Kelly segera meneruskan, “Aku bukan sedang menghindar. Sebelumnya mentorku pernah menyarankan aku untuk mengikuti program pertukaran pelajar ke Kowloon University. Waktu itu aku masih belum kepikiran untuk mengikuti program itu. Tapi sekarang … aku ingin mengikutinya.”Sonia mengerutkan keningnya. “Gimana dengan anakmu?”“Aku juga sudah mempertimbangkan masalah anak. Aku ingin mempertahankannya. Aku akan bawa dia untuk pergi ke Negara Madani. Meski dia terlahir tanpa ayah, setidaknya di luar sana, dia tidak akan menjadi bahan gosipan orang-orang dan tidak ada yang akan merendahkannya.” Tatapan Kelly sangatlah jernih. Ketika tersenyum, dia pun menunjukkan lesung pipinya. “Aku sudah memutuskan!”Sonia malah tidak tenang. “Kalau kamu pindah ke luar negeri, nanti kamu akan sendirian melewati masa-masa kehamilanmu dan masa-masa membesarkan anakmu tanpa keluargamu. Bahkan, mungkin nggak bakal ada yang bersedia untuk bantuin kamu. Apa kamu sudah memikirkan semua ini?”“Sudah! Aku rasa aku bis
Hubungan Jason dengan kekasih barunya tidak bertahan lama. Bahkan, berakhir lebih cepat daripada yang dibayangkan.Alasan berakhirnya hubungan mereka adalah Jason memergoki Beatrice sedang bersenang-senang dengan seorang lelaki di hotel di bawah grup Jason.Saat Jason membawa orang menerobos ke dalam kamar, situasi di dalam kamar menakjubkan semua orang. Beatrice yang berada di dalam kamar tidak terlihat bagai wanita yang malu-malu kucing di hadapan semua orang.Jason melihat lelaki dan wanita di atas ranjang tanpa ekspresi apa-apa. Sepertinya dia sudah mengetahui perbuatan si wanita dari awal.Asisten Jason terus memotret. Jason melihat foto dengan tersenyum puas. Dia melemparkan foto ke atas lantai sambil mengeluarkan suara dingin, “Beri foto ini kepada orang tuamu, lalu batalkan pertunangan kita.”Mereka berdua terbengong di tempat. Si lelaki sepertinya mengenal Jason. Dia langsung berondok di bawah ranjang dengan sekujur tubuh merinding!Beatrice spontan menarik selimut untuk menut
Sonia tersenyum ringan. “Kalau begitu, aku jadi kepercik rezeki!”Mereka berdua duduk bersama. Kelly menuangkan segelas anggur merah untuk Sonia dan untuk dirinya sendiri. “Minum sedikit harusnya nggak apa-apa. Sonia ….”“Kalau kamu ingin ucapkan terima kasih, nggak usah katakan lagi.” Sonia menyela, lalu berkata dengan tersenyum, “Teman itu memang harus saling membantu. Kamu juga sudah menjagaku. Jadi, kamu nggak usah berterima kasih sama aku.”Kedua mata Kelly berlinangkan air mata, tapi dia menunjukkan senyum di wajahnya. “Oke, kalau begitu, aku nggak bilang lagi. Ayo, minum!”Sonia mengerutkan keningnya. “Jangan minum banyak-banyak!”“Kamu tenang saja!” Kelly meletakkan gelas, lalu mengambil makanan untuk Sonia. “Ini daging sapi dan telur kepiting kesukaanmu. Makan yang banyak!”Sonia berkata, “Apa kamu sudah dapat tempat tinggal?”“Emm!” Kelly mengangguk. “Temanku rekomendasiin aku untuk tinggal di tempat kakak tingkatnya. Aku juga sudah telepon dia. Orangnya cukup baik. Dia bahka
Tangan Jason yang memegang rokok terkaku. Ekspresinya terlihat datar. “Ke mana?”“Ke Negara Madani. Dia tidak akan kembali untuk sementara waktu,” balas Reza.Hati Jason seketika terasa sesak. Dia hanya merokok dan tidak berbicara lagi.“Jujur saja, apa kamu tidak punya perasaan terhadap Kelly?” tanya Reza.Jason mengembuskan asap rokoknya, lalu berkata dengan suara datar, “Sepertinya sedikit. Awalnya aku mengira aku tidak pantas untuk bersama gadis polos seperti dia. Tapi ketika aku melihat dia dikejar oleh lelaki lain, hatiku terasa tidak nyaman.”“Aku sungguh iri ketika melihat hubungan mesra di antara kamu dan Sonia. Aku pernah berpikir kalau aku bertobat, apa mungkin dia akan mempertimbangkan aku? Aku bahkan pernah menetapkan target untuk tidak menyentuh wanita dalam waktu tiga bulan. Kemudian, aku akan mendekati dia. Sepertinya ….” Ujung bibir Jason melengkung ke atas. “Sepertinya aku sudah berpikir kebanyakan!”“Masalah itu ….” Reza bersuara dengan perlahan, “Mungkin semuanya ha
“Ambillah!” ucap Reza dengan lembut, “Jason juga bertanggung jawab atas anak ini. Anggap saja itu uang tebusan dari dia.”Ketika mengungkit nama Jason, raut wajah Kelly langsung berubah kaku.Sonia memasukkan kartu ATM ke saku Kelly. “Jangan ditolak. Kamu perlu banyak uang di sana. Aku sudah diskusi sama Paman Reza, setelah anakmu dilahirkan nanti, kami ingin menjadi orang tua angkatnya. Jadi, sudah seharusnya kami memberimu uang itu.”Kelly sungguh tidak bisa berkata-kata. Dia memeluk Sonia, lalu berkata dengan terisak-isak, “Sonia, kalian baik-baik ya di sini. Aku pasti akan pulang ketika kalian menikah nanti.”Sonia menepuk-nepuk pundak Kelly. “Jaga dirimu! Kalau ada waktu, aku dan Paman Reza akan pergi mengunjungimu.”“Oke, aku bakal jaga diri sendiri.” Kelly menarik napas dalam-dalam, lalu kembali berpesan, “Jaga diri kalian!”Sonia mengangguk. “Hati-hati di jalan!”Kelly mengangguk dengan terisak-isak. Dia berjalan ke dalam, lalu melambaikan tangannya kepada Sonia. Terakhir, dia
Setelah kepergian Kelly, setiap harinya Sonia hanya ke lokasi syuting atau ke studio saja, lalu kembali ke Imperial Garden. Meski hanya bolak-balik beberapa tempat itu saja, Sonia tidak sedikit pun merasa bosan. Setidaknya dia merasa cukup puas dengan kehidupannya saat ini.Hari Natal sudah berlalu. Tahun baru pun sudah di depan mata. Suasana di lokasi syuting juga terasa agak berbeda, misalnya ditambahnya paha ayam di nasi kotak.Hubungan Sonia, Thalia, dan Darren semakin akrab saja. Thalia selalu menghabiskan waktu istirahatnya bersama mereka. Siang harinya jika mereka tidak ingin makan nasi kotak, mereka pun akan makan bersama di restoran Yandi.Setelah Delon menyadari mereka bertiga sering berkumpul mereka, dia juga ikutan berkumpul bersama mereka. Hubungan mereka berempat pun semakin harmonis di mata semua orang.Kerja keras Thalia juga tidak sia-sia. Dia mulai mendalami perannya dan aktingnya juga semakin bagus lagi. Terkadang Sutradara Nathan juga akan memujinya. Berhubung film
“Di Celestial Hotel. Nanti aku beri tahu kamu nomor ruangannya.”“Emm!” Sonia membereskan barangnya. “Sampai jumpa nanti malam!”“Pakai yang cantik!” Tandy berpesan dengan berlagak dewasa.“Aku mengerti!”Sonia melambaikan tangannya, lalu berjalan keluar kamar.Setelah pulang ke Imperial Garden, Sonia menelepon Reza, “Tandy ajak aku untuk makan malam bareng. Kamu nggak usah buru-buru pulang.”Reza tersenyum sinis. “Oke, berhubung dia itu keponakanku, aku tidak rebutan sama dia.”Sonia mengerutkan keningnya. “Aku wakili Tandy untuk berterima kasih sama Paman Reza!”Reza tersenyum, lalu bertanya dengan suara magnetisnya, “Makan di mana? Aku suruh Robi untuk antar kamu ke sana. Nanti pulangnya biar aku yang jemput.”“Emm!” balas Sonia.Mereka berdua mengobrol sejenak. Setelah mengakhiri panggilan, Sonia makan sedikit, lalu mulai melukis sketsa di ruang baca.Langit mulai gelap. Sonia meregangkan tubuhnya, lalu pergi mengganti pakaiannya untuk pergi ke Celestial Hotel.Sonia mengucir rambu
Mereka berdua lahir di hari yang sama, makanya baru bisa tertukar.Saat ini, ada lagi yang memasuki ruangan. Sonia didesak hingga maju beberapa langkah. Sonia juga tidak buru-buru untuk meninggalkan tempat. Dia mencari sebuah tempat duduk di ujung ruangan.Acara ulang tahun Stella dirayakan dengan sangat meriah. Mereka bukan hanya mengundang teman kuliah Stella, ada rekan bisnis Hendri dan juga teman-teman yang berhubungan baik dengan Reviana.Revana membawa Stella untuk berkenalan dengan teman-temannya. Sepertinya dia ingin memperkenalkan Stella kepada semua orang.Jika Sonia tidak salah tebak, Reviana ingin memanfaatkan acara ulang tahun kali ini memberi tahu semua orang bahwa dirinya memiliki seorang putri yang cantik dan berbakat.Seandainya Stella tidak bisa mengembangkan kariernya lagi, dia bisa mencari suami dari keluarga kaya.Demi menonjolkan bakat Stella, Reviana sengaja mengundang Welmus dan pasangannya. Dia bahkan mengatur tempat duduk mereka di meja VIP.Acara sudah dimula
Tiba-tiba Morgan bertanya, “Kenapa kamu tidak pacaran?”Theresia tertegun oleh pertanyaan Morgan. Dia mengangkat kepalanya dengan perlahan, lalu berkata, “Seleraku jadi tinggi gara-gara kamu. Aku takut orang lain nggak sanggup.”Morgan terdiam.Ternyata Theresia sudah berbeda dengan yang dulu. Dia berubah menjadi lebih pemberani. Setiap ucapannya membuat Morgan tidak bisa berkata-kata. Hanya saja, dia tetap berbicara dengan begitu serius dan lugu, membuat Morgan tidak tega untuk mengomelinya.Usai berbicara, Theresia pun tersenyum. Dia tidak berbicara lagi, melainkan menunduk untuk menyantap makanannya dengan tenang.Selesai makan, Theresia menyeduh secangkir teh untuk Morgan, kemudian menyeduh secangkir kopi untuk dirinya sendiri.Meski aroma kopi dan teh bercampur aduk, aromanya tetap terasa nyaman.Theresia duduk di atas pangkuan Morgan, lalu melingkari lehernya. “Aku nggak ingin ngapa-ngapain hari ini, cuma ingin temani kamu saja, ya?”Terdengar nada manja dalam suaranya, seperti s
Reza mengusap wajah Sonia. “Semoga saja yang dia harapkan itu anggota keluarga, bukan uang. Semoga juga dia bisa memahami maksud kalian, bisa mempertahankan pemikiran awal, tidak terbuai dengan kekayaan.”Sonia menggigit bibirnya dengan perlahan. “Semoga saja dia nggak seperti itu. Hanya saja, aku juga bakal lebih hati-hati.”“Kalau begitu, kita amati selama beberapa saat dulu. Seandainya Hallie memang pantas untuk disukai Tuan Aska, masalah cucu kandung atau bukan juga bukan masalah. Seandainya dia tidak pantas, beri dia sedikit uang sebagai tebusan saja.”Sonia mengangguk. “Semuanya tergantung dengan nasibnya sendiri.”Mereka berdua selesai mengobrol masalah Hallie. Reza memeluk Sonia. “Pergi mandi dulu, lalu sarapan. Aku sudah telepon Bi Rati. Dia lagi masak yang enak-enak buat kamu.”Sonia memeluk Reza. “Aku juga merindukan Bibo!”Reza tersenyum tipis. “Sepertinya kamu tidak pernah merindukanku.”“Apa aku nggak pernah mengatakannya? Seingatku, aku sering mengatakannya berkali-kali!
“Sudah hampir pukul sembilan!”Sonia mengerutkan keningnya dengan kesal. “Tadinya aku berencana bangun pagian untuk pergi ke rumah. Tandy sudah hampir ujian akhir semester. Aku ingin memeriksa bagian mana yang ketinggalan, biar bisa beri bimbingan belajar buat dia.”Sonia menengadah kepalanya menatap Reza, lalu berkata dengan tersenyum, “Aku ini bukan guru bimbel yang bertanggung jawab. Untung saja Kak Diana nggak marah.”Reza mencubit pipi Sonia. “Kamu itu guru bimbel yang direkrut dengan susah payah. Meski dia marah, dia juga bisa memendamnya saja.”“Kamu malah berani ngomong lagi! Dia melakukannya juga demi kamu!” dengus Sonia dengan ringan.“Kalau begitu, demi balas budi kepada Kak Diana, aku pergi ajari Tandy saja?”Sonia kepikiran dengan gambaran paman dan keponakan yang sedang mengajar dan belajar itu. Tiba-tiba dia tertawa.Reza menggendong Sonia. “Hari ini kita tidak pulang. Kamu sudah sibuk gara-gara masalah Hallie. Hari ini kita tidak usah melakukan apa-apa, kita kembali ke
“Jangan kemari. Kalau tidak, kalian bukan hanya tidak bisa dirawat di rumah sakit saja, kalian bahkan tidak bisa tinggal di Kota Jembara lagi!” Nada bicara Reza terdengar datar. “Aku sudah cukup memberi kalian muka dengan membiarkan kalian tinggal di Kota Jembara. Seharusnya kamu mengerti!”“Aku mengerti! Aku mengerti!” Hendri berkata, “Aku tahu apa yang sudah aku lakukan. Aku mengerti kalau kamu berbelas kasihan kepada kami!”“Kalau kamu mengerti, mohon jauhi Sonia. Jangan ganggu dia lagi!”“Tuan Reza!” Hendri berkata dengan buru-buru, “Waktu itu aku mengantar Sonia untuk melakukan pernikahan bisnis dengan Keluarga Herdian. Sekarang hubungan kalian sebaik ini. Aku tergolong telah berbuat baik. Bisakah dilihat dari masalah itu, kamu membantuku sekali lagi?”Kening Reza berkerut. Dia berkata dengan suara dingin, “Kenapa Sonia bisa punya ayah sepertimu!”Hendri sungguh merasa malu. “Aku tidak menjadi seorang ayah yang baik. Aku sungguh bersalah pada Sonia. Aku berharap kelak aku memiliki
“Meskipun jelek, aku tetap menyukainya!” Reza memeluk Sonia ke dalam pelukannya. “Aku tahu masalah hari ini di luar dugaan, tapi kalau kejadian ini terulang lagi, aku berharap kamu tidak maju ke depan lagi!”Bagaimana kalau barang itu adalah bom? Siapa tahu ….Sonia memiringkan kepalanya bersandar di pundak Reza. “Waktu itu, aku nggak berpikir terlalu banyak. Cella menargetkanku. Nggak mungkin aku melibatkan Hallie.”“Cella memang bodoh. Padahal dia tahu alasan Keluarga Tamara bisa menjadi seperti sekarang, dia masih saja berani untuk tidak melepaskanmu!” Tatapan Reza kelihatan dingin. “Dia itu takut aku akan melupakannya. Bagus juga dia bisa datang, aku tidak akan melepaskannya lagi!”Sonia tidak menganggap masalah Cella. “Cukup usir dia dari Kota Jembara saja. Jangan kotori tanganmu demi dia.”“Aku akan mengatasinya!” Reza mengecup wajahnya. “Tidurlah!”Sonia berbaring di atas ranjang. Reza juga ikut berbaring di sisinya. Dia meniup punggung tangan Sonia sembari merangkul Sonia ke da
Aska memelototinya. “Saat siang tadi, kamu bilang kamu bisa mengambil keputusan!”Jemmy berkata dengan lantang, “Kamu malah percaya sama omonganku agar kamu menemaniku main catur?”Aska terdiam membisu.Jemmy tersenyum. “Jujur saja, kamu juga tahu sendiri temperamen Morgan. Apa kamu tidak takut Hallie akan menderita nantinya?”“Tidak takut. Aku merasa tenang bisa menikahkannya dengan keluargamu!” balas Aska.“Kamu baru saja menemukan Jeje. Sekarang kamu malah buru-buru ingin menikahkannya. Sebenarnya apa yang sedang kamu pikirkan?” Jemmy tersenyum dingin.Aska segera berkata, “Aku hanya ingin menetapkannya saja. Tentu saja aku tidak buru-buru dalam soal pernikahan.”“Tenang saja, cucuku itu masih belum punya pacar! Biarkan Julia pulang dulu, tes DNA lebih penting!” balas Jemmy.Saat mengungkit soal Julia, Aska pun tidak berbicara lagi.Di sisi tangga, Hallie yang sudah mengganti pakaian baru dan hendak menuruni tangga kedengaran perbincangan mereka berdua. Dia menggigit bibirnya dan ke
Setelah tiba di bawah gedung apartemen, Theresia mengambil tasnya dan menuruni mobil. “Mengenai isi perbincangan hari ini, aku akan suruh anggotaku untuk memasukkannya ke dalam kontrak. Saat hari Senin nanti, aku akan kirimkan kontrak perpanjangan untuk kami. Setelah kamu baca dengan saksama, kamu baru kirim kembali kepadaku.”“Baik!” Roger tersenyum lembut.Roger ikut menuruni mobil. Dia melihat wanita yang sedang berpamitan dengannya, lalu spontan berkata, “There, kita sudah kenal selama ini. Seharusnya kamu mengerti perasaanku kepadamu, bisa tidak kamu beri aku satu kesempatan?”Roger mengeluarkan sebuah cincin berlian dari dalam sakunya. “Cincin ini sudah lama bersamaku, tapi aku nggak punya keberanian untuk mengutarakan perasaanku. There, hari ini mungkin aku sedikit gegabah, tapi aku pasti bukan impulsif!”Cuaca hari ini sangat dingin. Lampu jalan memancarkan cahaya dingin, memancar ke atas berlian. Bahkan, berlian itu juga terasa sedikit dingin.Theresia berkata dengan suara lem
Morgan mengangguk. “Kalau begitu, kita pulang dulu!”Sonia berpesan, “Jangan beri tahu Kakek!”“Aku mengerti!” balas Morgan, lalu membalikkan tubuhnya pergi mengendarai mobilnya. Hallie berpamitan dengan Sonia, Theresia, dan yang lain, kemudian memasuki bangku samping pengemudi.Saat Theresia melihat mobil berjalan pergi, dia mengalihkan pandangannya, lalu bertanya pada Sonia, “Apa tanganmu sakit?”“Nggak sakit lagi. Hanya luka kecil saja. Kamu juga cepat pulang sana!” Sonia tersenyum tipis.Theresia berkata dengan khawatir, “Cella memang gila. Meski dia telah dibawa ke kantor polisi, dia juga nggak akan ditahan terlalu lama. Kamu sendiri mesti lebih hati-hati. Orang seperti itu biasanya akan melakukan hal tanpa memperkirakan akibatnya.”“Aku akan melakukannya!” balas Sonia.“Kalau begitu, aku pergi dulu!” Theresia melambaikan tangannya kepada Sonia. Dia memalingkan kepalanya melihat Roger. “Ayo, kita pergi.”Reza baru kembali dari menelepon. Dia berkata pada Sonia, “Kita ke rumah saki
Sonia segera membalikkan tubuhnya. Dia menyadari di bawah cahaya gelap, sesosok bayangan tubuh menerjang ke sisinya dengan memegang dua botol asam sulfat di tangannya. Satu di kiri dan satu di kanan. Kemudian, dia melemparkannya satu per satu ke sisi Sonia dan yang lain.“Sayang!” Reza segera berlari menarik Sonia ke dalam pelukannya. Dia menggunakan mantelnya untuk membungkus Sonia.Pada saat bersamaan, tubuh besar Morgan juga berdiri di depannya. Ketika melihat Sonia ditarik pergi oleh Reza, dia langsung menarik tangan Theresia, memutarkan tubuhnya melindungi Theresia di dalam pelukannya.Pada akhirnya, hanya tersisa Hallie sendiri. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri botol asam sulfat di depan wajahnya.“Hallie!” Sonia mendorong Reza, langsung melompat untuk menendang botol asam sulfat, kemudian jatuh menindih di atas tubuh Hallie.Botol asam sulfat yang satu lagi melayang bergesekan dengan kepala mereka berdua, lalu menghantam ke atas mobil Reza. “Bamm!” Terdengar suara ledak