Share

Bab 250

Penulis: Nikki
"Oke."

Setelah Petra pergi, Winda segera membereskan barang-barang yang tersisa.

"Nona, prosedur keluar rumah sakit sudah selesai ditangani. Kita bisa pulang sekarang."

Adeline mengangguk. "Oke."

Dia mengganti pakaiannya, lalu turun bersama Winda dan masuk ke mobil sebelum melaju pergi. Satu jam kemudian, mobil berhenti di pintu masuk rumah tua Keluarga Thomas.

Adeline dan Winda berjalan masuk bersama. Winda berkata sambil tersenyum, "Nona, berhubung kamu keluar dari rumah sakit hari ini, sebelum aku pergi tadi, Nyonya bilang dia akan masakkan sup ayam untukmu secara pribadi. Sekarang, supnya seharusnya sudah matang."

"Kesehatan Nenek juga kurang baik. Kamu seharusnya mencoba membujuknya."

Winda menggeleng. "Mana bisa aku membujuknya? Lagian, Nyonya memang ahli dalam masak sup. Kamu akan tahu setelah mencobanya. Koki di rumah tua juga belajar cara masak sup dari Nyonya. Meski hanya 80% mirip dengan yang dimasak Nyonya, itu sudah dapat banyak pujian."

"Oke. Kalau begitu, aku pasti akan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 268

    Ibunya Henry menatap Henry dengan tampang cemberut. "Tadi, aku mau ketemu sama dia, tapi kamu yang mengacaukannya. Aku sudah siapkan pidato yang panjang, tapi nggak sempat ngomong sepatah kata pun. Sayang banget."Henry pun tidak bisa berkata-kata dan menjawab, "Ibu, kamu jangan keseringan baca novel roman. Kalau memang bosan, cari kerja sana.""Aku nggak perlu kerja. Ayahmu mampu hidupi aku. Ngomong-ngomong, meski kamu melarangku ketemu sama dia hari ini, aku akan cari kesempatan untuk ketemu sama dia lain kali. Kamu bisa hentikan aku kali ini, tapi kamu nggak mungkin selalu ada di sisinya."Kali ini, tujuan utama kedatangannya adalah untuk bertemu dengan Adeline. Bagaimana mungkin dia pulang dengan tangan kosong?Henry terlihat tak berdaya. "Kamu nggak perlu khawatir. Dia benar-benar nggak menyukaiku."Dari detail interaksi terakhir Petra dan Adeline, ketika Adeline menatap Petra, Henry menemukan semacam kegembiraan dan perhatian yang hanya ditujukan terhadap orang yang disukainya.

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 267

    "Apa aku kenal kalian?" tanya Adeline."Bu Adeline, nyonya kami ingin ketemu sama kamu."Adeline melihat ke arah pria-pria berpakaian hitam itu menunjuk dan melihat sebuah Rolls-Royce terparkir di pinggir jalan. Alisnya pun berkerut. "Aku nggak kenal sama nyonya kalian, juga nggak akan pergi bersama kalian. Kalau kalian nggak segera pergi, aku akan lapor polisi."Melihat Adeline mengeluarkan ponselnya dari tas dan siap menelepon polisi, pria berpakaian hitam itu tetap tenang."Bu Adeline, apa kamu kenal dengan Henry?""Kenal, ada apa?""Dia putra nyonya kami."Adeline pun terdiam.Setelah menatap pria berpakaian hitam itu beberapa detik, Adeline akhirnya bertanya, "Apa hubungannya itu denganku? Henry itu memang karyawan perusahaanku, tapi kurasa aku nggak perlu ketemu sama ibunya. Lagian, gimana aku tahu kalau kalian bukan penipu?""Kalau Bu Adeline nggak percaya, hubungi saja Tuan Henry."Lima menit kemudian, Henry berlari menghampiri Adeline dengan terengah-engah. "Kak Adeline, maaf.

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 266

    Jika tidak dapat menemukan di mana mantan pacar Jessica menyembunyikan uang itu, kasus ini akan sulit dimenangkan.Setelah membaca berkas kasus beberapa jam dan Adeline hendak beristirahat, ponselnya tiba-tiba berdering. Melihat itu adalah panggilan dari Carissa, Adeline pun menjawabnya."Carissa, ada apa?""Adel, waktu berbelanja tadi, aku lihat video permintaan maaf Lesya padamu. Puas banget!"Adeline menunduk. "Emm, aku yang memintanya.""Dia benar-benar setuju?" Suara Carissa dipenuhi rasa tidak percaya."Dia mungkin lebih bersedia minta maaf di depan umum daripada masuk penjara.""Benar juga. Tapi, waktu bayangkan perempuan jalang itu akan segera menikahi Kaivan, aku masih merasa kesal."Seorang wanita simpanan yang menghancurkan hidup orang lain kini akan dijadikan istri sah karena bayi yang dikandungnya. Membayangkan hal itu saja langsung membuat orang marah. Terlebih lagi, Carissa juga mendengar dari Ichsan bahwa perusahaan teknologi Kaivan punya prospek bagus di tahun-tahun m

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 265

    Setelah Anita pergi, Adeline juga kembali ke kamarnya. Tepat saat dia menyalakan komputer dan bersiap-siap untuk bekerja, ponselnya tiba-tiba berdering. Melihat itu adalah panggilan dari nomor yang tidak dikenal, dia merasa sedikit terkejut dan mengangkatnya. "Halo? Siapa ini?""Adel, ini Kaivan."Adeline agak mengernyit. "Ada apa?"Mendengar nada tidak sabar dalam suara Adeline, hati Kaivan terasa getir. "Adel, video permintaan maaf Lesya sudah direkam. Besok, aku akan hubungi pihak reklame untuk tangkan video itu di seluruh kota.""Kamu nggak perlu beru tahu aku secara spesifik tentang ini.""Aku tahu."Kaiva tersenyum getir dan berujar, "Aku cuma ... pengen dengar suaramu."Mata Adeline berkilat dingin. "Kaivan, waktu kita masih bersama, kamu selingkuh sama Lesya. Setelah kamu akan menikah dengannya sekarang, kamu malah ganggu aku lagi. Perhatianmu nggak pernah tertuju pada orang di sisimu. Kamu nggak mencintaiku atau Lesya. Kamu cuma mencintai dirimu sendiri.""Selain itu, aku sud

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 264

    Petra mengangguk. "Emm. Nek, aku punya sebuah permintaan."Ketika Adeline selesai memotong semangka dan berjalan keluar dari dapur, Anita dan Petra sedang duduk di ruang tamu sambil mengobrol. Dia meletakkan semangka di meja kopi, lalu berkata kepada Petra, "Petra, makanlah semangkanya.""Oke."Setelah menghabiskan buahnya, Petra berdiri dan berkata, "Nenek, ini sudah lumayan larut. Aku juga sudah harus pulang. Maaf sudah repotin kalian hari ini."Anita tersenyum dan menyahut, "Sudah seharusnya kok. Waktu senggang kelak, kamu boleh sering-sering datang.""Oke.""Adel, antarlah Dokter Petra keluar.""Emm. Nenek pergi istirahat saja."Adeline mengikuti Petra ke gerbang dalam diam. Tepat pada saat Petra hendak masuk ke mobil, dia tak kuasa menahan diri untuk bertanya, "Petra, bukannya kamu bilang akan bujuk Nenek untuk biarkan aku kembali ke Graha Makmur? Kenapa kamu nggak bilang apa-apa waktu makan tadi?"Adeline awalnya masih menaruh harapan bahwa Anita akan membiarkannya pindah kembali

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 263

    Napas Petra tiba-tiba menjadi lebih cepat dan dia segera mengalihkan pandangannya."Ngomong-ngomong, kapan kamu akan pindah kembali ke Graha Makmur?"Adeline menggeleng dan menjawab, "Masih belum tahu. Nenek bilang aku paling nggak harus pulihkan diri selama sebulan. Dia suruh aku tinggal di rumah tua supaya bisa minta koki untuk siapkan makanan bernutrisi untukku."Petra pun terdiam. Dia akhirnya mengerti apa arti dari merugikan diri sendiri. Adeline baru tinggal di rumah tua selama beberapa hari dan dia sudah tidak terbiasa dengan kekosongan di seberang apartemennya. Jika Adeline benar-benar tinggal di sini selama sebulan, dia pasti tidak bisa menahan diri dan datang menemui Adeline setiap hari."Makan yang terlalu bernutrisi setiap hari juga bukan hal yang baik."Adeline mengangguk. "Aku juga berpikir begitu. Gimana kalau kamu ngomong langsung ke nenekku? Kamu itu kan dokter, dia pasti percaya sama kamu."Adeline juga benar-benar tidak ingin bolak-balik antara firma hukum dan rumah

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status