Share

81. Kelilipan

"Kalo gitu saya permisi, pak. Terima kasih." Sekar undur diri. Sekar baru berani mengangkat kepalanya saat sudah membelakangi Broto. Matanya berkaca. Air matanya menggenang dari tadi. Lalu

Tes. Setetes air matanya jatuh. Buru-buru Sekar menyekanya. Sekar memejamkan matanya dan mengambil nafas panjang. 'Ini masih di sekolah. Sekar gak boleh nangis.' Sekar mengepalkan tangannya.

"Sekar," panggil Broto saat Sekar memutar handle pintu. Tangan Sekar terdiam.

"kapan pun kamu butuh, rumah om selalu terbuka untukmu. Kamu adalah anak dari sahabat baik om." Ucap Broto.

"Bapak tidak perlu repot-repot. Bahkan ayah saya saja tidak mengakui keberadaan saya. Saya permisi." Ucap Sekar kemudian keluar dari ruangan itu.

"Kar," Anna langsung menghampiri Sekar begitu melihatnya keluar. "Eh, lo kenapa nangis? Bokap gue gak marahin lo, kan?" Anna melotot melihat mata Sekar yang merah.

Sekar menyeka sudut matanya yang basah. "Kelilipan gue." Sekar te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status