Share

8. Pernyataan Cinta

Hari menjelang sore, mereka pun pulang setelah menikmati makanan khas kota asal mereka yaitu empek - empek.

Empek - empek adalah makanan khas kota palembang terbuat dari ikan gabus atw tenggiri yang di giling halus dan di beri campuran garam dan tepung sagu / tapioka, yang di makan dengan cocolah kuah cuko kental nan pedas.

Karena sudah setahun berada di Batam dia tidak bisa menemukan makanan  kesukaannya yang seenak  di kota asal nya.

Setelah makan mereka masih menikmati pemandangan jembatan Ampera yang menjadi ikon kota palembang di mana pada saat malam akan terlihat keindahannya.

Tidak lupa juga mampir di warung terapung yang terletak di bantaran sungai Musi. Bukan soal rasa tapi sensasinya ketika kita makan tiba -tuba kapal yang kita tumpangi bergerak terkena arus sungai.

Setelah puas menjelajahi kuliner dan ikon kota palembang, Mila dan kedua sahabatnya menyewa ketek istilah untuk kapal kecil dengan mesin. Untuk mengunjungi Pulo kemarau, yang konon menurut legenda di sana tempat bertemunya dua insan yang saling mencintai tapi berbeda keturunan dan keyakinan.

Tak terasa waktu sudah semakin larut. Akhirnya mereka pulang ke rumah masing masing, sebelum pulang Yanti meminta memikirkan perasaannya kepada Damar. Mila pun hanya membalas dengan angguka saja.

Tiga hari sudah Mila berada d kota asal nya, dia hanya memgambil cuti 10 hari saja. Ketika dia sedang duduk d kamarnya tiba - tiba Mila di kejutkan dengan teriakan sang Abang yang memekakan telingany.

"Milaaaaaaaa....." terika Yuda dari rumg tamu rumah nya.

"Iya... " jawab Mila yang kemudian hendak pergi dari kamar nya.

"Milllaaaaa...." teriak Yuda kembali

"Ish... apaan sih Bang ? " tanya Mila dengan berjalan lunglai tak bersemangat mendekati Yuda .

Mika terkejut ketika melihat Damar yang sedang duduk di ruang tamunya, ia sungguh tak menyangka kalu Damar akan datang ke rumahnny.

Sepengatuhan Mila, Yuda dan Damar sudh tidak seakrab dulu. Karena Mila tau kalau Yuda dan Damar dekat karena Andre kakaknya Damar.

"Hai, Mil " sapa Damar 

"H.. Hai " jawab Mila gugup

Mila langsung menatap horor Yuda dan di balas cengiran oleh Yuda, Yuda pun menepuk  sofa yang ada di sampingnny dan meminta  Mila untuk duduk di dekatnya.

"Damar mau ngomong sama kamu." Ucap Yuda yang langsung membuat Mila  terkejut mendengarnya.

"Ngomong? Ngomong apa!" Perkataan Mila sinis membuat Yuda menatapnya horor.

"Ada apa ya Bang ?" Tanya Mila dan hanya di balas dengan mengkat kedua bahu nya. 

"Udah kalian ngobrol aja ."Yuda pergi dan langsung di tahan oleh Mila, kemudian dia menggelengkan kepala nya seolah meminta abang nya jangan pergi.

Tanpa mengindahkan keinginan Mila, Yuda tetap pergi dari situ dan memberi kesempatan pada adik temannya untuk mengungkapkan perasaannya  yang selama ini di pendam 

Hening beberapa saat, tak ada obrolan dari keduanya. Mila bingung  sekaligus penasaran sebenarnya apa yang ingin d ucapakan Damar, sehingga panggilan Damar pun megejutkan lamunan Mila.

"Mila...!" Ucao Damar membuat Mila terbangun dari lamunannya.

"Eh...iya kenapa kak? " tanya Mila spontan

"Kok melamun, emangnya mikirin apaan sih?" Tanya Damar

" gak kok kak." Jawab Mila

" emang nya kakak mau ngomong apa?" Tanya Mila ragu.

Mila berfikir apakah Damar akan mengungkapkan perasaannya atau hanya memberinya harapan saja seperti dahulu.

Mila tidak mau terlalu berharap lagi biarkan saja semuanya berjalan seperti apa adanya.

"Mil, maaf kalau  kedatangan ku membuat kamu  tak nyaman" ucapan Damar terjedah. 

Tak lama terdengar helaan nafas kasarnya seolah ada beban berat di dalam dadanya.

"Mil, sebenarnya dari dulu aku itu sudah suka kamu tapi aku takut mau bilangnya sama kamu." Lanjut Damar denagn senyum manisnya.

"Ke-kenapa?" Ucap Mila gugup.

"Mil..." panggil Damar yang merasa bingung.

"Kenapa baru sekang kamu bilang!" Tatapan tajam Mila langsung menusuk jantung Damar.

"Dulu aku sangat menunggu momen ini, di mana kamu mengungkapkan perasaan kamu. Kamu malah pergi ninggalin aku" jelas Mila dengan isak tangisnya 

Damar yang melihat itu membuat dia merasah bersalah,  kanapa dia dulu begitu pengecut hanya untuk bilang "sayang" saja.

Jantung Mila sudah berdetak tak karuan, ada ketakutan dan kelegaan di dalam sana.

"Mil, maafkan aku. Karena waktu itu aku hanya anak sekolahan yang mungkin tidak bisa membuat kamu bahagia, tapi sekarang aku sudah merasa mampu untuk itu dan aku tidak mau menyimpan nya terlalu lama lagi." ucap kak Damar

"Maaf, aku belum bisa nerima. Karena masih ada hati yang harus aku jaga." Ucap Mila sendu sambil menundukan wajahnya.

Mila tidak berani mengakat dan manatap wajah Damar, karena Mila tahu Damar pasti kecewa mendengar jawabannya.

"Baiklah, apapun keputusan kamu aku akan terima" ucap Damar.

"Satu hal yang harus kamu tahu, sampai kapanpun aku akan menunggu kamu buat menerima aku." Jelas Damar berusaha tegar.

"Tapi..." Mila menggantungkan kalimatnya.

"Kalau begitu aku permisi dulu ya, salam buat Bang Yuda, ibu serta Ayah." Ucap Damar dan langsung berdiri dari duduknya.

Kemudia  Mila mengantar Damar sampai ke halaman rumah mereka, diman motor Damar berada.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status