“Tenang saja, kali ini aku nggak akan bohongi kamu!” Melvin tersenyum. “Aku sedang mengejar seorang wanita, tapi dia nggak suka sama aku, bahkan sudah menolakku berkali-kali. Besok adalah hari ulang tahunnya. Aku ingin memesan ruangan di Kasen untuk merayakan hari ulang tahunnya. Kamu bantu aku kasih kue tar untuk dia, ya?”“Kenapa kamu nggak kasih sendiri?” tanya Sonia dengan kebingungan.“Kalau aku kasih dia, dia pasti nggak mau terima!” Melvin mengangkat-angkat pundaknya menyatakan ketidakberdayaannya. “Padahal aku orangnya baik sekali, tapi kalian semua malah nggak suka sama aku. Sedih banget aku!”Melihat Sonia tidak berbicara, Melvin pun melanjutkan, “Kamu bisa pergi setelah mengantar kue, nggak akan ada yang bakal memaksa kamu untuk makan bareng. Meskipun ada, kamu juga nggak perlu ladeni mereka. Tenang saja, nggak akan ada orang yang berani mempersulitmu.”Sonia merasa dia seharusnya membantu Melvin, dia bisa menggunakan kesempatan ini untuk balas budi Melvin. “Oke, aku akan ba
Sonia tiba-tiba teringat dengan masalah keluarga Kelly, dia pun bertanya, “Apa ayahmu sudah pulang?”Kelly tersenyum santai, lalu menggelengkan kepala. “Nggak, bagus juga seperti ini. Setidaknya ibuku bisa hidup tenang, apalagi kakakku sudah pacaran, ibuku semakin senang lagi.”Saat berbicara sampai di sini, Kelly pun tersenyum.“Semuanya akan semakin membaik.” Sonia mengangkat kepalanya.Setelah mengetahui Sonia hendak menghadiahkan kue tar untuk temannya, Kelly pun membuat kue sendiri, dan menjualnya dengan harga jual pokok.Hanya saja Sonia tidak ingin menambah beban Kelly, dia sengaja mencari alasan, dan akhirnya Kelly menerima uangnya.Kelly masih merasa tidak enak. “Cuma kali ini saja, ya. Lain kali nggak boleh bayar lagi.”Sonia pun tersenyum. “Iya, iya, janji.”Kali ini Kelly baru bisa tersenyum. “Sering-sering cari aku, ya!”“Emm!”Tanpa menunda waktu, Sonia mengambil kue tar, dan kembali ke Imperial Garden.Kue tar buatan Kelly berukuran 10 inci dengan warna putih polos, dan
Pelayan membawa Sonia ke lantai delapan. Dia membukakan pintu, lalu memberi tahu orang-orang di dalam ruangan, “Nona Sonia sudah datang!”Saat ini Sonia sedang berdiri di belakang pelayan. Lampu di dalam ruangan remang-remang. Dapat terlihat ada lelaki dan wanita di dalam sana, tapi wajah mereka semua tidak terlihat jelas. Seseorang berjalan kemari, dan berbisik di telinga pelayan.Si pelayan menoleh lalu tersenyum pada Sonia. “Orang yang ulang tahun ingin kamu menyerahkan kue tar ke tangannya langsung. Dia juga ingin mendapat ucapan selamat ulang tahun dari kamu!”Sonia sedikit bingung dan bertanya, “Orang yang ulang tahun itu cewek, ya?”“Benar!” Si pelayan langsung menjawab, meski dia juga tidak tahu siapa yang sedang berulang tahun.Sonia berpikir, sepertinya wanita itu juga menyukai Melvin. Setelah mengetahui dia adalah utusan Melvin, wanita itu baru mengajukan permintaan seperti ini.Namun Sonia pun tidak keberatan dengan permintaan kecil ini. Lagi pula permintaan ini juga tidak
Jason terkejut dan mengikuti langkah Reza.Di dalam ruangan VIP 8801, Melvin sedang mencegat langkah Sonia. “Cuma bercanda saja, kamu marah, ya?”Raut wajah Sonia sangatlah datar. “Aku tahu aku sudah berutang budi sama kamu. Kalau kamu ingin kue tar, aku bisa kasih kamu, kok. Kamu nggak usah permainkan aku!”Melvin menyimpan senyumannya, dan menatap Sonia dengan serius. “Apa kamu kira aku kekurangan kue tar?”Sonia tersenyum sinis, “Kamu memang nggak kekurangan kue tar, kamu hanya ingin permainkan aku saja!”“Maaf!” Melvin mengerutkan kening, dan tatapannya berubah serius. “Aku nggak tahu kamu akan semarah ini! Sebenarnya aku hanya ingin minta kue tar dari kamu. Tapi aku takut kalau aku jujur, kamu malah nggak meladeni aku, makanya aku bohong!”Sonia kembali tersenyum sinis. “Tadi bukannya kamu bilang kamu nggak kekurangan kue tar!”Tatapan Melvin seketika berubah muram. Dia melirik orang-orang di dalam ruangan, lalu menyindir dirinya sendiri, “Betul, aku adalah penerus Keluarga Santos
Melvin berdiri di tempat sambil menatap kedua bayangan punggung yang semakin menjauh. Kemudian, pintu kembali ditutup.Raut wajahnya berubah datar. Beberapa saat kemudian, dia baru kembali duduk di sofa dengan terdiam. Entah apa yang sedang dipikirkan Melvin.Lewis datang menghampirinya dan bertanya, “Apa kamu suka sama cewek itu?”Melvin menengadah kepalanya untuk menatap Lewis. Beberapa saat kemudian, dia baru tersenyum. “Mana mungkin? Aku hanya memanfaatkan dia untuk memancing emosi Reza saja. Apa kamu nggak merasa seru?”Setelah mendengar omongan Melvin, Lewis pun berkata, “Jangan kelewatan!”Melvin hanya tersenyum menandakan ketidakpeduliannya. “Kamu kira aku takut sama dia?”Selain merasa tidak berdaya, Lewis pun kehabisan kata-kata lagi. “Kak Melvin, kamu memang yang paling hebat!”“Pergi sana!”Tiba-tiba Melvin menyadari ada orang yang hendak membawa pergi kue tar di atas meja, dia pun segera menjerit, “Kembalikan kue tar kepadaku!”Orang itu menyerahkan kue tar kepada Melvin.
Reza menyipitkan matanya, hatinya terasa sangat kesal. Dia tidak sanggup berpikir dengan kepala dingin lagi. “Aku marah karena kamu adalah wanitaku, tapi kamu malah melakukan hal sebodoh ini. Kamu sudah mempermalukan aku!”Belum sempat Reza menyelesaikan ucapannya, raut wajah Sonia tampak memucat, dan air matanya menetes semakin deras lagi.Sepertinya omongan Reza sudah terlalu berat. Dia sendiri bahkan tidak mengerti kenapa dia bisa bersikap semarah ini.Lampu di dalam mobil sangatlah redup, ditambah lagi kedua pasang mata yang saling bertatapan, alhasil suasana semakin canggung lagi. Tak lama kemudian, Sonia tidak mengatakan apa-apa, dan membuka pintu untuk menuruni mobil.Sonia bahkan tidak menoleh sama sekali. Dia terus berjalan dengan punggung tegap, dan menghilang di dalam kegelapan.Reza masih bersandar di dudukan mobil sambil mengisap rokok, berusaha untuk menenangkan emosinya.Entah sudah lewat berapa lama, Reza baru kembali ke ruang VIP. Raut wajahnya yang sangat muram itu me
Sonia sudah duduk satu jam lebih di depan balkon. Dia merasa sangat penat, dan suasana hatinya juga sangat buruk. Dia sendiri juga tidak tahu kenapa dia bisa merasa kacau. Apa karena dia sudah mengakhiri hubungannya dengan Reza atau emosi lantaran difitnah Reza?Pesan singkat yang dikirim Sonia setengah jam lalu bagai ditelan bumi saja. Reza tidak membalasnya sama sekali. Mungkin Reza tidak berniat untuk membalasnya.Sonia merasa sangat marah, bersedih, kecewa, dan hampa. Dia bahkan kehilangan minat untuk melahap es krim kesukaannya.Untung saja Sonia tidak pernah menyukai Reza. Sekarang meski mereka sudah berpisah, dia juga tidak merasa bersedih.Iya, benar! Sonia berusaha memendam amarahnya. Dia seharusnya merasa beruntung lantaran tidak menyukai Reza, dan Reza juga tidak pantas disukainya!Hatinya terasa sangat penat. Dia mengotak-atik ponsel, dan berpikir kapan akan keluar dari rumah ini, kembali tinggal di rumahnya sendiri atau tinggal di rumah Juno?Mungkin Sonia seharusnya pinda
Kelly menyadari ranjang dan meja belajar itu seperti baru saja, dia pun segera bertanya, “Ini semua baru dibeli?”“Nggak, kok!” Sonia takut Kelly akan membayarnya lagi, dia pun sengaja berkata, “Tempat tidur dan meja belajar ini memang sudah ada dari dulu. Sepertinya pemilik rumah ini belum pernah menggunakannya.”Akhirnya Kelly bisa menghela napas lega. Dia duduk di atas ranjang dan berkata, “Kalau kamu buang-buang duit kamu lagi, lebih baik aku tinggal di hotel saja.”Kemudian Kelly melirik sekeliling dan berkata, “Bukankah kamu bilang hanya sewa satu kamar saja? Kalau aku tinggal di sini, apa pemilik rumah akan marah?”“Kamu tenang saja. Aku sudah minta izin sama pemilik rumah. Dia nggak masalah, kok!”“Baguslah kalau begitu!”Kelly tersenyum lalu berdiri. “Aku traktir kamu makan nanti malam.” Selesai berbicara, Kelly langsung menambahkan, “Jangan tolak aku lagi!”Sonia mengangkat-angkat alisnya. “Oke, oke, kamu yang traktir!”Mereka berdua pergi ke restoran sekitar. Saat makan, Kel
Sonia segera membalikkan tubuhnya. Dia menyadari di bawah cahaya gelap, sesosok bayangan tubuh menerjang ke sisinya dengan memegang dua botol asam sulfat di tangannya. Satu di kiri dan satu di kanan. Kemudian, dia melemparkannya satu per satu ke sisi Sonia dan yang lain.“Sayang!” Reza segera berlari menarik Sonia ke dalam pelukannya. Dia menggunakan mantelnya untuk membungkus Sonia.Pada saat bersamaan, tubuh besar Morgan juga berdiri di depannya. Ketika melihat Sonia ditarik pergi oleh Reza, dia langsung menarik tangan Theresia, memutarkan tubuhnya melindungi Theresia di dalam pelukannya.Pada akhirnya, hanya tersisa Hallie sendiri. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri botol asam sulfat di depan wajahnya.“Hallie!” Sonia mendorong Reza, langsung melompat untuk menendang botol asam sulfat, kemudian jatuh menindih di atas tubuh Hallie.Botol asam sulfat yang satu lagi melayang bergesekan dengan kepala mereka berdua, lalu menghantam ke atas mobil Reza. “Bamm!” Terdengar suara ledak
Saat Morgan kembali ke ruangan VIP, Reza pun telah tiba.Tadinya Hallie duduk di samping Sonia. Begitu Reza datang, dia pun langsung duduk di samping Morgan.Saat melihat Morgan telah kembali, Hallie segera berkata dengan tersenyum, “Kak Morgan, masakan sudah datang, rasanya benar-benar enak!”Morgan tidak membalas, melainkan melihat Reza. “Kapan kamu datangnya?”“Baru saja!” Reza tersenyum tipis, lalu menuangkan segelas alkohol untuk Morgan. “Arak hasil fermentasi Bos. Coba dicicip!”Sonia berkata, “Aku juga ingin minum!”Reza menuangkan setengah gelas untuk Sonia. “Cuma segini saja.”Daripada tidak ada, Sonia juga tidak boleh serakah. Dia menuangkan setengahnya ke gelas Hallie. “Sebelumnya saat di Istana Fers, aku lihat kamu jago minum. Cuaca sudah dingin. Ayo, kita minum bersama untuk menghangatkan tubuh.”Hallie tersenyum malu. “Aku itu memaksakan diriku buat minum. Sebenarnya aku gampang mabuk.”Mereka minum sembari mengobrol. Saat Reza mengobrol dengan Morgan, dia juga tidak lupa
Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, “Kamu masih belum pergi?”Seingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin
Sonia tersenyum. “Mana lagi yang kamu suka? Pilih beberapa lagi.”Hallie segera menggeleng. “Yang satu ini sudah cukup mahal!”Pramuniaga memberi tahu Hallie mengenai cara perawatan perhiasan. Hallie mendengar dengan sangat serius, lalu bertanya dengan suara kecil, “Berapa harga perhiasan ini?”Pramuniaga berkata, “Anggota VIP biasanya dapat diskon 2%. Setelah diskon, harganya 31.320.000.000!”Hallie menarik napas dalam-dalam.Perhiasan terasa berat di tangannya.Dania mengantar kepergian mereka. Saat melihat Morgan yang menuruni mobil, dia pun berkata dengan kaget, “Kalian jadikan Tuan Morgan sebagai sopir kalian? Perhiasanku ini memang pantas dijual ke kalian!”Morgan tersenyum datar. “Nona Dania memang pintar bicara. Pantas saja Sonia bisa tenang menyerahkan semuanya untuk dikelolamu.”“Aku merasa sangat terhormat bisa mendapatkan kepercayaan Bos!” Dania tersenyum lembut. “Asalkan dia nggak mengusirku, seumur hidupku, aku akan mengikutinya!”Setelah mereka berbasa-basi sejenak, Soni
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me