Share

21

Penulis: fridayy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-05 10:43:57

"Reza?"

Suara derasnya hujan seolah menghilang dikala keresahan melanda diri Layla. Suasana yang sepi di sebuah bangunan tua di pinggir perkebunan membuat tak ada siapapun pejalan lain disana terlebih hujan sedang turun begitu deras.

Layla memundurkan langkahnya melihat Reza yang kini sepenuhnya memusatkan perhatian kepadanya.

Seringai lebar ditambah asap rokok di sekitar wajahnya membuat sosok Reza terlihat semakin menakutkan.

"Wah, kehujanan juga, Layla?" tanya Reza seraya menginjak puntung rokok yang masih menyala.

"Sepertinya kamu kedinginan, mau bantu kuhangatkan?"

"Janda seperti kamu pasti butuh yang namanya kehangatan laki-laki, kan?"

"Jangan bicara sembarangan kamu!" bantah Layla keras, merasa marah akan tuduhan tak berdasar itu.

"Halah, jangan munafik kamu. Orang-orang juga sudah tahu kamu berhubungan dengan lebih dari satu lelaki!"

"Astagfirulloh, itu fitnah!"

"So' suci kamu! Sekarang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Janda Cantik Milik Pak Dosen   24

    Di depan sana, muncul Nisa yang dengan wajah penuh amarahnya menghampiri Pak Usman yang terkejut. Perempuan itu tanpa mengucapkan salam dan malah meneriaki nama anaknya langsung menerobos masuk tanpa sopan santun.Ustadz Khairil yang saat itu tenga berbincang ringan dengan Pak Usman ikut terkejut dan melihat kembali perempuan yang waktu itu ada dalam kejadian yang menimpa menantunya."Ada apa kamu datang kesini langsung marah-marah?!" tanya Usman berang. Usman yang sudah tahu akan kejadian yang menimpa anaknya merasa marah karena Nisa datang mengacau disaat kondisi Layla masih terpuruk.Fatma dan Firda terlihat jeluar dari kamar untuk mengetahui penyebab kegaduhan terjadi."Mana anak perempuan bapak yang sok suci itu?! Aku harus memberi pelajaran kepada perempuan gatal itu!""Bicara apa kamu?! Mulut kotormu tidak pantas mengata-ngatai anakku!" ujar Usman dengan dada yang naik turun pertanda tengah emosi."Mulut kotorku jauh lebih

  • Janda Cantik Milik Pak Dosen   23

    Sudah dua hari Raffa menghabiskan waktunya di rumah sakit. Kondisi bapaknya yang belum sadar membuatnya begitu khawatir dan berharap sang bapak segera sadar. Hari ini seharusnya ia kembali ke Jogja untuk kembali melakukan rutinitas mengajarnya disana. Namun karena keadaan darurat seperti ini, Raffa bersama Aleea memutuskan untuk menunda keberangkatannya beberapa hari. Saat ini Raffa tengah sendirian menunggu Sudirman di ruang rawatnya. Aleea sendiri saat ini masih berada di rumah sebelum siang nanti ia datang dan mengganti Raffa berjaga sementara pamannya itu beristirahat di rumah. Raffa menghela nafas gusar, entah kenapa ia merasa gelisah tanpa alasan. Lelaki itu kemudian menatap bapaknya yang terbaring di atas ranjang, mungkin karena sang bapak yang belum juga sadar, menjadikan perasaannya semakin gelisah tak menentu. Tak lama, pintu diketuk, lalu terbuka menampakkan dua orang yang dikenalnya. Salma, sang kakak nampak berjalan menghampiri ranjang bapaknya. Anak pertama Sudirm

  • Janda Cantik Milik Pak Dosen   22

    Layla merasa harinya tidak ada yang baik sejak kejadian sore itu, karena malam harinya, Nisa dengan amarah yang meluap kembali menemui Layla di rumah Pak Usman. Dengan teganya ia melempar beberapa box kue yang tidak terjual ke hadapan Pak Usman dan Bu Fatma. Keduanya begitu terkejut dan tersinggung melihat kedatangan Nisa yang langsung melempar box kue seraya berteriak marah-marah mencari anaknya.Mereka benar-benar belum mengetahui kejadian sebelumnya karena sepulangnya Layla yang diantar mertuanya, perempuan itu hanya terdiam sambil berlalu masuk ke dalam kamarnya.Dan hingga saat itu, Layla tak kunjung keluar kamar. Keduanya merasa terheran dan juga khawatir melihat kondisi dan penampilan Layla yang acak-acakkan."Ada apa sebenarnya? Kenapa kamu datang kesini dan langsung marah-marah?!" tanya Usman panik melihat kotak yang masih berisi kue berserakan di lantai rumahnya. Usman yang kala itu membuka pintu, langsung diserbu lemparan kotak kue ke lantai yang dilakukan Nisa.Nafas Nisa

  • Janda Cantik Milik Pak Dosen   21

    "Reza?"Suara derasnya hujan seolah menghilang dikala keresahan melanda diri Layla. Suasana yang sepi di sebuah bangunan tua di pinggir perkebunan membuat tak ada siapapun pejalan lain disana terlebih hujan sedang turun begitu deras.Layla memundurkan langkahnya melihat Reza yang kini sepenuhnya memusatkan perhatian kepadanya.Seringai lebar ditambah asap rokok di sekitar wajahnya membuat sosok Reza terlihat semakin menakutkan."Wah, kehujanan juga, Layla?" tanya Reza seraya menginjak puntung rokok yang masih menyala."Sepertinya kamu kedinginan, mau bantu kuhangatkan?""Janda seperti kamu pasti butuh yang namanya kehangatan laki-laki, kan?""Jangan bicara sembarangan kamu!" bantah Layla keras, merasa marah akan tuduhan tak berdasar itu."Halah, jangan munafik kamu. Orang-orang juga sudah tahu kamu berhubungan dengan lebih dari satu lelaki!""Astagfirulloh, itu fitnah!""So' suci kamu! Sekarang

  • Janda Cantik Milik Pak Dosen   20

    Yasmin yang sedari tadi memperhatikan, merasa penasaran dan diam-diam mengikuti Raffa di belakang sana. Di dalam kedai, tepatnya di meja paling ujung, terdapat Aleea yang juga tengah bersama sosok yang dikenalnya, Layla. Dan juga lelaki sama yang kini kembali duduk di kursi, di samping Layla. Hal itu menjadi tanda tanya bagi Yasmin, apa sebenarnya hubungan Raffa dengan adik iparnya itu.****Beberapa saat kemudian, Layla menatap jam di layar ponselnya yang sudah menunjukkan pukul 11 siang. Ia kemudian menatap Aleea yang sekarang lebih banyak terdiam."Kayaknya aku harus pulang sekarang, deh. Ibra sudah pulang ke rumah." ucap Layla mengingat anaknya yang ikut pergi berbelanja ke pasar bersama nenek dan kakeknya.Aleea menatap Layla sejenak, sebelum kemudian menatap pamannya, "Pulang bareng aja. Ayo om, kita pulang." ujar Aleea memutuskan. Ia ikut berdiri dan membawa tasnya."Loh? Bisa saja Mas Raffa belum selesai nugasnya?" tanya Layl

  • Janda Cantik Milik Pak Dosen   19

    Aleea tak menyangka keberadaanya sekaranh kini terlihat lebih menakutkan dibanding skripsinya yang tak kunjung selesai. Di sekelilingnya, duduk beberapa golongan laki-laki dan perempuan, dimulai dari yang tua sampai bayi pun ada. Namun yang terutama, semua pria tua disana bukan orang sembarangan, mereka adalah para sesepuh kampung dan pemuka agama dari beberapa desa.Mereka terlihat asik bercengkrama saling melempar kata yang Aleea dengar sangat berbobot, dan daging sekali dalam beradu argumen.Namun bukan itu keresahannya saat ini. Tepat di hadapannya, duduk sesosok yang sesekali menatapnya dengan sorot tak suka. Sosok yang secara sengaja tadi ia halangi saat hendak menghampiri sahabatnya itu.Aleea benar-benar ingin kabur dari tempat itu sekarang juga, namun tangan sang abah yang selalu memegangnya membuat Aleea tak bisa kemana-mana, seolah abahnya itu tahu bahwa ia akan melarikan diri dari sana."Nak Wildan bagaimana kabarnya? Masih betah sendi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status