Jason berkata dengan tersenyum, “Tadi aku suruh Sonia untuk cari kamu. Dia bilang kamu masih telepon. Ada masalah apa? Kenapa teleponnya lama sekali? Oh ya, di mana Gina?”Raut wajah Reza terlihat normal seperti biasa. Dia berkata, “Nggak kenapa-napa. Gina ditelepon keluarganya. Dia lagi sedih, aku suruh dia tenangin diri sendiri.”Bondan dan yang lainnya sudah mengetahui apa yang terjadi pada Gina. Suasana seketika terasa menegangkan, dan tidak ada yang berbicara lagi. Berhubung Jason duduk di tempat Reza, Reza pun langsung menarik kursi untuk duduk di belakang Sonia. Teknik bermain kartu Sonia sudah semakin bagus. Reza hanya melihat dan tidak memberi petunjuk apa-apa.Saat sedang bermain, Kelly ingin pergi buang air. Namun, toilet di dalam ruangan sedang digunakan. Jadi, Kelly terpaksa menggunakan toilet umum di koridor.Ketika Kelly memasuki toilet, tampak ada dua orang yang sedang berdiri di depan wastafel. Namun, Kelly tidak menggubris mereka, berjalan melewati mereka berdua.Ke
Chelsea melangkah mundur, lalu menyalakan rokok. Dia duduk di sofa menyaksikan si lelaki menindas Kelly. Kedap suara ruangan Altena sangat bagus. Meski Kelly berteriak dengan kuat, suaranya tidak terdengar sampai ke luar!Pokoknya apa pun yang terjadi, dia akan merusak kehidupan Kelly!…Sewaktu Sonia sedang bermain kartu, dia menyadari Kelly masih belum kembali. Dia menoleh, lalu bertanya pada Jason, “Ke mana Kelly? Kenapa dia masih belum kembali?”“Dia ke toilet luar!” balas Jason.Sonia merasa tidak tenang. Sebab, keamanan di Altena tidak bisa dibandingkan dengan Kasen. Segala jenis preman bisa berkumpul di sini. Apalagi sekarang sudah larut malam, wajar kalau Sonia mengkhawatirkan Kelly.Jason juga merasa ada yang aneh. Dia berdiri dan berkata, “Aku pergi cari dia!”“Biar aku saja!” ujar Sonia.Jika Kelly berada di toilet cewek, Sonia pun bisa mencarinya di dalam.Sonia meninggalkan ruangan pergi mencari Kelly. Melihat kepergian Sonia, hati Jason merasa tidak tenang. Jadi, dia pun
“Apa yang sedang kalian lakukan?” Si lelaki duluan berdiri. Dia merasa emosi lantaran ada yang merusak suasana. “Kenapa kalian ke sini? Segera keluar dari ruangan ini!”Tanpa berbasa-basi, Sonia langsung mencekik leher si lelaki, lalu melemparnya ke samping!Si lelaki dilempar hingga menabrak meja tamu. “Prang!”Meja tamu itu ditabrak hingga pecah. Chelsea yang duduk di sofa pun berteriak sambil menatap si lelaki yang sudah jatuh pingsan.Beberapa lelaki lainnya juga terbengong sejenak, lalu serempak pergi mengepung Sonia.Reza menyadari lelaki-lelaki itu hendak menyerang Sonia, dia pun langsung mengambil botol anggur di meja, lalu menghantamnya ke tubuh lelaki yang hendak meraih tangan Sonia.Jason juga tidak berdiam diri. Dia langsung menendang lelaki yang mengenakan kemeja merah muda. Saat dia melihat ke sisi Kelly, Bondan pun sudah melepaskan jasnya untuk menyelimuti Kelly.Kelly terkejut hingga kehilangan akal sehatnya. Dia masih berusaha untuk meronta.Bondan berusaha untuk meme
Yusa melempar seorang lelaki berambut pirang ke lantai, lalu berdiri dengan terengah-engah. “Tadi si rambut pirang ini bilang Chelsea yang suruh mereka untuk nodai Kelly!”Raut wajah Gina langsung berubah muram. Dia pun bertanya dengan ketus, “Chelsea, kenapa kamu berbuat seperti ini?”Chelsea mengeluarkan jurus jitunya, langsung mencucurkan air matanya. “Aku kesal karena Kelly merebut Tuan Jason dariku. Aku hanya ingin balas dendam sama dia. Aku cuma ingin takutin dia saja. Meski kalian nggak datang, aku juga nggak bakal apa-apain Kelly. Serius!”Sonia menatap Chelsea dengan dingin. “Sekarang Kelly sudah seperti ini. Kamu malah bilang nggak bakal apa-apain dia?”Chelsea menyeka air matanya, lalu terus mengulangi ucapannya. “Aku cuma ingin takutin dia saja!”“Kak, kalau kalian lapor polisi, masa depanku akan hancur. Ayahku mungkin akan habisi aku!” Chelsea menarik ujung pakaian Gina, lalu menambahkan, “Kak, aku mohon sama kamu, aku nggak akan mengulanginya lagi!”Gina melirik Jason sek
Pikiran Melvin sangat kacau. Di satu sisi, Melvin merasa dengan keahlian Sonia, dia tidak mungkin bisa ditindas. Namun di sisi lain, Melvin takut Sonia akan masuk ke jebakan lelaki ber*ngsek itu.Setelah tiba di rumah sakit, dia bertanya pada suster yang bertugas, bagaimana kondisi wanita yang diantar ambulans tadi. Raut wajah suster itu terlihat sangat muram, akibatnya Melvin juga semakin panik saja.Tanpa berbasa-basi, Melvin langsung berlari ke ruang operasi. Saking buru-burunya, Melvin pun menabrak seorang lelaki. Si lelaki memaki Melvin, tapi dia malah tidak menggubrisnya.Tiba-tiba, Melvin memperlambat langkah kakinya. Dia menatap wanita yang sedang mengambil obat di depan saja. Melvin terus melihat si wanita tanpa mengedipkan matanya.Sonia sedang membantu Kelly untuk membayar biaya rumah sakit. Saat ini Sonia seolah-olah merasa ada yang menatapnya, dia pun spontan mengangkat kepalanya, lalu tampak Melvin sedang melihatnya.Melvin berjalan maju, lalu mengamati Sonia dari atas hi
Tak lama kemudian, anggota keluarga Kelly datang ke rumah sakit, ada ibu, kakak, dan juga calon kakak iparnya. Sonia juga baru pertama kali bertemu dengan calon kakak iparnya Kelly, Yvonne. Perawakannya tidaklah tinggi dan memiliki sepasang mata yang sangat bulat. Dia terlihat cukup cantik dengan rok ketat yang dikenakannya.Ibunya Kelly, Sandora, langsung menangis ketika melihat Kelly berbaring di atas ranjang pasien. “Apa yang terjadi? Kenapa dia bisa begini?”Sonia meminta maaf. “Maaf, aku ajak Kelly keluar, tapi aku malah tidak menjaganya dengan baik.”Sandora menyeka air matanya, lalu bertanya, “Kamu Sonia, ‘kan?”“Iya!” Sonia mengangguk.“Kamu temannya Kelly?” Suara Sandora terdengar terisak-isak. “Aku sering mendengar Kelly mengungkit namaku. Kamu sudah banyak membantunya selama dia tinggal di luar. Aku malah ingin berterima kasih padamu!”Sonia segera membalas, “Bibi nggak perlu sungkan. Aku dan Kelly itu teman baik!”Sandora mengangguk. “Kelly itu anak yang baik. Kalau kamu b
Jason menyuruh Bondan untuk mengantar Gina pulang. Sementara, dia akan pergi ke kantor polisi.Sewaktu di perjalanan, Reza menelepon Jason untuk menanyakan kondisi di kantor polisi.“Keluarga Cendana nggak bisa berdalih lagi. Clinton juga sudah pulang. Orang tua cowok-cowok itu juga lagi bernegosiasi dengan pihak kepolisian. Tim pengacara perusahaanku juga sudah sampai di kantor polisi. Kamu bilang sama Sonia, suruh dia yang tenang. Masalah ini bisa terjadi juga gara-gara aku. Aku akan beri penjelasan kepada Kelly!”Reza mengiakan, lalu menutup panggilan. Dia memalingkan kepalanya melirik Sonia yang duduk di sampingnya. Salah satu tangannya memegang setir mobil, dan tangannya yang satu lagi menggandeng tangan Sonia.“Kamu nggak usah khawatir. Kelly akan baik-baik saja. Sekarang dia hanya butuh istirahat. Jason juga sudah melunasi biaya perawatannya. Selain itu, Chelsea dan yang lain juga akan menerima hukuman yang setimpal.”Kali ini Chelsea tidak mungkin diterima untuk bekerja sebagai
“Nggak ingin tanya atau kamu nggak peduli?” Di dalam kegelapan, Reza menatap Sonia dan berbicara dengan suara serak.Sonia mengerutkan keningnya, menggigit bibir bawahnya, lalu menjawab, “Bukan.” Dia berpikir sejenak, lalu bertanya, “Apa kamu pernah suka Gina?”Reza sungguh tidak menyangka Sonia akan menanyakan hal ini. Dia terdiam sejenak, lalu menatap Sonia dalam beberapa saat, baru menjawab, “Aku memang pernah punya perasaan sama Gina, tapi sekarang kami hanya berteman saja.”Sonia kembali menatap Reza. “Jangan-jangan kamu nggak sadar kalau dia masih suka sama kamu?”Jari tangan Reza mengusap alis Sonia, lalu jarinya beralih mengangkat sedikit dagu Sonia. “Aku, Jason, Gina, dan yang lainnya sudah kenal sejak kecil. Perasaan Gina terhadap kami semua itu sama. Dia nggak pernah nyatain perasaannya sama aku. Kalaupun dia menyatakannya, aku pasti akan langsung menolaknya. Aku berjanji masalah seperti yang kamu lihat tadi nggak bakal terjadi lagi.”Hati Sonia spontan menjadi luluh. Dia me
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi
Kedua mata Sonia berkilauan. Mengenai alasannya, sepertinya dia bisa menebaknya.Jemmy melanjutkan, “Aska merindukan Julia. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memanggil Julia pulang. Kalau dia melakukan tes DNA sekarang, kemudian ternyata Hallie bukan Jeje, apa dia masih punya alasan untuk memanggil Julia pulang?”Kening Sonia berkerut. “Bagaimana kalau bukan? Apa Bibi Julia akan merasa ditipu oleh Pak Guru? Dia akan semakin membenci Pak Guru saja?”Jemmy menghela napas. “Selama beberapa tahun ini, mereka juga bukannya tidak pernah salah. Aska tidak bisa berpikir panjang lagi. Dia hanya ingin bertemu dengan Julia.”Ponsel Sonia berdering. Dia melihat Sonia sekilas, lalu pergi ke samping untuk mengangkat telepon. “Paman Reza!”Reza bertanya, “Kamu lagi di mana?”“Aku lagi di rumah Pak Guru!”“Aku ke sana sekarang!” Reza sedang mengendarai mobil. “Oh, ya, tadi Ibu telepon aku. Katanya tadi sore Hallie keluar, katanya mau jalan-jalan di sekitar. Hanya saja, dia masih belum pulang.
Hallie menggeleng. “Ketika aku melihat Kakek Aska, aku merasa sangat akrab sama dia. Aku punya firasat. Kakek Aska itu kakek luarku!”Aska menatap Hallie dengan ramah. “Anak baik. Selama beberapa tahun ini, kamu pasti sudah hidup menderita di luar sana. Setelah ibumu kembali, dia pasti akan merasa sangat gembira.”“Ibuku?” tanya Hallie dengan penasaran.“Iya, aku sudah menghubungi ibumu. Dia akan segera kembali!” Suara Aska terdengar terisak-isak. “Selama beberapa tahun ini, dia tidak menikah lagi juga demi menunggumu!”Mata Hallie memerah. “Aku berharap aku bisa segera bertemu dengan Ibu!”Saat mereka semua melanjutkan obrolan mereka, langit sudah gelap. Morgan pun telah pulang. Aska segera menceritakan masalah Hallie kepadanya.Sejak kecil, Morgan sering mendengar Aska menceritakan soal Jeje. Tidak disangka setelah bertahun-tahun, malah masih bisa ditemukan.Terlebih, Sonia malah menemukannya di Hondura. Semua ini terlalu kebetulan!Morgan pun menatap Sonia dengan tatapan syok.Sonia