Kebakaran di Kasen menghancurkan satu ruangan dan memakan satu korban jiwa.Saat polisi datang melakukan pemeriksaan, isi ruangan 6616 sudah terbakar hingga hanya menyisakan abu saja. Mereka tidak berhasil menemukan petunjuk apa-apa.Identitas jenazah itu sudah berhasil ditemukan. Dia adalah Direktur Utama dari Perusahaan Instafood, Zein Calianda. Saat memeriksa latar belakang Zein, polisi menemukan bahwa tiga tahun lalu, Zein datang ke Jembara untuk mendirikan perusahaannya. Dia tidak memiliki satu keluarga pun di Jembara.Namun setelah diselidiki lebih lanjut, ternyata nama Zein Calianda itu hanyalah sebuah nama samaran!Pihak kepolisian menyelidiki jati diri Zein, dan juga menyelidiki masalah kebakaran pada malam hari itu. Orang pertama yang diinterogasi tak lain adalah pendamping wanitanya, Lily.Lily juga terkejut. Bagaimanapun juga, Zein adalah tamu yang dilayaninya tiap hari. Jika pada saat itu dia tidak meninggalkan ruangan, sepertinya nasib Lily akan sama tragisnya dengan Zein
Robi menuruni mobil, lalu membuka pintu mobil. Dia berkata dengan suara datar, “Pak Reza suruh saya untuk jemput Anda.”Sonia mengangguk, lalu memasuki mobil.Pemeriksaan Kasen masih belum membuahkan hasil. Namun, hasil autopsi jasad Zein sudah keluar. Zein memang mengidap penyakit jantung. Hanya saja, tubuh Zein sudah dibakar hingga gosong. Pemeriksaan lebih detail juga akan membutuhkan banyak waktu.Saat ini, petugas kepolisian yang menangani penyelidikan Zein kembali. Identitas asli Zein sungguh mengejutkan. Selain itu, petugas kepolisian juga berhasil menemukan puluhan ton barang terlarang di dalam gudang Perusahaan Instafood.Berhubung identitas asli Zein agak istimewa. Kasus ini terpaksa diserahkan ke divisi narkotika. Tak lama kemudian, kasus ini malah ditutup!Pihak kepolisian membuat pernyataan ke publik, penyakit jantung Zein kambuh, dan rokok di tangannya adalah penyebab kebakaran dan meninggalkan mendiang Zein. Kasen juga dianggap bersalah lantaran terlambat dalam menghubu
Setelah meninggalkan toko kue, Sonia mengangkat kotak kue pergi ke studio untuk mencari Juno. Dia bersama Juno akan pergi mengunjungi guru.Resepsionis bertanya pada Sonia dengan hormat, “Nona cari siapa, ya?”Sonia membalas, “Juno.”Jarang ada yang langsung mencari bos besar, resepsionis pun bertanya dengan tersenyum, “Sudah buat janji?”“Emm, dia tahu aku akan datang mencarinya.”“Kalau begitu, aku hubungi Pak Juno dulu. Mohon tunggu sebentar.”Resepsionis menelepon telepon ruangan kantor Juno. Dia mengangguk, lalu berkata pada Sonia, “Pak Juno sudah menunggu di ruangan lantai atas. Anda boleh langsung ke sana!”Sonia berterima kasih, lalu berjalan menuju kantor Juno. Saat ini ada seorang asisten desainer berjalan melewati meja resepsionis, dia pun bertanya, “Siapa dia?”Resepsionis menggelengkan kepala. “Nggak tahu. Dia datang buat cari Bos!”Asisten lanjut berkata, “Cantik banget, jangan-jangan pacarnya Bos?”“Jangan asal bicara! Hati-hati dimarahi Bos.”Sonia memasuki ruangan ker
“Terima kasih, sampai jumpa!”Setelah Jason mengakhiri panggilan, dia sengaja tidak berbicara. Dia ingin melihat Reza bisa bertahan berapa lama.Ternyata tidak sampai tiga menit, Reza pun bertanya, “Dia mau ke mana?”“Siapa?” Jason berlagak kebingungan.Reza memelototi Jason dengan galak.Jason langsung berlagak mengerti. “Oh, kamu lagi tanya masalah Sonia, ya?”Jason mengeluarkan sebatang rokok, menyalakannya, lalu berkata dengan tersenyum, “Kalau kamu ingin putus sama dia, jangan banyak tanya masalah dia lagi. Pengalamanku mengatakan nggak bagus seperti itu. Nanti jadi susah untuk dilupakan!”“Jangan sok pintar pakai acara pengalaman lagi.”Jason mengerutkan keningnya, lalu berkata dengan tersenyum, “Teorinya sama saja, sih. Kalau kamu ingin putus sama dia, kamu jangan peduli sama masalah dia lagi. Dengan begitu, perasaan kamu terhadap dia baru bisa pudar. Kalau kamu masih ingin bersama dia, dia naik kereta api besok. Hari ini kamu ke Imperial Garden dan jelaskan semua kesalahpahaman
Sonia menyesap teh, lalu menundukkan kepalanya sambil berkata, “Dia telepon, kok. Aku teleponnya di kamar, makanya Kakek nggak tahu.”Kakek Jemmy tersenyum sinis. “Jangan kira aku sudah tua, gampang untuk dibohongi. Kalau kalian berdua saling menyukai, kalian nggak bakal bersedia untuk berpisah sedetik pun. Kalaupun berpisah, kamu pasti akan sering meneleponnya. Kondisi kamu ini sangat tidak wajar!”Sonia mencondongkan badannya ke depan, lalu menopang dagunya. “Apa Kakek pernah pacaran?”Kakek Jemmy mendengus, lalu menunjukkan ekspresi kesal. “Memangnya Kakek nggak pernah muda?”“Orang yang Kakek bilang tadi, yang nggak ingin berpisah sedetik pun itu Nenek, ya?” tanya Sonia dengan penasaran.“Tentu saja! Memangnya orang lain?”Di bawah cahaya senja, tatapan Jemmy terlihat semakin lembut lagi. “Aku dan nenekmu sudah berteman dari kecil. Hubungan kami sangatlah polos. Pokoknya anak zaman sekarang nggak bakal bisa merasakannya.”Sonia menggigit bibir bawahnya, lalu tersenyum lebar.Jemmy
Satu hari sebelum semester baru dimulai, Sonia baru kembali ke Jembara.Ketika kembali ke kampus, Yeni dengan semangat tinggi menceritakan pengalaman liburan ke luar negerinya. Setelah rapat di kelas, Sonia membantu pihak kampus untuk mempersiapkan acara penyambutan mahasiswa baru ….Beberapa hari ini dilewati Sonia dengan sangat sibuk.Pada hari Kamis, Tandy menelepon Sonia, “Sabtu nanti, kamu datang jam berapa?”Sonia tahu Tandy takut dia tidak akan pergi mengajarnya lagi, makanya Tandy meneleponnya. “Di tempat biasa, jamnya juga seperti biasa,” ucap Sonia sambil tersenyum. “Kita berusaha bersama, ya. Kita usahakan dapat nilai bagus lagi!”Tandy membalas dengan nada meremehkan, “Beberapa hari ini kamu kebanyakan nonton berita, ya?”Sonia terdiam.Hanya saja, balasan Sonia sudah menenangkan hati Tandy. Tandy mengingatkan Sonia jangan sampai terlambat bangun, lalu langsung mematikan panggilan.Malam harinya, Kelly memanggil Sonia untuk makan di rumahnya. Kelly berkata dengan ragu, “So
Sonia melihat si wanita dengan terbengong. Sebelumnya Hana sering mengungkit nama Gina. Namu, Sonia sungguh tidak menyangka ternyata Gina yang dimaksud adalah seorang selebritas yang cukup terkenal itu.Bukannya Sonia mengikuti perkembangan dunia hiburan, tapi siapa pun pasti kenal dengan artis papan atas yang bernama Gina itu!Gina tersenyum ramah, lalu mengulurkan tangannya ke sisi Sonia. “Senang bisa berkenalan denganmu. Dengar-dengar nilai ujian Tandy meningkat drastis setelah diajari kamu. Ternyata selain berbakat dalam mengajar, Bu Sonia cantik juga, ya!”Sonia bersalaman dengan Gina, lalu berkata, “Terima kasih atas pujiannya!”Dia memalingkan kepalanya melihat ke sisi Diana. “Tandy di atas, ya? Aku naik dulu, ya.”Diana membalas, “Pergi sana, Tandy sudah menunggumu!”Sonia mengangguk, lalu berpamitan dengan Lysa dan Gina.Reza terus menundukkan kepalanya untuk mengotak-atik ponselnya.Setelah Sonia berjalan pergi, Gina tersenyum pada Reza. “Aku pergi ke ruang bacamu untuk cari
Es krim diletakkan di hadapan Sonia. Saat Sonia hendak mengambilnya, terdengar suara ketus Reza. “Simpan!”Pelayan melihat raut wajah galak Reza, dia pun langsung membawa pergi es krim di atas meja.Gina melirik Reza sekilas, lalu berkata dengan suara kecil, “Jangan begitu, nanti Bu Sonia bakal terkejut.”Kemudian, Gina langsung menatap Sonia. “Maaf, ya, Reza memang orangnya agak temperamen. Kamu jangan masukin ke hati, ya. Kita minum jus saja. Camilan buatan pelayan rumah juga enak-enak. Kamu jangan sungkan!”Sonia hanya tersenyum. Dia tidak tahu apakah dirinya harus berterima kasih kepada Gina atau tidak.Saat ini ponsel Gina berdering. Dia mengeluarkannya, lalu berkata pada Reza, “Telepon dari Kak Bella, aku angkat dulu.”Gina lalu pergi ke luar taman.Sekarang hanya tersisa Reza dan Sonia di dalam ruang tamu. Sonia merasa sangatlah canggung.Reza mengambil sepotong kue cokelat, lalu mulai menyantapnya. Seketika dia refleks mengernyitkan keningnya, kenapa dia bisa suka makan makanan
Sonia segera membalikkan tubuhnya. Dia menyadari di bawah cahaya gelap, sesosok bayangan tubuh menerjang ke sisinya dengan memegang dua botol asam sulfat di tangannya. Satu di kiri dan satu di kanan. Kemudian, dia melemparkannya satu per satu ke sisi Sonia dan yang lain.“Sayang!” Reza segera berlari menarik Sonia ke dalam pelukannya. Dia menggunakan mantelnya untuk membungkus Sonia.Pada saat bersamaan, tubuh besar Morgan juga berdiri di depannya. Ketika melihat Sonia ditarik pergi oleh Reza, dia langsung menarik tangan Theresia, memutarkan tubuhnya melindungi Theresia di dalam pelukannya.Pada akhirnya, hanya tersisa Hallie sendiri. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri botol asam sulfat di depan wajahnya.“Hallie!” Sonia mendorong Reza, langsung melompat untuk menendang botol asam sulfat, kemudian jatuh menindih di atas tubuh Hallie.Botol asam sulfat yang satu lagi melayang bergesekan dengan kepala mereka berdua, lalu menghantam ke atas mobil Reza. “Bamm!” Terdengar suara ledak
Saat Morgan kembali ke ruangan VIP, Reza pun telah tiba.Tadinya Hallie duduk di samping Sonia. Begitu Reza datang, dia pun langsung duduk di samping Morgan.Saat melihat Morgan telah kembali, Hallie segera berkata dengan tersenyum, “Kak Morgan, masakan sudah datang, rasanya benar-benar enak!”Morgan tidak membalas, melainkan melihat Reza. “Kapan kamu datangnya?”“Baru saja!” Reza tersenyum tipis, lalu menuangkan segelas alkohol untuk Morgan. “Arak hasil fermentasi Bos. Coba dicicip!”Sonia berkata, “Aku juga ingin minum!”Reza menuangkan setengah gelas untuk Sonia. “Cuma segini saja.”Daripada tidak ada, Sonia juga tidak boleh serakah. Dia menuangkan setengahnya ke gelas Hallie. “Sebelumnya saat di Istana Fers, aku lihat kamu jago minum. Cuaca sudah dingin. Ayo, kita minum bersama untuk menghangatkan tubuh.”Hallie tersenyum malu. “Aku itu memaksakan diriku buat minum. Sebenarnya aku gampang mabuk.”Mereka minum sembari mengobrol. Saat Reza mengobrol dengan Morgan, dia juga tidak lupa
Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, “Kamu masih belum pergi?”Seingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin
Sonia tersenyum. “Mana lagi yang kamu suka? Pilih beberapa lagi.”Hallie segera menggeleng. “Yang satu ini sudah cukup mahal!”Pramuniaga memberi tahu Hallie mengenai cara perawatan perhiasan. Hallie mendengar dengan sangat serius, lalu bertanya dengan suara kecil, “Berapa harga perhiasan ini?”Pramuniaga berkata, “Anggota VIP biasanya dapat diskon 2%. Setelah diskon, harganya 31.320.000.000!”Hallie menarik napas dalam-dalam.Perhiasan terasa berat di tangannya.Dania mengantar kepergian mereka. Saat melihat Morgan yang menuruni mobil, dia pun berkata dengan kaget, “Kalian jadikan Tuan Morgan sebagai sopir kalian? Perhiasanku ini memang pantas dijual ke kalian!”Morgan tersenyum datar. “Nona Dania memang pintar bicara. Pantas saja Sonia bisa tenang menyerahkan semuanya untuk dikelolamu.”“Aku merasa sangat terhormat bisa mendapatkan kepercayaan Bos!” Dania tersenyum lembut. “Asalkan dia nggak mengusirku, seumur hidupku, aku akan mengikutinya!”Setelah mereka berbasa-basi sejenak, Soni
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me