Share

14 | Musuh

"Maaf pala lo meledak! Untung hape mahal gue nggak pecah. Jual rumah aja lo nggak akan sanggup ganti hape gue!" omel Laura memandang Anjani sengit. Dia menelisik penampilan wanita itu dari atas sampai ke bawah. Sadar Anjani memakai tongkat ia langsung menarik satu sudut bibirnya.

"Oh ya ya ya. Lo ternyata pincang? Pantesan jalan aja nyusahin orang," maki wanita itu penuh kesombongan.

Anjani merapatkan bibir, dia tak mau membalas ucapan Laura. Toh, dia telah terbiasa mendengar kalimat tersebut dari mulut orang-orang. Anjani sudah kebal dengan semua hinaan serta perlakuan Seenaknya dari mereka.

Lain bagi Clara yang menggertakan rahang, kekesalannya bertambah kepada wanita sombong itu.

"Bunda nggak pincang tau! Cuma satu kakinya aja yang nggak bisa gerak," ucap Clara. Laura mengernyit dan mengangkat telunjuk di depan wajah gadis itu.

"Heh bocah ingusan diem lo!"

"Jangan menun

Asterona

Hai semua ketemu lagi di cerita ini. Jangan lupa tambahkan novel ini ke pustaka kalian ya. Kasih rate dan ulasan juga😍

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status