Yoko menatap Tasya dengan bingung, “Kamu nggak senang karena tas dan kalung yang aku belikan untuk kamu palsu? Kamu sekarang nggak suka karena aku miskin?”Tasya tidak tahu mengapa pria itu masih bisa bicara dengan begitu lantang. Mata Tasya sudah menunjukkan rasa jijik, “Aku bukan nggak suka karena kamu miskin, tapi karena kamu kotor. Kamu sudah tidur dengan Rani. Kamu bahkan ambil uangnya. Bisa-bisanya kamu bilang kamu hanya cinta sama aku?”Raut wajah Yoko berubah drastis, dari yang bingung jadi panik, “Tasya, apa yang kamu bicarakan? Aku nggak ada hubungan apa-apa dengan Rani. Dia suka sama aku, tapi aku sudah tolak dia.”Tasya tidak bicara, dia hanya mengeluarkan ponselnya dan memutar rekaman suara untuk Yoko. Begitu mendengar suara Rani, wajah Yoko langsung jadi pucat pasi. Dia tampak linglung, lalu wajahnya memerah karena marah.“Dari mana kamu dapat rekaman itu?” tanya Yoko.“Kamu nggak perlu tahu dari mana aku dapatkan rekaman ini. Aku hanya ingin tanya apa benar yang Rani kat
“Argh!”Rani yang berteriak kesakitan. Pergelangan tangannya yang terangkat terkena piring cangkir kopi yang terbang entah dari mana. Seiring dengan suara ‘prang’, tas serta piring itu jatuh ke lantai. Rani spontan mundur sambil memegang tangannya yang sakit.Beberapa pengunjung kafe seketika menoleh dengan kaget dan melihat Sonia berdiri di samping pagar pembatas sambil menatap Rani dengan dingin.Begitu Rani melihat orang itu adalah Sonia, dia secara naluriah menunjukkan rasa takut. Dia bahkan tidak berani berteriak kesakitan. Tanpa sadar dia langsung bersembunyi di belakang Yoko.Sonia turun dari lantai atas dan menatap Yoko dengan dingin, “Jangan ganggu Tasya lagi. Cepat pergi dari sini!”Wajah Yoko sebentar memerah sebentar memucat. Dia melihat ke arah Tasya dengan tatapan memohon, “Tasya, perasaanku tulus padamu. Kamu tahu itu lebih baik daripada siapa pun, kan?”Rani menarik lengan Yoko, “Kak Yoko, ayo pergi!”Yoko tidak mau pergi. Dia juga tahu kalau dia pergi hari ini, maka di
“Karena dia nggak pantas, kenapa kamu masih saja mengunci diri di kamar demi pria seperti itu?”“Aku sedang introspeksi diri, kenapa aku bisa sebodoh itu.”“Itu salahnya, jangan salahkan dirimu. Dia mungkin nggak sesedih kamu. Untuk apa kamu siksa dirimu sendiri? Mungkin saja dia sudah bahagia dengan Rani. Kamu malah belum bisa melepaskan perasaanmu itu,” kata Sonia.Suara Tasya tercekat, “Iya juga, ya. Mungkin saja mereka sekarang sudah bersama.”“Jangan buat Tandy dan nenek khawatir. Kamu sekarang keluar dari kamar dan makan sesuatu. Makan yang manis-manis, kamu akan merasa lebih baik,” bujuk Sonia.Tasya sesenggukan, “Oke, aku keluar sekarang. Terima kasih, Sonia.”“Sama-sama.”Sonia menutup telepon. Sesaat kemudian, Tandy mengiriminya pesan yang isinya hanya sebuah emotikon acungan jempol. Kelihatannya Tasya sudah turun ke bawah dan makan.Tasya dan Yoko benar-benar sudah putus. Sonia pun menelepon Juno dan memintanya bersiap untuk mengakhiri Kontrak dengan Hana Jewelry.Namun, seb
Jordan spontan mundur selangkah. Wajahnya menjadi agak pucat. Dia melihat pria di depannya lagi dan bertanya, “Siapa kamu?”Sorot mata Reza begitu dingin, dia pun mengucapkan namanya dengan perlahan, “Reza Herdian.”Awalnya Jordan tidak menyadarinya. Dia hanya merasa nama itu terdengar familiar. Namun, begitu dia ingat siapa Reza serta apa yang ada di balik nama itu, ekspresinya langsung berubah drastis.Jason dan yang lainnya sudah berjalan mendekat. Bondan memegang botol bir di tangannya, lalu dia berkata dengan dingin pada Jordan, “Aku nggak pukul orang yang nggak punya nama. Siapa namamu?”Kedua kaki Jordan seketika lemas tak bertenaga, dia bahkan hampir berlutut. Kemudian, dia berkata sambil mundur, “Salah paham, ini salah paham. Aku nggak tahu ini tempat Pak Reza. Aku yang nggak punya mata.”Saat bicara, Jordan langsung mengangkat tangan dan menampar dirinya sendiri, “Aku sudah mengganggu Pak Reza dan yang lainnya. Aku pantas mati!”Pada saat ini, Sera sudah datang dengan satpam
Sonia bertanya, “Bagaimana dengan dia?”“Pak Reza masih ada urusan yang harus diselesaikan. Pak Reza minta Bu Sonia pulang dulu,” jawab Robi.Sonia mengangguk. Kasen sangat dekat dengan Imperial Garden. Selain itu, jalan yang melalui kedua tempat itu adalah jalan utama, dengan lampu jalan yang terang benderang. Biasanya Reza tidak datang, Sonia juga pulang sendiri. Hari ini Reza sengaja meminta Robi menunggu di sini untuk mengantar Sonia kembali ke Imperial Garden. Mungkin karena Reza takut Jordan akan datang cari masalah dengannya lagi.Meskipun lagi marah, Reza tetap memikirkan keselamatan Sonia. Sesampainya di Imperial Garden, rumah dalam kondisi gelap gulita. Untuk sesaat, hati Sonia terasa kosong.Sonia mengerti mengapa Reza marah. Reza sakit hati mendengar Tasya ditindas oleh Yoko dan Rani. Dia marah Sonia menyembunyikan hal ini darinya, terutama karena Melvin juga membantu dalam masalah Sonia memukul Rani.Padahal ini masalah keluarga Herdian. Namun, Reza malah tidak tahu apa-ap
Jordan tinggal di rumah sakit selama dua hari. Dia tahu kalau Reza tidak akan melepaskannya. Namun, hal pertama yang dia terima adalah pemberitahuan pemutusan kerja sama serta surat pengacara dari Arkava Studio. Studio tersebut menuntut Jordan menggunakan King untuk melakukan promosi. Jordan dituntut ganti rugi sebesar 20 miliar sesuai dengan biaya iklan promosi desainer kelas satu Arkava Studio. Selain itu, Arkava Studio juga mengeluarkan pemberitahuan ke seluruh bidang kalau Arkava Studio telah mengakhiri kerja sama antara kedua pihak dan tidak akan pernah bekerja sama lagi.Jordan hanya bisa tercengang. Apa hubungan masalah ini dengan Arkava Studio? Apakah Arkava Studio juga mendengarkan perintah Reza?Pukulan Reza datang dengan begitu cepat. Nyaris di hari yang sama, semua partner bisnis mengumumkan kalau mereka akan berhenti bekerja sama dengan Hana Jewelry.Selain itu, ada artikel di internet yang mengungkapkan kalau Hana Jewelry menghindari pajak di tahun-tahun awal dan menggun
Mandy merasa agak aneh ketika dia menerima perintah dari Juno untuk menghentikan kerja sama dengan Hana Jewelry. Kedua perusahaan telah bekerja sama selama beberapa tahun, tidak ada ketidaknyamanan dalam kerja sama tersebut. Entah mengapa Juno tiba-tiba ingin menghentikan kerja sama ini. Sekalipun Hana Jewelry menggunakan nama King untuk promosi, selama ini Juno juga hanya menutup sebelah mata, tidak pernah perhitungan dengan Hana Jewelry. Mengapa sikap Juno tiba-tiba berubah?Dalam beberapa hari berikutnya, Hana Jewelry terkena berbagai macam skandal. Mandy otomatis mengira Juno telah mendapat informasi lebih awal. Sehingga pria itu menghentikan kerja sama dan menarik garis batas jelas dengan Hana Jewelry.Jordan telah tertekan selama beberapa hari terakhir. Semangat serta arogansinya telah lama menghilang. Dia yang sekarang justru merendahkan diri dan memohon, “Soal perhiasan perusahaan kami palsu itu tuduhan palsu. Sama sekali nggak ada hal seperti itu. Ada orang sengaja menyiksa ak
Ada banyak keributan di luar. Sementara itu, Tasya yang merupakan tokoh utama dalam insiden ini sama sekali tidak tahu situasi di luar. Dia tidak tahu kalau pamannya membantunya melampiaskan amarah, dia juga tidak tahu kalau keluarga Rani akan bangkrut.Tasya dalam suasana hati yang buruk. Dia juga tidak ingin ke mana-mana. Karena itu, dia mengundang Sonia untuk ke rumahnya dan menemaninya.Sonia pergi ke sana dengan taksi. Hanya ada Tasya dan neneknya di rumah. Sang nenek sedang menonton drama di ruang tamu. Begitu melihat Sonia datang, dia langsung menyambut dengan ramah, “Sonia.”“Halo Nenek,” sapa Sonia sambil tersenyum.“Ayo ke sini.” Lysa menjawab dengan gembira. Dia menepuk kursi di sampingnya dan meminta Sonia duduk. Kemudian, dia bertanya, “Bagaimana kabarmu akhir-akhir ini?”Sonia mengangguk, “Baik, Nenek.”Lysa berkata dengan lembut, “Aku dengar dari Tasya kamu kerja paruh waktu untuk bayar uang kuliah. Benar-benar anak yang baik dan pintar. Kalau ada waktu luang sering-seri
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi
Kedua mata Sonia berkilauan. Mengenai alasannya, sepertinya dia bisa menebaknya.Jemmy melanjutkan, “Aska merindukan Julia. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memanggil Julia pulang. Kalau dia melakukan tes DNA sekarang, kemudian ternyata Hallie bukan Jeje, apa dia masih punya alasan untuk memanggil Julia pulang?”Kening Sonia berkerut. “Bagaimana kalau bukan? Apa Bibi Julia akan merasa ditipu oleh Pak Guru? Dia akan semakin membenci Pak Guru saja?”Jemmy menghela napas. “Selama beberapa tahun ini, mereka juga bukannya tidak pernah salah. Aska tidak bisa berpikir panjang lagi. Dia hanya ingin bertemu dengan Julia.”Ponsel Sonia berdering. Dia melihat Sonia sekilas, lalu pergi ke samping untuk mengangkat telepon. “Paman Reza!”Reza bertanya, “Kamu lagi di mana?”“Aku lagi di rumah Pak Guru!”“Aku ke sana sekarang!” Reza sedang mengendarai mobil. “Oh, ya, tadi Ibu telepon aku. Katanya tadi sore Hallie keluar, katanya mau jalan-jalan di sekitar. Hanya saja, dia masih belum pulang.
Hallie menggeleng. “Ketika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!”Aska menatap Hallie dengan ramah. “Anak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.”“Ibuku?” tanya Hallie dengan penasaran.“Iya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!” Suara Aska terdengar terisak-isak. “Selama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!”Mata Hallie memerah. “Aku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!”Saat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia