Empek - empek adalah makanan khas kota palembang terbuat dari ikan gabus atw tenggiri yang di giling halus dan di beri campuran garam dan tepung sagu / tapioka, yang di makan dengan cocolah kuah cuko kental nan pedas.
Karena sudah setahun berada di Batam dia tidak bisa menemukan makanan kesukaannya yang seenak di kota asal nya.
Setelah makan mereka masih menikmati pemandangan jembatan Ampera yang menjadi ikon kota palembang di mana pada saat malam akan terlihat keindahannya.
Tidak lupa juga mampir di warung terapung yang terletak di bantaran sungai Musi. Bukan soal rasa tapi sensasinya ketika kita makan tiba -tuba kapal yang kita tumpangi bergerak terkena arus sungai.
Setelah puas menjelajahi kuliner dan ikon kota palembang, Mila dan kedua sahabatnya menyewa ketek istilah untuk kapal kecil dengan mesin. Untuk mengunjungi Pulo kemarau, yang konon menurut legenda di sana tempat bertemunya dua insan yang saling mencintai tapi berbeda keturunan dan keyakinan.
Tak terasa waktu sudah semakin larut. Akhirnya mereka pulang ke rumah masing masing, sebelum pulang Yanti meminta memikirkan perasaannya kepada Damar. Mila pun hanya membalas dengan angguka saja.
Tiga hari sudah Mila berada d kota asal nya, dia hanya memgambil cuti 10 hari saja. Ketika dia sedang duduk d kamarnya tiba - tiba Mila di kejutkan dengan teriakan sang Abang yang memekakan telingany.
"Milaaaaaaaa....." terika Yuda dari rumg tamu rumah nya.
"Iya... " jawab Mila yang kemudian hendak pergi dari kamar nya.
"Milllaaaaa...." teriak Yuda kembali
"Ish... apaan sih Bang ? " tanya Mila dengan berjalan lunglai tak bersemangat mendekati Yuda .
Mika terkejut ketika melihat Damar yang sedang duduk di ruang tamunya, ia sungguh tak menyangka kalu Damar akan datang ke rumahnny.
Sepengatuhan Mila, Yuda dan Damar sudh tidak seakrab dulu. Karena Mila tau kalau Yuda dan Damar dekat karena Andre kakaknya Damar.
"Hai, Mil " sapa Damar
"H.. Hai " jawab Mila gugup
Mila langsung menatap horor Yuda dan di balas cengiran oleh Yuda, Yuda pun menepuk sofa yang ada di sampingnny dan meminta Mila untuk duduk di dekatnya.
"Damar mau ngomong sama kamu." Ucap Yuda yang langsung membuat Mila terkejut mendengarnya.
"Ngomong? Ngomong apa!" Perkataan Mila sinis membuat Yuda menatapnya horor.
"Ada apa ya Bang ?" Tanya Mila dan hanya di balas dengan mengkat kedua bahu nya.
"Udah kalian ngobrol aja ."Yuda pergi dan langsung di tahan oleh Mila, kemudian dia menggelengkan kepala nya seolah meminta abang nya jangan pergi.
Tanpa mengindahkan keinginan Mila, Yuda tetap pergi dari situ dan memberi kesempatan pada adik temannya untuk mengungkapkan perasaannya yang selama ini di pendam
Hening beberapa saat, tak ada obrolan dari keduanya. Mila bingung sekaligus penasaran sebenarnya apa yang ingin d ucapakan Damar, sehingga panggilan Damar pun megejutkan lamunan Mila.
"Mila...!" Ucao Damar membuat Mila terbangun dari lamunannya.
"Eh...iya kenapa kak? " tanya Mila spontan
"Kok melamun, emangnya mikirin apaan sih?" Tanya Damar
" gak kok kak." Jawab Mila
" emang nya kakak mau ngomong apa?" Tanya Mila ragu.
Mila berfikir apakah Damar akan mengungkapkan perasaannya atau hanya memberinya harapan saja seperti dahulu.
Mila tidak mau terlalu berharap lagi biarkan saja semuanya berjalan seperti apa adanya.
"Mil, maaf kalau kedatangan ku membuat kamu tak nyaman" ucapan Damar terjedah.
Tak lama terdengar helaan nafas kasarnya seolah ada beban berat di dalam dadanya.
"Mil, sebenarnya dari dulu aku itu sudah suka kamu tapi aku takut mau bilangnya sama kamu." Lanjut Damar denagn senyum manisnya.
"Ke-kenapa?" Ucap Mila gugup.
"Mil..." panggil Damar yang merasa bingung.
"Kenapa baru sekang kamu bilang!" Tatapan tajam Mila langsung menusuk jantung Damar.
"Dulu aku sangat menunggu momen ini, di mana kamu mengungkapkan perasaan kamu. Kamu malah pergi ninggalin aku" jelas Mila dengan isak tangisnya
Damar yang melihat itu membuat dia merasah bersalah, kanapa dia dulu begitu pengecut hanya untuk bilang "sayang" saja.
Jantung Mila sudah berdetak tak karuan, ada ketakutan dan kelegaan di dalam sana.
"Mil, maafkan aku. Karena waktu itu aku hanya anak sekolahan yang mungkin tidak bisa membuat kamu bahagia, tapi sekarang aku sudah merasa mampu untuk itu dan aku tidak mau menyimpan nya terlalu lama lagi." ucap kak Damar
"Maaf, aku belum bisa nerima. Karena masih ada hati yang harus aku jaga." Ucap Mila sendu sambil menundukan wajahnya.
Mila tidak berani mengakat dan manatap wajah Damar, karena Mila tahu Damar pasti kecewa mendengar jawabannya.
"Baiklah, apapun keputusan kamu aku akan terima" ucap Damar.
"Satu hal yang harus kamu tahu, sampai kapanpun aku akan menunggu kamu buat menerima aku." Jelas Damar berusaha tegar.
"Tapi..." Mila menggantungkan kalimatnya.
"Kalau begitu aku permisi dulu ya, salam buat Bang Yuda, ibu serta Ayah." Ucap Damar dan langsung berdiri dari duduknya.
Kemudia Mila mengantar Damar sampai ke halaman rumah mereka, diman motor Damar berada.
Setelah mendengar kecelakaan yang di alami suaminnya, Mila langsung berngkat dengan di temani Yuda. Sebelum berangkat Mila menitipkan Anak-anak nya kepada orang tua nya. Di tengah perjalanan tak hentinya Mila menangis karena memikirkan kondisi Damar, Yuda yang melihat adiknya tak henti menangisencoba untuk menghiburnya. Sesampainnya Mila di sana dia langsung menuju ke RSUD Pagar Alam. setelah melihat keadaan Damar seletika Mila merasa lega. "Sayang.." panggilan Mila membuat Damar tekejut "Sayang, sama siapa kesini?" Tanya Damar "Hai, bro" sapa Yuda "Bang .." ucap Damar yang memcoba bangun karena merasa tidak enak sama Yuda. "Udah- udah tiduran aja" ucap Yuda ketika melihat Damar mencoba duduk "Makasih ya Bang, sudah anter Mila ke sini" ucap Damar. "Iya, santai aja bro yang penting kamu gak kenapa - napa dan gimana pun Mila itu kan adik aku" balas Yuda. "Iya Bang, Alhamdulillah aku ngak kenapa- napa,
Bulan telah berlalu kandungan Mila mencapai 8 bulan, sedangkan Yangi telah melahirakan seorang anak laki- laki.Tinah yang masih betah mengikuti suaminnya yang tinggal di Batam juga baru saja melahirkan seoarang anka perempuan. Mereka tidak bisa berkumpul seperti dulu lagi karena kesibukan mngurus keluarga masing -masing. Mila mengalami kontraksi saat usia kandungan nya mencapai 9 bulan lebih 3 hari, kata orang memnag seperti itu bisa lebih bahkan kurang dari HPL. Damar tidak panik bukan nya tidak tapi Damar mencoba setenang mungkin saat Mila mengalami kontrasi, dia lalu mengambil barang yang sudah di siapkan sebelum nya oleh Mila.D Dengan mengendarai mobil Damar sampai juga di ruamh sakit yang telah menjadi langganannya periksa kehamilan Mila. Tak lama orang tua Mila pun datang dan mencoba menguatkan Damar yang terlihat cemas ketika berada di runag tunggu. "Owekkk...owekk.. owekk..." Terdengar tangisan bayi dari dalam ruang
Sekembali Damar dari kamar nya, dia berniat untuk menelepon mertuanya untuk datang kerumah nya. "Halo, assalamualikum Bu?" Salam damar pada Ibu mertua nya. "Baik Bu, hanya saja Mila muntah - muntah sejak pagi dan dia tidak mengijinkan aku mendekatinya."ucap Damar pada Ibu nya. "Iya, baiklah bu aku akan menunggu ibu." Damar pun mematikan telepon nya dan berniat mendekati Mila, tapi dia takut kalau Mila akan mual lagi. "Sayang, kau tidak apa-apa?" Tanya Damar dari jauh ketika melihat Mila yang tiduran di rung tv. "Iya sayang, aku hanya merasa mual dan pusing saja" jawab Mila "Apa kiat perlu ke dokter?" Pinta Damar masih dari kejauhan. "Mungkim aku butuh istirahat saja." Bakas Mila "Aku tadi menelepon Ibu dan meminta nya untuk datang kemari, karena kau akan mual kalau aku mendekati mu".jelas DamarMila hanya menganggukan keplanya, sambil terus tiduran. Tak lama bunyi salam dan ketukan pintu dari luar.<Ketik
Mila dan Damar pun pergi berbulan madu ke Singapura yang didapat dari kado kak Andre.Mila dangat senang begitupun Damar, selama di sana merek selalu pergi jalan -jalan. Mila selalu bergaya jika melihat tempat yang bagus berfoto dan Damar pun tidak pernah merasa bosan atau kelelahan.Tanpa di sengaja mereka bertemu dengan Tina dan suami yang kebetulan sedang berada di sana karena suami Tina ada kerja d Singapura. "Millaaaaa..." terdengar suara yang mamggil namany dan ketika dia melihtanya Mila terkejut ternyata Tian seketika mereka pun langsung berpelukan . "Di sini juga" tanya Mila dan Tina menjelaskan bahwa suaminnya ada kerja di sini selama seminggu. Sedangkan Mila akan pulang 2 hari lagi, karena dia sudah 4 hari berada di Singapura ini.Setelah berbincang merekapun berpamitan untuk kembalinke hotel karena waktu sudah menunjukan pukul 9 malam. Waktu pun cepat berlalu, Mila dan Danar pun pulang ke palembang. Tidak lupa dia membeli oleh -o
Sebelumnya Damar meminta maaf kepada Mila yang baru sempat datang sekarang.Karena dia tidak punya orang tua lagi , maka Andre lah yang akan menggantikan peran orang tua nya. Damar juga harus menunggu Andre yang baru pulang dati luar kota untuk melakukakan pekerjaan nya."Om, tante, maaf seharusnya saya datang ke sini beberapa minggu yang lalu, tapi karena kak Andre ada d luar kota jadi aku harus menunggunya pulang terlebih dahulu" ucap Damar mencoba menjelaskan kepada orang tua Mila "Kedatangan kami ke sini bermaksud untuk meminta Mila menjadi istri nya Damar, Om." Sambung Andre yang ikut bicara. Orang tua Mila menatap putri bungsunya dan meminta persetujuan dari nya. "Om tidak bisa menolak nya, dan tidak bisa menerima nya. Karena sebagai orang tua kami hanya ingin yang terbaik untuk putri kami." Jelas Bapak Mila kepada Andre dan Damar. Damar yang mendengar penjelasan dari orang tua Mila, menatap Mila dengan dalam seolah mengatakan kalu
Damar masih memikirkan ucapan Mila ketika makan malam itu, dia pun membicarakan hal ini kepada kakak nya Andre. Andre yang mendengar kabar dari Damar langsung menghubungi Yuda yang sudah kembali dari bukan madu nya seminggu yang lalu. Yuda mengucap syukur atas kabar yang dia terima dari Andre. Dan Yuda pun meminta agar Damar cepat menemui orang tua nya jika memang dia serius dengan Mila. Dua minggu berlalu tak ada kabar dari Damar membuat Mila merasa kehilangan. Mila berfikir kalau dia seharuanya tak mengucapkan nya "Aku gak mau pacaran " ucap Mila waktu itu. Damar yang mendengar nya itu mbuat dia terlihat murung. "Aku ingin, kau langsung memint ku pada orang tua ku." Penjelasan Mila membuat Damar senang dan sekaligus terkejut. Dorrrrr..... Mila dikejutkan oleh Yanti yang mengagetkan nya. "Melamun aja neng" ucap Yanti"Hemmm...pengantin baru, ngapain ke sini" ucap Mila."Memang nya kenapa gak boleh" ucap Yan