Share

kak

"Kak ayo pergi aja, Kak," ucapku pada di sulung, Aku berusaha mengajaknya kabur sebelum Mas Imam menyadari bahwa yang datang adalah kami.

"Gak usah Bunda, ini kuenya sayang," jawab anakku berusaha menahan perasaan meski matanya mulai berkaca-kaca.

Mas Imam perlahan mendekat sementara aku menahan napas menunggu apa yang terjadi selanjutnya. Dan ketika kami berpapasan di depan pagar rumahnya, suamiku terlihat kaget, syok, dan salah tingkah.

"Ka-kalian, kalian lagi ngapain di sini?" tanyanya terbata-bata.

"Ini Pak kuenya, totalnya 560 ditambah ongkir," ucap anakku dengan wajah dan suara yang datar.

"I-iya, Dek," ujar Mas imam sambil menelan ludah.

"Buruan Imam, acara mau dimulai," panggil Ibu mertuanya sambil berkacak pinggang.

"Sayang ... apa perlu aku harus datang ke situ untuk membantumu?" tanya Sari dengan suara lantang yang dengar disengaja untuk memamerkan kemesraan mereka.

Sepertinya dia tahu bahwa yang datang mengantarkanku kue adalah aku.

"Eng-enggak usah, aku baik baik aja." Ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status