ulululuuuu beraninya menggoda tuan muda ☺️☺️ kita lihat apakah akhirnya mereka akan nginep malam ini 😙😙
....Kembali sebentar pada hari itu ....Setelah Giovanni mengatakan pada Anna agar mereka meninggalkan dari ruang makan sehingga Samantha bisa berdua dengan Damien, mereka keluar dari pintu gerbang.Awalnya tak ada yang bicara, Anna pun ingin segera pulang setelah tugas dari ibunya—mengantar madu dan lukisan dari luar kota—usai.Tapi, suara Giovanni membuatnya bertahan di sana.Ia urung masuk ke dalam mobilnya yang terparkir di belakang sedan milik Damien.‘Beri aku kartu namamu!’ ucap Giovanni dari samping kiri Anna.Suaranya bahkan seperti masih terngiang di telinganya hingga saat ini.Anna yang saat itu kebingungan pun membalas, ‘Kartu nama? Untuk apa?’‘Kalau aku ada perlu dengan Nona Samantha tapi dia tidak bisa dihubungi selama jam kantor, aku bisa menghubungimu.’Terdengar aneh, tapi ... masuk akal juga.Anna melihat Giovanni telah mengarahkan tangan kanannya ke depan. Di mana di jepitan antara jari telunjuk dan jari tengahnya itu terdapat sebuah kertas berpotongan kecil yang
Rasanya benar-benar pening. Sebagian dari diri Samantha melayang, tidak ada di atas ranjang saat kecupan beberapa detik itu terjadi.Damien memikatnya secara sempurna.Apalagi dengan panggilan yang membuat Samantha merasa tubuhnya mendadak tak bertulang.Ia ditarik mundur ke belakang, rengkuhan tangan Damien membawanya kembali berbaring dengan nyaman.“Tutup matamu, aku akan bilang pada ayah dan ibumu kalau semisal nanti kamu masih belum baikan. Kita bisa menginap di sini nanti malam.”Samantha tak cukup tenaga untuk menjawab. Ia menuruti Damien untuk menutup matanya.Efek obat yang tadi diminumnya memberinya rasa kantuk. Ia meringkuk di bawah selimut lembut saat belaian tangan Damien singgah di pipinya berulang kali.Rasa aman yang diterimanya ini seperti sedang menggoda Samantha bahwa ia memang bisa mempercayakan dirinya pada Damien.Perihal alasan pria itu mencari tahu banyak hal tentangnya ... nanti, akan Samantha tanyakan lagi jika kondisinya lebih baik.Saat matanya benar terpej
....Giovanni menyentuh dagunya mendengar taruhan Damien yang cukup berani itu.“Kalau Tuan Damien mengatakan begitu, artinya benar akan terjadi, ‘kan?” tanya Giovanni seraya menyipitkan matanya.Damien menunjukkan senyum tipisnya sebelum menyandarkan punggungnya ke sofa, mengangkat salah satu kakinya dan menopangnya dengan kaki panjangnya yang lain.“Tapi—benar yang semalam kamu katakan kalau Erick sudah kembali ke kota?” tanya balik Damien. “Aku bilang begitu pada Samantha tadi.”“Benar, Tuan Damien. Dia pergi tepat setelah pesta usai bersama dengan Eliza. Mereka pasti buru-buru meninggalkan resort untuk berhubungan di tempat lain.”“Kalau rencana Eliza itu gagal ... aku ingin tahu apa yang akan dia lakukan selanjutnya.”“Akan saya kabarkan pada Tuan Damien apapun yang saya ketahui soal dia nanti.”Damien mengangguk, semua yang ia rencanakan benar-benar ada di dalam genggaman.Pagi itu, mereka meninggalkan resort dan kembali ke kota.Berlin dengan segala kesibukannya menyambut, mene
....“Maaf, tapi aku masih belum selesai.”Damien berbisik seraya memasuki Samantha lebih dalam, merengkuh gadis itu yang telah kehilangan sebagian besar tenaganya karena hentakan manis Damien yang bertubi-tubi.Dengan posisi ini, Damien bisa menyusuri setiap lekuk tubuh Samantha yang sempurna. Berulang kali ia mengecup punggung mulusnya, meninggalkan gigitan dan kecupan basah pada tubuhnya yang wangi.Benar memang Samantha telah memiliki seorang putri, tapi ia sangat sempurna. Sayangnya ... kesempurnaan ini tak bisa dilihat oleh Erick yang buta akan kecantikannya.Damien tahu Samantha adalah istri yang baik. Keberadaanya yang setia di sisi Erick sekalipun ia diperlakukan dengan tidak baik telah menunjukkan betapa ia adalah seorang perempuan yang setia.Damien tak tahu berapa banyak lagi ia melakukannya.Setiap pelepasannya usai, ia merasa tak pernah cukup. Dari depan, dari punggung Samantha, akhirnya ia membiarkan gadis itu terlelap setelah kelelahan.Kemudian saat fajar menyingsing,
....Siapa yang tidak tahu rahasia-rahasia tentang tubuh wanita?Damien adalah pria dewasa berdarah panas, yang melihat video biru puluhan kali dalam hidupnya.Dari sana ia tahu seperti apa wanita saat mendapatkan kepuasan batin.‘Luar biasa ....’Damien menyelipkan jari-jarinya di antara rambut hitamnya, menyapukan helai demi helai ke belakang. Sudah basah oleh keringat tetapi ia masih belum mendapatkan pelepasannya.Setelah Samantha tiba di puncak kenikmatan itu, Damien kembali bergerak.Seduktif dan menggoda Samantha dengan tempo yang lambat dan cepat secara bergantian.Tubuh gadis di bawah cengkeramannya ini begitu sensitif.Bibirnya terbuka hanya untuk meloloskan napas yang berulang kali tersengal atau sebatas ‘Ahh ....’ yang membuat Damien tak ingin melepaskannya.Damien menunduk, memberi kecupan di pipi Samantha, berbisik, “Apa kamu menyukainya?”“Hm ....”Pinggangnya terangkat saat Damien membuka bibir dan menyesap puncak teratas di dadanya. Lebih jauh, Damien melahapnya seola
....Damien tak menjawab Samantha, ia masih terus melangkah maju saat gadis itu mengatakan perihal ia yang akan pulang besok pagi-pagi agar bisa segera bisa menemui anaknya.Damien mengarahkan tangannya ke depan, menyentuh pipi Samantha dan mengusap bibirnya.Tangan kekar Damien melingkari pinggang Samantha, mendekatkan wajah untuk mengendus pipinya yang wangi bunga iris.Gadis itu tampak bingung bagi Damien, ada seberkas penolakan tetapi juga penerimaan di saat yang bersamaan. Samantha pasti mencium wangi wine dari bibirnya sehingga menanyakan apakah ia mabuk.Keheningan yang diberikannya ini hancur saat jeritan Samantha terdengar.“Ahh—“Damien menghempaskannya di atas ranjang.Mengunci tubuhnya dengan menempatkan pinggul Samantha di antara kedua kakinya.“Apa yang kamu lakukan?”Rintihannya terdengar kala Damien menunduk untuk menjatuhkan bibirnya dan singgah di leher Samantha.Awalnya ia hanya ingin memberi kecupan, tapi gejolak di dalam dirinya menerobos batas lebih cepat sehingg