Sonia mengerutkan keningnya, langsung berjalan menghampiri si wanita dan bertanya, “Memangnya kamu lihat kami berdua lagi peluk-pelukan?”Si wanita terkejut refleks memalingkan kepalanya. Ketika melihat tatapan sinis Sonia, dia pun tersenyum lalu berkata, “Aku cuma bercanda … bercanda, doang!”Selesai berkata, si wanita langsung berlari dengan terburu-buru.Sonia membawa sekotak bubur ke dalam kamar. Saat ini si wanita sedang minum. Ketika melihat Sonia berjalan ke dalam, dia pun langsung memiringkan badannya berlagak tidak melihat Sonia.Sonia juga tidak meladeninya, langsung berjalan meletakkan kotak bubur ke atas meja, kemudian menyuapi Yandi.Selesai makan, kebetulan dokter datang untuk melakukan pemeriksaan. Sonia pun mengisi termos.…Bondan datang untuk menjenguk teman yang mengalami cedera. Saat Bondan berjalan ke lorong, dia menemukan bayangan tubuh yang agak familier baginya. Dia pun mempercepat langkahnya ingin menyapa Sonia, tapi dia malah melihat Sonia menenteng termos lal
Reza berdiri dengan kedua tangan di dalam saku celana. Bayangan tubuhnya semakin menjauh. Sonia berusaha untuk mengejarnya, dan tiba-tiba si lelaki membalikkan badannya dan bertanya dengan nada menyindir, “Ternyata yang di dalam kamar itu kakekmu?”Sonia merasa bersalah. Dia menunduk, lalu berkata, “Maaf, aku sudah bohongi kamu. Aku nggak pergi ke Atria.”“Siapa dia?” tanya Reza.“Temanku.”Reza tersenyum sinis. “Kamu bahkan bisa tidur seranjang sama seorang teman?”Sonia terkejut, spontan mengerutkan keningnya. Tapi dia tidak menjelaskan.Melihat reaksi Sonia, Reza pun semakin murka lagi. Dia teringat malam di saat Sonia pergi waktu itu, Reza merasa sangat panik lantaran khawatir Sonia bertemu dengan orang jahat. Reza bahkan khawatir kakak sepupunya tidak datang tepat waktu untuk menjemput Sonia. Dia khawatir terjadi masalah dengan keluarga Sonia. Reza bahkan kepikiran untuk mengendarai mobil pergi mencari Sonia di Atria.Namun Sonia malah mengelabuinya. Reza pun merasa semua yang dik
Dua jam lalu, mereka sedang rapat bersama. Tiba-tiba Reza menerima panggilan, dan menyuruh Chandra untuk memimpin rapat, kemudian langsung meninggalkan rapat.Gina berkata, “Sudah kembali. Pak Reza sudah kembali dari satu jam lalu. Tapi raut wajahnya jelek banget, sepertinya dia lagi marah.”Biasanya Reza jarang emosinya. Gina ingat waktu itu suasana hati Reza tidak bagus, dia pun sempat emosi berhari-hari. Kali ini sepertinya masalah lebih serius lagi.“Kenapa?” tanya Chandra dengan tidak kebingungan. Jelas-jelas Reza baik-baik saja sewaktu rapat tadi.Gina menggeleng. “Nggak tahu, suasana hatinya sudah jelek semenjak pulang tadi.”Chandra mengerutkan kening, lalu berjalan pergi.Saat sore hari, Reza tidak keluar dari kantor. Celine membawa beberapa dokumen, lalu bertanya pada Gina, “Apa Pak Reza sudah makan siang?”“Belum, aku ingin pesanin makanan buat Pak Reza, tapi Pak Reza bilang dia nggak mau.”Celine berpikir sejenak, lalu mengetuk pintu.“Masuk!” Suara si lelaki terdengar sang
Saat Sonia berbaring di atas ranjang, waktu pun sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Dia dapat mencium aroma si lelaki di dalam selimut. Sonia spontan mengambil ponsel, lalu mengetik.[ Aku nggak seharusnya bohongin kamu. Maaf, kami cuma teman biasa saja. ]Sonia mengira Reza sudah tidur saat ini. Tak disangka, dia malah membalas dengan secepat ini.Dia segera mengambil ponselnya, dan raut wajahnya semakin memucat.[ Nggak usah jelaskan sama aku. Dengan hubungan kita, kamu nggak perlu jelaskan apa-apa. ]Sewaktu di rumah sakit waktu itu, Sonia pun terluka dengan ucapannya. Tapi begitu kembali ke Imperial Garden, momen kebersamaan mereka terus muncul di benaknya. Sonia merasa Reza hanya sedang emosi saja.Jadi Sonia memberanikan diri untuk mendekati Reza. Namun setiap tulisan yang dibalas Reza seolah-olah sedang menamparnya.Benar apa kata Reza. Sonia sudah menyalahartikan hubungan mereka. Dia sudah salah paham dengan statusnya.…Keesokan harinya, Sonia kembali bekerja di Kasen.Jas
Si lelaki melirik wajah Sonia, lalu mengangguk. “Keluar sana!”Sonia membawa nampan mengikuti langkah Sunny. Setelah sampai di tempat yang agak sepi, Sunny baru berpesan, “Tamu di ruangan itu namanya Pak Zein. Kelak kalau kamu melayani ruangan itu, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatian.”“Pak Zein biasanya akan dilayani oleh wanita pendamping tetap, kamu jangan asal perkenalkan orang lain sama dia. Kalau dia pesan minuman, kamu mesti buka di hadapannya. Kalau dia nggak manggil, jangan masuk ke ruangannya.”Sonia mengiakan, “Aku sudah ingat!”“Emm, kamu cukup layani ruangan 6616 saja. Mengenai yang lain, kamu nggak usah urus. Kak Wulan sudah berpesan kepadaku untuk menjagamu. Kalau ada urusan, kamu bisa cari aku,” ucap Sunny dengan tersenyum.Sonia pun tersenyum. “Terima kasih, Kak Sunny.”Dua hari kemudian, Reza datang berkunjung ke Kasen. Sera datang menyapanya, “Sonia lagi di lantai enam untuk gantiin jadwal Wulan. Aku akan panggil dia naik sekarang.”Jason menyalakan rokok, lal
Bondan duduk di seberang Reza. Ketika melihat pelayan yang memasuki ruangan diganti menjadi Devi, dan melihat Reza bahkan tidak mengangkat kepalanya ketika Jason mengungkit nama Sonia, Bondan yakin telah terjadi sesuatu di antara mereka.Mungkin semuanya berhubungan dengan panggilannya waktu itu. Kemudian Reza menang dua kali pada ronde berikutnya, tapi raut wajahnya masih terlihat sangat datar. Semua orang sedang mengobrol dengan senangnya, tapi dia malah terlihat sangat murung.Beberapa hari kemudian, terkadang Reza akan datang ke Kasen. Kalau bukan bermain kartu dengan Jason, dia pun duduk sendirian di sofa. Dia tidak pernah sekali pun mengungkit nama Sonia.Jason merasa mereka berdua sepertinya benar-benar sudah putus.Biasanya ekspresi Reza terlihat sangat datar. Tidak ada yang bisa menebak apakah dia sedang gembira atau sedih. Jadi orang yang tidak tahu masalah tidak menyadari ada yang aneh dengan dirinya. Hanya saja, sebelumnya Reza sudah membulatkan tekadnya untuk tidak meroko
“Bagus, bagus, gimana kabar keluargamu?” tanya Yandi.“Semuanya baik-baik saja.” Si lelaki tersenyum. “Adik perempuanku juga sudah kuliah tahun kedua.”Yandi bertanya, “Kenapa kamu bisa ada di sini?”Adiknya Jimmy membalas, “Kaki ayahku patah karena jatuh dari atas gunung. Sekarang dia lagi diopname. Aku lagi jaga dia.”“Ohh!” balas Yandi, lalu mengeluarkan uang dari sakunya. “Aku cuma bawa segini saja. Kamu ambil sana. Beri aku nomor rekeningmu, biar aku transfer kamu.”Si lelaki terkejut. “Apa yang lagi kamu lakukan?”Yandi berkata, “Orang tuamu susah payah membayar uang sekolah kamu dan adikmu. Sekarang ayahmu malah masuk ruang sakit. Aku dan kakakmu adalah teman yang sangat baik. Anggap saja ini uang dari kakakmu.”Si lelaki kembali menolak pemberian Yandi. “Terima kasih. Tapi nggak usah, kami punya duit, serius!”“Kamu baru tamat kuliah, dan belum dapat kerjaan. Dari mana kamu punya uang?” Yandi tidak percaya.“Serius!” Si lelaki tersenyum bodoh. “Kakakku selalu mengirim uang untu
Yandi menyuruh anak buah untuk melanjutkan penyelidikan. Hasil penyelidikannya pun sudah keluar. Kelima rekening itu menerima transferan dari nomor rekening yang sama.Ketika melihat nama itu, Yandi spontan mengangkat kepala sambil memejamkan matanya. Tubuhnya tiba-tiba menjadi gemetar.Sonia! Yandi sungguh membencinya lantaran dia tidak peduli dengan kematian teman-temannya. Yandi membenci Sonia lantaran dia selalu bersikap dingin seolah-olah masalah itu tidak berhubungan dengannya!Saat mereka berdua bertemu, Sonia juga hanya terdiam membisu dan menerima semua caci maki Yandi.Selama beberapa tahun ini, Yandi hidup keluyuran. Yandi merasa dengan hidup seperti ini, dia baru bisa menebus semua kesalahannya. Dia sungguh tidak menyangka Sonia bahkan menghidupi begitu banyak orang.Atas dasar apa Yandi memarahi Sonia? Atas dasar apa?!Si lelaki mengepal erat tangannya. Dia merasa kesal dengan dirinya sendiri. Saking kesalnya, Yandi bahkan menampar wajahnya sendiri.Leon berjalan mendekati
Sonia segera membalikkan tubuhnya. Dia menyadari di bawah cahaya gelap, sesosok bayangan tubuh menerjang ke sisinya dengan memegang dua botol asam sulfat di tangannya. Satu di kiri dan satu di kanan. Kemudian, dia melemparkannya satu per satu ke sisi Sonia dan yang lain.“Sayang!” Reza segera berlari menarik Sonia ke dalam pelukannya. Dia menggunakan mantelnya untuk membungkus Sonia.Pada saat bersamaan, tubuh besar Morgan juga berdiri di depannya. Ketika melihat Sonia ditarik pergi oleh Reza, dia langsung menarik tangan Theresia, memutarkan tubuhnya melindungi Theresia di dalam pelukannya.Pada akhirnya, hanya tersisa Hallie sendiri. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri botol asam sulfat di depan wajahnya.“Hallie!” Sonia mendorong Reza, langsung melompat untuk menendang botol asam sulfat, kemudian jatuh menindih di atas tubuh Hallie.Botol asam sulfat yang satu lagi melayang bergesekan dengan kepala mereka berdua, lalu menghantam ke atas mobil Reza. “Bamm!” Terdengar suara ledak
Saat Morgan kembali ke ruangan VIP, Reza pun telah tiba.Tadinya Hallie duduk di samping Sonia. Begitu Reza datang, dia pun langsung duduk di samping Morgan.Saat melihat Morgan telah kembali, Hallie segera berkata dengan tersenyum, “Kak Morgan, masakan sudah datang, rasanya benar-benar enak!”Morgan tidak membalas, melainkan melihat Reza. “Kapan kamu datangnya?”“Baru saja!” Reza tersenyum tipis, lalu menuangkan segelas alkohol untuk Morgan. “Arak hasil fermentasi Bos. Coba dicicip!”Sonia berkata, “Aku juga ingin minum!”Reza menuangkan setengah gelas untuk Sonia. “Cuma segini saja.”Daripada tidak ada, Sonia juga tidak boleh serakah. Dia menuangkan setengahnya ke gelas Hallie. “Sebelumnya saat di Istana Fers, aku lihat kamu jago minum. Cuaca sudah dingin. Ayo, kita minum bersama untuk menghangatkan tubuh.”Hallie tersenyum malu. “Aku itu memaksakan diriku buat minum. Sebenarnya aku gampang mabuk.”Mereka minum sembari mengobrol. Saat Reza mengobrol dengan Morgan, dia juga tidak lupa
Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, “Kamu masih belum pergi?”Seingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin
Sonia tersenyum. “Mana lagi yang kamu suka? Pilih beberapa lagi.”Hallie segera menggeleng. “Yang satu ini sudah cukup mahal!”Pramuniaga memberi tahu Hallie mengenai cara perawatan perhiasan. Hallie mendengar dengan sangat serius, lalu bertanya dengan suara kecil, “Berapa harga perhiasan ini?”Pramuniaga berkata, “Anggota VIP biasanya dapat diskon 2%. Setelah diskon, harganya 31.320.000.000!”Hallie menarik napas dalam-dalam.Perhiasan terasa berat di tangannya.Dania mengantar kepergian mereka. Saat melihat Morgan yang menuruni mobil, dia pun berkata dengan kaget, “Kalian jadikan Tuan Morgan sebagai sopir kalian? Perhiasanku ini memang pantas dijual ke kalian!”Morgan tersenyum datar. “Nona Dania memang pintar bicara. Pantas saja Sonia bisa tenang menyerahkan semuanya untuk dikelolamu.”“Aku merasa sangat terhormat bisa mendapatkan kepercayaan Bos!” Dania tersenyum lembut. “Asalkan dia nggak mengusirku, seumur hidupku, aku akan mengikutinya!”Setelah mereka berbasa-basi sejenak, Soni
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me