Share

48 | Aku Mencintaimu, Mas

"Aku mencintaimu, Mas," cicit Anjani kala Bian mengakhiri pagutan mereka. Jantungnya berdegup begitu cepat.

Bian membelalak tak percaya, "Benarkah? Katakan sekali lagi, An." Ia menangkup gemas wajah wanita itu. Ingin memastikan pendengarannya tidaklah salah.

Pipi Anjani memerah, ia yakin mengatakan isi hatinya sekarang, ini adalah waktu yang tepat. Ia pun menyadari akan perasaannya selama ini kepada Bian. Bukan sekedar sayang, tapi Anjani juga ingin memiliki hubungan yang jelas bersama pria itu.

Wanita yang duduk di pangkuan Bian itu kembali berucap, "Enghh saya mencintai mas Bian."

Ingin rasanya Bian berteriak ke seluruh penjuru kantor bahwa Anjani sudah mencintainya, wajahnya sangat menunjukan kebahagiaan. Bian mengusap pipi Anjani. Lalu mendekatkan telinganya ke bibir wanita itu.

"Kurang jelas sayang. Katakan tepat di telingaku."

Anjani pun malu-malu kucing mendekatkan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status