Share

Teruslah mendesah wanita, jalang.

Satu malam Alena tidak bisa tidur, seluruh tubuhnya terasa remuk. Bahkan keningnya terasa panas seperti orang demam.

Alena membaringkan tubuhnya di sofa, sedangkan Briyan di tempat tidur. Pria dingin itu, sama sekali tidak peduli dengan Alena. Padahal ia tahu kalau wanita cantik itu sejak tadi resah dan tak bisa tidur.

"Nyonya, nyoya." Rati membangunkan Alena.

Alena membuka mata dengan malas, "iya bi."

"Tuan menunggu nyonya di ruang tamu."

"Hm... sebentar lagi aku turun."

Sebelum menemui Briyan, Alena terlebih dulu membersihkan tubuhnya ke kamar mandi.

"Apa tuan memanggil saya?" Tanya Alena yang berdiri di hadapan Briyan.

Briyan menatapnya dingin, "cuci semua pakaian ini." Briyan menendang keranjang pakaian kotor yang ada di hadapannya.

Alena tidak membantah atau menolak, tetapi wajahnya terlihat kesal dan marah. Menantang tidak akan ada gunanya, justru pria iblis itu akan memberinya hukuman.

Alena mengangkat semua pakaian kotor dan membawanya ke kamar mandi. Dengan tubuh lemah, tan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status