Share

Karena Cinta

'Jangan sekarang, Nak,' batinku nyeri sambil tanganku mengusap perut yang mulai sedikit terlihat menonjol.

Aku merasa kedutan hebat di rahimku. Apa dia merasakan kehadiran ayahnya?

Saat rasa mual semakin menyiksa, aku menyobek sebungkus permen rasa asam. Sedikit membantu. Tapi perutku masih bergejolak. Si mungil yang bahkan baru sebesar biji kacang seperti berjumpalitan di dalam sana.

Aku kembali mendengar langkah kaki, kemudian seperti hantaman pada tembok tepat di belakangku. Hal itu membuatku berjengit pelan. Rasa takut membuatku memeluk diri lebih kuat.

Bukan, lebih tepatnya aku memeluk perutku, mencoba untuk membuatnya tenang.

"Tidak ada Gendhis di sini," suara Rizap sayup kudengar.

"Lalu siapa perempuan yang dari kemarin keluar masuk di halaman belakang? Kamu pikir aku bodoh?" Suara tajam Mas Bayu terdengar menahan geram.

"Itu Diana, perempuan yang dibayar Pak Mahmud untuk bersih-bersih," elak Rizal.<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status