Share

Bab 408 

Author: Nikki
Tangan Lesya yang ada di sisi tubuhnya perlahan mengencang, lalu mengendur setelah beberapa saat.

"Benar, memang aku yang menarik perhatianmu, tapi bukankah kamu juga nggak tahan godaan dan menjalin hubungan denganku? Apa kamu kira kalau aku gugurkan anak ini, Adeline akan kembali padamu?"

Kaivan menatap Lesya dengan tatapan yang membuat Lesya merinding dan tanpa sadar mundur dua langkah. Meskipun Kaivan duduk dan dia berdiri, aura dingin yang dipancarkan Kaivan membuatnya merasa rendah diri. Saat akal sehatnya pulih kembali, rasa takut pun menerpanya.

Kaivan menatapnya dengan dingin dan berujar, "Kamu benar. Aku memang sudah buat kesalahan, dan Adeline nggak akan pernah maafkan aku. Jadi, aku nggak seharusnya biarkan kesalahan ini berlanjut."

Sebelumnya, Kaivan teringat betapa sulit masa kecilnya tanpa seorang ayah. Sekarang, jika dipikir-pikir lagi, daripada memiliki orang tua yang saling membenci, lebih baik anak itu tidak pernah datang ke dunia ini.

Ekspresi Lesya seketika berubah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Yani Suryani
walau dulu kaivan jahat sama Adeline tapi dia akhirnya sadar, tapi leysa makin menjadi dan gak merasa bersalah,gak rela kaivan dapat Mak Lampir kayak leysa, mudah"an leysa keguguran
goodnovel comment avatar
Rachma Nur
kaivan sadar kamu itu cuma di jadinan atm berjalan krn lesya tdk ingin hidup susah
goodnovel comment avatar
ELVIRA thoenger01
semoga lesya keguguran dan semua rencana lesya utk jerat kaivan hancur total
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 408 

    Tangan Lesya yang ada di sisi tubuhnya perlahan mengencang, lalu mengendur setelah beberapa saat."Benar, memang aku yang menarik perhatianmu, tapi bukankah kamu juga nggak tahan godaan dan menjalin hubungan denganku? Apa kamu kira kalau aku gugurkan anak ini, Adeline akan kembali padamu?"Kaivan menatap Lesya dengan tatapan yang membuat Lesya merinding dan tanpa sadar mundur dua langkah. Meskipun Kaivan duduk dan dia berdiri, aura dingin yang dipancarkan Kaivan membuatnya merasa rendah diri. Saat akal sehatnya pulih kembali, rasa takut pun menerpanya.Kaivan menatapnya dengan dingin dan berujar, "Kamu benar. Aku memang sudah buat kesalahan, dan Adeline nggak akan pernah maafkan aku. Jadi, aku nggak seharusnya biarkan kesalahan ini berlanjut." Sebelumnya, Kaivan teringat betapa sulit masa kecilnya tanpa seorang ayah. Sekarang, jika dipikir-pikir lagi, daripada memiliki orang tua yang saling membenci, lebih baik anak itu tidak pernah datang ke dunia ini.Ekspresi Lesya seketika berubah

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 407 

    Melihat kontrak yang diserahkan Herman, sorot mata Adeline agak bergetar. Dia menerimanya, lalu menjawab, "Baiklah, aku mengerti."Setengah jam kemudian, Adeline tiba di gedung Nusa Tech. Saat sampai di pintu masuk, dia melihat Kenny berjalan keluar.Pria itu mengenakan setelan jas hitam dan memiliki paras tampan. Di balik kacamata berbingkai emasnya, terdapat sepasang mata menawan yang ujungnya sedikit terangkat, tetapi tidak mengandung begitu banyak perasaan. Dikombinasikan dengan sikapnya yang acuh tak acuh, dia terlihat sangat dingin.Melihat Adeline, langkah kaki Kenny terhenti sejenak. Kemudian, dia segera mengalihkan pandangannya dengan dingin dan berjalan melewati Adeline.Adeline agak terkejut karena bertemu dengan Kenny di sini.Kenny adalah kakak seayah Kaivan dan presdir Grup Liangga saat ini. Dia selalu memandang rendah Kaivan yang merupakan seorang putra haram. Ketika Kaivan pertama kali memulai bisnisnya, dia juga diam-diam menyabotase Kaivan berkali-kali. Jika bukan kar

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 406 

    Tidak terdengar suara dari dalam. Adeline pun tidak tahu apakah Petra sudah tidur. Setelah menunggu beberapa saat di depan pintu, Adeline pun hendak pergi. Namun, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari dalam.Tak lama kemudian, pintu terbuka. Petra berdiri di ambang pintu dan menatap Adeline. Di bawah sorotan lampu, senyum Petra terlihat dipaksakan."Ada apa?" Melihat perilakunya yang aneh, hati Adeline menegang. "Petra ... kamu ... suasana hatimu lagi buruk?"Petra terdiam sejenak, lalu menatapnya sambil tersenyum masam. "Sejelas itu?"Dia mengira dirinya bisa menyembunyikan suasana hatinya dengan baik di depan Adeline."Emm. Ini sudah larut ... kamu ... mau makan sesuatu? Makanannya masih hangat." Saat berbicara, Adeline bersikap agak hati-hati, seolah-olah takut Petra akan menolak. Petra tidak ingin membuat Adeline khawatir. Meskipun tidak memiliki nafsu makan, dia tetap mengangguk."Oke." Petra mengikuti Adeline ke apartemennya. Kemudian, Adeline menyuruh Petra menunggunya

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 405

    "Nek, dari mana kamu punya ...."Sebelum Henry sempat mengucapkan kata sopir, panggilan itu sudah diakhiri. Dia lagi-lagi tidak dapat berkata-kata.Di sisi lain, Kamala memasukkan ponselnya ke dalam tas dan meminta sopir untuk mengantarnya kembali ke hotel. Setelah datang ke Kota Senara kali ini, dia setidaknya sudah yakin bahwa Petra belum berencana kembali ke ibu kota.Kamala sudah memberi Petra waktu lima tahun. Berhubung Petra masih belum bisa melupakan masa lalunya, jangan salahkan dia menggunakan cara-cara khusus untuk membantu Petra!Memikirkan hal ini, Kamala menghubungi nomor Simon Suryata, putra sulungnya. "Simon, beri tahu para pemegang saham untuk hadiri rapat di perusahaan pada pukul 2 besok siang. Pesankan juga tiket pesawat besok pagi dari Kota Senara ke ibu kota untukku.""Oke. Tapi, kenapa Ibu tiba-tiba mau adakan rapat pemegang saham? Apa Petra ... akan kembali?" Mendengar nada Simon yang hati-hati dan sedikit takut, Kamala tahu apa yang dipikirkannya."Jangan khawat

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 404

    Kamala mencibir, "Iya, iya! Sekarang, kamu sudah hebat dan bahkan nggak hormat lagi sama aku!"Ketika Petra meninggalkan rumah sebelumnya, Kamala mengira Petra hanya bertindak impulsif karena amarah sesaat. Setelah pikirannya terbuka, dia akan kembali ke ibu kota.Namun, setelah menunggu di ibu kota selama lima tahun, Petra masih saja tidak menunjukkan niat untuk kembali. Sampai mendengar dari Rosma bahwa Petra telah bertemu seorang wanita di Kota Senara dan berencana untuk bersamanya, Kamala tak bisa tinggal diam lagi dan datang ke Kota Senara.Kamala awalnya mengira masalah itu telah lewat lima tahun dan sikap Petra terhadapnya akan melunak. Sekarang, dia baru menyadari bahwa Petra masih menyalahkannya.Melihat kekecewaan di wajah Kamala, sorot mata Petra bergetar, tetapi dengan cepat kembali dingin seperti sebelumnya."Aku nggak pernah bersikap nggak hormat terhadapmu. Aku cuma nggak suka orang luar ikut campur dalam urusanku."Kamala merasa ada hawa dingin yang menjalar di hatinya.

  • Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik   Bab 403

    Ketika mencium aroma makanan dari apartemen Adeline, ditambah dengan fakta bahwa dia belum makan malam, perut Kamala pun keroncongan.Seusai memasak, Adeline keluar dari dapur dengan membawa piring berisi makanan. Saat melihat Kamala duduk di sofa ruang tamu, dia pun terkejut. Setelah tersadar kembali, dia mengangkat alisnya dan menatap Kamala. "Kalau nggak salah ingat, bukannya kamu suruh aku nggak usah pedulikan kamu? Kenapa kamu masuk kemari?""Kamu sengaja nggak tutup pintu. Bukannya itu berarti kamu mau biarkan aku masuk?"Adeline meletakkan piring di meja dan terkekeh."Bu Kamala, kamu berpikir kejauhan. Aku nggak tutup pintu supaya bisa dengar kalau kamu pingsan dan jatuh ke lantai. Kalau aku telat panggil ambulans, Petra akan salahkan aku setelah mengetahuinya."Kamala pun tidak bisa berkata-kata. Dia hanya mengerutkan bibirnya tanpa memberikan tanggapan. Bagaimanapun juga, dia telah masuk dan mempermalukan dirinya. Dia tentu saja tidak mungkin keluar lagi.Kamala menatap Adel

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status