Share

Cemburu

"Kamu mau makan apa?" tanya Mas Bayu. Tatapannya tak beralih dari jalan raya yang padat ileh kendaraan.

"Tidak," jawabku pelan.

"Anakku, apa dia tidak lapar?" Kali ini Mas Bayu menatapku sebentar.

Rasa hangat kembali memenuhi dadaku. Aku tersenyum. Semudah itu membuatku bahagia.

"Kenapa?"

"Hmm? Kenapa apanya?" Aku menoleh. Mengamati tangan kekarnya yang memegang setir.

"Kamu, senyum-senyum begitu."

"Nggak boleh?" rajukku.

Mas Ba

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status