Share

2 Pelepasan Benih

Author: Buenda Vania
last update Last Updated: 2021-11-03 19:40:10

Keesokan harinya.

Siang itu Dokter Nadia turun tangan langsung terhadap Uuna yang sedang melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai tahapan awal.

Memang tidak banyak yang tahu inseminasi yang dilakukan terhadap Uuna, banyak pihak yang harus tutup mulut dan mata demi menjaga kesejahteraan mereka dan kelangsungan dari penerus Malik Hayes Corp.

Sejak hari itu dimana Uuna bersedia menyewakan rahimnya karena terdesak oleh biaya pengobatan ibunya, dengan terpaksa menyetujui semua yang ditawarkan oleh dokter Nadia walaupun hatinya menolak semua fakta yang ada. Di mana dia harus merelakan bayi yang ia kandang kepada orang lain yang bahkan Uuna sendiri tidak tahu jati dirinya. Uuna harus menelan pil pahit bahkan sebelum anak itu sendiri lahir ke dunia demi sang ibu yang sedang terbaring lemah di ranjang pesakitan.

Bukan hanya tes kesehatan yang dilakukan oleh Uuna, tapi juga tes IQ.

Keluarga Malik Hayes tidak ingin sembarangan memilih ibu dari keturunan mereka, walaupun dari latar bakalan yang sangat miskin, paling tidak wanita yang bersedia menyewakan rahimnya berpenampilan menarik dan memiliki IQ yang tinggi. Karena mereka tidak puas dengan selembar kertas yang mereka lihat, akhirnya Uuna menjalankan tes IQ ulang.

Mendapatkan hasil yang memuaskan, akhirnya sekarang Uuna menjalankan tes kesehatan guna menjalankan prosedur inseminasi buatan.

Berbagai pemeriksaan dilakukan, dari mulai memastikan tuba falopi dalam keadaan sehat. Karena tuba falopi salah satu kunci berhasil atau tidaknya inseminasi buatan itu sendiri.

Setelah memastikan bahwa tuba falopi sehat, dokter juga memeriksa saluran penghubung antara ovarium dan rahim yang harus terbuka (Tidak tersumbat) dan sehat.

Dokter Nadia memastikan semua dalam kondisi baik, agar inseminasi buatan ini tidak gagal. Setelah pemeriksaan ovarium, Nadia memeriksa kadar hormon pada angka normal dan memastikan kondisi rahim dalam keadaan siap dan kuat selama mengandung bayi.

Kini Uuna sedang berada di ruang dimana akan melakukan stimulasi ovarium, memberikan obat kesuburan. Memeriksa kondisi Uuna secara rutin melalui ultrasound dan tes darah.

Hampir setiap hari Uuna bolak-balik masuk ke ruangan di mana dokter Nadia akan memeriksa kesehatannya. Uuna bahkan diberi obat penyubur kandungan agar mendorong pelepasan hormon dari kelenjar pituitari yang merangsang tubuh untuk melepaskan hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel.

Uuna yang sangat merasa lelah dan muak dengan semua pemeriksaan kesehatan dan rangsangan yang dilakukan. Ia berjalan gontai sepanjang koridor rumah sakit saat akan pulang ke kosannya.

Namun, pandangan Uuna teralihkan ketika melihat seorang pria yang berpakaian sangat maskulin dan parlente dan dengan kacamata yang bertengger indah di hidung mancungnya.

Pria itu di kawal dari berbagai sisi oleh orang yang berpakaian serba hitam. Bahkan semua staf rumah sakit menunduk hormat ketika pria itu lewat.

Uuna hanya tercengang menyaksikan fenomena langka itu, detik berikutnya Uuna merasa kaget ketika seorang ibu yang sedang berlari mendorong tubuhnya hingga terlempar jauh dan mendarat tepat di dalam pelukan pria yang dikawal ketat bak artis terkenal.

Uuna hanya bisa tercengang dengan pupil mata yang membesar sempurna. Pria yang sedang memeluknya ini benar-benar nyaris tanpa celah, ketampanannya sudah tidak bisa diragukan lagi.

Wajahnya bak dewa Yunani yang pernah Uuna lihat di buku mitologi tentang kaum Yunani kuno.

Uuna menggelengkan kepalanya, "Bukan dewa Yunani, tapi perpaduan antara Tom Cruise dan Hrithik Roshan."

Belum juga puas Uuna memandangi pria yang nyaris sempurna itu, tubuhnya sudah melayang dan tersungkur di lantai dekat dengan kursi apotek. Bahkan kepalanya nyaris terbentur kursi yang terbuat dari stainless.

Uuna melirik sinis kepada pria berjas hitam yang telah melempar tubuhnya seperti sampah kotor.

"Wahh, sialan ini orang!" geram Uuna merasa sakit hati.

Namun, Uuna lebih sakit hati lagi ketika pria yang tadi memeluknya itu disemprot seluruh tubuhnya oleh parfum.

"Gila! Dikira aku Sigung kali, hewan paling bau sedunia sampai tubuh dia disemprot oleh parfum segalon. Aku tarik kata-kata aku yang bilang dia bak Dewa Yunani. Cih, dia gak lebih jelek dari badut Ancol. Sial, kenapa bisa ketemu orang seperti dia sih! Aarrgghh…! bisa sial nanti aku kalau seperti ini!"

Uuna terus memaki sambil membersihkan dirinya dan memeriksa apa ada bagian tubuhnya yang terluka.

Sedangkan pria yang dikawal ketat itu berjalan dengan sombongnya seolah tidak terjadi apa-apa. Melihat itu Uuna semakin geram dan mengutuk pria yang begitu sombong itu sepanjang perjalanan pulang.

Di ruangan Dokter Nadia.

Darren Hayes sedang memikirkan cara agar bisa mengeluarkan benihnya. Sementara seumur hidupnya ia tidak pernah merasakan apa itu yang namanya terangsang terhadap lawan jenis.

"Apa tidak ada cara lain untuk mengeluarkan benih itu dari tubuhku?" tanya Darren frustasi pada psikiater yang selalu menemaninya sedari kecil.

"Kamu harus melakukan sesuatu dengan tanganmu dan membayangkan seorang gadis Darren!" ucap Dokter Faisal yang merangkap sebagai psikiater Darren.

"Bagaimana aku bisa membayangkan, melihatnya saja sudah membuatku mual. Aarrgghh.. kenapa untuk memiliki keturunan saja sesulit ini...!" erangnya seraya mondar-mandir di ruangan yang tidak terlalu luas itu.

"Paling tidak cobalah dulu, kami akan menunggumu di luar jika terjadi sesuatu kamu bisa menekan tombol darurat itu." Ucap dokter Faisal menyerah dan meningkatkan Darren sendirian di ruangan dokter Nadia.

Darren berusaha keras mencari cara agar ia bisa ereksi dan mengeluarkan benihnya tanpa harus membayangkan wanita, tapi sialnya ia selalu gagal. Hampir satu jam Darren Hayes di ruangan dokter Nadia, tanpa sengaja tangannya menyentuh secarik kain berwarna pink muda.

Cukup lama Darren memainkan kain itu yang menyerupai saputangan. Ketika hidungnya terasa gatal Darren menggerakkan telunjuknya pada hidung yang menjulang tinggi seperti perosotan di taman kanak-kanak. Tangannya yang terus-menerus menggosok hidung, tiba-tiba Darren menghirup sebuah aroma yang masih asing di penciumannya, dan aroma itu membentuk sosok seorang gadis yang ia peluk tadi di depan resepsionis. Ingatan Darren menerawang jauh hingga berhenti pada bola mata yang ia tatap beberapa jam yang lalu. Bola mata yang membawa kedamaian pada hatinya. Bola mata berwarna coklat kehitaman itu seolah menariknya hingga ke ruang paling dalam yang pernah ia temui.

Untuk yang pertama kalinya Darren merasa sesuatu yang panas menjalar seluruh tubuhnya. Indra-indra yang bahkan tidak pernah ia rasakan dan masih sangat asing untuk ia cerna. Tanpa permisi Darren Hayes merasa gairah yang sangat bergejolak, dengan detak jantung yang berdegup kencang Darren membuka celana dan melakukan apa yang otaknya perintahkan.

Darren terus mengingat keindahan mata yang seolah menatapnya itu dengan sangat lembut. Ketika perasaan yang masih asing ia rasakan, hal itu membuat nafasnya memburu dan mengalirkan hawa panas, dan saat itu pula lah untuk pertama kalinya Darren merasakan orgasme nya. Darren melakukan pelepasan dan menyemburkan cairan bening yang pekat dari juniornya ke sebuah wadah yang sudah ada di meja.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Janinmu adalah Benihku (hamil bayi CEO)   19 Ciuman Pertama Darren Hayes

    Darren begitu tidak berdaya, ia hanya dapat melihat semuanya dari jauh. Seharusnya ia ada sana, memeluk wanita itu dan membuatnya tentang, bukan malah disini dan hanya melihat semua kesakitannya."Cepat suruh dokter itu berhenti! Apa dia tuli!""Tenanglah, Tuan! Jika lukanya tidak ditutup itu akan infeksi!" tangkas Dokter Faisal. Ia semakin kuat menahan bahu Darren.Dokter itu dan dua pengawal lainnya sedang menahan bahu dan tubuh Darren agar tidak mendekati Uuna dan menghentikan pengobatannya. Mereka sampai kewalahan dibuatnya."Tapi Uuna kesakitan! Ayolah, meminta dokter itu menyingkir!" pinta Darren semakin frustasi. Darren hampir hilang kendali hingga mambuat pengawal dan dokter itu kewalahan.Darren ingin mendekat, tapi tidak bisa. Darren pasti akan muntah jika mendekati dokter wanita itu dan pastinya akan terlihat tidak cool di mata Uuna. Jelas Darren tidak mau itu. Ia ingin membuat Uuna terkesan dengan penampilan dan sikapnya yang gentle."Tidak bisa, itu sedikit lagi, Tuan. Co

  • Janinmu adalah Benihku (hamil bayi CEO)   18 Dalam Tawanan Darren Hayes

    "Kamu bisa teriak kalau mau, jangan ditahan!" Ujar pria itu berusaha kembali menenangkan Uuna. Dia tahu ini terasa sangat pedih."Ta-tapi itu perih! Biar aku sendiri!" Uuna menarik paksa kapas ditangan Darren. Tapi, pria itu menolaknya dengan tegas."No, sedikit lagi, oke!" desak Darren, dan Uuna pun mau tidak mau mengangguk.Tangan Darren, kembali terangkat dan mengarah ke arah pelipisnya dengan wajahnya yang semakin dekat dengan Uuna. Pria itu memonyongkan bibirnya, meniup dengan sangat hati-hati. Perlakuan lembut pria itu membuat pertahanan Uuna runtuh, bahkan pria ini tidak sekalipun membentak atau membalas serangan tangannya. 'Kenapa dia seperti ini? Sebenarnya apa maunya?' Uuna terus meringis menahan rasa perih yang seperti membakar kulitnya. Entah apa yang dioleskan oleh pria ini. Uuna ingin menangis, tapi apa alasannya? Pria ini sudah berjanji akan menjaga keluarganya, bukan? Tidak mungkin Uuna menangis hanya karena rasa perih. Dia tidak selemah itu!Darren semakin kuat meni

  • Janinmu adalah Benihku (hamil bayi CEO)   Bab 17 Jadilah Wanitaku

    Dengan tangan dan kaki yang penuh berlumuran darah, Aisyah berlari kencang mengejar mobil Daren yang sudah jauh membawa tubuh Uuna pergi. Wanita itu terus berlari mengerahkan seluruh tenaganya, memanggil nama keponakannya berulang kali."Uuna, tunggu Bibi, Uuna! Uuna…!" Wanita itu terus berlari kencang mengabaikan suara klakson yang terus memekakkan telinga agar ia minggir dan menjauh dari tengah jalanan.Akan tetapi, Aisyah tidak peduli, wanita itu terus berlari dan berlari meninggalkan jejak kakinya yang penuh dengan darah."Uuna!" Kakinya terseok-seok hingga tidak mampu lagi menopang tubuhnya, ia terkulai dan tersungkur dengan wajah yang menyentuh aspal. "Uuna!"Luna yang baru saja bebas dari cengkraman kedua algojo Darren Hayes langsung mengendarai motor matic milik salah satu pegawainya. Motor itu melaju sekencang mengejar mobil berlogo kuda loncat yang membawa tubuh Uuna. Ia ingin berhenti untuk menyematkan Aisyah, akan tetapi saa

  • Janinmu adalah Benihku (hamil bayi CEO)   Bab 16 Pemilik Hotel IH

    Suara bariton itu membuat semua orang menoleh ke arah sumber suara dengan tatapan penuh tanya. Siapa pangeran yang datang dengan kuda besi berwarna merah itu? Apa benar dia adalah ayah dari bayi yang dikandung oleh wanita ini? Bagaimana wanita ini mengabaikan pria setampan itu dan lebih memilih bekerja keras dan membanting adonan roti setiap hari?! Dan ada banyak lagi pertanyaan di benak penonton dan pengunjung yang datang. Tapi sayangnya, mereka semua hanya bungkam dengan mulut ternganga. Tidak ada satupun dari mereka berani menyuarakan isi pikiran mereka. Entah mengapa, pria itu langsung mendominasi keadaan. Pria itu memiliki aura penguasa yang tidak bisa diabaikan. Semua orang yang sedang bergelut dengan Luna pun tiba-tiba menghentikan serangan mereka. Luna tengah-tengah dengan tangan menjambak rambut keriting dan mencakar wajah wanita bergaun kuning, berusaha mengendalikan amarahnya. Jelas pria di hadapannya ini tengah

  • Janinmu adalah Benihku (hamil bayi CEO)   Bab 15 Benihku

    Beberapa hari kemudian."Kamu tenang aja, Uuna. Mungkin pemilik Hotel itu hanya menggertak kamu atas kelalaian yang kita lakukan, sekarang kamu lebih baik fokus sama bayi kamu aja, deh!" pinta Luna sambil mengaduk jusnya.Luna begitu mengkhawatirkan sahabatnya, dia bahkan tidak bisa fokus mengurus tokonya sendiri. Setiap hari hanya memastikan keadaan sahabatnya ini baik-baik saja. Luna bahkan memilih untuk tinggal di apartemen bersama dengan Una dan Bi Ai.Uuna hanya menatap makanannya nanar. Dirinya tidak bisa berpikir jernih dalam tiga hari ini. Jika terjadi sesuatu pada toko sahabatnya, entah apa yang bisa dia lakukan."Terkadang buaya bersikap cukup tenang sebelum dia mencapai mangsanya," ungkap Uuna.Faktanya, tidak akan ada orang yang akan menyia-nyiakan kesempatan yang sangat bagus, apalagi jika menyangkut soal ganti rugi. Ini perusahaan besar yang memiliki banyak keterkaitan dengan perusahaan-perusahaan lainnya yang juga tidak ingin d

  • Janinmu adalah Benihku (hamil bayi CEO)   Bab 14 Membuat Strategi

    Tubuh Uuna terkulai lemas dalam dekapan Hanun. Kembali mengingat jumlah denda sebesar dua puluh milyar kembali membuat Uuna tidak sadarkan diri. Hampir seluruh pengunjung toko menoleh ke arah sumber keributan. Sebagian bahkan ada yang berlari ke arah dimana Uuna duduk dan ikut panik melihat pemilik toko yang sering mereka lihat tidak sadarkan diri. "Ada apa ini?" "Kenapa dia pingsan? "Bagaimana keadaannya?" "Kenapa?" Dan ada banyak lagi pertanyaan dari para pengunjung toko. Bi Ai langsung mengambil alih tubuh Uuna dan memeluknya erat. Wanita setengah baya dengan kacamata kotak itu terlihat sangat cemas dengan linangan air matanya. Jika terjadi sesuatu pada keponakannya, ia lebih baik memilih mati! Untuk apa hidup jika tidak memiliki tujuan yang berarti, itulah yang ada di dalam benak Bi Ai. "Uuna, sebenarnya ada apa? Kenapa sampai seperti ini?" tanya bi Ai sambil terus mengusap wajah Uuna. Luna berlari kencang k

  • Janinmu adalah Benihku (hamil bayi CEO)   Bab 13 Dua Puluh Milyar

    "Ya, sepertinya begitu. Tuan Darren lebih mengerikan dengan senyum itu!" timpal dokter Faisal nyaris seperti gumam.Melihat kedua orang yang bersikap aneh, dengan mudah Uuna menerobos keluar dari pagar orang yang berdiri menghalangi pintu. Lagi pula, orang yang dibelakang tubuhnya diam saja tanpa suara.'Dan mereka sama gilanya dengan orang itu,' pikir Uuna.Uuna langsung berlari mengabaikan beberapa orang yang menatapnya penuh selidik. Sedangkan dokter Faisal dan Dokter Mifta mulai tersadar dari lamunan mereka."Tuan, anda baik-baik saja? Apa wanita itu bisa menyembuhkan Anda? Kenapa anda membiarkan wanita itu pergi begitu saja?"Semua pertanyaan itu terlontar dari bibir dokter Mifta dalam satu tarikan napas."Kita akan mendapatkannya, tapi dengan cara yang terhormat dan atas kemauannya sendiri," jelas Darren masih dengan senyum aneh di bibirnya.Senyum itu sebenarnya sangat menawan, tapi karena Darren Hayes hampir tidak

  • Janinmu adalah Benihku (hamil bayi CEO)   Bab 12 Kamu Milikku

    Darren meneguk habis air mineral dan membasuh wajahnya dengan handuk basah yang diberikan oleh dokter Faisal. Setelah melihat pasiennya lebih baik, dokter Faisal melakukan apa yang diperintahkan oleh Darren. Memastikan dokter Wanita itu telah selesai memeriksa Uuna, dan membawa kembali pasiennya ke dalam. "Apa kita harus menyemprot ruangan ini?" Tanya Dokter Mifta setelah dokter wanita itu pergi dan dan memberikan resep obat untuk dikonsumsi oleh Uuna. "Tidak perlu, Tuan Darren ingin melakukan terapinya sendiri," jelas dokter Faisal sedikit ragu. "Terapi? Dengan apa? Kita tidak memiliki apapun disini, dokter Sonya sudah membuat Tuan Darren memuntahkan isi perutnya," ujaranya masih tidak habis pikir. Jelas-jelas pasien mereka masih memiliki trauma itu. Dan sampai saat ini mereka masih belum memiliki solusinya. "Tubuh Nyonya itu!" tunjuk dokter Faisal pada Uuna yang masih terbaring lemah di atas ranjang dengan selang infus yang mengg

  • Janinmu adalah Benihku (hamil bayi CEO)   Bab 11 Uji Terapi

    "Tuan, tapi Nyonya ini harus segera diperiksa. Kasian bayi dalam kandungannya!" ujar dokter Faisal.Darren bangun dari posisinya berbaring, pria itu mulai melangkah mendekati tubuh Uuna yang masih terbaring lemah. Tanpa keraguan dan membuat dua dokter itu tercengang, Darren mengangkat tubuh Uuna dan membawanya ke dalam kamar pribadi pria itu yang ada di dalam kantornya."Pasien kita sudah sembuh hanya dengan kedatangan wanita itu," bisik dokter Mifta. Sekarang bukan hanya pasiennya yang syok, tapi juga dirinya."Kita masih harus mengujinya, Tuan Darren harus melakukan beberapa serangkaian tes untuk membuktikan bahwa beliau sudah benar-benar sembuh," timpal dokter Faisal tak kalah berbisik dengan pandangan yang selalu mengikuti langkah Darren yang saat ini sudah membaringkan tubuh Uuna dengan sangat hati-hati."Cari dokter wanita untuk memeriksa keadaan wanita ini!" pinta Darren. Pria itu merapikan selimut sampai menutup sebatas dagu.Darren m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status