Share

10. Berhutang Budi

'Ternyata Pak Komandan ini orangnya cukup keras kepala juga ...'

Senja bergumam dalam hati, sembari menghembuskan napasnya berat.

Dalam hati ia merutuki dirinya yang sempat terdiam berjenak-jenak seolah kehilangan perbendaharaan kata.

Tidak hanya sampai disitu, ia juga merasa sedikit kesal karena tanpa sadar sempat terpukau.

"Ehem, baiklah, kalau begitu berikan saya alasannya."

"Alasan apa?"

"Alasan tentang kenapa 'harus' ...?"

Pertanyaan tersebut dilontarkan Senja dengan nada suara yang seolah menantang.

"Apanya yang kenapa?"

Tria yang bak memiliki kesempatan untuk terus membalikkan sepatah dua patah pertanyaan datar dari Senja, terlihat kembali menatap wajah kaku dihadapannya dengan ekspresi yang stay kalem.

"I-Iya, kenapa ...? Saya hanya merasa, sepertinya saya butuh penjelasan tentang kenapa Pak Komandan mengatakan harus ..."

Satu tarikan napas Tria seolah tak mampu menambah kesabaran Senja dalam menanti jawaban.

"Jadi ibu Senja benar-benar tidak ingat kalau tadi ibu Senja pingsa
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status