurigakan.Sebenar nya Tina sudah janjian sama mas Bima, dia adalah salah satu tekhnisi di Line tempat dia bekerja.
Tina tau kalau sebenarnya Bima itu suka curi pandang ke pada Mila, tapi Mila selalu cuek kepada Bima.
Bukan hanya Bima tapi pada semua lawan jenis yang suka mencari perhatian Mila. Dia juga tidak mau mengobrol yang tidak penting, karena tujuan dia hanya bekerja di sini.
"Ya, sudah aku ikut saja" jawab Mila dengan mengembangkan senyumnya.
Mendengar persetujuan dari Mila, membuat Tina tambah semangat. Dia pun menemui Bima . Karena Bima juga tinggal di Dormitori tetapi beda Blok.
"Permisi" Ucap Tina saat tiba di depan Dormitori Bima.
Bima yang kebetulan ada di dalam langsung keluar dan sangat senang melihat Tina datang menemuinya. Karena pasti Tina akan membawa kabar yang menyenangkan
"Eh, ada Tina." Ucap Bima senang
"Iya, jadi gini mas. Besok minggu jadi ya kita ke pantai." Tina berkata pada Bima.
"Jadi dong"Balas Bima.
"Ya udah, kalau gitu sampai ketemu besok ya Mas" pamit Tina pada Bima.
Bima yang mendenagar itu langsung menghubungi sepupunya Arifin dan memintanya untuk menemaninya besok.
Minggu pagi mereka sudah bersiap untuk pergi bersama ke pantai, ketika hendak keluar dari Dormitori, Mila di kejutkan dengan kehadiran seorang laki -laki yang tidak asing menurut nya.
"Milaaaa" panggil laki -laki itu.
Mila menoleh ke arah suara tersebut dan betapa terkejutnya dia.
Mila langsung mengjampiri dan memeluk abang nya itu, tanpa rasa malu atau risi. Dia pun tidak takut akan tatapan aneh dari penghuni lainya yang tidak tau akan hubungan mereka termasuk Bima yang sudah datang bersama teman ny.
"Abang, aku kangen " ucap Mila dengan suara manjanya.
"Iya abang juga kangen banget sama kamu." Balas Yuda yang menymbut pelukan dari Mila.
"Apa kabar Ayah dan Ibu. Apa mereka masih marah sama aku Bang? " tanya Mila dengan sedih.
"Menurut mu " jawab Yuda cuek.
Mila terlihat sedih ketika mendengar perkataan dari Yuda. Dan itu membuat Yuda tersenyum melihat adik kesayangannya yang merasa bersalah kepada orang tua mereka.
Awalnya kedua orang tuanya marah bahkan mereka hendak menyusul Mila agar dia ikut pulang bersama mereka.
Setelah di beri penjelasan dari Yuda, akhirnya orang tua mereka memberi ijin dan memaafkannya.
Mila merasa lega setelah mendengar penjelasan dari abang nya, Mila pun mengenalkan Bima dan temannya pada Yuda. Dan berncana mengajak Yuda untuk ikut pergi bersama mereka."Bang, kita semua mau ke pantai. Abang ikut, ya?" pinta Mila pada Yuda.
Yuda melirik ke arah Yanti dan di balas dengan anggukan kecil oleh Yanti.
"Baiklah, Abang akan ikut" jawab Yuda .
Mereka pun pergi dengan menyewa angkot yang suka mangkal di depan gedung Dormitori.
Setelah mendengar kecelakaan yang di alami suaminnya, Mila langsung berngkat dengan di temani Yuda. Sebelum berangkat Mila menitipkan Anak-anak nya kepada orang tua nya. Di tengah perjalanan tak hentinya Mila menangis karena memikirkan kondisi Damar, Yuda yang melihat adiknya tak henti menangisencoba untuk menghiburnya. Sesampainnya Mila di sana dia langsung menuju ke RSUD Pagar Alam. setelah melihat keadaan Damar seletika Mila merasa lega. "Sayang.." panggilan Mila membuat Damar tekejut "Sayang, sama siapa kesini?" Tanya Damar "Hai, bro" sapa Yuda "Bang .." ucap Damar yang memcoba bangun karena merasa tidak enak sama Yuda. "Udah- udah tiduran aja" ucap Yuda ketika melihat Damar mencoba duduk "Makasih ya Bang, sudah anter Mila ke sini" ucap Damar. "Iya, santai aja bro yang penting kamu gak kenapa - napa dan gimana pun Mila itu kan adik aku" balas Yuda. "Iya Bang, Alhamdulillah aku ngak kenapa- napa,
Bulan telah berlalu kandungan Mila mencapai 8 bulan, sedangkan Yangi telah melahirakan seorang anak laki- laki.Tinah yang masih betah mengikuti suaminnya yang tinggal di Batam juga baru saja melahirkan seoarang anka perempuan. Mereka tidak bisa berkumpul seperti dulu lagi karena kesibukan mngurus keluarga masing -masing. Mila mengalami kontraksi saat usia kandungan nya mencapai 9 bulan lebih 3 hari, kata orang memnag seperti itu bisa lebih bahkan kurang dari HPL. Damar tidak panik bukan nya tidak tapi Damar mencoba setenang mungkin saat Mila mengalami kontrasi, dia lalu mengambil barang yang sudah di siapkan sebelum nya oleh Mila.D Dengan mengendarai mobil Damar sampai juga di ruamh sakit yang telah menjadi langganannya periksa kehamilan Mila. Tak lama orang tua Mila pun datang dan mencoba menguatkan Damar yang terlihat cemas ketika berada di runag tunggu. "Owekkk...owekk.. owekk..." Terdengar tangisan bayi dari dalam ruang
Sekembali Damar dari kamar nya, dia berniat untuk menelepon mertuanya untuk datang kerumah nya. "Halo, assalamualikum Bu?" Salam damar pada Ibu mertua nya. "Baik Bu, hanya saja Mila muntah - muntah sejak pagi dan dia tidak mengijinkan aku mendekatinya."ucap Damar pada Ibu nya. "Iya, baiklah bu aku akan menunggu ibu." Damar pun mematikan telepon nya dan berniat mendekati Mila, tapi dia takut kalau Mila akan mual lagi. "Sayang, kau tidak apa-apa?" Tanya Damar dari jauh ketika melihat Mila yang tiduran di rung tv. "Iya sayang, aku hanya merasa mual dan pusing saja" jawab Mila "Apa kiat perlu ke dokter?" Pinta Damar masih dari kejauhan. "Mungkim aku butuh istirahat saja." Bakas Mila "Aku tadi menelepon Ibu dan meminta nya untuk datang kemari, karena kau akan mual kalau aku mendekati mu".jelas DamarMila hanya menganggukan keplanya, sambil terus tiduran. Tak lama bunyi salam dan ketukan pintu dari luar.<Ketik
Mila dan Damar pun pergi berbulan madu ke Singapura yang didapat dari kado kak Andre.Mila dangat senang begitupun Damar, selama di sana merek selalu pergi jalan -jalan. Mila selalu bergaya jika melihat tempat yang bagus berfoto dan Damar pun tidak pernah merasa bosan atau kelelahan.Tanpa di sengaja mereka bertemu dengan Tina dan suami yang kebetulan sedang berada di sana karena suami Tina ada kerja d Singapura. "Millaaaaa..." terdengar suara yang mamggil namany dan ketika dia melihtanya Mila terkejut ternyata Tian seketika mereka pun langsung berpelukan . "Di sini juga" tanya Mila dan Tina menjelaskan bahwa suaminnya ada kerja di sini selama seminggu. Sedangkan Mila akan pulang 2 hari lagi, karena dia sudah 4 hari berada di Singapura ini.Setelah berbincang merekapun berpamitan untuk kembalinke hotel karena waktu sudah menunjukan pukul 9 malam. Waktu pun cepat berlalu, Mila dan Danar pun pulang ke palembang. Tidak lupa dia membeli oleh -o
Sebelumnya Damar meminta maaf kepada Mila yang baru sempat datang sekarang.Karena dia tidak punya orang tua lagi , maka Andre lah yang akan menggantikan peran orang tua nya. Damar juga harus menunggu Andre yang baru pulang dati luar kota untuk melakukakan pekerjaan nya."Om, tante, maaf seharusnya saya datang ke sini beberapa minggu yang lalu, tapi karena kak Andre ada d luar kota jadi aku harus menunggunya pulang terlebih dahulu" ucap Damar mencoba menjelaskan kepada orang tua Mila "Kedatangan kami ke sini bermaksud untuk meminta Mila menjadi istri nya Damar, Om." Sambung Andre yang ikut bicara. Orang tua Mila menatap putri bungsunya dan meminta persetujuan dari nya. "Om tidak bisa menolak nya, dan tidak bisa menerima nya. Karena sebagai orang tua kami hanya ingin yang terbaik untuk putri kami." Jelas Bapak Mila kepada Andre dan Damar. Damar yang mendengar penjelasan dari orang tua Mila, menatap Mila dengan dalam seolah mengatakan kalu
Damar masih memikirkan ucapan Mila ketika makan malam itu, dia pun membicarakan hal ini kepada kakak nya Andre. Andre yang mendengar kabar dari Damar langsung menghubungi Yuda yang sudah kembali dari bukan madu nya seminggu yang lalu. Yuda mengucap syukur atas kabar yang dia terima dari Andre. Dan Yuda pun meminta agar Damar cepat menemui orang tua nya jika memang dia serius dengan Mila. Dua minggu berlalu tak ada kabar dari Damar membuat Mila merasa kehilangan. Mila berfikir kalau dia seharuanya tak mengucapkan nya "Aku gak mau pacaran " ucap Mila waktu itu. Damar yang mendengar nya itu mbuat dia terlihat murung. "Aku ingin, kau langsung memint ku pada orang tua ku." Penjelasan Mila membuat Damar senang dan sekaligus terkejut. Dorrrrr..... Mila dikejutkan oleh Yanti yang mengagetkan nya. "Melamun aja neng" ucap Yanti"Hemmm...pengantin baru, ngapain ke sini" ucap Mila."Memang nya kenapa gak boleh" ucap Yan