Kelly berpikir sejenak. Nada bicaranya terdengar tulus. “Aku bersalah sama kamu atas masalah tiga tahun lalu. Aku tahu perbuatanku nggak benar. Meskipun kamu mau salahin aku, aku juga nggak bakal marah, kok!”Jason menatap Kelly, laly berkata, “Malam itu, kamu menyerahkan dirimu kepadaku karena kamu merasa bersalah sama aku atau karena kamu suka sama aku? Jujur.”Di bawah pandangan bola mata hitam si pria, kali ini Kelly tidak bisa menyembunyikan perasaannya lagi. Dia langsung berterus terang, “Aku nggak ingin Yerin kesampaian. Aku lebih nggak ingin Yerin … bersamamu!”“Itu berarti kamu suka sama aku?” Senyuman di wajah Jason semakin lebar lagi. “Sejak kapan kamu mulai menyukaiku?”Bola mata Kelly sedikit bergerak. Dia berpikir dengan saksama, lalu menggeleng. “Aku nggak tahu.”Jason pun tersenyum ketika melihat tingkah laku lugunya. Dia menghela napas dengan perlahan, “Dasar bodoh! Aku tidak bermaksud untuk menyalahkanmu. Malam itu, aku mengira orang itu adalah kamu. Aku merasa sangat
“Iya, daftarkan pernikahan kita!” Jason tersenyum. “Kita saja sudah punya anak. Tentu saja kita mesti segera menikah. Kita daftarkan pernikahan kita dulu. Nanti kita bahas masalah resepsi pernikahan kita dengan perlahan!”Kelly segera menggeleng. “Cepat sekali! Orang tuamu saja masih belum menyetujuinya. Kita nggak boleh menikah begitu saja.”Kening Jason berkerut. “Kalau begitu, kita mulai dari pacaran dulu. Kamu juga masih belum merasakan masa pacaran. Aku akan tebus semuanya!”Mengenai hal ini, Kelly bisa menerimanya. Mereka berdua memang tidak pernah berhubungan dengan baik-baik. Melalui proses berpacaran, mereka baru bisa mengetahui jelas apakah mereka cocok atau tidak!Jason tahu Kelly sudah menyetujuinya. Ujung bibirnya spontan melengkung ke atas. Dia memeluk Kelly dengan erat, lalu mencium bibir lembut si wanita. Kelly bersandar di dalam pelukan Jason. Akhirnya simpul di hatinya sudah terbuka. Dia memejamkan matanya memberi balasan lembut kepada Jason.Hati Jason yang diberi r
Ciuman yang diberikan Jason sangat lembut. Apalagi dipadukan dengan suara rintik hujan, membuat hati terasa semakin bergejolak lagi.Kelly sungguh merasa capek, tetapi dia tidak tega untuk mendorong Jason. Dia hanya bisa mengikuti kemauan Jason saja, memeluk erat pundaknya, membalas Jason dengan hangat.…Saat langit sudah mulai terang, Kelly kembali bangun. Saat ini, cuaca di luar sana sudah cerah. Cahaya matahari yang bersinar setelah hujan itu membuat Kelly malas untuk membangkitkan tubuhnya.Jason membuka pintu berjalan ke dalam ruangan. Dia sudah mengenakan kemeja berwarna putih, kelihatan semakin menawan saja.Kelly terus menatap Jason, tidak mengalihkan pandangannya.Jason membungkukkan tubuhnya, kemudian berkata dengan suara lembut, “Bangun, Sayang. Aku bawa kamu main ke luar!”Suara Kelly kedengaran serak. “Ke mana? Sudah berhari-hari aku nggak ketemu Yana. Aku pengen ketemu Yana!”“Akhir pekan ini milik kita berdua. Besok malam aku akan bawa Yana pulang.” Jason mencium pipi K
Jason menggendong Yana untuk meninggalkan halaman. Saskia kembali mengejar, lalu berpesan, “Kalian jangan main sampai larut malam. Yana mesti tidur tepat pada waktunya!”“Selain itu, pesan teman-temanmu untuk jangan merokok. Jangan biarkan Yana mengisap asap rokok. Tidak bagus buat kesehatannya!”“Nanti malam cuaca agak dingin ….”“Sudahlah, Ibu!” Jason memotong ucapan Saskia. “Aku itu ayah kandungnya. Aku akan perhatikan semua pesanmu. Kami permisi dulu. Kamu tidak usah tunggu Yana!”Jason membawa Yana ke dalam mobil. Saskia hanya bisa melambaikan tangannya kepada Yana, melihat mobil melaju pergi.Tetiba hati Saskia terasa hampa. Dia berkata pada suaminya yang berdiri di belakang, “Kalau kita rebut secara paksa, kira-kira kemungkinan menang kita tinggi tidak?”Aldrich menghela napas. “Susah untuk diprediksi. Sepertinya kalau kita tidak menerima Kelly, Jason tidak akan mengizinkan kita untuk bertemu dengan Yana lagi!”Mendengar ucapan itu, amarah Saskia langsung membeludak. “Aku rasa d
“Selamat, Kak Jason. Sekarang kamu sudah menang! Kamu bisa dapat istri dan anak dalam sekaligus!”“Aku masih tidak mengerti. Siapa yang bisa jelaskan kepadaku? Kenapa anaknya Kelly bisa jadi anaknya Kak Jason?”“Kelly, sudah seharusnya kamu beri penjelasan kepada kami. Sejak kapan kamu meniduri Kak Jason? Bahkan Kak Jason sendiri juga tidak tahu!”“Berita ini cukup heboh. Aku berencana untuk viralkan berita ini!”Jason memarahi teman-temannya dengan tersenyum. “Bisa tidak kalian jangan heboh sendiri? Kalau ada pertanyaan, kalian bisa tanya aku, tidak usah tanya Kelly!”Kelly sungguh merasa canggung saat ini. Dia menarik Sonia ke balkon.Bondan berkata dengan tersenyum, “Kak Jason, waktu itu siapa yang peringati aku untuk jauhi Kelly? Kamu ini tidak setia kawan sekali! Ayo, jujur, siasat apa yang kamu gunakan hingga bisa mendapatkan Kelly?”Jason tersenyum. Kali ini, senyuman di wajahnya semakin lebar lagi. Dia duduk di samping Reza, lalu mengatakan, “Reza, perkenalkan, ini putriku, Yan
Sonia berkata, “Sebenarnya aku merasa kondisi sekarang cukup pas. Saat kamu memantapkan hatimu, itu berarti kamu sudah berhasil lolos dari ujian. Kamu bisa mendalami hubungan kalian tanpa perlu berpikir terlalu banyak!”Kelly memalingkan kepalanya untuk menatap Sonia. “Terima kasih, Sonia. Serius! Sejak awal, kamu selalu mendukung dan memahamiku. Kalau nggak ada kamu, mungkin aku nggak bisa bertahan sampai saat ini!”“Bukan.” Sonia menggeleng. “Meski tanpa aku, akhirnya juga akan seperti sekarang. Aku hanya membuatmu memahami isi hatimu saja.”Kelly berpikir sejenak, lalu tersenyum.“Oh, ya, Ranty masih belum tahu masalah ini. Hari ini sudah terlalu malam. Lain hari aku ajak dia ketemuan. Dia pasti akan gembira banget!” ujar Sonia.Kelly mengangguk. “Oke!”Johan dan Frida datang telat. Ketika melihat Sonia sedang berada di balkon, Frida pun menghampirinya. Tak lama kemudian, Kelly mendengar Jason mulai memamerkan putrinya kepada Johan.Kelly sungguh tidak sanggup melihat tingkah Jason!
[ Yana sama seperti kamu kecil dulu. Dia suka menendang selimut ketika lagi tidur. Nanti dia malah masuk angin! ][ Ayahmu tidak bisa tidur. ]Jason menunduk untuk membaca isi pesan. Dia pun memalingkan kepalanya untuk menatap Kelly. “Gimana kalau begini saja, kita biarkan Bibi Linda untuk menjaga Yana di hari biasa. Kemudian, kita antar Yana ke rumah orang tuaku di akhir pekan. Mereka sangat menyukai Yana!”Kebetulan Jason dan Kelly bisa menikmati dunia milik mereka berdua di akhir pekan.Kelly mengangguk. “Boleh, kok!”Namun, Jason tidak memberi jawaban pasti kepada ibunya, melainkan membalas.[ Aku akan usahakan untuk bujuk Kelly. Tunggu kabarku. ][ Saskia: Apa kamu tidak bisa ambil keputusan? ][ Jason: Tidak bisa. ]Saking emosinya, Saskia tidak menghiraukan Jason lagi.…Sonia dan Reza baru pulang setelah Kelly dan yang lain pulang. Begitu sampai di rumah, Reza langsung menindih Sonia di dinding dan memberinya ciuman penuh gairah. Dia seolah-olah memiliki maksud lain.Beberapa s
Ada sebuah rapat pada jam sembilan pagi. Saat rapat, para petinggi perusahaan merasa semakin tegang saja ketika melihat tingkah laku presdir mereka. Dari tadi Jason memangku si anak perempuan sembari menghiburnya dan mendengar isi rapat.Anak perempuan yang berusia sekitar dua tahun itu kelihatan sangat patuh. Dia duduk di atas pangkuan Jason dengan memegang pena, mencoret-coret di atas kertas.Dari wajah anak itu, seharusnya anak itu adalah milik presdir mereka? Jangan-jangan ini anak yang disembunyikan pak presdir?Kenapa mereka tidak pernah mendengar kabar itu sebelumnya?Apa yang mesti mereka lakukan? Pura-pura tidak tahu atau memberi ucapan selamat?Kalau memberi ucapan selamat, apa mereka mesti memberi amplop sebagai hadiah pernikahan dan untuk anaknya?Mereka semua kesulitan untuk fokus dalam rapat hari ini!Sepertinya hanya Howard yang duduk di samping Jason saja yang kelihatan terus tersenyum.Setelah rapat berakhir, Jason menggendong Yana, lalu berkata, “Kalian jangan heboh s
“Sudah hampir pukul sembilan!”Sonia mengerutkan keningnya dengan kesal. “Tadinya aku berencana bangun pagian untuk pergi ke rumah. Tandy sudah hampir ujian akhir semester. Aku ingin memeriksa bagian mana yang ketinggalan, biar bisa beri bimbingan belajar buat dia.”Sonia menengadah kepalanya menatap Reza, lalu berkata dengan tersenyum, “Aku ini bukan guru bimbel yang bertanggung jawab. Untung saja Kak Diana nggak marah.”Reza mencubit pipi Sonia. “Kamu itu guru bimbel yang direkrut dengan susah payah. Meski dia marah, dia juga bisa memendamnya saja.”“Kamu malah berani ngomong lagi! Dia melakukannya juga demi kamu!” dengus Sonia dengan ringan.“Kalau begitu, demi balas budi kepada Kak Diana, aku pergi ajari Tandy saja?”Sonia kepikiran dengan gambaran paman dan keponakan yang sedang mengajar dan belajar itu. Tiba-tiba dia tertawa.Reza menggendong Sonia. “Hari ini kita tidak pulang. Kamu sudah sibuk gara-gara masalah Hallie. Hari ini kita tidak usah melakukan apa-apa, kita kembali ke
“Jangan kemari. Kalau tidak, kalian bukan hanya tidak bisa dirawat di rumah sakit saja, kalian bahkan tidak bisa tinggal di Kota Jembara lagi!” Nada bicara Reza terdengar datar. “Aku sudah cukup memberi kalian muka dengan membiarkan kalian tinggal di Kota Jembara. Seharusnya kamu mengerti!”“Aku mengerti! Aku mengerti!” Hendri berkata, “Aku tahu apa yang sudah aku lakukan. Aku mengerti kalau kamu berbelas kasihan kepada kami!”“Kalau kamu mengerti, mohon jauhi Sonia. Jangan ganggu dia lagi!”“Tuan Reza!” Hendri berkata dengan buru-buru, “Waktu itu aku mengantar Sonia untuk melakukan pernikahan bisnis dengan Keluarga Herdian. Sekarang hubungan kalian sebaik ini. Aku tergolong telah berbuat baik. Bisakah dilihat dari masalah itu, kamu membantuku sekali lagi?”Kening Reza berkerut. Dia berkata dengan suara dingin, “Kenapa Sonia bisa punya ayah sepertimu!”Hendri sungguh merasa malu. “Aku tidak menjadi seorang ayah yang baik. Aku sungguh bersalah pada Sonia. Aku berharap kelak aku memiliki
“Meskipun jelek, aku tetap menyukainya!” Reza memeluk Sonia ke dalam pelukannya. “Aku tahu masalah hari ini di luar dugaan, tapi kalau kejadian ini terulang lagi, aku berharap kamu tidak maju ke depan lagi!”Bagaimana kalau barang itu adalah bom? Siapa tahu ….Sonia memiringkan kepalanya bersandar di pundak Reza. “Waktu itu, aku nggak berpikir terlalu banyak. Cella menargetkanku. Nggak mungkin aku melibatkan Hallie.”“Cella memang bodoh. Padahal dia tahu alasan Keluarga Tamara bisa menjadi seperti sekarang, dia masih saja berani untuk tidak melepaskanmu!” Tatapan Reza kelihatan dingin. “Dia itu takut aku akan melupakannya. Bagus juga dia bisa datang, aku tidak akan melepaskannya lagi!”Sonia tidak menganggap masalah Cella. “Cukup usir dia dari Kota Jembara saja. Jangan kotori tanganmu demi dia.”“Aku akan mengatasinya!” Reza mengecup wajahnya. “Tidurlah!”Sonia berbaring di atas ranjang. Reza juga ikut berbaring di sisinya. Dia meniup punggung tangan Sonia sembari merangkul Sonia ke da
Aska memelototinya. “Saat siang tadi, kamu bilang kamu bisa mengambil keputusan!”Jemmy berkata dengan lantang, “Kamu malah percaya sama omonganku agar kamu menemaniku main catur?”Aska terdiam membisu.Jemmy tersenyum. “Jujur saja, kamu juga tahu sendiri temperamen Morgan. Apa kamu tidak takut Hallie akan menderita nantinya?”“Tidak takut. Aku merasa tenang bisa menikahkannya dengan keluargamu!” balas Aska.“Kamu baru saja menemukan Jeje. Sekarang kamu malah buru-buru ingin menikahkannya. Sebenarnya apa yang sedang kamu pikirkan?” Jemmy tersenyum dingin.Aska segera berkata, “Aku hanya ingin menetapkannya saja. Tentu saja aku tidak buru-buru dalam soal pernikahan.”“Tenang saja, cucuku itu masih belum punya pacar! Biarkan Julia pulang dulu, tes DNA lebih penting!” balas Jemmy.Saat mengungkit soal Julia, Aska pun tidak berbicara lagi.Di sisi tangga, Hallie yang sudah mengganti pakaian baru dan hendak menuruni tangga kedengaran perbincangan mereka berdua. Dia menggigit bibirnya dan ke
Setelah tiba di bawah gedung apartemen, Theresia mengambil tasnya dan menuruni mobil. “Mengenai isi perbincangan hari ini, aku akan suruh anggotaku untuk memasukkannya ke dalam kontrak. Saat hari Senin nanti, aku akan kirimkan kontrak perpanjangan untuk kami. Setelah kamu baca dengan saksama, kamu baru kirim kembali kepadaku.”“Baik!” Roger tersenyum lembut.Roger ikut menuruni mobil. Dia melihat wanita yang sedang berpamitan dengannya, lalu spontan berkata, “There, kita sudah kenal selama ini. Seharusnya kamu mengerti perasaanku kepadamu, bisa tidak kamu beri aku satu kesempatan?”Roger mengeluarkan sebuah cincin berlian dari dalam sakunya. “Cincin ini sudah lama bersamaku, tapi aku nggak punya keberanian untuk mengutarakan perasaanku. There, hari ini mungkin aku sedikit gegabah, tapi aku pasti bukan impulsif!”Cuaca hari ini sangat dingin. Lampu jalan memancarkan cahaya dingin, memancar ke atas berlian. Bahkan, berlian itu juga terasa sedikit dingin.Theresia berkata dengan suara lem
Morgan mengangguk. “Kalau begitu, kita pulang dulu!”Sonia berpesan, “Jangan beri tahu Kakek!”“Aku mengerti!” balas Morgan, lalu membalikkan tubuhnya pergi mengendarai mobilnya. Hallie berpamitan dengan Sonia, Theresia, dan yang lain, kemudian memasuki bangku samping pengemudi.Saat Theresia melihat mobil berjalan pergi, dia mengalihkan pandangannya, lalu bertanya pada Sonia, “Apa tanganmu sakit?”“Nggak sakit lagi. Hanya luka kecil saja. Kamu juga cepat pulang sana!” Sonia tersenyum tipis.Theresia berkata dengan khawatir, “Cella memang gila. Meski dia telah dibawa ke kantor polisi, dia juga nggak akan ditahan terlalu lama. Kamu sendiri mesti lebih hati-hati. Orang seperti itu biasanya akan melakukan hal tanpa memperkirakan akibatnya.”“Aku akan melakukannya!” balas Sonia.“Kalau begitu, aku pergi dulu!” Theresia melambaikan tangannya kepada Sonia. Dia memalingkan kepalanya melihat Roger. “Ayo, kita pergi.”Reza baru kembali dari menelepon. Dia berkata pada Sonia, “Kita ke rumah saki
Sonia segera membalikkan tubuhnya. Dia menyadari di bawah cahaya gelap, sesosok bayangan tubuh menerjang ke sisinya dengan memegang dua botol asam sulfat di tangannya. Satu di kiri dan satu di kanan. Kemudian, dia melemparkannya satu per satu ke sisi Sonia dan yang lain.“Sayang!” Reza segera berlari menarik Sonia ke dalam pelukannya. Dia menggunakan mantelnya untuk membungkus Sonia.Pada saat bersamaan, tubuh besar Morgan juga berdiri di depannya. Ketika melihat Sonia ditarik pergi oleh Reza, dia langsung menarik tangan Theresia, memutarkan tubuhnya melindungi Theresia di dalam pelukannya.Pada akhirnya, hanya tersisa Hallie sendiri. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri botol asam sulfat di depan wajahnya.“Hallie!” Sonia mendorong Reza, langsung melompat untuk menendang botol asam sulfat, kemudian jatuh menindih di atas tubuh Hallie.Botol asam sulfat yang satu lagi melayang bergesekan dengan kepala mereka berdua, lalu menghantam ke atas mobil Reza. “Bamm!” Terdengar suara ledak
Saat Morgan kembali ke ruangan VIP, Reza pun telah tiba.Tadinya Hallie duduk di samping Sonia. Begitu Reza datang, dia pun langsung duduk di samping Morgan.Saat melihat Morgan telah kembali, Hallie segera berkata dengan tersenyum, “Kak Morgan, masakan sudah datang, rasanya benar-benar enak!”Morgan tidak membalas, melainkan melihat Reza. “Kapan kamu datangnya?”“Baru saja!” Reza tersenyum tipis, lalu menuangkan segelas alkohol untuk Morgan. “Arak hasil fermentasi Bos. Coba dicicip!”Sonia berkata, “Aku juga ingin minum!”Reza menuangkan setengah gelas untuk Sonia. “Cuma segini saja.”Daripada tidak ada, Sonia juga tidak boleh serakah. Dia menuangkan setengahnya ke gelas Hallie. “Sebelumnya saat di Istana Fers, aku lihat kamu jago minum. Cuaca sudah dingin. Ayo, kita minum bersama untuk menghangatkan tubuh.”Hallie tersenyum malu. “Aku itu memaksakan diriku buat minum. Sebenarnya aku gampang mabuk.”Mereka minum sembari mengobrol. Saat Reza mengobrol dengan Morgan, dia juga tidak lupa
Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, “Kamu masih belum pergi?”Seingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin