Share

Bab 1095

Penulis: Musim Gugur
Panggilan diakhiri. Sonia mendorong pundak Reza. Namun, Reza malah meraih lengan Sonia, memasukkannya ke dalam pelukan. Kemudian, terdengar suara Reza. “Di balkon sana ada kolam renang. Nanti malam kita pergi saksikan bintang bersama!”

Sonia sungguh kesal ketika mendengar ucapannya. Dia spontan mengangkat kakinya.

Reza segera mengelak. Namun, gerakan gesit Sonia tetap berhasil melukainya. Raut wajah Reza berubah dalam seketika. Dia menatap Sonia dengan menggertakkan giginya. “Dasar kejam! Kalau kamu melukaiku, kamu pasti akan hidup dalam rasa menyesal selamanya.”

“Kata siapa aku mesti hidup bersamamu saja?” Sonia tersenyum sinis, lalu mendorong Reza, pergi meninggalkannya.

Reza menarik napas dalam-dalam berusaha untuk menahan rasa sakitnya. Kemudian, dia mengikuti langkah Sonia untuk keluar ruangan.

Ada sebuah ruang tamu di dalam lobi. Orang-orang sedang berkumpul di sana. Bondan datang bersama calon istrinya, Tiffany, ada juga Jason, Johan, Yusa dan kekasihnya ….

Sonia melirik mereka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Dyandra Mulya
Dih...ini lagi, wanita tapi gak bisa mikir layaknya wanita. Sonia itu sdh MUAK dgn Sikap Dominan & Sok BOSSY-nya REZA. Hati itu TDK bisa dipaksakan harus tetap CINTA, karena REZA sdh Terlalu KEJAM Perlakukan Sonia. Luka Tubuh bisa disembuhkan. Tapi Luka Hati? Tidak Mudah disembuhkan.
goodnovel comment avatar
Rini Angraini
jangan kepanjangan ngambeknya Sonia selama Reza sudah menyadari kesalahan nya ayo dong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2291

    Juno berdiri di samping Rose. Mereka sama-sama menyaksikan lampu di luar sana. “Wajar kalau kamu merasa sedih. Sebuah kebiasaan yang sudah bertahan sangat lama dan orang yang selalu berada di sisimu malah pergi secara tiba-tiba, wajar kalau kamu merasa sedih dan tidak nyaman ….”Juno memalingkan kepalanya melihat ke sisi perempuan itu. “Yang paling penting adalah gimana cara kamu menghadapinya?”Rose menggigit bibirnya. “Aku tahu. Aku punya prinsipku sendiri. Meskipun aku menyukainya, aku juga nggak boleh nggak punya batasan.”Sebelumnya Rose tidak percaya Devin akan mengkhianatinya, itulah sebabnya dia memeluk harapan untuk berbaikan. Sekarang Rose sudah membuat keputusan, dia pasti tidak akan menoleh lagi.“Jalan di depan sana masih sangat panjang. Barang yang kamu hilangkan akan kamu dapatkan dari tempat lain!” ucap Juno dengan suara lembut.Rose memiringkan kepalanya bersandar di atas pundak Juno. “Tiba-tiba aku merasa beruntung masih memilikimu. Aku bisa kehilangan Devin, tapi aku

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2290

    Sarima dan Pamela sedang duduk sembari mengobrol di samping. Ketika melihat anak-anak yang sedang menonton acara TV, mereka pun tersenyum sembari menggigit bibirnya.Ponsel Rose tidak berhenti menyala. Semuanya adalah pesan singkat ucapan selamat Hari Raya atau pesan Devin mengakui kesalahannya. Hanya saja, kali ini Rose bahkan kehilangan ketertarikannya untuk melihat.Tiba-tiba ponsel Rose berdering. Rose melihat sekilas, lalu mengambil ponselnya untuk berjalan keluar. Dia menerima panggilan dari teman sekolah yang memiliki hubungan sangat baik dengannya dulu, Mona. Sekarang, Mona masih berada di luar negeri. Begitu panggilan terhubung, terdengar suara lantang Mona dari ujung telepon. “Rose kesayanganku, selamat malam Hari Raya.”Rose tersenyum. “Apa kamu belum pulang?”“Belum. Ada pekerjaan yang agak buru-buru. Aku akan pulang setelah Hari Raya!” Mona berkata dengan tersenyum, “Apa setelah Hari Raya nanti, kamu dan Devin akan segera melangsungkan resepsi pernikahan kalian? Apa aku se

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2289

    Hanya saja, untung saja Rose datang hari ini. Ketika melihat gambaran memalukan itu, Rose benar-benar telah kehilangan harapan terhadap Devin. Jika tidak, Rose akan berbuat bodoh lagi!Rose ingin berterima kasih kepada Devin, yang mana telah membuatnya benar-benar patah hati dan menyerah!Rose menatap matahari yang telah tenggelam. Di malam Hari Raya ini, Rose meneteskan air mata terakhir untuk pria itu dan mengucapkan selamat tinggal pada orang yang diam-diam dia cintai selama hampir sembilan tahun!Anggap saja masa muda selama beberapa tahun itu telah dimakan binatang saja!Telapak tangan Juno terasa hangat dan bertenaga. Dia tidak mengatakan apa pun, lalu membawa Rose pulang ke rumah.…Sebelum memasuki pesawat, Juno menyeduh teh anti flu untuk Rose. Dia sudah duduk seharian di tengah embusan angin. Juno takut Rose akan flu saat Hari Raya nanti.Setelah memasuki pesawat, mungkin Rose merasa capek. Ditambah lagi dengan efek obat, Rose yang sedang bersandar di atas pundak Juno pun tel

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2288

    Ester dipukul hingga melangkah mundur. Ekspresi wajahnya kelihatan galak dalam seketika. Dia meraih botol alkohol, lalu pergi memukul Rose.Meskipun Juno sedang memukul Devin, dia juga memperhatikan gerak-gerik Rose. Ketika melihat tindakan sadis Ester, Juno langsung berlari kemari, lalu menendang botol alkohol di tangannya.Ester ditendang hingga terhuyung-huyung. Rose juga tidak melepaskannya begitu saja. Dia kembali mengangkat buket bunga untuk mengejarnya.Ester meronta hendak memberontak.Buket bunga di tangan Rose cukup besar dan memberinya keuntungan, membuat Ester sama sekali tidak bisa mendekat.Hanya dalam beberapa kali serangan, wajah putih mulus Ester sudah penuh dengan luka berdarah. Dia terus mundur dan menjerit kesakitan!Rose terus melakukan penyerangan dengan menghantam wajah Ester dengan buket bunga. Saat kelopak bunga mulai rontok, dia mulai memukul dengan batangnya.“Sudah lama aku tahu kamu bukan orang baik! Menggoda pacar orang lain itu memuaskan, ya? Kamu juga ng

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2287

    Ester masih berada di rumah Devin. Dia sudah mengenakan pakaian. Dia pun membersihkan kamar sebelah, kemudian juga membereskan ruang makan.Ester berjalan ke sisi pria yang sedang duduk di sofa. Ketika melihat wajahnya yang putus asa dan menderita itu, Ester pun mengerutkan keningnya dengan rasa bersalah. “Kak Devin, semua ini salahku. Maaf, aku nggak bisa mengendalikan perasaanku!”Devin tidak tahu harus berkata apa lagi. Dia hanya merasa menyesal saja. “Kamu pulang dulu sana.”“Aku nggak mau pulang!” Ester menatap Devin dengan takut. “Aku akan merasa lebih enak kalau dimarahi kamu. Kalau aku pulang sendiri, aku akan merasa semakin nggak nyaman lagi.”“Pulanglah. Biarkan aku tenangkan diriku dulu,” ucap Devin dengan serius.“Kak Devin, apa kamu masih suka sama Rose?” Kedua mata Ester kelihatan berkilauan.Devin merasa menyesal. “Dia pulang untuk temani aku merayakan Hari Raya. Tadinya kami masih bisa ….” Devin tidak melanjutkan omongannya.Devin masih menyimpan perasaan terhadap Rose.

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 2286

    “Di mana kamu?” tanya Juno dengan suara berat.“Aku lagi di jalan raya,” ucap Rose dengan menangis.“Kamu pulang dulu. Aku akan segera pergi cari kamu!” ucap Juno sembari mengambil mantel. Dia bergegas berjalan keluar.“Kamu rayakan Hari Raya di rumah sana. Aku baik-baik saja. Aku cukup tenangkan diri sejenak!” ucap Rose.“Kamu kembali ke apartemenmu dulu. Aku akan sampai sebelum langit gelap. Kamu jangan ke mana-mana, sudah dengar, belum!” Nada bicara Juno terdengar cemas. Dia berusaha menahan amarahnya.“Emm!” Rose mengangguk dengan menangis.Juno menggunakan koneksi Keluarga Liman untuk mengatur pesawat pribadi. Dia akan langsung terbang ke Kota Jembara.Setibanya Juno di Kota Jembara, langit sudah hampir gelap. Dia bergegas ke depan pintu apartemen Rose. Begitu pintu dibuka, isi ruangan kelihatan sangat gelap. Sepertinya tidak ada jejak keberadaan orang di dalamnya.Juno segera mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Rose. “Di mana kamu?”Suara Rose kedengaran serak. “Apa kamu sud

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status