Share

Bab 286

Author: Nikki
Saat membuka pintu, Petra berdiri di sana dan bertanya sambil tersenyum, "Apa aku membangunkanmu?"

"Nggak, aku baru selesai cuci wajah dan sikat gigi."

"Kamu masih ingat sama penghargaan yang kamu janjikan padaku sebelumnya? Bukankah sudah saatnya kamu penuhi janji itu?"

Adeline tertegun sejenak, lalu menjawab, "Hari ini sudah lewat hampir setengahnya, memangnya kamu nggak merasa agak rugi kalau biarkan aku penuhi janji itu sekarang?"

Sebelumnya, Petra mengajukan permintaan agar Adeline berkencan dengannya selama sehari. Dengan begitu, dia akan membujuk Anita untuk membiarkan Adeline kembali ke Graha Makmur.

Petra telah melakukan bagiannya dan Adeline juga harus menepati janjinya.

"Nggak apa-apa. Kita masih punya waktu semalaman."

Melihat Petra yang bersikeras, Adeline menjawab, "Oke. Kalau begitu ... kamu sudah tahu mau kencan seperti apa?"

Begitu mengucapkan kata "kencan", Adeline merasakan jantungnya berdebar kencang dan pipinya memerah.

"Sudah. Hari ini, kamu temani aku belanja ba
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 288

    Kaivan melirik Lesya tanpa ekspresi. "Lesya, aku sudah setuju untuk menikahimu, sedangkan hubunganku dengan Adeline sudah berakhir. Kelak, jangan lakukan trik-trik kecil itu lagi. Kamu cuma akan terlihat seperti orang bodoh."Ekspresi Lesya seketika membeku. Dia menggigit bibir bawahnya tanpa sadar. "Aku mengerti."Kaivan tidak mengatakan apa-apa lagi dan langsung berbalik untuk pergi.Lesya hendak mengikutinya, tetapi ponselnya tiba-tiba berdering. Melihat itu adalah panggilan dari ibunya, dia mengerutkan kening dan baru menjawabnya setelah ragu sejenak. "Ibu, ada apa?""Lesya, gimana kabarmu di Kota Senara?"Lesya belum memberi tahu keluarganya tentang kehamilannya. Dia berencana untuk memberi tahu mereka di pernikahannya dengan Kaivan."Aku baik-baik saja. Kalau kalian? Gimana keadaan rematik Ayah akhir-akhir ini?""Dia baik-baik saja. Hari ini, aku telepon kamu karena ada yang ingin kukatakan."Hati Lesya pun tenggelam. "Ada apa?""Adikmu sudah lulus lebih dari setahun dan masih be

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 287

    Adeline menggeleng. "Sudah seharusnya aku masak makan malam sebagai tanda terima kasihku, tapi aku tetap harus bayar uang modifikasinya padamu."Melihat Petra berusaha menolak, Adeline melanjutkan, "Aku tahu uang itu mungkin nggak berarti banyak bagimu. Tapi, aku nggak ingin berutang terlalu banyak padamu."Dari mobil yang dikendarai Petra dan fakta bahwa dia dan Rosma adalah teman masa kecil, Adeline tahu bahwa dia bukan hanya seorang dokter biasa. Keluarga Hermanto adalah keluarga ternama dan berpengaruh di ibu kota. Bagaimana mungkin seseorang yang tumbuh besar bersama Rosma hanyalah orang biasa? Satu-satunya yang terpikirkan Adeline adalah Keluarga Suryata yang merupakan keluarga terbesar di ibu kota. Petra pasti berasal dari Keluarga Suryata dari ibu kota.Adeline tidak mengetahui banyak hal mengenai Keluarga Suryata, tetapi pernah mendengar Delon mengatakan bahwa Keluarga Suryata adalah keluarga terpandang di ibu kota. Bahkan dengan menggabungkan semua keluarga terpandang di Ko

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 286

    Saat membuka pintu, Petra berdiri di sana dan bertanya sambil tersenyum, "Apa aku membangunkanmu?""Nggak, aku baru selesai cuci wajah dan sikat gigi.""Kamu masih ingat sama penghargaan yang kamu janjikan padaku sebelumnya? Bukankah sudah saatnya kamu penuhi janji itu?"Adeline tertegun sejenak, lalu menjawab, "Hari ini sudah lewat hampir setengahnya, memangnya kamu nggak merasa agak rugi kalau biarkan aku penuhi janji itu sekarang?"Sebelumnya, Petra mengajukan permintaan agar Adeline berkencan dengannya selama sehari. Dengan begitu, dia akan membujuk Anita untuk membiarkan Adeline kembali ke Graha Makmur.Petra telah melakukan bagiannya dan Adeline juga harus menepati janjinya."Nggak apa-apa. Kita masih punya waktu semalaman."Melihat Petra yang bersikeras, Adeline menjawab, "Oke. Kalau begitu ... kamu sudah tahu mau kencan seperti apa?"Begitu mengucapkan kata "kencan", Adeline merasakan jantungnya berdebar kencang dan pipinya memerah. "Sudah. Hari ini, kamu temani aku belanja ba

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 285

    Carissa pun mengangkat alisnya dan berujar, "Kulihat, kamu juga tertarik sama dia. Memangnya kamu nggak berencana untuk tingkatkan kecepatan perkembangan hubungan kalian?""Tunggu saja sampai aku selesaikan kerjaanku akhir-akhir ini. Aku lagi nggak punya energi untuk pikirkan hal itu sekarang."Lagi pula, Adeline berencana untuk mengamati dulu hubungan Petra dengan Rosma. Jika Petra tidak memiliki kesadaran untuk menjaga jarak dengan Rosma, dia tidak akan memulai hubungan dengan Petra."Baiklah."Adeline baru saja terlepas dari hubungan terakhirnya. Memang agak terburu-buru baginya untuk memulai hubungan baru secepat ini.Tak lama kemudian, mobil Carissa tiba di dekat Graha Makmur. Ketika mereka hanya berjarak satu lampu lalu lintas lagi dari Graha Makmur, Carissa tiba-tiba melihat ke depan dan berkata, "Apa yang berdiri di depan gerbang apartemenmu itu Petra?"Adeline mengikuti arah pandangnya. Meskipun tidak bisa melihat wajah orang itu dengan jelas, dia punya firasat bahwa itu adala

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 284

    Adeline menggeleng dan menyahut, "Mungkin begitu. Tapi, biarkan saja dulu dia merasa bangga sekarang.""Hahaha, melihatnya begitu antusias sekarang, aku merasa agak lucu."Ekspresi Amanda pasti akan sangat menarik ketika dia akhirnya tahu bahwa Anita telah memberikan semua sahamnya kepada Adeline."Sudah malam, ayo kita pulang."Carissa mengangguk. "Oke. Lagian, ada banyak tamu yang sudah pergi. Nggak ada gunanya juga kita tinggal di sini lebih lama lagi."Keduanya meletakkan gelas mereka, lalu berpamitan pada Anita sebelum berjalan menuju pintu masuk hotel.Ketika melihat Adeline pergi tanpa melirik ke arah mereka, Shinta merasa sangat marah. "Delon, lihat putri kita yang luar biasa itu. Dia sama sekali nggak anggap serius kita sebagai orang tuanya. Mana ada putri seperti itu di dunia ini!"Shinta sengaja merendahkan suaranya karena takut orang lain akan mendengar dan menertawakannya. Akan tetapi, kemarahan yang meluap-luap dalam nadanya sama sekali tidak tersembunyi.Delon mengerutka

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 283

    Setelah menyapa Lesya dan saling bertukar LINE, Amanda pergi menyapa orang lain.Di sisi lain, ketika melihat Shinta memperkenalkan Lesya kepada Amanda, wajah Carissa langsung memerah karena marah. "Apa ibumu gila? Dia jelas-jelas tahu Lesya itu pelakor yang merusak hubunganmu dengan Kaivan, tapi dia malah memperkenalkannya kepada Amanda."Adeline menjawab dengan acuh tak acuh, "Baginya, Lesya itu koneksi yang bisa membuatnya mendekati Kaivan, juga bekerja sama dengan Nusa Tech. Apa yang Lesya lakukan nggak penting baginya.""Meski ingin kenalin koneksi ke Amanda, bukankah dia juga seharusnya pilih-pilih orang? Masa semua sampah diterima tanpa terkecuali?"Saat mengingat bahwa sekarang, wanita jalang seperti Lesya bisa terang-terangan menghadiri pesta bersama Kaivan dan bertemu banyak orang dari kalangan atas, Carissa sangat geram. Bukankah pelakor sepertinya seharusnya dipermalukan habis-habisan?"Selama itu membantu Amanda, dia nggak akan peduli orang itu sampah masyarakat atau buka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status