Share

4. Awal Mala Petaka

Penulis: Lidia Rahmat
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-02 16:01:40

Tidak selevel.

Iya, tentu saja.

Pada kenyataannya Pelangi Senja hanyalah seorang gadis biasa lulusan SMA.

Sehari-harinya aktifitas Senja hanya berjualan sandal di sebuah lapak kecil yang ada di pasar tradisional.

Rasanya wajar jika kedua orang tua Yusuf Akhyar yang terkenal memiliki sikap angkuh, arogan dan tinggi hati itu tidak bisa begitu saja menerima sosok Senja, yang dimata mereka bukanlah siapa-siapa.

Tapi lagi-lagi karena semua itu merupakan keinginan Yusuf sang anak semata wayang, maka kedua orang tua Yusuf pun tak kuasa berlama-lama menentang.

Singkat cerita, mengingat keberadaan Senja sendiri yang merupakan anak yatim piatu, juga sebatang kara tanpa sanak saudara, maka sebuah lamaran resmi pun akhirnya dilakukan oleh keluarga besar Akhyar, untuk seorang Pelangi Senja yang kala itu hanya diwakili oleh keluarga Ustadz Ibrahim dan beberapa orang tetangga terdekat.

Tanpa berlama-lama kemudian Senja pun berhasil dipersunting, oleh seorang Yusuf Akhyar.

Saat itu Senja merasa sangat bahagia. Apalagi usai menikah, Yusuf juga tidak keberatan untuk ikut Senja tinggal dirumah sederhana peninggalan kedua orang tuanya.

Yusuf memperlakukan Senja dengan sangat baik, dan Senja selalu diratukan oleh pria itu sekalipun kedua mertuanya masih saja terlihat agak kurang sreg dengan keberadaan Senja sebagai seorang menantu satu-satunya ditengah keluarga mereka.

Senja sendiri tidak begitu mempermasalahkan semua itu, dia terus bersikap santun karena merasa bahwa semuanya masih dalam tahap yang wajar saja.

Dia adalah orang baru dalam keluarga Akhyar, bisa jadi kedua mertuanya beserta keluarga besar suaminya belum terbiasa dengan kehadirannya.

Yah, pada awalnya semuanya masih baik-baik saja, dan Senja juga tak mempermasalahkan meskipun ternyata dalam keseharian sifat asli Yusuf cukup manja dan pemalas, tipikal khas anak orang kaya pada umumnya, yang semuanya serba ingin dituruti dan dilayani.

Senja tidak keberatan dengan semua itu, dia bahkan begitu menikmati perannya sebagai istri Yusuf.

Namun yang membuat Senja sama sekali tak menyangka, bahwa semua perilaku baik Yusuf tak bertahan lama.

Hanya dalam kurun waktu dua tahun tabiat suaminya berubah drastis!

Diawali dengan mulai berkeluh kesah karena Senja tak kunjung hamil, kemudian mulai merembet ke masalah Senja yang dituduh tidak pintar mengambil hati keluarga besar Akhyar.

Senja mengakui, bahwa selama ini dirinya begitu terkucil diantara keluarga besar suaminya yang terpandang.

Tapi semua itu terjadi bukan karena Senja yang enggan berbaur, melainkan karena keluarga Akhyar yang selalu menampakkan kesalahan dan kekurangannya yang dicari-cari.

Sementara untuk masalah buah cinta yang tak kunjung hadir, Senja juga tak mengerti mengapa dirinya tak kunjung hamil, padahal sudah begitu sering Senja bolak-balik ke dokter obygin guna memeriksakan diri.

Dokter selalu mengatakan bahwa tak ada masalah dengan rahimnya. Semuanya baik-baik saja.

Justru dokter menyarankan agar kedepannya Senja datang memeriksakan diri dengan didampingi suami, karena sering terjadi, justru pihak suami yang bermasalah.

"Kamu mau aku ke dokter? Kamu pikir aku mandul?"

Itu jawaban Yusuf yang tersinggung berat, saat Senja menyampaikan saran dokter obygin.

Yusuf menolak memeriksakan diri, bersikeras bahwa tidak ada istilah mandul dalam garis keturunan Keluarga Akhyar.

Sesungguhnya bagi Senja semua itu juga tidak masalah.

Senja bisa menerima apapun takdir Tuhan sekalipun jika benar suaminya yang berkekurangan.

Sayangnya, bagi Yusuf semuanya berkebalikan seratus delapan puluh derajat, sehingga masalah yang menyangkut anak selalu membuat Yusuf menjadi sensitif brutal.

Pertengkaran pun mulai sering mewarnai hubungan mereka, ditambah lagi Yusuf yang selalu mengatasnamakan pekerjaan sehingga sering pulang larut malam.

Tak jarang Yusuf malah tidak pulang sama sekali dengan alasan menginap dirumah kedua orang tuanya, tanpa merasa perlu mengajak Senja ikut serta.

Begitulah, seiring berjalannya waktu pria yang selama ini begitu lemah lembut lambat laun berubah sikap menjadi acuh dan kasar.

Sampai akhirnya Senja mulai mendengar kasak-kusuk tetangga yang menggosipkan bahwa Yusuf telah menduakan dirinya.

Saat Senja berusaha bicara dengan Yusuf perihal gosip tersebut, pria itu malah menjadi berang, padahal kebenaran tentang isu perselingkuhan sedikit demi sedikit semakin terkuak lebar.

Wanita penyondol itu ternyata anak seorang pejabat dilingkup pemerintah, tempat Yusuf bekerja.

Aneh bukan?

Kenapa wanita yang berasal dari keluarga terpandang mau menjadi pelakor dalam rumah tangga orang lain?

Aib itu kini sudah menjadi rahasia umum, namun fak ada sedikitpun tindakan yang diambil keluarga besar akhyar dan keluarga besar pelakor itu untuk mencegahnya.

Malah orang tua mereka terkesan setuju dan membiarkan.

Bagaimana bisa sebuah perselingkuhan keji bisa begitu direstui ...?

Belakangan, Yusuf bahkan tak lagi sembunyi-sembunyi memperlihatkan pengkhianatannya.

Menghadapi semua kemelut rumah tangganya yang begitu pelik membuat Senja seolah kehilangan pegangan.

Tak ada tempat untuknya mengadu dan berlindung, karena kedua mertuanya justru mendukung kelakuan sang anak kesayangan yang telah mengkhianati pernikahannya sendiri.

"Aku mau nikah lagi ..." begitulah kalimat congkak Yusuf di suatu malam, dilontarkan sambil berkacak pinggang dihadapan Senja yang kala itu sedang menyetrika setumpuk pakaian.

Malam itu Yusuf baru saja pulang ke rumah, masih mengenakan celana coklat tua dari seragam keki miliknya dengan atasan kaos polo warna abu-abu muda, sedangkan kemeja keki beserta atribut berupa lencana korpri dan tanda pengenal lainnya sudah menghilang entah kemana.

Gaya berdirinya yang terlihat agak oleng serta aroma memuakkan yang memenuhi udara membuat Senja meyakini dalam diam bahwa lagi-lagi Yusuf telah menenggak minuman haram.

"Heh, Senja, kamu dengar aku gak? Aku mau nikah lagi!"

"Kamu sudah tau jawabannya, Kak ..." jawab Senja mencoba tenang tanpa mengangkat wajahnya, seolah yang barusan ia dengar adalah kalimat biasa-biasa saja.

Sejujurnya, hati wanita mana yang tidak merasa sakit.

Kenyataannya sudah tak terhitung entah untuk kali ke sekian Yusuf melontarkan kalimat serupa, yang awalnya membuat Senja terjingkat dan nyaris pingsan, sebelum akhirnya mulai terasa kebal dan terbiasa meskipun tetap saja terasa sakit di kedalaman jiwa.

"Dasar perempuan kepala batu ..." desis Yusuf, terlihat geram.

"Terserah, yang jelas sampai mati pun aku gak akan ridho Kak Yusuf berpoligami. Ingat, Kak, aku begini demi kebaikan Kak Yusuf juga ..."

"Ck ck ck, pintar banget mulutmu itu berkilah ..." Yusuf terlihat menyeringai. "Heh, Senja, wanita soleha kayak kamu, seharusnya tau bahwa poligami itu indah ..."

"Indah bagi yang paham maknanya, Kak ..."

"Jadi kamu menganggapku bodoh sehingga gak paham makna?!"

Senja menaruh setrika ditangannya, memilih menatap Yusuf dengan tatapan lurus.

"Bukan begitu, Kak Yusuf ..."

"Lalu apa?!"

"Apa Kak Yusuf lupa? Kak Yusuf itu ASN, seorang Aparatur Sipil Negara, Kak. Kan sudah jelas bahwa aturan di negara ini melarang keras seorang aparat berselingkuh, apalagi beristri dua ..."

"Sok tau kamu!" tuding Yusuf sambil melengos, kesal karena yang diucapkan Senja merupakan sebuah kebenaran yang tak bisa terbantahkan. "Ya sudah, kalau begitu sudah benar kalau aku akan menggugat cerai aja."

Kali ini entah kenapa, untuk yang pertama kalinya Senja merasa tak tahan lagi menghadapi sikap Yusuf yang selalu semena-mena.

"Sebenarnya apa salahku, Kak? Kenapa kak Yusuf tega memperlakukan aku seperti ini ..."

* * *

To be Continued.-

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   56. Terasa Sangat Manis

    Pembicaraan antara Senja dengan sang calon mertua ternyata tidak berakhir hanya sampai disitu. Usai menasehati Senja sekaligus memberikan sedikit motivasi agar Senja lebih percaya diri kedepannya, Surya Narajendra juga tak segan untuk membangun komunikasi tentang banyak hal, termasuk bertanya tentang latar belakang keluarga Senja, sebaliknya juga dia tak lupa bercerita tentang silsilah keluarga besar Narajendra yang tak lama lagi Senja pun pasti akan menjadi bagian didalamnya. Senja sama sekali tak menyadari, betapa Surya Narajendra sangat menyukai kepribadian seorang Pelangi Senja meskipun dalam kurun waktu yang relatif singkat. Pembawaan Senja, kesopanannya dalam bertutur kata, terlebih kerendahan hati saat berhadapan dengan siapa saja terlebih dirinya selaku orang yang lebih tua. Bisa dibilang, Surya Narajendra sudah yakin betul bahwa kali ini putra kebanggaannya memang tidak salah pilih. Tapi, seolah bertolak belakang dengan kekaguman Surya Narajendra yang semakin menggunung

  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   55. Tidak Ada Kata Main-Main

    "Abang gak memintanya, Yah. Semua ini atas inisiatif aku sendiri kok ..." ucap Senja menjawab rasa keheranan Surya Narajendra yang cukup kaget mendapati kehadiran Senja di rumah dinas Tria pagi itu, beserta tiga buah kue bolu pandan sekaligus. Bahkan salah satu dari ketiga kue tersebut kini telah terhidang apik diatas meja kecil yang ada di teras rumah dinas milik Tria, tempat dimana dirinya saat ini duduk ditemani segelas kopi hitam yang lagi-lagi merupakan buatan tangan sang calon menantu. "Tinggal dua hari lagi mau menikah, sebaiknya jangan melakukan pekerjaan yang berat dulu, Nak ..." ucap Surya Narajendra. Mendapati perhatian yang tulus dari calon mertuanya, Senja buru-buru menggelengkan kepala. "Hanya mengisi waktu senggang, Yah, sama sekali gak merepotkan kok. Lagipula belakangan ini karena gak ada kesibukan berarti jadi agak bosan juga. Makanya aku terpikir untuk membuat kue untuk ayah dan abang saja ..." Surya Narajendra tersenyum mendapati penjelasan Senja yang terd

  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   54. Bertemu Camer

    Saat Tria dan Senja tiba di rumah dinas milik Tria yang berada di kawasan Mako, tepat didepan selasar kantor sudah terlihat banyak anggota polisi yang berkumpul menunggu apel pagi yang akan dimulai tak lama lagi.Sebagian besar dari mereka terlihat berseragam dinas seperti halnya Tria, namun ada beberapa diantaranya memakai kemeja putih lengan panjang dipadu celana hitam berbahan kain."Yang satunya biar aku aja yang bawa." ujar Senja yang buru-buru turun dari mobil begitu menyadari pergerakan Tria yang begitu mesin mobil dimatikan terlihat tergesa-gesa turun dan langsung membuka pintu mobil belakang."Oke, kalo gitu abang bawa dua sekalian ..." jawab Tria sembari menyodorkan satu buah kotak kue ke tangan Senja yang buru-buru menyambut pemberian Tria.Detik berikutnya, dengan gesit Tria terlihat sudah menumpuk dua buah kotak kue yang tersisa dan tanpa banyak bicara langsung mengangkat dan membawanya masuk kedalam rumah dinas yang terlihat lenggang.Melihat hal tersebut alhasil secara r

  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   53. Tidak Salah Pilih

    Bertepatan dengan Tria yang sukses memarkirkan mobilnya di seberang jalan, tepat didepan gang sempit yang biasanya menjadi akses masuk ke rumah Senja, secara bersamaan pula sosok yang hendak ia jemput itu terlihat berjalan keluar dari mulut gang.Sangat jelas terlihat bagaimana Senja cukup kerepotan dengan keberadaan tiga buah dus kue berbentuk persegi yang saling bertumpuk dalam genggamannya, ditambah lagi dia harus mengepit tas kecil yang tersampir di bahu kanan.Mendapati pemandangan tersebut sontak Tria melompat turun dari mobil secepat kilat, langsung berlari kecil menyongsong sosok Senja yang ternyata juga langsung notice akan keberadaan Tria dengan outfit khasnya yakni seragam dinas."Bisa-bisanya diborong sekali angkut. Kenapa gak ngomong kalo bawaannya sebanyak ini sih, Nja?" ujar Tria sambil buru-buru mengambil alih tiga buah dus kue yang saling bertumpuk itu sekaligus."Banyak gimana? Cuma tiga dus kue kok ..."Tria terlihat menggelengkan kepalanya mendapati jawaban ngeyel

  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   52. Lampu Hijau

    Usai berbincang dengan Mpok Hindun hingga nyaris menjelang Isya, mendadak Senja seolah mendapatkan sebuah pencerahan, yang membuatnya menyesal mengapa tidak terpikir olehnya sama sekali dalam kurun waktu dua hari terakhir ini.Untuk itulah setelah Mpok Hindun pamit pulang, Senja buru-buru menunaikan sholat Isya kemudian dengan langkah pasti dia menuju ke warung terdekat dari rumahnya, yang menjadi tempat dirinya berbelanja kebutuhan sehari-hari."Beragam amat belanjaannya, Nja? Mau bikin kue ya?" tanya pemilik warung dengan nada suara yang ramah, begitu menyaksikan belanjaan Senja yang meliputi beberapa butir telur, tepung terigu, gula pasir, pengembang kue, pasta pandan dan masih ada beberapa jenis barang lainnya yang identik dengan bahan-bahan untuk membuat kue "Iya, Bu." jawab Senja, singkat."Emang rencananya mau bikin kue apa, Nja?" ujar ibu itu lagi, yang kini sudah mengambil ancang-ancang untuk menjumlah berbagai barang belanjaan Senja yang teronggok diatas meja kasir."Bolu pa

  • Janda Kembang Milik Polisi Perjaka   51. Dalam Hitungan Hari

    "Untuk anggota yang piket saya harap bisa bertanggung jawab penuh sampai besok pagi. Sementara untuk yang lain, silahkan pulang dan beristirahat, jaga kesehatan, dan jangan lupa seperti biasa besok pagi kita akan tetap melaksanakan apel pagi bersama di jam biasa, diteruskan dengan pelaksanaan operasi cipkon di sektor wilayah. Delapan enam?""Siap, delapan enam, Komandan!" Jawaban yang solid terdengar dari seluruh anggota yang ada, menanggapi titah yang diberikan oleh Tria, sebelum mengakhiri kegiatan patroli di malam itu.Jika kondisi kamtibmas sedang adem ayem begini, semua pihak pastinya merasa lebih lega karena tidak perlu bekerja ekstra, meskipun harus tetap siaga dengan kondisi apapun.Pelaksanaan operasi cipkon yang merupakan kepanjangan dari operasi cipta kondisi itu sendiri memang sudah menjadi kegiatan rutin yang wajib di tingkatkan oleh pihak kepolisian, dan biasanya dilaksanakan setiap akhir pekan dengan melibatkan personil dari berbagai fungsi.Namun mengingat moment perga

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status