Share

Birth

Suara decit ban terdengar nyaring saat Dipta menginjak rem tepat saat mobilnya memasuki halaman rumah lamanya di Semarang. Kedua matanya menyorot tajam, memindai sekeliling. 

Rumah itu masih sepi. Di halamannya bahkan masih berserakan dedaunan kering dari pohon-pohon di sekitar rumah. Pintunya masih tertutup, Dipta bahkan sangsi pintu itu sempat dibuka dalam waktu dekat.

Meski begitu, dia tetap turun, memastikan bahwa rumah itu benar-benar kosong atau tidak. Tangannya terulur memutar kenop pintu, dan benar saja, masih terkunci. Beberapa kali dia coba untuk membuka lebih kuat, tetapi hasilnya tetap sama. Aina tidak ada di rumah ini. Lalu di mana?

Tadi Dipta sudah menunggu satu jam di terminal sambil memutari tempat itu untuk mencari keberadaan Aina. Siapa tau wanita itu masih di sana. Ternyata nihil. Lalu sekarang, saat dia akhirnya mendatangi rumah yang katanya akan ditempati Aina lagi, mengapa kosong? Lalu di mana

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status