Share

49 | Melamarmu

Bian berpakaian sangat rapi hari ini mengenakan kemeja batik yang baru saja ia beli. Untuk apa? Ya, tentu saja untuk dikenakan saat pergi ke rumah Anjani. Jika kalian menebak Bian ingin melamar wanita itu. Kalian benar.

Senyum cerah senantiasa terulas di bibir pria itu, mengancing satu persatu kancing kemejanya sambil menatap pantulan dirinya di cermin, Bian lalu menyisir rambutnya ke belakang. Ah, Bian tidak pernah merasa setampan ini sebelumnya. Hal ini membuatnya semakin yakin, Anjani pasti enggan menolak lamarannya.

"Bian," panggil Cintya di ambang pintu. Wanita itu tampak lebih muda saat mengenakan gaun batik dan rambut yang diurai sebatas bahu.

Bian berbalik dan tersenyum menatap Cintya, "Aku sudah siap, Ma. Gimana penampilan Bian? Ganteng kan?"

Cintya pun tersenyum dan menepuk-nepuk lembut pipi Bian, dia terenyuh, sebab tak pernah sebelumnya ia melihat Bian sesenang ini saat akan melamar seseorang.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status